Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALYSIS OF MARSHALL CHARACTERISTICS BASED ON THE USE OF HDPE PLASTIC AS A PARTICULAR REPLACEMENT OF ASPHALT IN AC-WC WEAR LAYERS: ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL BERDASARKAN PENGGUNAAN PLASTIK HDPE SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN ASPAL PADA LAPIS AUS AC-WC Ichsan, Ilyas; Olii, Aleks; Hidayat, Andi Sahrul; Antau, Nur Fahmy
JURNAL SIMETRIK Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v13i2.1949

Abstract

Peningkatan kinerja campuran aspal dapat dicapai melalui modifikasi campuran untuk menghasilkan campuran yang kuat dan tahan lama. Terutama di Indonesia, yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan jumlah kendaraan yang terus meningkat, jalan raya sering mengalami kerusakan akibat iklim, cuaca, dan beban kendaraan harian. Oleh karena itu, perlu adanya aspal yang mampu bertahan terhadap perubahan cuaca dan iklim, dan salah satu solusinya adalah menggunakan bahan aditif seperti plastik HDPE (High Density Polythylene).Plastik HDPE ini diintegrasikan sebagai bahan aditif dalam aspal modifikasi yang mencakup agregat kasar batu split. Hasil pengujian sebelumnya menunjukkan bahwa aspal dengan tambahan plastik HDPE menghasilkan nilai uji marshall yang lebih rendah dibandingkan dengan aspal tanpa aditif. Sebagai upaya perbaikan, penelitian ini melakukan penambahan HDPE dengan harapan dapat meningkatkan nilai stabilitas aspal.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan plastik HDPE pada campuran aspal modifikasi, dengan variasi persentase 0%, 3,5%, 5,5%, 7,5%, dan 9,5% dari total berat agregat Bin 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan HDPE secara signifikan meningkatkan nilai stabilitas. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada batasan dalam jumlah penambahan HDPE, dengan beberapa nilai seperti VIM, VMA, dan VFA tidak sepenuhnya memenuhi spesifikasi.Dari hasil penelitian, terlihat bahwa penambahan HDPE sebesar 5,5% dari total berat agregat Bin 1 memberikan hasil terbaik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penambahan HDPE pada campuran aspal modifikasi mampu meningkatkan kinerja campuran dengan mencapai nilai stabilitas optimal.
Beton Hijau Menggunakan Fly ash sebagai Subtitusi Parsial Semen: Beton Hijau Menggunakan Fly ash sebagai Subtitusi Parsial Semen Olii, Muhammad Ramdhan; Wahab, Azhar A; Ichsan, Ilyas; Abdul Djau, Rahman; Nento, Sartan
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v9i1.11101

Abstract

Perkembangan infrastruktur berbanding lurus dengan tingkat kebutuhan akan semen sebagai bahan utama dalam konstruksi bangunan. Industri semen menghasilkan 8-10% dari total emisi CO2 dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alternatif atau penggantian sebagian material beton hijau sehingga meminimalkan dampak lingkungan dari pembuatan beton dan meningkatkan kekuatan beton, salah satunya adalah fly ash. Fly ash dapat digunakan bersama dengan semen portland dalam beton yang berkontribusi terhadap sifat-sifat beton melalui aktivitas hidrolik atau pozzolan, atau keduanya. Hasil pengujian kuat tekan karakteristik beton dengan substitusi parsial semen dengan variasi fly ash (9%, 9.5%, 10%, dan 10.5%) pada umur 28 hari adalah masing-masing 36.70 Mpa, 35.11 Mpa, 33.37 Mpa, dan 30.38 Mpa. Kuat tekan beton meningkat sebesar 5% pada variasi fly ash sebesar 9% dan 9.5% dan menurun sebesar 13% pada variasi fly ash sebesar 10% dan 10.5%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar persentase penggunaan fly ash sebagai subtitusi parsial semen maka semakin menurun kuat tekannya. Jumlah optimum fly ash bervariasi sangat bergantung pada komposisi dan proporsi semua bahan dalam campuran beton (terutama fly ash), kondisi selama penempatan (terutama suhu), praktik konstruksi (misalnya, finishing dan curing) dan kondisi paparan. Dengan demikian, kadar fly ash yang optimal akan bervariasi berdasarkan kasus per kasus.
Penggunaan Abu Bonggol Jagung Sebagai Pengganti Filler Dalam Komposisi Campuran Aspal AC-WC Ichsan, Ilyas; Olii, Aleks; Hidayat, Andi Sahrul; Parwati, Parwati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16080

