Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Aplikasi Tiktok Sebagai Personal Branding Pada Akun Tiktok @Kingkevin _ Malahayati, Cut; Masriadi; Cindenia Puspasari; Anismar
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10934390

Abstract

Pendahuluan: Membangun personal branding sangat penting untuk meningkatkan visibilitas seseorang, juga dapat meningkatkan koneksi dan membuat pekerjaan kita lebih lancar. Hal ini juga dilakukan oleh King Kevin melalui akun sosial medianya pada TikTok. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan aplikasi TikTok sebagai personal branding dan menganalisis isi konten dari akun TikTok @Kingkevin__. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian menyatakan bahwa King Kevin menunjukkan karakter otentik yang terlihat dari keaslian dirinya, kemudian kekonsistenan dalam mengupload video setiap hari dengan tema cerita yang berbeda dan memiliki nilai positif dengan menjaga interaksi antara pengikut dan mitranya dalam memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai personal brandingnya. Selanjutnya pemilihan konten drama inspirasi untuk membangun personal branding sudah dengan baik dilakukan karena pada konten tersebut memiliki pesan - pesan yang bermanfaat bagi pengikutnya
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Teknik Kolase Dengan Media Kapas anismar; Sitorus, Ahmad Syukri
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 8 No 1 (2024): JCE (Journal of Childhood Education) Maret - Agustus 2024
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v8i1.2099

Abstract

Kegiatan kolase adalah pembelajaran yang menarik untuk mengembangkan motorik halus anak. Kolase juga merupakan salah satu jenis seni rupa di mana sisa potongan kertas atau bahan lain digabungkan agar menciptakan desain maupun kreasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui teknik kolase dengan media kapas di TK Qur`an Mandiri. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi 4 tahapan yaitu: perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun TK Qur`an Mandiri Jl. Tombak no.44c, adapun tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen pengukuran motorik halus. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus anak dapat meningkat melalui kegiatankolasedengan media kapas pada prasiklus adalah 30,6%,Siklus I adalah 44,4% dan Siklus II meningkat menjadi 78,5%. Kolase dengan media kapas memberikan variasi baru, menarik dan menyenangkan untuk anak. Kegiatan kolase dengan media kapas bertujuan meningkatkan motorik halus anak yang terkoordinasi antara mata dan tangan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan kolase dengan media kapasĀ  dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak
STRUCTURAL POSITION MUTATION OF DISTRICT HEAD IN BIREUEN REGENCY Rahmat Novissa; Aiyub; Maryam; Anismar; Nurhafni
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 4 No. 2 (2025): JANUARY
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v4i2.672

Abstract

The Structural Position Mutation System for Sub-district Heads within the Bireuen Regency Government is not based on educational background and competence in its implementation. Unfortunately, there has been a neglect of Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government. This study aims to describe the structural job mutation system of sub-district heads in the Bireuen Regency Government using three bases, namely the Merit System, Seniority System and Spoil System, and to analyze the inhibiting factors for structural job mutations of sub-district heads in Bireuen Regency including budget limitations, lack of human resources who master technical knowledge of government and bureaucratic culture. Qualitative methods with a descriptive approach have been used in this study. Researchers used observation, interviews, and documentation to answer two research objectives. The results of this study found that the implementation of the Merit System foundation has not been fully optimal, the Seniority System runs by prioritizing work period and work experience but not for age, the Spoil System can still provide gaps for politicization. The obstacles to its implementation are budget limitations, lack of human resources who master technical knowledge of government and bureaucratic culture. This study suggests that the Bireuen Regency government optimizes the performance assessment team in making mutation decisions using the Merit System, Seniority System and Spoil System foundations and optimizes the budget for the competence of prospective sub-district heads.
Strategi Komunikasi Pemasaran Toko Nita Bangkok Kabupaten Aceh Tengah Dalam Mengembangkan Citra Positif Simahara, Vera; Cindenia Puspasari; Awaluddin Arifin; Anismar; Zahari
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i6.12891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Toko Nita Bangkok Kabupaten Aceh Tengah dalam membangun citra positif di tengah persaingan bisnis fashion yang semakin ketat. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya strategi komunikasi pemasaran yang efektif untuk menarik perhatian konsumen sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap merek. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari pemilik toko, karyawan, dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Toko Nita Bangkok menerapkan strategi komunikasi pemasaran berbasis teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Pada tahap perhatian dan minat, toko memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk menampilkan koleksi busana yang mengikuti tren. Pada tahap keinginan dan tindakan, toko menjaga kualitas produk, memberikan pelayanan yang ramah, serta menciptakan pengalaman belanja yang nyaman sehingga konsumen merasa puas dan loyal. Strategi promosi tidak hanya dilakukan melalui media sosial, tetapi juga dengan menjalin hubungan baik dengan pelanggan serta melibatkan influencer lokal untuk memperkuat citra merek. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi komunikasi pemasaran digital dan pelayanan berkualitas terbukti efektif dalam membangun citra positif Toko Nita Bangkok. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelaku usaha fashion dalam merancang strategi komunikasi pemasaran yang tepat guna meningkatkan daya saing dan citra usaha.
Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Memahami Kebutuhan Emosional Remaja Nikite, Claudia Ayu; Subhani; Masriadi; Ainol Mardhiah; Anismar
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 4 (2024): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14286459

