Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TRANSFORMASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEBIJAKAN PEMERINTAH DI INDONESIA MENUJU GENERASI EMAS 2045 Maisaroh, Anisa Amalia; Untari, Sri
Jurnal Kebijakan Pemerintahan Jurnal Kebijakan Pemerintahan, Volume 7, Nomor 1, Tahun 2024
Publisher : Fakultas Politik Pemerintahan IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jkp.v7i1.4347

Abstract

Abstract The current challenges of character building include moral and ethical crises due to technological advances, as well as gaps in values and labor market needs. The transformation of character education is important in realizing Indonesia's vision towards the Golden Generation 2045. This study aims to identify character education policies implemented by the Indonesian government, analyze the factors that influence the effectiveness of these policies, and analyze the roles of educational institutions, communities, and government in supporting the implementation of character education policies. The method used in this research is a literature review with five stages: finding literature relevant to the research topic, evaluating literature sources, identifying themes and gaps between theories, creating an outline structure in the preparation of literature, and preparing literature reviews that follow the standard format for writing academic papers. The results show that the character education policy is based on Law No 20 of 2003, Presidential Regulation No 87 of 2017, and Minister of Education, Culture and Research No 47 of 2023. Factors that influence the effectiveness of character education policies include the active involvement of various stakeholders such as teachers, parents, communities and businesses. This inter-stakeholder collaboration can improve policy support, implementation and monitoring, ensuring that each party plays an active role in creating an educational environment that supports students' character development. Educational institutions are responsible for integrating character learning in the curriculum, communities provide support and active participation, and the government makes supporting policies and provides financial support and infrastructure for the implementation of character education at all levels. Keywords: Transformation, policy, education, Indonesia.
Komersialisasi historis ikonik situs rambut monte berbasis ecotourism melalui batik sengkaring Sulistyo, Wahyu Djoko; Awaliyah, Siti; Khakim, Fahrul Lukmanul; Hafida, Mellina Nur; Maisaroh, Anisa Amalia; Azizah, Rika Safitri Nur
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 7 No 3 (2024)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v7i3.22046

Abstract

Desa Krisik memiliki potensi wisata utama yaitu kawasan Rambut Monte yang terkenal dengan situs dan ikan keramatnya. Namun, potensi ini belum dikembangkan secara optimal untuk ecotourism, pemberdayaan lokal, dan komersialisasi. Tujuan pengabdian ini adalah mengkomersialisasikan situs Rambut Monte berbasis ecotourism dengan memanfaatkan industri batik Sengkaring sebagai pendukung utama. Pendekatan partisipatif melibatkan pemerintah desa, kelompok ibu-ibu PKK, masyarakat Desa Krisik, stakeholder, dan tim pengabdian UM dengan metode Asset-Based Community Development (ABCD). ABCD berfokus pada pengembangan komunitas melalui potensi aset yang ada, menghasilkan motif batik Sengkaring sebagai ikon desa, serta motif tambahan berdasarkan folklore lokal seperti Candi Rambut Monte dan Jenitri. Hasil pengabdian ini adalah peningkatan nilai wisata melalui ikon desa dalam bentuk batik yang dikomersialisasikan dalam berbagai produk, mendukung keberlanjutan ecotourism. Kesimpulan menunjukkan bahwa pendekatan ABCD berhasil memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan melalui komersialisasi batik. Indikator keberhasilan termasuk peningkatan jumlah wisatawan, pendapatan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal. Rencana tindak lanjut mencakup pengembangan infrastruktur dan promosi ekowisata, regulasi pemeliharaan situs wisata, pelatihan teknik membatik dan manajemen usaha, serta perluasan pemasaran produk Batik Sengkaring melalui platform online dan offline. Diharapkan Desa Krisik terus berkembang sebagai desa wisata budaya yang mandiri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga warisan budaya.
Optimalisasi Potensi Pemuda dalam Komunitas Perdamaian di Kota Malang dengan Implementasi Kelas Literasi Kewarganegaraan dan Pengembangan Media Digital yang Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Inklusif Alfaqi, Mifdal Zusron; Aris Shofa, Abd. Mu’id; Wafa, Alfian Fawaidil; Fattah, Zulfikar Waliyuddin; Maisaroh, Anisa Amalia; Agung, Laksamana Prammana
Islamic Insights Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Islamic Insights Journal
Publisher : Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat, LPPM, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59971/ub.iij.2024.06.1.1

Abstract

Malang City is one of the cities in Indonesia with high cultural and religious diversity. However, this diversity also has the potential to lead to social conflicts. This community service program aims to optimize the potential of youth in peace communities in Malang City by implementing civic literacy classes and developing digital media that upholds inclusive values. This program is carried out in several stages, namely (1) identification and selection of participants from youth groups, (2) conducting civic literacy classes that include material on citizens' rights and obligations, tolerance, and diversity, (3) training in digital media development to spread messages of peace and inclusiveness, and (4) monitoring and evaluation to assess program effectiveness. The program succeeded in increasing young people's understanding and awareness of the importance of civic literacy and inclusive values. Participants also demonstrated better abilities in utilizing digital media for peace and inclusivity campaigns. As a result, there was an increase in youth participation in positive and collaborative community activities.
Kajian Historis Kepercayaan Danyang Telaga Rambut Monte Pada Masyarakat Desa Krisik Blitar Hafida, Mellina Nur; Azizah, Rika Safitri Nur; Suhadak, Ahmad; Maisaroh, Anisa Amalia; Sapaike, Aida Alta; Sulistyo, Wahyu Djoko
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v5i2.3939