Abstract

Campuran aspal dapat dimodifikasi dengan menambahkan berbagai jenis bahan, seperti bahan kimia, bahan alami, atau limbah industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi filler dari limbah abu bonggol jagung pada campuran AC-WC melalui pengujian Marshall. Variasi kadar aspal yang digunakan adalah 5,5% dan 6%, dengan kadar abu bonggol jagung sebesar 1%, 2%, dan 3%. Hasil uji Marshall menunjukkan bahwa substitusi abu bonggol jagung memberikan hasil tertinggi pada setiap karakteristik sebagai berikut: stabilitas 935,72 kg pada kadar abu 3% dengan kadar aspal 6%, flow 4,63 mm pada kadar abu 2% dengan kadar aspal 6%, VMA 19,94% pada kadar abu 1% dengan kadar aspal 6%, VIM 4,63% pada kadar abu 2% dengan kadar aspal 6%, VFB 81,75% pada kadar abu 3% dengan kadar aspal 6%, dan Marshall Quotient sebesar 280,69 kg/mm pada kadar abu 2% dengan kadar aspal 6%. Berdasarkan hasil pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan abu bonggol jagung sebagai filler pada variasi kadar 1%, 2%, dan 3% masih sesuai dengan standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2.
Sosialisasi Mengoptimalkan Pembangunan Infrastruktur Desa Marisa Utara Hidayat, Andi Sahrul; Junus, Dikson; Ichsan, Ilyas; Nento, Sartan; Bumulo, Nasir; Olii, Abdul Kadir Sailani; Rauf, Wawan; Palilati, Mifidyah Putri; Lamadjo, Susanti
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i3.948

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat Desa Marisa Utara dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa yang berkelanjutan dan tepat guna. Sosialisasi dilakukan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya perencanaan berbasis kebutuhan, pengelolaan anggaran desa, serta pemanfaatan sumber daya lokal dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan desa, drainase, dan fasilitas umum lainnya. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peran aktif mereka dalam pembangunan serta terbentuknya komitmen bersama untuk mendukung pembangunan yang transparan dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju tata kelola pembangunan desa yang lebih efektif dan berkelanjutan.
ANALYSIS OF MARSHALL CHARACTERISTICS BASED ON THE USE OF HDPE PLASTIC AS A PARTICULAR REPLACEMENT OF ASPHALT IN AC-WC WEAR LAYERS: ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL BERDASARKAN PENGGUNAAN PLASTIK HDPE SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN ASPAL PADA LAPIS AUS AC-WC Ichsan, Ilyas; Olii, Aleks; Hidayat, Andi Sahrul; Antau, Nur Fahmy
JURNAL SIMETRIK Vol 13 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v13i2.1949

