Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ARTIFICAL INTELLIGENCE UNTUK MENDUKUNG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH PENYELENGGARA INKLUSIF Pratama, Fiola Indah Putri; Husadani, Rizki
EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/edutech.v5i2.5248

Abstract

Artificial Intelligence (AI) refers to the ability of computer systems to simulate human intelligence in processing information, solving problems, and making decisions. In the field of education, AI offers significant benefits, including personalized learning experiences and increased administrative efficiency. The Indonesian government has actively promoted the integration of AI in schools, including within inclusive education settings. Children with special needs often face various learning challenges, such as difficulties in understanding content, limited communication abilities, and the lack of instructional approaches tailored to their individual learning styles. In this context, AI is particularly important as it provides adaptive and responsive technology-based solutions that address the specific needs of each student. This study aims to examine the use of AI to support children with special needs in inclusive schools. A systematic literature review was conducted using the PRISMA approach to identify and synthesize relevant studies. The findings reveal that AI has been applied to deliver adaptive learning materials, provide assistive tools such as adaptive communication aids and interactive learning supports, implement automated assessment systems, and enable early identification of students’ special educational needs. AI fosters a more personalized, interactive, and responsive learning environment, which is essential for students with special needs. In conclusion, AI plays a strategic role in addressing the educational challenges faced by children with special needs and contributes to building a more inclusive, equitable, and just learning environment for all learners. ABSTRAKKecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah kemampuan sistem komputer untuk meniru kecerdasan manusia dalam memproses informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Di bidang pendidikan, AI menawarkan manfaat yang signifikan, termasuk pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan peningkatan efisiensi administrasi. Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong integrasi AI di sekolah-sekolah, termasuk di lingkungan penyelenggara pendidikan inklusif. Anak-anak berkebutuhan khusus sering kali menghadapi tantangan dalam belajar, seperti kesulitan memahami konten, keterbatasan komunikasi, serta kurangnya pendekatan instruksional yang disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka. Dalam konteks ini, AI menjadi sangat penting karena mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan spesifik setiap siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan AI dalam mendukung anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Kajian dilakukan melalui metode systematic literature review dengan pendekatan PRISMA untuk mengidentifikasi dan mensintesis studi yang relevan. Temuan menunjukkan bahwa AI telah dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pembelajaran adaptif, menyediakan alat bantu komunikasi adaptif dan alat bantu belajar interaktif, menerapkan sistem penilaian otomatis, serta mendukung identifikasi dini terhadap kebutuhan pendidikan khusus. AI memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang lebih personal, interaktif, dan responsif, yang sangat penting bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Kesimpulannya, AI memainkan peran strategis dalam mengatasi hambatan pembelajaran yang dihadapi oleh siswa berkebutuhan khusus, serta berkontribusi dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan berkeadilan bagi semua peserta didik.
Sosialisasi Speech Generating Devices untuk Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengatasi Masalah Komunikasi Sosial Peserta Didik Autis di SLB ABC Autis Sroyo Putra, Sinar Perdana; Wiliyanto, Dian Atnantomi; Husadani, Rizki
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i4.2478

Abstract

Autisme merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku seseorang sejak usia dini. Speech Generating Devices (SGD) sebagai solusi efektif, seiring dengan kemajuan teknologi, pendekatan Augmentative and Alternative Communication (AAC) telah dikembangkan untuk membantu individu dengan gangguan komunikasi. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan kopentensi guru dalam mengatasi masalah komunikasi pada anak autis dengan AAC. Metode kegiatan dengan cara sosialisi materi berkaitan SGD dan AAC. Hasil sosialisasi yang dilakukan menunjukkan peningkatan pengetahuan SGD untuk mengatasi masalah komunikasi, sosialisasi ini sebagai dasar awalan untuk selajutnya perlu persiapan alat dan latihan cara penggunaan AAC.
Efektivitas Penggunaan Story Grammar Marker Terhadap Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Down Syndrome di SLB di Sidoarjo Nurfadillah, Fazya Rizki; Husadani, Rizki; Sudrajad, Kiyat
SPEED Journal : Journal of Special Education Vol. 8 No. 2 (2025): SPEED: Journal Of Special Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/speed.v8i2.2110

