Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEJADIAN DRY EYE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG DIPENGARUHI OLEH PAPARAN AC Swasty, Swasty; Tursinawati, Yanuarita
Syifa'Medika Vol 11, No 2 (2021): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v11i2.2927

Abstract

Dry eye adalah penyakit air mata dan lapisan permukaan mata yang bersifat multifaktorial. Gejala klinis meliputi rasa tidak nyaman, ketidakstabilan tear film  dan gangguan penglihatan.  Faktor-faktor  risiko dry eye yaitu usia, jenis kelamin, paparan AC, penggunaan gadget, dan lama membaca buku. Mahasiswa kedokteran sering melakukan aktivitas digital, membaca yang lama dan intensif serta berada dalam ruangan dengan air conditioner (AC). Kegiatan tersebut mengurangi frekuensi berkedip dan muncul keluhan-keluhan dry eye. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko usia, jenis kelamin, paparan AC, penggunaan gadget dan lama membaca buku dengan kejadian dry eye pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectionaldengan melibatkan 35 responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah. Kuesioner Ocular Surface Disease Index digunakan untuk mendeteksi dry eye dan dilakukan pemeriksaan tear meniscus. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan nilai signifikansi p <0,05 dan CI 95%. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (68,6%), berumur ? 22 tahun, dengan rata rata usia 21,40±0.85 tahun, terpapar AC ? 3 Jam (80%), menggunakan gadget ? 3 Jam  ( 97,1%), membaca buku ? 3 Jam ( 97,1%),  didiagnosis sebagai dry eye (94,3%) dan masuk dalam kriteria mild (45,7%). Tidak terdapat hubungan yang siginifkan antara umur (p=1,00), jenis kelamin (p=0,536), penggunaan gadget (p=1,00) dan membaca buku (p=1,00) dengan kejadian dry eye. Terdapat hubungan yang signifikan antara paparan AC dengan kejadian dry eye (p =0,00). 
PERBEDAAN WAKTU PENCAPAIAN MIDRIASIS BERBAGAI DERAJAT RETINOPATI DIABETIKA (NON PROLIFERATIF) PADA DIABETES MELLITUS TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN TETES MATA TROPICAMIDE 1% Swasty -; Wilarjo -; Pramanawati -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2008: CONTINUING MEDICAL AND HEALTH EDUCATION (CMHE) | Peran Biomolekuler dalam Penegakan Diagnosis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Mengetahui perbedaan waktu pencapaian midriasis, sampai refleks pupil negatif, pada masing-masing derajat NPDR DM tipe 2 setelah pemberian tetes mata Tropicamide 1% dan mengetahui perbedaan diameter pupil, baik horizontal ataupun vertikal sebelum dan sesudah penetesan 1 tetes Tropicamide 1%, pada berbagai derajat NPDR DM tipe 2.Metoda: Penelitian dilakukan dengan metode cross sectional terhadap 72penderita retinopati diabetika non proliferatif (NPDR) DM tipe 2 dengan rentang usia 50 - < 65 tahun, yang terbagi menjadi 4 kelompok derajat NPDR (mild, moderate, severe, very severe). Masing-masing kelompok terdiri dari 18 sampel. Penghitungan statistik menggunakan test ANOVA.Hasil: . Total rerata lama pencapaian midriasis 20.42 menit (SD 7.54). Ujistatistik tes ANOVA tidak menunjukkan perbedaan bermakna untuk reratadiameter pupil yang dicapai, baik horizontal ataupun vertikal. Ukuran diameter pupil, baik horisontal ataupun vertikal, pada semua kelompok NPDR sebagian besar adalah 6 mm (79.2%). Tidak ada satu pun pupil yang dapat mencapai ukuran 8 mm. Tidak ada satupun sampel dari NPDR derajat ringan yang dapat mencapai diameter pupil sebesar 5 mm, baik horizontal ataupun vertical, sedangkan derajat lain yang lebih parah mampu mencapainya. Perbedaan ini terbukti bermakna dengan uji statistik chi-square one sample.Kesimpulan : Lama pencapaian midriasis pada berbagai derajat NPDR DM tipe 2 tidak ada perbedaan bermakna. Ukuran diameter pupil, baik horizontal ataupun vertikal, semakin kecil seiring semakin parahnya derajat NPDR DM tipe 2.Kata kunci: diabete mellitus tipe 2, retinopati diabetika non proliferatif, simpatis, pupil.
Hubungan Unsafe action dalam Penggunaan Smartphone dan Laptop Terhadap Kelainan Refraksi pada Siswa di SMA Negeri 1 Juwana Putri, Fadhilla Aurielia Arisya; Martiningsih, Wahju Ratna; Diatri, Devita; Swasty, Swasty
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i6.14978