Abstract

Peningkatan kinerja campuran aspal dapat dicapai melalui modifikasi campuran untuk menghasilkan campuran yang kuat dan tahan lama. Terutama di Indonesia, yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan jumlah kendaraan yang terus meningkat, jalan raya sering mengalami kerusakan akibat iklim, cuaca, dan beban kendaraan harian. Oleh karena itu, perlu adanya aspal yang mampu bertahan terhadap perubahan cuaca dan iklim, dan salah satu solusinya adalah menggunakan bahan aditif seperti plastik HDPE (High Density Polythylene).Plastik HDPE ini diintegrasikan sebagai bahan aditif dalam aspal modifikasi yang mencakup agregat kasar batu split. Hasil pengujian sebelumnya menunjukkan bahwa aspal dengan tambahan plastik HDPE menghasilkan nilai uji marshall yang lebih rendah dibandingkan dengan aspal tanpa aditif. Sebagai upaya perbaikan, penelitian ini melakukan penambahan HDPE dengan harapan dapat meningkatkan nilai stabilitas aspal.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan plastik HDPE pada campuran aspal modifikasi, dengan variasi persentase 0%, 3,5%, 5,5%, 7,5%, dan 9,5% dari total berat agregat Bin 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan HDPE secara signifikan meningkatkan nilai stabilitas. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada batasan dalam jumlah penambahan HDPE, dengan beberapa nilai seperti VIM, VMA, dan VFA tidak sepenuhnya memenuhi spesifikasi.Dari hasil penelitian, terlihat bahwa penambahan HDPE sebesar 5,5% dari total berat agregat Bin 1 memberikan hasil terbaik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penambahan HDPE pada campuran aspal modifikasi mampu meningkatkan kinerja campuran dengan mencapai nilai stabilitas optimal.
Monitoring dan Evaluasi Tenaga Ahli Teknik Bersama BPK Perwakilan Provinsi Gorontalo Djau, Rahman A.; Ma’sum, Ratna D.; Pido, Rifaldo; Boli, Rahmad H.; Ichsan, Ilyas; Bumulo, Nasir
Journal of Entrepreneurship and Community Innovations Vol 3 No 1 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jeci.v3i1.144

Abstract

Pengabdian dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan kenyataan fisik dilapangan bahwa pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan pada 4 (empat) dinas/instansi, yaitu Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato sudah tercapainya target tepat waktu, tepat mutu, tepat anggaran dan tepat sasaran serta untuk meminimalisir kesalahan–kesalahan yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi. Permasalahan yang sering dihadapi yaitu ketidaksesuaian kuantitas dan kualitas serta spesifikasi sebagaimana yang tertuang dalam kontrak serta kelengkapan administrasi yaitu dokumentasi dan nota pembelian. Metode yang digunakan adalah melakukan pengukuran kembali untuk kuantitasnya dan pengambilan sampel data untuk pengujian kualitasnya. Berdasarkan hasil temuan dilapangan ini memberikan pelajaran dan pengalaman yang penting bagi penyedia jasa agar dalam pelaksanaan pekerjaan harus memperhatikan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak.
LIMBAH KACA SEBAGAI PENGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS UNTUK BETON RAMAH LINGKUNGAN Olii, Muhammad Ramdhan; E.Poe, Isran; Ichsan, Ilyas; Olii, Aleks
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 11 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.407

