Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN GAGAL JANTUNG USIA 45 – 65 TAHUN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING SLEMAN Harigustian, Yayang; Dewi, Arlina; Khoiriyati, Azizah
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 1, No 1 (2016): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.234 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.v1i1.3419

Abstract

Heart failure is a disease that can caused death. About 5.1 million people in the United States had heart failure. In 2009, one in nine deaths caused by heart failure. In Indonesia, the prevalence of heart failure in 2013 was 0.13%, the estimated number of heart failure patients in Yogyakarta was 6,943 (0.25%). Based on data from 2007 indicated CHF Riskesdas the third cause of death in Indonesia after stroke and hypertension. The purpose of this study to determine the characteristics of heart failure patients in the Poly Heart Gamping Sleman PKU Muhammadiyah Hospital in September-November 2016. The study was conducted using a descriptive design. The sample was 32 respondents. Characteristics of patients with heart failure in Poly Heart PKU Muhammadiyah Hospital Gamping Sleman highest respondent's age range 61-65 years was 59.38%, the highest gender was female  53.12%, the last education was elementary 34.38%, the worst job many are civil servants was 31.25%, stage 2 was  93.75%. The conclusion of this study is that most of the respondents are at the age of 61-65 years old, the sex of the respondents is bigger than the male, the most recent primary school education, the work of most civil servants, and almost all respondents had heart failure stage 2. The results of this study are expected to be a reference to know the description characteristics of patients with heart failure so that prevention or intervention can be done to reduce the recurrence of patients with heart failure.
Capacity Building for Lecturers and Students of Instituto Superior Crystal Dili, Timor Leste in Emergency Handling in Pre-Hospital and Intra-Hospital Settings Sriyono, Sriyono; Haryanto, Joni; Syahri, Alfi; Susilawati, Desi; Harigustian, Yayang; Sari, Purwanti Nurfita; Effi, Maria Carmelinda Olgita Atu; Dua, Yohana Hendrika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 4 No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v4i4.2025

Abstract

Emergency conditions can occur anywhere and at any time, threatening the safety and lives of victims regardless of age. Such events can happen at home, work, school, or public places, necessitating knowledge and skills for first responders. This community service aims to enhance the knowledge of lecturers and students on Emergency Handling in Pre-Hospital and Intra-Hospital settings. The international community service on Emergency Handling in Pre-Hospital and Intra-Hospital took place offline at Instituto Superior Cristal, Dili, Timor Leste, from July 22-24, 2024. A total of 300 lecturers and students participated. The sessions were conducted by lecturers and students from the Faculty of Nursing, Universitas Airlangga. Key topics included "Emergency Care in Disaster" by Dr. Sriyono, S.Kep., Ns., M.Kep.Ns. Sp.Kep.MB, addressing disaster response; and "Hypno Caring" by Dr. Joni Haryanto, SKP M.Kes, followed by practical sessions on complementary hypnotic therapy. Additional materials were presented by students, including "HIV/AIDS: The Most Dangerous Complications" by Alfi Syahri, "Initial Trauma Assessment in Prehospital" by Desi Susilawati, "Early Warning Score System (EWSS) in Hospitals" by Purwanti Nurfitasari, and "ESI and ATS: Intra-Hospital Triage" by Yayang Harigustian. The participants demonstrated enthusiasm and successfully answered questions and practiced the demonstrated techniques, proving that the training enhanced their understanding and skills in emergency handling.
Pemberian Kompres Hangat Pada Anak Suspect Encephalitis Dengan Hipertermia Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Indriani, Evana; Arini, Tri; Ambarwati; Harigustian, Yayang
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 4 No 2 (2023): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v4i2.256

