Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Identification of Massoia Lactone and its Hydroxy-derivative from Kabatiella caulivora, an Endophyte of the Terrestrial Plant Alyxia reinwardtii Laili, Izzatul; Gunarso, Sri; Wathan, Nashrul; Sugijanto, Noor Erma; Indrayanto, Gunawan
Makara Journal of Science Vol. 21, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Massoia lactone (1) and its derivative, 3,5-dihydroxydecanoic acid-d-lactone (2), were identified from an ethyl acetate extract of the endophytic fungus Kabatiella caulivora, isolated from its host Alyxia reinwardtii. The compounds were identified by GC-MS. To the best of our knowledge, this is the first report of the identification of massoia lactone and its derivative from the endophytic K. caulivora fungus.
PEMBERDAYAAN LOCAL WISDOM USAHA KERAJINAN NOKEN PAPUA BERBASIS DIGITAL DI KELURAHAN ARDIPURA JAYAPURA SELATAN Sawir, Muhammad; Laili, Izzatul; Qomarrullah, Rif'iy; Wulandari S, Lestari
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i1.9328

Abstract

Abstract: This empowerment activity is aimed at the people of South Ardipura Jayapura. The purpose of this activity is to take advantage of opportunities by diversifying superior products with social media-based marketing media. The approach used is descriptive qualitative phenomenology which is integrated with quantitative data. The stages of implementing activities are carried out starting from socialization, implementation of activities and evaluation and mentoring. The results of this activity are from 15 craftsmen. The data instrument used observation techniques, and structured interviews. Then, to complete the data needed, both in the grand tour question, focused and selection stage, carry out data collection, analysis and make conclusions. Data analysis uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results and discussion of the activities carried out were that there was a high level of participation from the participants of the activity, and it was seen from the presence of enthusiastic residents to participate and support from government officials by participating in the activity. Based on these activities in the future, the government and the community can provide improvements to micro-enterprise empowerment programs, especially aspects of handling human resources, management, administration and production, and transfer of appropriate technology.Keywords: Local Wisdom; Noken Papua; Empowerment.Abstrak: Kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan ini ditujukan kepada masyarakat Ardipura Jayapura Selatan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah memanfaatkan peluang dengan membuat diversifikasi produk unggulan dengan media pemasaran berbasis media sosial. Pendekatan yang dilakukan menggunakan deskriptif kualitatif fenomonologis yang terpadu dengan data kuantitatif. Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari sosialisasi, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi serta pendampingan. Adapun hasil dari kegiatan ini yakni dari 15 pengrajin. Instrumen data menggunakan teknik oservasi, dan wawancara terstruktur. Kemudian, untuk melengkapi data yang dibutuhkan, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil dan pembahasan dari kegiatan yang dilaksanakan yakni bahwa tingkat partisipasi yang tinggi peserta kegiatan, dan terlihat dari kehadiran warga yang antusias untuk mengikuti serta dukungan dari perangkat pemerintah dengan turut serta hadir dalam kegiatan. Berdasarkan kegiatan tersebut ke depan pemerintah dan masyarakat dapat memberikan peningkatan program pemberdayaan usaha mikro terutama aspek penanganan sumber daya manusia, manajemen, administrasi dan produksi, dan transfer teknologi tepat guna.Kata Kunci: Local Wisdom; Noken Papua; Pemberdayaan.
ANALISIS HERMENEUTIK NILAI-NILAI KOMUNIKASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN Nahria, Nahria; Laili, Izzatul; Nuryanti, Tatik
Gema Kampus IISIP YAPIS Biak Vol 18 No 1 (2023): "Gema Kampus" IISIP YAPIS Biak
Publisher : IISIP YAPIS BIak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52049/gemakampus.v18i1.293

