Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Studi Awal Sintesis dan Karakterisasi Bi(Pb)-Sr-Ca-Cu-O dengan Penambahan Carbon Nanotube dan TiO2 Menggunakan Metoda Reaksi Padatan dan Proses Sintering Berulang [Preliminary Study Synthesis and Characterization of Bi(Pb)-Sr-Ca-Cu-O By Addition of Carbon Nanotube and TiO2 Using Solid Reaction Method and Recurrent Sintering Process] Syahfina, Rizki; Siswayanti, Bintoro; Yudanto, Sigit Dwi; Imaduddin, Agung; Suhada, Nurul; Amri, Fauzan; Harahap, Mukti Hamjah
Metalurgi Vol 32, No 3 (2017): Metalurgi Vol. 32 No. 3 Desember 2017
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.06 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v32i3.330

Abstract

Bi1.6Pb0.4Sr2Ca2Cu3O10+δ with the addition of carbon nanotubes (CNT) and TiO2 have been synthesized using solid state reaction method with the repeated sintering process. 0.1 wt % of CNT and 5 wt% of TiO2 have been added to analyze the effect on the synthesizing of 2223 phases. The samples were analyzed using XRD (X-ray diffractometer) and SEM (Scanning Electron Microscopy). Based on the XRD results, 2223 and 2212 were formed. The addition of CNTs and TiO2 reduced the intensity of 2223 phases. This is due to the addition of CNTs and TiO2 as an impurity and prevent the formation of the phases. Also, the repeated sintering process led to the increase of 2223 phase, and the decrease of 2212 phase. However, the repeated sintering process in the B-CNT and B-TiO samples eliminates the impurities phase thus increasing the volume fraction 2223 and decreasing the volume fraction 2212. Based on morphological structure through SEM observation, the addition of CNT in the Bi(Pb)-2223 samples formed longer plates with large porosity spaces while the addition of TiO2 formed clumps on the Bi(Pb)-2223 morphological structure. However, the repeated sintering process improves the morphological structure of B-CNT and B-TiO becomes increasingly denser and the smaller porosity space.AbstrakTelah dilakukan sintesis Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10+δ dengan penambahan CNT (carbon nanotube) dan penambahan TiO2 menggunakan metode reaksi padatan dengan proses sintering berulang. Penambahan CNT sebesar 0,1 %berat dan TiO2 sebesar 5 %berat dan sintering berulang dilakukan untuk mempelajari pengaruhnya terhadap pembentukan fasa 2223 beserta pengotornya, dan mempelajari perubahan morfologi Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10+δ. Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10+δ yang dibuat dianalisis dengan XRD (x-ray diffractometer) dan SEM (scanning electron microscopy). Berdasarkan hasil XRD, penambahan 0,1 %berat CNT dan TiO2 sebesar 5 %berat pada superkonduktor Bi(Pb)-2223 diketahui menghasilkan fasa 2223, fasa 2212, dan juga fasa pengotor. Namun proses sintering berulang mampu mengurangi fasa impuritas, meningkatkan fraksi volume 2223, serta menurunkan fraksi volume 2212.   Berdasarkan pengamatan struktur morfologi melalui SEM, penambahan CNT pada superkonduktor Bi(Pb)-2223 membentuk serpihan memanjang dengan ruang porositas yang besar sedangkan penambahan TiO2 membentuk gumpalan pada struktur morfologi Bi(Pb)-2223. Proses sintering berulang mampu memperbaiki struktur morfologi B-CNT dan B-TiO menjadi semakin rapat dan ruang porositas yang semakin kecil.  
PENGARUH SINTERING BERULANG TERHADAP STRUKTUR KRISTAL DAN MORFOLOGI PERMUKAAN BI,PB-SR-CA-CU-O YANG DIDOPING MG Fauzan Amri; Bintoro Siswayanti; Sigit Dwi Yudanto; Agung Imaduddin; Nurul Suhada; Rizki Syahfina; Eidi Sihombing
Widyariset Vol 4, No 2 (2018): Widyariset
Publisher : Pusbindiklat - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.603 KB) | DOI: 10.14203/widyariset.4.2.2018.197-204