Abstract

Latar belakang: Encephalitis merupakan infeksi otak karena virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan gejala seperti demam atau sakit kepala dan paling sering menyerang anak-anak. Encephalitis masuk di urutan ke 8 dari semua penyakit yang ada di Ruang Padmanaba Barat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2022. Masalah keperawatan yang sering muncul pada pasien Encephalitis yaitu hipertermia karena tanda dan gejalanya yaitu panas badan tinggi karena adanya infeksi. Hipertermia merupakan keadaan suhu tubuh meningkat diatas suhu normal dan seseorang terutama anak-anak dikatakan meningkat apabila suhu tubuhnya >37,5°C. Hipertermia dapat diatasi dengan tindakan farmakologis dan non farmakologis. Tindakan non farmakologis yang dapat dilakukan salah satunya yaitu pemberian kompres hangat. Tujuan: Mengetahui pemberian kompres hangat pada anak suspek Encephalitis dengan hipertermia di Ruang Padmanaba Barat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian kualitatif dengan rancangan berupa studi kasus dengan subyek satu orang pasien anak. Hasil: Pemberian kompres hangat yang dilakukan pada anak suspek Encephalitis dengan hipertermia didapatkan rata-rata suhu tubuh sebelum dilakukan tindakan 37,9°C dan 30 menit setelah dilakukan tindakan rata-rata suhu tubuh turun menjadi 37,1°C. Kesimpulan: Pemberian kompres hangat efektif untuk dilakukan pada anak suspek Encephalitis dengan hipertermia karena terdapat rata-rata penurunan suhu tubuh sebanyak 0,8°C.
Peningkatan Kapasitas Relawan Siaga Bencana Desa Dalam Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Sriyono, Sriyono; Haryanto, Joni; Sukartini, Tintin; Bakar, Abu; Widyawati, Ika Yuni; Dewi, Yulis Setiya; Zulkarnain, Hakim; Murdiyanti, Dewi; Hasymi, Yusran; Proboningsih, Jujuk; Akbar, Dian Rahmadin; Syahri, Alfi; Susilawati, Desi; Sari, Purwanti; Harigustian, Yayang
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5402

Abstract

Risiko bencana alam yang dapat merusak infrastruktur, mengganggu perekonomian, dan mengancam keselamatan sering kali diperburuk oleh kurangnya kapasitas masyarakat serta minimnya kesadaran mitigasi. Upaya peningkatan kapasitas melalui edukasi dan pelatihan partisipatif diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis dan kesadaran relawan, memperkuat jejaring lintas sektor, serta menyusun panduan operasional untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Kegiatan dilakukan secara partisipatif, mencakup persiapan, pelaksanaan, simulasi, dan evaluasi. Materi pelatihan meliputi mitigasi bencana, bantuan hidup dasar, evakuasi, dan dukungan psikologis. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan relawan (p<0,05), termasuk pemahaman psychological first aid untuk mengelola trauma pascabencana. Program ini juga menghasilkan SOP bencana yang melibatkan pemerintah, institusi pendidikan, dan lembaga kesehatan.  Program ini berhasil meningkatkan kompetensi relawan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, mendukung terciptanya masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencanaRisiko bencana alam yang dapat merusak infrastruktur, mengganggu perekonomian, dan mengancam keselamatan sering kali diperburuk oleh kurangnya kapasitas masyarakat serta minimnya kesadaran mitigasi. Upaya peningkatan kapasitas melalui edukasi dan pelatihan partisipatif diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis dan kesadaran relawan, memperkuat jejaring lintas sektor, serta menyusun panduan operasional untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Kegiatan dilakukan secara partisipatif, mencakup persiapan, pelaksanaan, simulasi, dan evaluasi. Materi pelatihan meliputi mitigasi bencana, bantuan hidup dasar, evakuasi, dan dukungan psikologis. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan relawan (p<0,05), termasuk pemahaman psychological first aid untuk mengelola trauma pascabencana. Program ini juga menghasilkan SOP bencana yang melibatkan pemerintah, institusi pendidikan, dan lembaga kesehatan.  Program ini berhasil meningkatkan kompetensi relawan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, mendukung terciptanya masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana.