Alfahmi, Furqon
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Data Pasang Surut, Arus, dan Angin dengan Prediksi pada Musim Peralihan Kedua di Laut Timor Tahun 2023: Comparison Between Tide, Current, and Wind Data with Prediction During Second Monsoon Transition in Timor Sea 2023 Dharma, Candrasa Surya; Rizki Khair, Deirus; Abimanyu, Alin; Fadhilah, Affan; Budi Sukoco, Nawanto; Arochim; Ronaldy, Tomy; Sugiyanto, Dedi; Setiyo Pranowo, Widodo; Herho, Sandy; Yusron, Ahmad; Alfahmi, Furqon; Fahim, Akhmad; Andika; Cahyono, Sigit
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 7 No 1 (2025): Jurnal hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v7i1.156

Abstract

Laut Timor memiliki peran geostrategis yang sangat tinggi bagi negara Indonesia dan Australia. Latihan survey bersama perdana antara kedua negara diberi nama Coordinated Hydrography Survey Exercise (CHSE) diselenggarakan pada tahun 2023. CHSE dilaksanakan dengan menggerakkan kapal riset perang KRI Spica milik TNI-AL Indonesia dan HMS Leeuwin milik Royal Navy Australia, yang masing-masing melakukan survey hidro-oseanografi dan meteorologi di wilayah teritorialnya. Data arus dan angin dari hasil survey kemudian dibandingkan dengan data sekunder Copernicus, sedangkan untuk data angin terhadap prediksi BMKG. Tidak terjadi kemunculan siklon selama kegiatan latihan, Kondisi batimetri di Perairan Laut Timor dalam penelitian ini bervariasi dari kedalaman 16,8 s.d. 218,7meter, dengan luas area sebesar 302NM2. Sirkulasi arus diukur menggunakan underway vessel mounted ADCP hingga kedalaman 40 meter, dengan interval rekaman data bervariasi antara 1 menit sampai 45 menit. Selain itu dipasang pula fix mooring current meter pada satu stasiun tetap. Hasil pengukuran menunjukkan pola sirkulasi arus dominan bergerak antara Timur Laut dan Barat Daya, dengan pola keseragaman secara vertikal. Kecepatan arus maksimum 0,273m/s, dan minimum 0,005m/s ke arah Barat Daya. Hal ini sejalan dengan data klimatologis yang menunjukkan pola arus dominan menuju ke Barat Daya dengan kecepatan 0,1 – 0,5 knot. Pola sirkulasi tersebut menunjukkan bahwa Laut Timor dipengaruhi oleh Indonesian Throughflow (ITF), dengan 30% dari variabilitasnya dipengaruhi oleh siklus musiman dari angin monsoon. Laut Timor, pada lapisan kolom airnya, mendapatkan pengaruh lokal dari gelombang kelvin pada kedalaman di bawah 600 meter, dilapisan yang lebih dangkal, arus dibangkitkan oleh kopling siklus gaya pasang surut diurnal dari Laut Banda, semidiurnal dari Samudera Hindia, dan siklus musiman dari gaya angin monsoon.
Studi Karakteristik Gelombang di Perairan Selat Makassar Menggunakan Model Numerik Spektrum Gelombang Resolusi Tinggi Oktauvan Damyanto, Puguh Dwi; Adiprabowo, Samuel Radityo; Alfahmi, Furqon; Putra, Ngurah Made Darma; Nurbaiti, Upik; Yulianti, Ian
Jurnal Pendidikan Matematika : Judika Education Vol. 8 No. 5 (2025): Jurnal Pendidikan Matematika:Judika Education
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/g72mme18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik gelombang dan swell di Selat Makassar selama tahun 2021 menggunakan model numerik SWAN beresolusi tinggi. Data angin dari GFS dan kondisi batas dari BMKG digunakan untuk simulasi gelombang signifikan, dengan resolusi spasial 0,01°. Hasil simulasi dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk memahami pola spasial dan temporal gelombang. Penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika gelombang di Selat Makassar dipengaruhi oleh monsun barat laut dan tenggara, dengan tinggi gelombang signifikan rata-rata dalam kategori rendah (0,5–1,25 meter) selama musim barat laut, dan rendah hingga sedang (0,5–2,5 meter) selama musim tenggara. Arah swell mencerminkan pola monsun dengan kategori dominan tenang (0,1–0,5 meter). Korelasi positif antara kecepatan angin dan tinggi gelombang (koefisien korelasi 0,36) menunjukkan kontribusi angin terhadap pembentukan gelombang, meskipun faktor lain seperti arus laut turut memengaruhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola angin, gelombang signifikan, dan swell di Selat Makassar tahun 2021 dipengaruhi oleh dinamika monsun barat laut dan tenggara. Monsun barat laut menghasilkan angin lemah hingga sedang (2–15 knot) dengan gelombang rendah (0,5–1,25 m), sedangkan monsun tenggara menghasilkan angin lebih kuat dengan gelombang rendah hingga sedang (0,5–2,5 m). Swell didominasi kategori tenang (0,1–0,5 m) sepanjang tahun, mengikuti perubahan arah monsun. Simpulan, korelasi antara kecepatan angin dan tinggi gelombang menunjukkan hubungan lemah (r = 0,36), menandakan adanya pengaruh faktor lain seperti arus laut dan swell regional.   Kata Kunci: Gelombang Signifikan, Selat Makassar, Swell, SWAN, Monsun.