Abstract

Pola komunikasi interpersonal yang dipilih oleh orang tua akan berperan penting untuk mengatasi perbedaan persepsi yang terjadi antara orang tua dan anak remajanya. Orang tua yang mendengarkan dengan baik dan tidak mendominasi akan menjadikan seorang remaja lebih terbuka serta akan membuat remaja merasa dihargai sehingga akan sangat membantu remaja dalam mencapai kematangan emosional yang baik di mana akan mempengaruhi sikap dan perilaku remaja dalam bertindak. Pola komunikasi interpersonal diadik dan triadik yang dilakukan oleh orang tua di Kampung Simpang Layang, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah adalah pola komunikasi membebaskan (permissive). Pola komunikasi interpersonal orang tua dalam memahami emosional remaja usia 13-17 tahun terjalin dengan cara mendekatkan diri atau mengakrabkan diri, menyempatkan dan meluangkan waktu disela kesibukan, memberikan pengertian dan perhatian baik secara verbal maupun non verbal, memberikan remaja kebebasan dalam mengekspresikan emosionalnya, memberikan kontrol berupa didikan atau contoh yang baik, menindak ketika melakukan kesalahan, serta memenuhi segala kebutuhan afeksi atau kasih sayang kepada remaja. Meskipun begitu, terdapat beberapa kendala semantik dan manusiawi seperti perbedaan pendapat, kurangnya waktu berkumpul, serta remaja sulit terbuka yang membuat komunikasi tidak berjalan dengan efektif sebagai mana mestinya.
Analisis Semiotika Pada Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Putri Supina; Anismar; Cut Andyna; Dwi Fitri; Jafaruddin
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 5 No. 1: Desember 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v5i1.13771

Abstract

Film merupakan karya seni dan budaya yang berfungsi sebagai media komunikasi audio-visual. Pengembangnya bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Penelitian ini mengkaji representasi kekerasan fisik dan psikologis dalam film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024) melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. Film ini menyoroti isu kesehatan mental dan dinamika kekerasan dalam keluarga yang ditampilkan secara simbolik, verbal, psikologis, dan fisik. Dengan metode kualitatif deskriptif, analisis dilakukan terhadap delapan adegan yang memuat kekerasan, menggunakan tiga tahap signifikasi Barthes: denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan dalam film tidak hanya menjadi bagian dari alur cerita, tetapi juga merefleksikan relasi kuasa yang timpang dalam institusi keluarga dan masyarakat. Tokoh ayah digambarkan sebagai figur dominan yang mengontrol perempuan dan anak-anak melalui tindakan agresif yang berulang. Kekerasan yang awalnya tampak literal, berkembang menjadi simbol penolakan terhadap eksistensi perempuan, dan pada akhirnya mengungkap ideologi patriarkal yang telah terinternalisasi dalam budaya. Film ini berfungsi sebagai ruang wacana yang membuka kesadaran akan struktur kuasa dan trauma kolektif, serta diharapkan dapat memperkaya kajian semiotika dalam studi film dan budaya populer Indonesia.