Abstract

Pendidikan pada umumnya adalah proses pembelajaran, komunikasi merupakan faktor utama menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain, komunikasi Sebagai sarana atau media tercapainya tujuan pendidikan. Komunikasi yang efektif antara guru (komunikator) dan siswa (komunikator) diperlukan untuk tercapainya interaksi belajar mengajar. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam memerintahkan pendidik untuk berkomunikasi secara efektif dengan peserta didiknya. Penelitian ini untuk menginterpretasikan teks dalam Al-Qur’an dan penafsirannya yang mengandung Konsep Komunikasi Pembelajaran yang mencakup istilah komunikasi, unsur-unsur komunikasi dan nilai-nilai komunikasi efektif dalam pembelajaran. Al-Qur’an memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat sentral dalam pengembangan ilmu pengetahuan termasuk pendidikan Islam. Al-Qur’an dalam perspektif merupakan sebuah teks yang baku dan tetap (fixed text)adanya jarak antara transmisi dan pembacanya. Penelitian ini dilakukan dengan metode Hermeneutika Paul Ricoeur yang menawarkan sudut pandang dan model pembacaan baru yang menempatkan pembaca atau audiens dalam lingkaran makna teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Al-Qur’an terdapat sejumlah istilah yang menunjukkan denotasi komunikasi seperti: al bayan, al qaul, al kalam. Terdapat sejumlah ciri komunikasi yang efektif menurut Al-Qur’an yaitu mengajak kepada Tauhid, metode menarik, mengembangkan kemampuan mental dan fisik, dan suasana demokratis. Ada beberapa pesan akhlaki Al-Qur’an dalam berkomunikasi secara umum termasuk di dalamnya proses pembelajaran berbasis Al-Qur’an, diungkapkan dengan istilah qaulan sadiidan, qaulan ma’ruufan, qaulan maesuuran, qaulan layyinan, dan qaulan kariiman.
Komunikasi Harmoni Masyarakat Multikultural di Lingkungan Youtefa Abepura Kota Jayapura Nahria, Nahria; Laili, Izzatul; Dirgantari, Annisagita Sungga
Gema Kampus IISIP YAPIS Biak Vol 18 No 2 (2023): "Gema Kampus" IISIP YAPIS Biak
Publisher : IISIP YAPIS BIak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52049/gemakampus.v18i2.335

Abstract

Multikultural dalam suatu masyarakat dapat dimaknai dari dua aspek yang berbeda. Multikultural dari aspek positif merupakan kekayaan yang unik dan berharga karena merepresentasikan dinamika hidup yang diwarnai oleh keberagaman suku, agama dan budaya. Namun sebaliknya, kondisi multikultural ini jika tidak dikelola dengan baik maka berpotensi menimbulkan konflik karena masyarakat terbagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan perbedaan identitas kultural masing-masing. Kondisi yang sama tercermin pada masyarakat Youtefa Abepura Kota Jayapura yang masyarakatnya berasal dari berbagai suku di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan praktik dan teknik-teknik komunikasi harmoni yang efektif dan menjunjung tinggi kesetaraan tanpa ada tindakan-tindakan dikriminatif. Namun tentu saja upaya-upaya membangun komunikasi harmoni in tidak terlepas dari berbagai hambatan akibat dari beberapa faktor yang berperan di dalamnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi harmoni yang dipraktekkan dan mengetahui faktor-faktor yang berperan dan menghambat terbangunnya komunikasi harmoni pada masyarakat Youtefa. Metode penelitiannya adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Data dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi harmoni dipraktekkan dalam dua bentuk yaitu kooperatif dan akomodatif melalui teknik komunikasi informatif dan persuasif merupakan bentuk komunikasi yang paling sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat multikultural di Youtefa. Hubungan pribadi seperti kurangnya konsep diri, persepsi negatif, perbedaan kebiasaan mendengarkan, serta perbedaan komunikasi verbal maupun non verbal berperan dalam menghambat terbangunnya komunikasi harmoni.
STUDI ETNOMETODOLOGI PELANGGARAN KOMUNIKASI (COMMUNICATION BREACHING) DI PASAR TRADISIONAL YOUTEFAKOTA JAYAPURA Nahria, Nahria; Laili, Izzatul
Jurnal Common Vol. 2 No. 2 (2018): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.071 KB) | DOI: 10.34010/common.v2i2.1188