Abstract

Telah dilakukan sintesis pelet superkonduktor Bi1.6Pb0.4Sr2Ca1.8Mg0.2Cu3O10+δ menggunakan metode padatan dan proses sintering berulang.Benda uji yang dibuat dianalisis dengan menggunakan XRD (X-ray Diffractometer) dan SEM – EDS (Scanning Elektron Microscopy - Energy Dispersive Spectroscopy). Berdasarkan analisis XRD didapatkan fase yang terbentuk adalah (Bi,Pb)-2223, (Bi,Pb)-2212, CaPbO3, Ca2PbO4 dan MgO. Perlakuan sintering berulang pada benda uji BPSCCO doping Mg dapat meningkatkan fraksi volume (Bi,Pb)-2223 dari 37% menjadi 68%. Berdasarkan analisis SEM, didapatkan luas porositas pada morfologi permukaan benda uji sebesar 4,742%. Adapun dengan perlakuan sintering berulang menyebabkan terjadinya penurunan luas porositas dari 4,742% menjadi 2,132% hingga 1,589% untuk benda uji sintering 1 kali, 2 kali, dan 3 kali. Bentuk butir juga semakin lebih seragam akibat dari perlakuan sintering berulang yang diberikan pada sampel.
PERANCANGAN INSTRUMEN ALAT UKUR WATTMETER DIGITAL BERBASIS ARDUINO NANO DAN SENSOR PZEM-004T Fauzan Amri; Indra Fitriyanto; Tri Haryanti; Icha Fatwasauri; Jauharotul Maknunah
Jurnal Teknologi Terapan Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jtt.v9i1.478

Abstract

Energi listrik telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap elemen masyarakat. Listrik dibutuhkan untuk menyalakan berbagai peralatan elektronik, komunikasi, rumah tangga, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur besar daya listrik yang digunakan oleh masing-masing peralatan tersebut. Pada penelitian ini, telah dirancang sebuah instrumen alat ukur wattmeter digital berbasis Arduino Nano dan Sensor PZEM-004T yang dapat mengukur besaran daya listrik pada beban/alat listrik. Wattmeter yang telah dirancang pada penelitian ini telah diaplikasikan untuk mengukur daya listrik pada peralatan kantor maupun laboratorium diantaranya adalah alat listrik solder, high pressure cleaner, bor besi, gerinda, printer 3D, dispenser, glue gun, charger laptop, charger HP, dan lampu LED. Pengukuran daya listrik juga dilakukan menggunakan wattmeter komersil jenis electrical plug, agar dapat dilakukan perbandingan antara kedua instrument wattmeter tersebut. Dari hasil pengukuran yang dilakukan pada 10 beban listrik dengan menggunakan wattmeter rancangan didapatkan nilai daya listrik yang mendekati daya listrik yang diukur dengan wattmeter komersil. Rata-rata galat atau error dari alat ukur wattmeter yang dirancang hanyalah sebesar 3,8 %. Hal ini menunjukan bahwa alat ukur yang didesain memiliki kehandalan dalam mengukur daya listrik dari suatu beban/alat listrik.Kata Kunci: Wattmeter digital, Arduino Nano, PZEM-004T
RANCANG BANGUN ALAT KONTROL SAKLAR LISTRIK JARAK JAUH BERBASIS NODE-MCU DAN TELEGRAM Indra Fitriyanto; Fauzan Amri
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.325 KB) | DOI: 10.31884/jre.v1i1.8