Abstract

Down syndrome mengalami keterlambatan dalam berbahasa bicara. Salah satu usaha dalam penanganan anak Down Syndrome yaitu terapi wicara. Intervensi yang dapat dilakukan pada terapi wicara dalam meningkatkan bahasa ekspresif salah satunya menggunakan media Story Grammar Marker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan Story Grammar Marker terhadap kemampuan bahasa ekspresif pada anak Down Syndrome di SLB Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain One-Group Pre-Test and Post-Test, dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Tiap sampel akan diberikan Pre-Test menggunakan TKVE kemudian diberikan intervensi menggunakan Story Grammar Marker sebanyak 8 kali, yang kemudian akan di berikan Post-Test dan dianalisis univariat dan bivariat menggunakan uji Paired T-Test. Hasil pre-test menunjukkan nilai rata - rata raw score adalah 13,67. Hasil pre-test menunjukkan nilai rata - rata raw score adalah 25,83. Hasil uji Paired T-Test menunjukkan nilai p (Sig.) sebesar 0.001. Terdapat pengaruh efektivitas penggunaan Story Grammar Marker terhadap kemampuan bahasa ekspresif anak Down Syndrome di SLB Sidoarjo dimana dalam penelitian ini terdapat 8 kali intervensi dan ditemukan peningkatan rata- rata raw score dari 13,67 menjadi 25,83 dengan nilai p (Sig.) sebesar 0.001. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang signifikan terhadap pemberian Story Grammar Marker ini dan dapat diartikan bahwa Ha diterima
SOSIALISASI DETEKSI DINI PERMASALAHAN ANAK GANGGUAN BELAJAR SPESIFIK KEPADA ORANGTUA DAN GURU DI SEKOLAH LUAR BIASA DAN INKLUSI KOTA SURAKARTA Wiliyanto, Dian Atnantomi; Husadani, Rizki
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.21447

Abstract

Anak yang mengalami gangguan belajar spesifik dapat mengalami berbagai hambatan di dalam kegiatan belajar, seperti gangguan membaca (disleksia), gangguan menulis (disgrafia), gangguan berhitung (diskalkulia), atau kesulitan belajar non-verbal sehingga anak tidak mampu mencapai prestasi akademik. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada orang tua dan guru di Sekolah Luar Biasa dan Inklusi Kota Surakarta tentang permasalahan anak gangguan belajar spesifik. Kegiatan dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Kota Surakarta dengan materi yang diberikan adalah definisi dari gangguan belajar spesifik, karakteristik serta penanganan untuk anak gangguan belajar spesifik. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu tahap pertama adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil dalam kegiatan ini adalah rekomendasi untuk pihak sekolah, guru dan orang tua.
PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MELAKUKAN DETEKSI PERMASALAHAN ARTIKULASI DI SLB NEGERI BOYOLALI Husadani, Rizki; Wiliyanto, Dian Atnantomi; Susanti, Nadya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37566

Abstract

Deteksi dini permasalahan artikulasi anak disabilitas yang perlu dilakukan oleh guru dan orang tua di Sekolah maupun di rumah untuk menentukan program yang sesuai dengan kebutuhan anak. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dan orang tua dalam melakukan deteksi dini dalam hal ini adalah identifikasi awal sebagai Langkah awal dalam mengenali anak yang mengalami gangguan artikulasi. Pelaksanaan pengabdian ini terdiri dari 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Peserta pengabdian ini terdiri dari 7 guru dan 10 orang tua di SLB N Boyolali. Pada pelaksanaan sosialisasi diberikan pre-post test kepada peserta pengabian dimana tes terdiri dari 8 soal tentang pengetahuan awal konsep gangguan artikulasi yaitu definisi artikulasi, karakteristik gangguan artikulasi, penanganan awal gangguan artikulasi. Analisis data menggunakan T-test yang diolah menggunakan aplikasi SPSS. Hasil pengabdian terjadi peningkatan keterampilan atau pengetahuan guru dan orang tua tentang deteksi dini masalah artikulasi pada anak disabilitas. Nilai rata-rata pengetahuan guru dan ibu tentang permasalahan artikulasi sebelum mengikuti kegiatan adalah 80 kemudian mengalami peningkatan dengan rata-rata 91,7 setelah mengikuti kegiatan. Keterampilan atau pengetahuan tentang deteksi dini artikulasi mengalami peningkatan, dari rata-rata 71, 4 menjadi rata-rata 98,2 analisis uji Wilcoxon adalah nilai p = 0.000 (p < 0,05). Hal tersebut menujukkan terdapat perbedaan keterampilan atau pengetahuan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan. Dengan peningkatan keterampilan atau pengetahuan guru dan orang tua terhadap masalah artikulasi anak disabilitas sangat penting, karena permasalahan artikulasi bisa menghambat komunikasi anak di sekolah maupun masyarakat.