Abstract

Abstrak Limbah kaca menyebabkan masalah lingkungan yang kronis karena sangat sulit terurai di dalam tanah. Kaca banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui produk manufaktur seperti kaca lembaran, botol, dan barang pecah belah. Kaca adalah bahan yang berpotensi besar untuk didaur ulang. Penggunaan kaca daur ulang membantu dalam penghematan energi dan perbaikan lingkungan. Meningkatnya kesadaran akan daur ulang kaca mempercepat perubahan penggunaan limbah kaca dengan bentuk berbeda di berbagai bidang. Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah pada bidang konstruksi dimana limbah kaca digunakan kembali untuk produksi beton. Sifat-sifat beton yang mengandung limbah kaca sebagai agregat halus diteliti dalam penelitian ini. Limbah kaca digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus pada campuran beton 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kuat tekan beton umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari dibandingkan dengan beton yang dibuat dengan agregat halus alami (beton normal). Hasil tersebut membuktikan bahwa kekuatan tertinggi diberikan oleh limbah debu kaca setelah 28 hari. Kuat tekan benda uji dengan variasi limbah kaca 20% dan 40% memiliki kuat tekan melebihi dari kuat tekan rencana (24,95Mpa), masing-masing 26,290Mpa dan 25,602 Mpa atau melebihi 5,4% dan 2,6%. Jika dibandingkan dengan kuat tekan rata-rata beton dan beton karakteristik beton normal, semua variasi limbah kaca mengalami penurunan. Di masa depan, penggunaan limbah kaca dalam beton ramah lingkungan akan memberikan dampak yang baik untuk konservasi sumber daya alam. Kata kunci: Kaca, beton, kuat tekan, ramah lingkungan.  AbstractGlass waste causes chronic environmental problems because it is very difficult to decompose in the soil. Glass is widely used in everyday life through manufactured products such as flat glass, bottles and glassware. Glass is a material with great potential for recycling. The use of recycled glass helps in saving energy and improving the environment. Increasing awareness of glass recycling is accelerating the change in the use of different forms of glass waste in various fields. One of its significant contributions is in the construction sector where glass waste is reused for concrete production. The properties of concrete containing glass waste as fine aggregate were investigated in this study. Glass waste is used as a partial replacement for fine aggregate in 20%, 40%, 60%, 80% and 100% concrete mixtures. The compressive strength of concrete aged 3, 7, 14, 21 and 28 days was compared with concrete made with natural fine aggregate (normal concrete). These results prove that the highest strength is given by the waste glass dust after 28 days. The compressive strength of the test specimens with variations of glass waste of 20% and 40% had compressive strength exceeding the design compressive strength (24.95MPa), respectively 26.290MPa and 25.602MPa or exceeding 5.4% and 2.6%. When compared with the average compressive strength of normal concrete and compressive strength of normal concrete characteristics, all variations of glass waste have decreased. In the future, the use of glass waste in environmentally friendly concrete will have a good impact on the conservation of natural resources. Keywords: Glass, concrete, compressive strength, environmentally friendly.
Pelatihan Pembuatan “Kelapa Renyah” Bagi Kelompok Usaha Desa Mutiara Laut Kecamatan Tomilito Kasim, Ramdan; Ichsan, Ilyas; Hasan, Wahyudin; Harun, Nur Istiyan
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2020): Agustus 2020 - Insan Cita Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.662 KB) | DOI: 10.32662/insancita.v2i2.1136

Abstract

Mutiara Laut sebagai salah satu desa yang terdapat di kabupaten Gorontalo Utara yang memiliki banyak sekali potensi sumberaya alam, diantaranya adalah melimpahnya ikan-ikan segar dengan berbagai spesies dan buah kelapa. Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di desa Mutiara Laut yaitu minimnya pengetahuan tentang pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pelatihan pengelolaan potensi alam yang dimiliki. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan pembuatan kelapa renyah. Tawaran solusi tersebut di uraikan dalam 3 tahapan yaitu, sosialisasi, pembentukan kelompok dan pelatihan pembuatan kelapa renyah. Hasil yang di dapatkan dari kegiatan ini adalah terbentuknya UMKM dan tindak lanjut dari pemerintah kabupaten Gorontalo Utara.
Analisis Efisiensi Material dan Estimasi Biaya Berdasarkan Perbandingan Volume dan Berat Material Struktur Palilati, Mifidyah Putri; Ichsan, Ilyas; Nento, Sartan; Ma’sum, Ratna Dwi; Buhongo, Rayfaldi Suqrafid
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of materials in short-span and long-span building structures, particularly in the use of formwork, concrete, and steel, is expected to reduce the volume of materials required for the structure. Changing the span design has the potential to provide cost efficiencies and overall structural safety. This research was conducted at the Mufida shopping center on Jend. Sudirman No. 22, Limba U1, South Kota, Gorontalo. Based on the analysis, the material requirements for each element, such as beams, columns, floor slabs, and footings, were calculated. This research focused on comparing the volume and weight of materials required for the two designs. The results of the material requirements study indicate that changes in span result in variations in the volume of concrete, reinforcing steel, and formwork. The two-span design requires more structural elements such as beams and columns, but the structure's dimensions tend to be smaller, achieving material volume efficiency. The total material cost calculation for the two-span design proved to be approximately 27.64% more efficient than the long-span design. Factors influencing this cost efficiency include the volume and type of materials, the implementation method, and the more even load distribution in the alternative design.