Abstract

Penjual dan pembeli di pasar tradisonal, Youtefa tidak dapat terhindar dari aktivitas komunikasi baik verbal maupun nonverbal dalam praktik tawar-menawar. Namun komunikasi yang dilakukan tidak selamanya berjalan lancar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan respon penjual baik secara verbal maupun nonverbal terhadap communication breaching experiment (percobaan pelanggaran komunikasi) yang dilakukan oleh pembeli dan mengetahui alasan di balik respon tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat interpretif dan metode etnometodologi dengan meminta kesediaan 5 orang pembeli untuk melakukan communication breaching experiment terhadap beberapa penjual. Data dianalisis dengan model interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon penjual terhadap pelanggaran komunikasi ditunjukkan dalam dua bentuk yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Melalui komunikasi verbal (kata-kata secara lisan) pelanggaran dikatakan sebagai sebagai sesuatu yang aneh, tidak wajar, bahkan pelakunya dianggap tidak waras, mengada-ada atau pura-pura tidak tahu, dan angkuh dan diperkuat oleh komunikasi nonverbal (ekspresi wajah kesal, heran, menepuk jidat, nada suara yang tinggi, mengernyitkan dahi, dan menggeleng-gelengkan kepala). Respon ini dilatarbelakangi oleh terjadinya komunikasi yang tidak seperti biasanya atau tidak sebagaimana mestinya yang berbeda dari kebiasaan yang sering ditemui dalam rutinitas sehari-hari di pasar antara penjual dan pembeli. --------------------------------------------------------------------------------- Sellers and buyers in traditional markets, Youtefa cannot avoid communication activities both verbally and nonverbally in the practice of bargaining. However, the communication done does not always run smoothly. Therefore, this study aimed to describe the seller's response to breaching communication carried out by the buyers both in verbal and nonverbal communication and knowing the reasons behind the response given. This study uses a qualitative research approach and ethnometodology method through a communication breaching experiment by asking the willingness of 5 buyers to do it with some sellers. Data were analyzed by the interactive model of Miles and Huberman. The results of the study showed that the seller's response to communication breaching was shown in two forms, namely verbal communication and nonverbal communication. Through verbal communication (verbal words) violations are said to be something strange, unnatural, even the perpetrators are considered insane, making it up or pretending not to know, and arrogant. This response is reinforced by nonverbal communication such as irritated facial expressions, wonder, tapping the forehead, high tone of voice, frowning, and shaking his head. This response is motivated by the occurrence of communication that is not as usual or not as it should be that is different from the habit that often found in daily routines in the market between sellers and buyers.
KOMPETENSI KOMUNIKASI PEMASARAN MAMA-MAMA PAPUA PENJUAL NOKEN DALAM MENINGKATKAN TECHNOPRENEURSHIP DI KOTA JAYAPURA laili, izzatul
Jurnal Common Vol. 8 No. 2 (2024): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/common.v8i2.12238

Abstract

This research analyses marketing communication competencies of the female Naken (traditional Indonesia woven bag native to sellers og papua to increase the technopreneurship in Jayapura. It employs phenomenology methode and takes the female Noken sellers of Papua meeting the criteria such as selling Noken, meeting sosial economic status, and not a member of community such as UMKM (Micro, Small, and Medium-sized Enterprises). The data are collected through in-depth interviews, observation, and documentation study. It is found that the female Noken sellers of Papua understanding of technopreneurship; this the use of digital technology in entrepreneurship is also low. They have no knowledge about how to sell Noken online or via social media platforms such as facebook , Instagram, and whatsapp. In addition, the sell Noken conventionally in front of malls, sidewalk, tradisional market, or roadside because it is considered easier and not complicating. The market communication competencies of the female Noken sellers of Papua is still poor; they sell Noken passively without trying to offer the Noken to the prospects. The seller’ communication with the prospects is unconvincing and limited as there is no bargain whit the buyers. Therefore, the abstacles encountered by the female Noken sellers of Papua in developing the market communication competency in technopreneurship field are that they have same limitations related to ownership og digital gadget such as Cellular Phone, low education background, lack of motivation, and inability to adapt with digital technology. Keywords : Marketing Communication Competency, Technopreneurship, Noken Jayapura
PENINGKATAN LITERASI DAN KEAMANAN DIGITAL DI DESA SANGGARIA KEEROM-PAPUA Musfiroh; Sanmas, Masni; Nahria; Sungga Dirgantari, Annisagita; Nur Jaya, Muhammad; Laili, Izzatul
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal PkM PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v5i1.3469