Abstract

Pada skala rumah tangga, pemilik rumah terkadang lupa untuk mematikan lampu ketika sudah tidak digunakan lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dibuat suatu alat yang mampu mengontrol peralatan listrik dari jarak jauh. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan terhadap penelitian sebelumnya tentang saklar listrik jarak jauh, diketahui bahwa sistem kontrol yang digunakan kurang praktis untuk digunakan. Oleh karena itu, diusulkan sistem kontrol yang lebih praktis yaitu dengan menggunakan kontroler Arduino dan aplikasi pesan Telegram yang bertujuan untuk mengontrol saklar listrik jarak jauh. Penelitian ini diawali dengan mendesain rancangan alat menggunakan software Eagle, kemudian merancang alat sesuai dengan desain. Setelah selesai dirangkai, alat diprogram menggunakan software Arduino, dan dijalankan sesuai program. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa alat yang dibuat dapat mengirim perintah dan membalasnya dengan waktu yang singkat yaitu paling lama 2 menit. Keuntungan dari alat ini yaitu dapat digunakan untuk mengontrol peralatan listrik dari jarak yang jauh karena menggunakan komunikasi berbasis Wireless Fidelity (WiFi). Sedangkan kekurangannya adalah alat yang dibuat bergantung pada koneksi WiFi. Ketika WiFi mengalami gangguan, maka alat tidak dapat mengirim dan menerima pesan.
Implementasi Alat Pengusir Burung pada Tanaman Padi Berbasis Panel Surya Amri, Fauzan; Fitriyanto, Indra; Fatwasauri, Icha
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v4i2.3335

Abstract

Indramayu Regency is one of the national rice producers. In increasing the productivity of rice plants, there are many obstacles faced. One of the causes of decreased rice productivity is bird rice pests. Based on the results of the service team's interviews with Jambe Village residents, they experienced crop failure due to bird pests. The aim of this community service is to make a bird repellent device in rice fields based on solar panels. It is hoped that this can overcome the problems in Jambe Village. This activity will start from April to August 2023. The method used is by utilizing sunlight to turn on the equipment. The bird repellent device uses an ultrasonic sensor with a frequency between 25-100 Hz. The ultrasonic sensor will later be turned on using a solar panel which receives power from the sun and then stored in a battery as power storage. From the results of the service, the tool managed to work well and was able to repel rice birds.
Pelatihan Perawatan (Maintenance) AC Split Wall di SMA Negeri 1 Sliyeg, Kabupaten Indramayu Amri, Fauzan; Fitriyanto, Indra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 6 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v1i6.377

Abstract

Abstrak SMA Negeri 1 Sliyeg dipilih sebagai mitra dalam pengabdian ini karena di dalam ruang kelas dan kantornya telah menggunakan teknologi AC Split Wall. Penggunaan AC yang sudah lazim di SMA Negeri 1 Sliyeg haruslah dibarengi dengan kemampuan siswa dan guru dalam melakukan servis ringan terhadap AC untuk mengantisipasi suatu saat AC tidak berfungsi secara normal. Jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara Politeknik Negeri Indramayu hadir di SMA Negeri 1 Sliyeg untuk memberikan pelatihan berupa demonstrasi perawatan AC Split Wall sebagai bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi. Dalam pengabdian ini, para siswa SMA Negeri 1 Sliyeg diberikan pelatihan bagaimana mengenali komponen-komponen AC serta fungsinya sekaligus diperagakan bagaimana membersihkan dan memilihara unit indoor dan outdoor AC Split Wall. Tahapan kegiatan yang telah dilakukan berupa pembongkaran, pemisahan komponen, pencucian, pengukuran tekanan, mengecek kebocoran pipa, hingga perakitan ulang. Para siswa telah memahami materi dan mengerti bagaimana cara melakukan perawatan AC Split Wall. Kegiatan pengabdian ini terlaksana secara lancar dan efektif, serta animo dan antusiame para siswa mengikuti pelatihan ini sangat tinggi. Kata kunci: AC Split Wall, perawatan AC, pembongkaran dan perakitan ulang AC Abstract SMA Negeri 1 Sliyeg was chosen as a partner in this dedication because it has already used Wall Split AC technology in its classrooms and offices. The use of AC which is common in SMA Negeri 1 Sliyeg must be accompanied by the ability of students and teachers to perform light servicing of the AC to anticipate one day the AC does not function normally. The Department of Refrigeration and Air Conditioning Engineering at the Indramayu State Polytechnic was present at SMA Negeri 1 Sliyeg to provide training in the form of a demonstration of Wall Split AC maintenance as part of the College Tridarma. In this service, the students of SMA Negeri 1 Sliyeg were given training on how to recognize AC components and their functions as well as how to clean and maintain Wall Split AC indoor and outdoor units. The stages of activities that have been carried out are disassembly, component separation, washing, pressure measurement, checking for pipe leaks, to reassembly. The students have known the material and understood how to do Wall Split AC maintenance. This dedication activity was carried out smoothly and effectively, and the interest and enthusiasm of the students participating in this training is extraordinary. Keywords: Wall Split AC, AC maintenance, disassembly and reassembly of AC
Preparation and Analysis of Dual-Property Coated Metal Foams for Potential Wick Structures in Heat Pipe Applications Bonardo, Doli; Hollanda Arief Kusuma; Muhammad Tanveer; Dharma, Budi; Amri, Fauzan
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 26 No. 01 (2025): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/eksakta/vol26-iss01/530