Abstract

Banyak diskusi baru-baru ini berfokus pada kemungkinan bahwa perangkat elektronik seperti laptop dan ponsel berkontribusi terhadap masalah refraksi. Orang yang menggunakan ponsel dan laptop dengan cara yang berisiko, termasuk lebih dari dua jam berturut-turut, sambil berbaring, dengan jarak pandang lebih dari 30 cm, dan tingkat kecerahan di bawah 200 lux, rentan mengalami kelainan refraksi pada matanya. Kondisi mata seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisme sering terjadi. Fokus penelitian ini adalah pengaruh penggunaan smartphone dan laptop yang berisiko terhadap kelainan refraksi pada siswa SMA Negeri 1 Juwana. 155 peserta dalam penelitian ini dipilih secara acak dari siswa SMA Negeri 1 Juwana pada Januari 2024 dan berpartisipasi dalam prosedur analitik observasional kuantitatif cross-sectional. Dengan asumsi p<0,05, uji chi-square digunakan untuk menganalisis data. Siswa dengan kelainan refraksi (62,6%) dan yang tidak memiliki kelainan refraksi (37,4%), sesuai dengan temuan masing-masing ciri. Ditinjau dari frekuensi faktor risiko perilaku berisiko di kalangan pelajar, berikut ini yang paling umum: durasi penggunaan (133 responden), lokasi (116 responden), jarak pandang (87 responden), dan kecerahan (133 responden). dengan maksimal delapan puluh satu peserta. Siswa SMA Negeri 1 Juwana mempunyai korelasi antara penggunaan smartphone dan laptop yang berisiko dengan kelainan refraksi (p = 0,014), berdasarkan analisis Chi-Square.
Skrining dan Pemeriksaan Mata pada Sivitas Akademika dan Warga di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Semarang Martiningsih, Wahju Ratna; Swasty, Swasty; Novitasari, Andra; Kurniati, Ika Dyah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 3 No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v3i1.291

Abstract

Latar belakang: Gangguan penglihatan merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat penting karena dapat menyebabkan kebutaan. Dua penyebab utama tersebut adalah kelainan refraksi yang tidak terkoreksi dan katarak yang tidak dioperasi. Diagnosis dini dan pengobatan akurat adalah satu-satunya metode untuk mencegah gangguan penglihatan. Tujuan: untuk  melakukan  deteksi  dini  gangguan  penglihatan  dengan pemeriksaan  mata. Metode: Sasaran kegiatan ini adalah sivitas akademika serta warga sekitar kampus UNIMUS. Pemeriksaan tajam penglihatan dengan Snellen chart dilakukan oleh dokter umum dan dokter muda, dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjut dengan slit lamp dan konsultasi gratis dengan dokter spesialis mata. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien mendapatkan obat maupun rekomendasi sesuai diagnosis. Hasil: Kegiatan ini diikuti oleh 88 peserta. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagian besar peserta berusia 20-29 tahun dan memiliki kelainan mata miopi, presbiopi, dry eyes dan astenopia.  Kesimpulan: Mayoritas kelainan mata yang dikeluhkan salah satu penyebabnya yaitu perilaku penggunaan gadget. Perlu dilakukan edukasi terkait perilaku sehat penggunaan gadget serta senam mata. Kata kunci: deteksi dini, gangguan penglihatan, kebutaan, kelainan refraksi ____________________________________________________________________________________ Abstract Background: Visual impairment is a very important public health problem because it can cause blindness. The two main causes are uncorrected refractive errors and unoperated cataracts. Early diagnosis and accurate treatment are the only methods to prevent visual impairment. Objective: To carry out early detection of visual impairment by eye examination. Method: The target of this activity is residents around the UNIMUS campus. Visual acuity examination with a Snellen chart is carried out by general practitioners and junior doctors, followed by further examination with a slit lamp and free consultation with an ophthalmologist. After the examination, the patient receives medication and recommendations according to the complaint. Result: This activity was attended by 88 participants. Based on the results of the examination, most of the participants were aged 20-29 years and had myopia, presbyopia, dry eyes, and asthenopia. Conclusion: The majority of eye disorders that are complained of are caused by the behavior of using gadgets. Education needs to be carried out regarding healthy behavior in using gadgets and eye exercises. Keywords: early detection, visual impairment, blindness, refractive errors
Use Of Traditional Herbal Medicine, Content Compound Bioactives And Effects His Physiology Is On The Rise Immunity Body : Systematic Literature Review Muslimah, Muslimah; Wan Jasimah Bt Wan Mohamed Radzi, Che; Suyadi, Suyadi; Yuniastuti, Ari; Swasty, Swasty; Anggraeni Noviasari, Nina; Sowwam, Muhammad; Naufalia Riz Asmara, Qeyza
International Journal of Science and Environment (IJSE) Vol. 4 No. 3 (2024): August 2024
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijse.v4i3.106

Abstract

Background: Combination trend​ treatment use herbal and conventional medicines, respectively gradually move going to approach integrative. Use herbal medicine is considered correlated more near with attitudes and beliefs public because can increase immunity body and eliminate worries effect side to drug pharmacy. This is also proven with various type disease that has resolved . Objective: Take inventory use commodity herbal plants and ingredients bioactive as well as study his physiology on the rise immune body. Method: Systematic literature review written based on the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA) guidelines. Search done via ScienceDirect and Sage databases with use related keywords​​ with traditional herbal medicine, content compound bioactive and enhancement immunity body. Collecting data from a database involves keyword combination​ with Boolean operators. A total of 24 articles used as internal data this review study. Result: Various potential herbal medicine for utilized in a way massive including Divya- Swasari -Ras (DSR) with potential overcome asthma; Polygony multiflori For handle intestinal inflammation; Bu Shen Hui Yang Fang (BSHY) for overcome cancer blood leukemia; Skin wood is listed as anti-inflammatory; Ciji- Hua'ai - Baosheng (CHBD) decoction as antitumor; Sinisan For management of chronic hepatitis; Ganoderma lucidum as immunostimulator; Pudilan (PDL) as anti-SARS-COV-2; Carthamus tinctorius L.for handling cardiovascular; Lycium barbarum polysaccharide (LBP) as probiotics; Eucommia ulmoides Oliver as material diabetes medication; Stew Gubenfangxiao (GBFXD) as drug Respiratory; Naodesheng Tablets (NDS) as drug Alzheimer's disease; Astragalus membranaceus (Huangqi (HQ)) for uveitis treatment; Gun-Chil-Jung Capsules (GCJ) as anti cancer; Ligusticum Chuanxiong (Rhizoma chuanxiong) and Borneol ( Borneolum syntheticum) as drug atherosclerosis; Salvia miltiorrhiza Bge.as drug tumor at a time protector endothelium vascular; Tetrastigma hemsleyanum Diels et Gilg for handling injury lungs I; Achyranthis bidentatae For drug disease kidney; Acanthus ilicifolius L., Phyllodium pulchellum (L.) Desv .and Cudrania cochinchinensis Lour.as anti-hepatitis; Epimedium as an antitumor for melanoma, Punica granatum For treatment injury heart; Sanghuangporus sanghuang as anti-inflammatory protector network lungs; and Combretum micranthum as anti-inflammatory . Conclusion: Usage traditional herbal medicine effect on improvement system immune The body is supported by various compound bioactives in these herbal plants .