Abstract

The rapid advancement of Information and Communication Technology (ICT) has significantly shaped modern society. However, this widespread technological presence is not matched by an equal rise in digital literacy and cybersecurity awareness, particularly in Indonesia's frontier, outermost, and underdeveloped regions (3T areas) such as Sanggaria Village in Keerom Regency, Papua. The primary goal of this community service initiative is to increase digital literacy and cybersecurity awareness among the local population, especially the youth, who are among the most active users of digital technology. A lack of cybersecurity knowledge makes the community vulnerable to various forms of cybercrime. Therefore, this program focuses on educating residents especially teenagers about the importance of digital safety and responsible technology use. The target audience includes the general public, with a specific emphasis on youth, given their high engagement with digital platforms but limited understanding of the risks involved. The methods employed in this program included field observation, educational presentations, and interactive group discussions. Through direct engagement and interactive material delivery, this initiative successfully improved participants' understanding of digital literacy, especially in terms of digital safety. The positive responses and feedback received suggest that the community is receptive to new knowledge and highlights the need for similar educational efforts in the future to ensure sustainable digital empowerment.
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika menggunakan Model PBL Berbantu Benda Konkret di Kelas V SDN Bayan No. 216 Surakarta Laili, Izzatul; Jatmika, Surya; Saki, Saki
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prestasi belajar peserta didik dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantu benda konkret pada kelas VA terdiri dari 12 peserta didik perempuan dan 9 peserta didik laki-laki. Penelitian ini menggunkan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 4 tahapan yaitu: perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting). Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VA. Jenis data yang dikumpulkan berupa data prestasi belajar peserta didik. Data tersebut diperoleh dengan metode tes. Teknik analisis data yaitu prestasi belajar peserta didik. Semua data dianalisis dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berbantu benda konkret dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Pada siklus I, ketuntasan belajar sebesar 57,15% meningkat menjadi 80,95% pada siklus II. Kenaikan nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 66,7 meningkat menjadi 83,6 pada siklus II.
PEMBERDAYAAN LOCAL WISDOM USAHA KERAJINAN NOKEN PAPUA BERBASIS DIGITAL DI KELURAHAN ARDIPURA JAYAPURA SELATAN Sawir, Muhammad; Laili, Izzatul; Qomarrullah, Rif'iy; Wulandari S, Lestari
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i1.9328

Abstract

Abstract: This empowerment activity is aimed at the people of South Ardipura Jayapura. The purpose of this activity is to take advantage of opportunities by diversifying superior products with social media-based marketing media. The approach used is descriptive qualitative phenomenology which is integrated with quantitative data. The stages of implementing activities are carried out starting from socialization, implementation of activities and evaluation and mentoring. The results of this activity are from 15 craftsmen. The data instrument used observation techniques, and structured interviews. Then, to complete the data needed, both in the grand tour question, focused and selection stage, carry out data collection, analysis and make conclusions. Data analysis uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results and discussion of the activities carried out were that there was a high level of participation from the participants of the activity, and it was seen from the presence of enthusiastic residents to participate and support from government officials by participating in the activity. Based on these activities in the future, the government and the community can provide improvements to micro-enterprise empowerment programs, especially aspects of handling human resources, management, administration and production, and transfer of appropriate technology.Keywords: Local Wisdom; Noken Papua; Empowerment.Abstrak: Kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan ini ditujukan kepada masyarakat Ardipura Jayapura Selatan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah memanfaatkan peluang dengan membuat diversifikasi produk unggulan dengan media pemasaran berbasis media sosial. Pendekatan yang dilakukan menggunakan deskriptif kualitatif fenomonologis yang terpadu dengan data kuantitatif. Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari sosialisasi, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi serta pendampingan. Adapun hasil dari kegiatan ini yakni dari 15 pengrajin. Instrumen data menggunakan teknik oservasi, dan wawancara terstruktur. Kemudian, untuk melengkapi data yang dibutuhkan, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil dan pembahasan dari kegiatan yang dilaksanakan yakni bahwa tingkat partisipasi yang tinggi peserta kegiatan, dan terlihat dari kehadiran warga yang antusias untuk mengikuti serta dukungan dari perangkat pemerintah dengan turut serta hadir dalam kegiatan. Berdasarkan kegiatan tersebut ke depan pemerintah dan masyarakat dapat memberikan peningkatan program pemberdayaan usaha mikro terutama aspek penanganan sumber daya manusia, manajemen, administrasi dan produksi, dan transfer teknologi tepat guna.Kata Kunci: Local Wisdom; Noken Papua; Pemberdayaan.
Peran Komunikasi Interpersonal dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Tim di Era Digital Sanmas, Masni; Qadir, Abdul; Nahria, Nahria; Laili, Izzatul
LITERATUS Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial dan Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v5i2.1503

Abstract

This study explores the role of interpersonal communication in enhancing team work effectiveness in the digital era, focusing on how effective communication practices can strengthen mutual understanding, coordination, and collaboration within teams. Utilizing a qualitative method and literature review, this research collected and analyzed data from various contemporary sources to comprehend the dynamics of interpersonal communication within the context of technology-supported team work. The findings indicate that interpersonal communication characterized by openness, empathy, and support not only strengthens relationships among team members and builds trust but also reduces misunderstandings and conflicts. Furthermore, the study highlights the importance of training in interpersonal communication skills to bolster team cooperation and expedite the collaboration process by leveraging appropriate digital communication tools. These findings underscore the significance of effective interpersonal communication strategies and the integration of digital communication technology to create a productive and harmonious work environment, as well as to improve job satisfaction, motivation, and employee retention in the digital era.