Abstract

Hydrophilic and hydrophobic coated metal foams have been successfully prepared via a cleaning procedure and a simple spraying technique to be used as a wick structure in a heat pipe. The main object of this work is to explore the effect of hydrophilic and hydrophobic layers on the metal foam and to study the properties of the metal foams. To achieve this goal, 3D-OM analyses were performed to identify the pore size of the metal foam. To observe the surface morphology and porosity of the metal foam, SEM analysis was carried out and succeeded in observing the changes in the surface roughness of the hydrophilic and hydrophobic coated metal foams. The pore diameter, porosity and density of metal foam were 633.38 µm, 48.46% and 4.62 g/cm3, respectively. FT-IR analysis was also performed with the results showing that the hydrophobic coating did not affect the overall molecular group composition. Contact angle analysis shown that the values were 74° and 112° (first day) on the hydrophilic and hydrophobic coated samples.
ANALISIS KINERJA MESIN PENGERING HASIL PANEN MEMANFAATKAN ENERGI BUANG KONDENSOR DENGAN PENAMBAHAN HEATER Andini Putri Agustin, Dewi; Rian Wahyudi, Permadi; Amri, Fauzan
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v3i2.71

Abstract

Salah satu proses pengolahan hasil panen yang sangat penting adalah pengeringan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air hingga tingkat yang aman untuk penyimpanan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme, dan mempertahankan kualitas produk. Dalam penelitian ini, komoditas hasil pertanian seperti biji kopi, biji jagung, dan kacang tanah dikeringkan dengan menggunakan teknologi yang bekerja dengan memanfaatkan energi buang kondensor dengan penambahan heater. Ketiga produk tersebut telah dikeringkan selama 3 jam. Proses pengeringan berhasil menurunkan kadar air biji kopi hingga 11,9% pada suhu 42,4 ºC, dan kadar air biji jagung hingga 14% pada suhu 44,2 ºC. Kedua produk ini telah berhasil dikeringkan hingga mencapai kondisi yang ideal sesuai dengan standar komoditas panen. Adapun kadar air kacang tanah setelah dikeringkan mencapai 11,6 % pada suhu 45,4 ºC. Dengan kadar air 11,6 % setelah pengeringan awal, kacang tanah belum memenuhi standar kadar air yang dipersyaratkan untuk penyimpanan jangka panjang, sehingga kacang tanah memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama dari 3 jam. Sementara itu, untuk sistem heating dehumidifier yang dirancang dengan menggunakan dua heater mampu menghasilkan udara panas sebesar 12,1 kJ/s. Sistem ini memiliki nilai COP yang cukup baik sekitar 4,63 dengan efisiensi sebesar 88%.
IMPLEMENTASI STANDARD KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BENGKEL TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR SMK YAPIN KERTASEMAYA Jauharotul Maknunah; Fauzan Amri; Karsid Karsid; Indra Fitriyanto; Tri Haryanti; Icha Fatwasauri; Sohib Naluri Jaelani; Kriesna Kharisma Purwanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.17852

