Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

The Differences between Emotional Freedom Technique (EFT) and Self-Hypnosis on Anxiety among Menopausal Women Julia, A. A. Istri Diah Intan; Widiastini, Luh Putu; Sumawati, Ni Made Risna; Karuniadi, I Gusti Agung Manik
JURNAL KEBIDANAN Vol. 15 No. 2 (2025): October 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v15i2.12744

Abstract

The aging and menopausal process is considered to give a scary experience, especially in women, causing anxiety. This study aimed to identify the difference between Emotional Freedom Technique (EFT) and Self-Hypnosis into Anxiety level among Menopausal Women at the Klinik Pratama Osadha. This study employed the Quasy Experiment approach with a two-group pre-test-post-test design with a sample size of 40 people. The sample was then divided into two groups by 20 people each group and given the EFT and Self-Hypnosis as intervention. Both of the intervention was given once daily by 15 minutes and every day for the 7 days. The level of anxiety was assessed using the GAS (Geriatric Anxiety Scale) questionnaire and analyzed by the wilcoxon sign rank test and the mann whitney U test used to see the effect and test of the difference between the two groups. The results showed that there was a difference in anxiety levels before and after EFT intervention with a p-value of 0.000 < α 0.05 and before and after Self-Hypnosis intervention with a p-value of 0.001< α 0.05, and there was a significant difference between EFT and Self-Hypnosis interventions in reducing anxiety levels in menopausal women with a p-value of 0.000 < α 0.05, and the Z value was -3,549. This research is expected to be used as a reference source for education to develop evidence-based practice, especially regarding complementary therapies in an effort to reduce the level of anxiety in menopausal women.
Hubungan Penggunaan Pantyliner dengan Kejadian Keputihan pada Wanita Usia Subur Viralestari, Ida Ayu; Adhiestiani, Ni Made Egar; Karuniadi, I Gusti Agung Manik
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.2780

Abstract

Wanita Usia Subur (WUS) sering dihubungkan dengan masa reproduksi, pada masa ini wanita harus menjaga dan merawat personal hygiene agar terhindar dari berbagai gangguan reproduksi seperti kejadian keputihan (fluor albus). Salah satu faktor pencetus terjadinya keputihan atau fluor albus pada wanita yaitu perilaku yang bergantung dengan penggunaan pantyliner. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan pada wanita usia subur di Klinik Pedungan Medika Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode analitis korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 159 orang dengan sampel penelitian berjumlah 50 orang menggunakan teknik accidental sampling. Uji chi square digunakan untuk melakukan uji bivariat antara variabel penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan.Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan bermakna antara penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan wanita usia subur di Klinik Pedungan Medika dengan nilai p = 0,012 < 0,05. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada penggunaan pantyliner > 4 jam lebih banyak menimbulkan keputihan patologis dibandingkan dengan yang menggunakan pantyliner ≤ 4 jam. Disarankan kepada wanita usia subur harus meningkatkan kesadarannya terkait pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi dan tidak lagi menganggap bahwa keputihan adalah hal yang biasa.
Pengaruh Pijat Laktasi Terhadap Peningkatan Produksi Asi pada Ibu Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan Ardi Lestari, Gusti Ayu Mega; Aswitami, Ni Gusti Ayu Pramita; Karuniadi, I Gusti Agung Manik
Viva Medika Vol 16 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/vm.v16i1.754

Abstract

Produksi ASI sering kali terhambat dikarenakan beberapa faktor yaitu stres, gaya hidup yang tidak sehat, dan ketidak seimbanganan hormon. Salah satu cara non farmakologi untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan dilakukan pijat laktasi. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh pijat laktasi terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimental dengan desain pretest-posttest one group design. Penelitian ini menggunakan populasi ibu yang sedang menyusui berjumlah 50 orang serta sampel yang digunakan yaitu ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan dengan penentuan jumlah sampel memakai rumus slovin dengan hasil sebanyak 36 orang. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara pada tanggal 13 Desember 2021 - 13 Januari 2022. Berdasarkan hasil uji analisis bivariat, didapatkan bahwa nilai p value yaitu 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh pijat laktasi terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan secara signifikan. Pijat laktasi bermanfaat untuk mengurangi nyeri, ketegangan, stres, kecemasan, serta meningkatkan produksi ASI. Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan bagi ibu yang sedang menyusui agar melakukan pijat laktasi sehingga produksi ASI mengalami peningkatan.
LEYDIG CELL COUNT IS INCREASES IN OLD WISTAR RATS (RATTUS NORVEGICUS) BY ANTIOXIDANT ETHANOL EXTRACT OF MORINGA OLEIFERA (EEMO) Widiastini, Luh Putu; Karuniadi, I Gusti Agung Manik
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jbbi.2024.5807

