Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penambahan Sr pada Aluminium Paduan A356 dengan Metode Lost Foam Casting (LFC) Suherman, Suherman; Sarjianto, Sarjianto; Bahri, Nisfan; sai'in, Ali
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 16, No 2 (2021): Volume 16, Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v16i2.2615

Abstract

Pemilihan proses pengecoran dan laju pendinginan sangat menentukan morfologi partikel autektik silicon yang dihasilkan pada aluminium paduan. Proses pendinginan aluminium paduan dengan metode pengecoran metode Lost Foam Casting (LFC) berjalan sedikit lambat sehingga menghasilkan sifat mekanis yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan modifier Sr pada aluminium A356 pada struktur mikro dan sifat mekanis dengan metode LFC. Aluminium A356 ditambahkan kedalam logam cair sesaat sebelum dituangkan kepermukaan pola polystyrene yang telah dilapisi bahan refaktori. Penambahan modifier Sr dipelajari pengaruhnya terhadap perubahan struktru mikro dan sifat mekanis (kekerasan, kekuatan impak dan kekuatan tarik). Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan partikel autektik silicon dari bentuk acicular ke bentuk berserabut. Nilai kekerasan, kekuatan tarik maksimum dan kekuatan impak meningkat masing-masing sebesar 27%, 26% dan 22% setelah penambahan.
Rekayasa Mesin Pencacah Pakan untuk Peternak Kambing di Desa Sei Rotan Kabupaten Deli Serdang Bahri, Nisfan; Sugiyanto, Bambang; Kusmanto, Joko; Syahdewa, Budi Indra; Syafitri, Winda
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengadaan pakan merupakan komponen pentingan dalam beternak. Namun, pakan ternak yang dengan susah payah didisediakan tidak semuanya dimakan oleh ternak. Kurang lebih 15 – 20% pakan ternak tersebut terbuang menjadi sampah karena ternak tidak mau memakannya seperti ranting-ranting muda. Keadaan ini membuat biaya pengadaan pakan menjadi boros dan juga kuantitas serapan pakan oleh ternak juga menjadi rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mencacah pakan ternak yang telah tersedia. Dengan dicacah, ternak dapat memakan semua pakan ternak tanpa memilih-milihnya. Lebih dari itu, pakan ternak yang sudah dicacah dapat dengan mudah dicampur sekaligus dengan pakan tambahan seperti ampas tahu atau konsentrat. Di samping pengadaan rekayasa mesin pencacah pakan ternak, mitra juga dilatih dan didampingi dalam membuat manajemen biaya produksi. Mitra dilatih untuk mencatat biaya pengadaan pakan, perkembangan penggemukan, dan biaya jualnya. Dengan memahami dan mempraktikkan manajemen tersebut secara tertulis, mitra dapat mengetahui berapa biaya produksi yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang didapatkan. Pengetahuan dan praktik manajemen tersebut tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui dengan tepat berapa biaya produksi yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang didapat tetapi juga bermanfaat untuk perencanaan pengembangannya.
Mesin Pencacah Pakan untuk Penggemukan Sapi bagi Peternak Sapi di Desa Tanjung Rejo, Percut Sei Tuan, Deli Serdang Sugiyanto, Bambang; Bahri, Nisfan; Kusmanto, Joko; Syahdewa, Budi Indra
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peternak sapi sering mengalami pemborosan dalam penyediaan pakan karena sebagian besar rerumputan yang disediakan tidak dimakan oleh sapi, mengakibatkan pemborosan pakan sebesar 10-15%. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkan mesin pencacah rumput hijau yang memungkinkan pencampuran yang lebih efektif dengan konsentrat dan bahan tambahan lainnya untuk meningkatkan kualitas pakan sapi. PPTTG ini mencakup perancangan, pembangunan mesin, serta pelatihan bagi peternak dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin. Hasilnya, semua pakan yang dihasilkan oleh mesin tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh sapi, mengurangi pemborosan pakan dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Selain itu, PPTTG ini juga berhasil meningkatkan keterampilan peternak dalam teknologi mesin, memfasilitasi transfer pengetahuan teknis dari pendidikan tinggi kepada masyarakat lokal. Dengan demikian, pengembangan mesin pencacah rumput hijau tidak hanya memberikan solusi praktis terhadap pemborosan pakan sapi, tetapi juga berdampak positif pada kemampuan dan pengetahuan teknis para peternak dalam pengelolaan ternak secara berkelanjutan.
ANALISIS PENGARUH VARIASI LOGAM PENGISI (FILLER) PADA PROSES PENGELASAN GTAW PADUAN ALUMINIUM TERHADAP UJI KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Lubis, Riadini Wanty; Dharma, Surya; Rahmawaty, Rahmawaty; Sebayang, Rihat; Bahri, Nisfan; Aditya, M. Aldi
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i2.1581

Abstract

Paduan Aluminium pada umumnya digunakan untuk automotif maupun alat-alat konstruksi. Pada perancangan konstruksi menggunakan material paduan Aluminium, banyak melibatkan unsur pengelasan dengan sambungan las sebagai alternatif untuk menyambung bagian-bagian tertentu. Pembuatan sambungan las secara teknis memerlukan keterampilan yang tinggi bagi pengelasnya agar diperoleh sambungan dengan kualitas baik. Penelitian menggunakan metode eksperimen. Pengelasan GTAW menghasilkan manik las yang rapih dan tidak menghasilkan spatter atau percikan logam las yang menempel pada logam induk. Dari hasil pengelasan dengan filler ER 4043 dan ER 5356 nilai kekerasannya tidak berbeda jauh. Nilai kekerasan pengelasan dengan filler ER 5356 pada daerah HAZ lebih besar dibandingkan pada pengelasan dengan filler ER 4043. filler ER 5356 tidak mengalami distorsi ataupun cacat visual, sedangkan pada variasi filler ER 4043 mengalami distorsi, Pengelasan dengan filler ER 5356 hasil nilai tertingginya 70,6 HVN sedangkan pengelasan dengan filler ER 4043 hasil nilai tertinginya 69,9 HVN, pada variasi filler ER 5356 dan ER 4043 di perbesaran 50x,200x,500x, di daerah base metal, haz dan weld area.
Pengujian Kinerja Mesin Pencetak Emping Melinjo Dengan Tenaga Penggerak Pneumatik Sugiyanto, Bambang; Bahri, Nisfan
Politeknosains Vol 23 No 1 (2024): Jurnal Politeknosains Volume 23 Nomor 1 - Maret 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Politeknik Pratama Mulia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emping Melinjo adalah salah satu makanan ringan khas Indonesia, yang memiliki gizi tinggi, memiliki rasa yang khas dan disukai oleh banyak masyarakat. Proses produksi emping melinjo secara manual membutuhkan proses panjang, lama, sehingga produktifitasnya sangat rendah, perlu inovasi pengadaan dan pengembangan alat/mesin pencetak emping melinjo sehingga dapat membantu proses produksi, meringankan beban pekerja/perajin dan meningkatkan produktivitas perajin emping melinjo. Penelitian menciptakan protipe mesin pencetak emping melinjo, dengan tenaga penggerak pneumatik yang digunakan menggerakkan alat penekan sekaligus memberikan gaya dorong yang memadai untuk memipihkan biji inti melinjo dalam proses produksi emping melinjo sehingga dapat menggantikan pekerjaan manual, tahapan-tahapan penelitian dilkakukan dengan merancang konstruksi prototipe mesin, membangun prototipe mesin, menguji kinerja prototipe mesin, hasil pengujian kinerja mesin didapatkan bahwa tiap kali cetak dapat dicetak empat buah biji melinjo dengan tekanan enam bar dalam waktu setengah menit. Prototipe mesin telah diuji skala laboratorium, semua komponen dapat berfungsi dengan baik dan konsisten, dapat memproduksi 0,842 kg/jam emping melinjo.
TEKANAN PADA PENCETAKAN EMPING MELINJO MENGGUNAKAN MESIN PENCETAK SISTEM PNEUMATIK Sugiyanto, Bambang; Rahman, Abd; Bahri, Nisfan; Supriyanto; Sebayang, Abdi Hanra
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 12 No. 2 (2023)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v12i2.2834

Abstract

ABSTRACT Melinjo chip is a typical Indonesian snack, which is high in nutrition, has a distinctive taste and is liked by many people. The process of producing melinjo chip manually requires a long time, long process, so the productivity is very low, it requires innovation in the procurement and development of equipment/machines for producing melinjo chip so that it can help the production process, lighten the burden on workers/craftsmen and increase the productivity of melinjo chip craftsmen. The research created a prototype of a melinjo chip molding machine, with the application of a pneumatic system to move the pressing tool while providing adequate thrust to flatten the melinjo core seeds in the melinjo chip production process which can replace manual work, the stages involved are designing the machine prototype construction, building machine prototype, tested the machine prototype, the test results showed that to get melinjo chips with a thickness of one millimeter, a pressure of six bars was needed, with four melinjos every once mold and the entire system on the machine could function properly. Keywords: Melinjo chip, pneumatic system, moulding machine Emping Melinjo adalah salah satu makanan ringan khas Indonesia, yang memiliki gizi tinggi, memiliki rasa yang khas dan disukai oleh banyak masyarakat. Proses produksi emping melinjo secara manual membutuhkan proses panjang, lama, sehingga produktifitasnya sangat rendah, perlu inovasi pengadaan dan pengembangan alat/mesin pencetak emping melinjo sehingga dapat membantu proses produksi, meringankan beban pekerja/perajin dan meningkatkan produktivitas perajin emping melinjo. Penelitian menciptakan protipe mesin pencetak emping melinjo, dengan aplikasi sistem pneumatik untuk menggerakkan alat penekan sekaligus memberikan gaya dorong yang memadai untuk memipihkan biji inti melinjo dalam proses produksi emping melinjo yang dapat menggantikan pekerjaan manual, tahapan-tahapan yang dilalui adalah merancang konstruksi prototipe mesin, membangun prototipe mesin, menguji prototipe mesin, hasil pengujian didapatkan bahwa untuk mendapatkan emping melinjo dengan tebal satu milimeter dibutuhkan tekanan sebesar enam bar, dengan empat biji melinjo setiap sekali cetak dan seluruh sistem pada mesin dapat berfungsi dengan baik. Kata Kunci: Emping melinjo, sistem pneumatik, mesin pencetak.
Rancang Bangun Prototype Alat Pemipih Emping Jagung dengan Sistem Pneumatik Sugiyanto, Bambang; Bahri, Nisfan; Manurung, Nelson; Ginting, Berta br; Sebayang, Abdi Hanra
JTPG (Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo) Vol 9 No 2 (2024): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v9i2.1378

Abstract

Emping jagung adalah salah satu makanan ringan, yang memiliki gizi tinggi, memiliki rasa yang khas dan disukai oleh banyak masyarakat. Proses produksi emping jagung umumnya dilakukan secara tradisional, rangkaiannya cukup panjang, umumnya proses manual, sehingga produktifitasnya sangat rendah, perlu inovasi pengadaan dan pengembangan alat pemipih emping jagung sehingga dapat membantu proses produksi, meringankan beban pekerja/perajin dan meningkatkan produktivitas perajin emping jagung. Peralatan yang digerakkan oleh tenaga pneumatik direkayasa untuk memipihkan biji jagung yang telah direbus sehingga pipih menjadi emping jagung, alat alternatif yang akan dikembangkan menjadi alat pemipih emping jagung, tujuan peneliatan adalah mengetahui berapa tekanan yang dibutuhkan untuk memipihkan emping jagung menggunakan protipe alat pemipih emping jagung, tahapan-tahapan yang dilalui adalah merancang konstruksi prototipe alat, membangun prototipe alat, mencoba prototipe alat dengan memperhatikan beberapa parameter yaitu jumlah biji jagung, tekanan pneumatik yang dibutuhkan sehingga biji jagung pipih dengan tebal dua milimeter. Hasilnya untuk 32 biji jagung (grontol) yang diletakkan diatas patron cetakan ditekan menggunakan dua DAC berdiameter masing-masing 50 mm maka tekanan minimum yang dibutuhkan sebesar lima bar agar jagung menjadi pipih setebal dua milimeter, atau dengan gaya tekan sebesar 1,963 kN, maka jagung menjadi pipih setebal dua milimeter. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam merancang bangun alat pemipih emping jagung secara nyata.
Mesin Pencetak Pelet bagi Peternak Udang di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Sugiyanto, Bambang; Kusmanto, Joko; Bahri, Nisfan; Syahdewa, Budi Indra; Siregar, Sarmedi Agus; Safitri, Winda
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan. Udang telah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Mitra pengabdian adalah peternak udang tradisional yang memanfaatkan lahan di sekitar rumah sebagai kolam tambak udang. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat serta membantu mitra mencari solusi dalam menghadapi permasalahan terkait penghematan biaya pakan udang untuk mengembangkan usaha budidaya udang. Target khusus dari kegiatan PKM ini adalah terciptanya mitra yang secara mandiri mampu mengelola usaha budidaya udang dan membuat pakan organik sendiri. Metode dalam kegiatan PKM ini meliputi pendidikan, pelatihan pengoperasian mesin, pemberian mesin pencetak pelet, penyuluhan, serta program pendampingan. Pelaksanaan kegiatan diikuti oleh mitra dan beberapa peserta lain yang diharapkan dapat mengembangkan budidaya udang dengan memproduksi pakan udang (pelet) secara mandiri. Pakan ini dibuat dengan memanfaatkan limbah ikan dan bahan lain yang memiliki nilai nutrisi tinggi untuk pembesaran udang. Mesin pencetak pelet dapat beroperasi dengan baik, keterampilan mitra dalam mengoperasikan dan merawat mesin sudah memadai, dan mesin telah digunakan oleh mitra untuk mencukupi kebutuhan pakan udang.
Mesin Pencacah Daun Sawit sebagai Bahan Kompos bagi Petani Tradisional di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan Bahri, Nisfan; Kusmanto, Joko; Sugiyanto, Bambang; Khairani, Ade Irma
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, memiliki potensi pertanian kelapa sawit yang besar, namun limbah daun sawit masih belum dimanfaatkan secara optimal dan sering dibakar. Program ini bertujuan mengatasi masalah tersebut melalui penyediaan mesin pencacah daun sawit serta pelatihan pembuatan kompos bagi petani, seperti Rajani yang belum memiliki keterampilan dan alat pendukung. Dengan pelatihan dan pendampingan, petani diajarkan metode pengomposan yang baik. Program ini juga membentuk unit pengolahan kompos berbasis kelompok tani dan memperkuat kelembagaan petani untuk menjaga keberlanjutan. Edukasi tentang manfaat kompos ditingkatkan guna mengubah pola pikir petani. Luaran yang diharapkan meliputi jasa pelatihan, sistem pengelolaan limbah efisien, kompos berkualitas, dan potensi paten teknologi. Program ini mendukung pertanian berkelanjutan, mengurangi biaya produksi dan dampak lingkungan, serta menjadikan Tanjung Rejo sebagai model pemanfaatan limbah pertanian.