Abstract

Abstrak: Implementasi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja, khususnya di Bengkel Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor, SMK Yapin Kertasemaya perlu dilaksanakan karena mengandung potensi bahaya tertentu. Berdasarkan hasil survei awal tersebut, maka diperlukan kegiatan yang bertujuan mengetahui potensi bahaya dari bengkel TBSM untuk selanjutnya dilakukan implementasi standar K3 di Bengkel tersebut serta memastikan keberlanjutannya melalui rencana dan laporan tindak lanjut. Implementasi standar K3 dilaksanakan melalui beberapa tahapan yakni survei dan pendampingan untuk mengidentifikasi keterlaksanaan K3 berdasarkan indikator keterlaksanaannya yang berjumlah 8 indikator. Selanjutnya dilaksanakan acara workshop terkait pentingnya K3 serta manajemen K3 yang oleh seluruh pihak sekolah termasuk guru, siswa dan karyawan lain terutama yang terlibat di Bengkel yang berjumlah 50 orang. Evaluasi dilaksanakan dengan beberapa metode yakni melalui laporan tindak lanjut dari keterlaksanaan standar K3 dan juga survey kepuasan terkait kegiatan. Hasil dari workshop adalah implementasi dan tindak lanjut setelah workshop oleh pihak sekolah untuk diidentifikasi keterlaksanaan K3 di Bengkel. Berdasarkan hasil laporan tindak lanjut dan implementasi K3 di Bengkel, didapatkan bahwa Implementasi standar K3 di Bengkel TBSM SMK Yapin telah tercapai serta menunjukkan ketercapaian 8 indikator keterlaksanaan K3 dari yang sebelumnya hanya terlaksana 3 indikator saja. Selain itu juga hasil survei kegiatan menunjukkan bahwa 88% peserta merasa setuju terkait keberhasilan kegiatan ini.Abstract: Implementation of Occupational Safety and Health (K3) standards in the workplace, especially in the Motorcycle Engineering and Business Workshop, Yapin Kertasemaya Vocational School needs to be implemented because it contains certain potential dangers. Based on the results of the initial survey, activities are needed that aim to determine the potential dangers of the TBSM workshop, then implement K3 standards in the workshop and ensure its sustainability through follow-up plans and reports. Implementation of K3 standards is carried out through several stages, namely surveys and assistance to identify K3 implementation based on 8 indicators of implementation. Furthermore, a workshop was held regarding the importance of K3 and K3 management by all school parties including teachers, students and other employees, especially those involved in the workshop, totaling 50 people. Evaluation is carried out using several methods, namely through follow-up reports on the implementation of K3 standards and also satisfaction surveys related to activities. The results of the workshop are implementation and follow-up after the workshop by the school to identify K3 implementation in the workshop. Based on the results of the follow-up report and implementation of K3 in the Workshop, it was found that the implementation of K3 standards in the TBSM SMK Yapin Workshop had been achieved and showed the achievement of 8 indicators of K3 implementation from previously only 3 indicators were achieved. Apart from that, the results of the activity survey showed that 88% of participants agreed regarding the success of this activity.
SISTEM KONTROL OTOMATIS LAMPU DENGAN PHOTODIODE MENGGUNAKAN RANGKAIAN KOMPARATOR IC UA741 Nurfauziah, Aulia; Febrian Anwar, Syahid; Rizki Amiruddin, Ahmad; Asrila; Amri, Fauzan; Kurnianingtyas, Rahajeng
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v4i1.75

Abstract

This research presents the design and implementation of an automatic lamp control system using a photodiode sensor and an IC UA741 comparator circuit. The aim is to develop a system capable of responding to changes in light intensity in real-time to control the ON/OFF state of the lamp. The method involves designing a light detection circuit with a photodiode, signal conditioning, and voltage comparison using the UA741 comparator. Experimental results show that the output voltage of the photodiode is directly proportional to the incident light intensity. During testing, a maximum voltage of 3.6 V was recorded when the photodiode was exposed to light from 5 LEDs, with the voltage decreasing as the number of light sources was reduced. The system successfully switches the lamp on automatically when the light intensity falls below a defined threshold and switches it off when the light exceeds this threshold. This design offers an energy-efficient lighting control system with simple architecture, low cost, and high responsiveness, making it suitable for household applications or small public areas.