Abstract

Oxidative stress is the result of an imbalance between antioxidant production and the production of reactive oxygen species (ROS). Leydig cells have a high content of PUFAs in their cell membrane, making it easy to bind ROS. Most natural antioxidants are found in plants, including Moringa. In this work, aged Wistar rats' Leydig cells will be used to test the antioxidant activity of an ethanol extract from the leaves of Moringa oleivera (Rattus norvegicus). The study involved the division of 36 elderly rats, who were between the ages of 18 and 19 months, into two groups. For thirty days, the control group received the same quantity of 0.5% CMC every day, whereas the treatment group received 50 mg/kgBW/0.5 mL of Moringa leaf ethanol extract daily. The rats were healthy and free of physical impairments. The Independent Samples T-Test is used to assess the data in order to find any variations between the treatment and control groups. The significant difference (p < 0.00) in Leydig cell counts between the extract-treated group and the control group suggests that the ethanol extract of Moringa leaves can have a major effect on the number of Leydig cells in Old Wistar rats (Rattus Norvegicus).
PENGARUH METODE KANGGURU TERHADAP INTENSITAS NYERI POST IMUNISASI HB0 PADA BAYI BARU LAHIR Wahyuni, Desak Nyoman Ary; Karuniadi, I Gusti Agung Manik; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Susila, I Made Dwie Pradnya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 4 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i4.47944

Abstract

Nyeri yang timbul akibat injeksi merupakan nyeri akut yang dirasakan anak sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan. Gejala nyeri pada bayi baru lahir (neonatus) tidak bisa mengungkapkan secara verbal, tetapi hanya ditunjukan oleh ekspresi menangis, dan gerakan tangan serta kaki. Efek tidak langsung berkaitan dengan status psikologis bayi dimana bayi merasa ketakutan dan ketidaknyamanan yang dimanifestasikan dengan tangisan. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri secara nonfarmakologi perawatan dengan Metode Kangguru merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Metode Kangguru Terhadap Intensitas Nyeri Post Imunisasi HB0 Pada Bayi Baru Lahir Di Ruang Margapati RSD Mangusada. Penelitian ini menggunakan desain Pre eksperiment intact-group comparison adalah perlakuan pendekatan pada suatu kelompok unit percobaan tertentu, kemudian diadakan pengukuran terhadap variabel dependen dan Teknik pengambilan data menggunakan accidental sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel minimal yaitu sebanyak 40 responden. Data dianalisis menggunakan uji mann whitney. Hasil uji mann whitney didapatkan bahwa nilai signifikan berdasarkan uji Mann Whitney yaitu 0,000, karena nilai p < α (0,05), maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa ada Efektifitas Metode Kangguru Untuk Mengurangi Nyeri Penyuntikan Intra Muskular Imunisasi HB0 Pada Bayi Baru Lahir pada kelompok intervensi dan kontrol. Bedasarkan hasil penelitian ini, diharapkan ibu nifas dapat menerapkan Metode Kangguru untuk  mengurangi Nyeri Post Imunisasi HB0 Pada Bayi Baru Lahir.
PENGARUH SELF HEALING PADA IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN Supawitri, Ni Made; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Karuniadi, I Gusti Agung Manik; Widiastini, Luh Putu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 4 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i4.48067

Abstract

Persalinan merupakan suatu proses lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu dengan umur kehamilan 38 minggu sampai dengan 42 minggu. Persalinan merupakan perjalanan alamiah yang nantinya akan dihadapi oleh setiap ibu hamil yang akan bersalin. Kondisi psikologis juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lamanya kemajuan persalinan. Kondisi psikologis yang dimaksud yaitu persepsi ibu terhadap cemas dan rasa nyeri saat menjalani proses persalinan. Rasa nyeri saat bersalin akan memberikan respon fisiologis pada ibu yang menyebabkan berkurangnya kemampuan rahim dalam keadaan kontraksi dan hal tersebut berefek terhadap panjangnya waktu persalinan. Usaha yang dapat dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri pada berlangsungnya proses persalinan yaitu Self-Healing. Self healing adalah salah satu metode yang lumayan mendapatkan perhatian karena banyak yang beranggapan bahwa self-healing bisa membantu ibu dalam mengendalikan amarah, emosi dan kecemasan saat berlangsungnya proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Self Healing Pada Ibu Bersalin kala I Fase Aktif Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Di Ruang Bersalin RSD Mangusada. Desain penelitian adalah quasi experiment dengan rancangan nonequivalent control group. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin kala I fase aktif yang mengalami nyeri persalinan sebanyak 40 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil analisis menggunakan uji mann-whitney pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan nilai nilai p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat pengaruh self healing terhadap nyeri persalinan di Ruang Bersalin RSD Mangusada. Diharapkan Self Healing dapat dilakukan sebagai salah satu metode untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.