Abstract

Danyang Rambut Monte is believed to be a subtle spirit, having an important role in eliminating negativity in society. The existence of Danyang in Telaga Rambut Monte is associated with the folklore that developed in the community of Krisik Village, Blitar Regency. Folklore and those passed down from generation to generation are associated with calamity. The purpose of this study was to examine the history of Danyang in Telaga Rambut Monte in terms of the folklore that developed in the community. This research uses the historical method which is based on four main stages, namely, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results showed that the history of Danyang was formed from oral tradition. Incarnated into a system of controlling social norms to form a ritual system. Meanings values Danyang ritual performed as a form of rescue (salvation) and order (cosmos) to the ecology in Telaga Hair Monte. Historically, this research is able to reveal phenomena or events based on real events regarding the folklore that developed at Telaga Rambut Monte.Danyang Rambut Monte dipercaya sebagai roh halus, memiliki peran penting dalam menghilangkan hal negatif dalam masyarakat. Keberadaan danyang di Telaga Rambut Monte dikaitkan dengan folklor yang berkembang dalam masyarakat Desa Krisik, Kabupaten Blitar. Folklor danyang diwariskan secara turun temurun berkaitan dengan malapetaka. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sejarah Danyang di Telaga Rambut Monte ditinjau dari folklor yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang didasarkan pada empat pokok tahapan yaitu, heruristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan sejarah Danyang yang terbentuk dari tradisi lisan. Menjelma menjadi sistem pengendali norma-norma sosial hingga membentuk sistem ritual. Pemaknaan nilai-nilai ritual Danyang dilakukan sebagai bentuk penyelamatan (salvation) dan keteraturan (kosmos) terhadap ekologi yang ada di Telaga Rambut Monte. Secara historis penelitian ini mampu mengungkap fenomena atau peristiwa berdasarkan kejadian nyata mengenai folklor yang berkembang di Telaga Rambut Monte.
Revitalizing Character Values in the Folklore of the Arjuna Mountain Slope Site Sulistyo, Wahyu Djoko; Hafida, Mellina Nur; Maisaroh, Anisa Amalia
Diakronika Vol 23 No 2 (2023): DIAKRONIKA
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/diakronika/vol23-iss2/304

Abstract

Mount Arjuna is not only a popular tourist destination in Indonesia because of its outstanding natural beauty. Mount Arjuna also has a cultural heritage reflected in its sites. The slopes of Mount Arjuna have diverse folklore. Revitalization of folklore values on the slopes of Mount Arjuna is an essential step in maintaining cultural heritage and preserving local identity. The objectives of this study are 1) to study the folklore on the slopes of Mount Arjuna and 2) to design a revitalization of the folkloric values of the Lereng Gunung Arjuna site. This research uses a historical method consisting of four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography, with an empirical approach. Data analysis was done comparatively by proving the Lereng Gunung Arjuna site and the Lereng Gunung Arjuna folklore. The results showed 1) there are 19 folklors contained in each site. Sites of Mount Arjuna Slope, namely Oento Boego Cave, Watu Kursi, Eyang Madrim, Rahtawu or Tampuono, Eyang Sekutrem, Eyang Abiyoso, Nogo Gini Cave, Sendang Dewi Kunti, Puthuk Lesung, Eyang Sakri, Eyang Semar, Dwarapala Statue, Makuthoromo, Sendang Widodari, Wejangan Cave, Rancang Kencono, Candi Wesi, Sendang Drajat, Sepilar; 2) Local wisdom as a concept of preserving the environment wrapped in harmony between the value of divinity-humanity-nature around. The existing local wisdom is used as an inspiration for the mechanism of social life. The implementation of revitalization requires support from the parties (multi-stakeholders), and then the folklore is preserved and adjusted by the social context and changing times. Various existing folklore has the potential to be transformed elsewhere. In education, it is introduced and converted to school students so that local wisdom as an ancestral heritage and potential can be changed as a guide for the next generation's life.
Inovasi Pola Batik Ikonik Situs Rambut Monte Menggunakan Ased Based Community untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Kreatif Desa Krisik Sulistyo*, Wahyu Djoko; Awaliyah , Siti; Khakim , Fahrul Lukmanul; Hafida, Mellina nur; Maisaroh, Anisa Amalia; Azizah, Rika Safitri Nur
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 6 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i6.21772

Abstract

Desa Krisik yang dikenal dengan kekayaan budayanya, menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing industri batik lokal. Salah satu cara yang diusulkan adalah inovasi pola batik ikonik berdasarkan situs sejarah Rambut Monte. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan daya saing komunitas batik lokal melalui pendekatan inklusif berbasis Ased Based Community yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Hadirnya potensi besar dari situs Rambut Monte yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembuatan batik, serta perlunya memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses produksi untuk mendukung inklusif sosial. Metode pengabdian yang digunakan adalah pengabdian tindakan partisipatif (Participatory Action Research, PAR) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Ibu PKK, pengrajin batik, dan anak-anak berkebutuhan khusus. Tahapan pengabdian meliputi identifikasi potensi dan masalah, perancangan pola batik ikonik, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi dan analisis data. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa inovasi pola batik berbasis ikon sejarah Rambut Monte mampu meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk batik Desa Krisik. Selain itu, keterlibatan anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses produksi memberikan dampak positif terhadap keterampilan mereka dan mengurangi stigma negatif di masyarakat. Program pelatihan dan pendampingan yang dilakukan juga berhasil meningkatkan kualitas produk dan pengetahuan teknis para pengrajin batik. Pentingnya pendekatan inklusif berbasis aset dalam pengembangan industri kreatif lokal. Selain meningkatkan daya saing ekonomi, pendekatan ini juga mendukung pembangunan sosial yang inklusiff dan berkelanjutan. Ke depan, model ini dapat diadaptasi dan diterapkan di komunitas lain untuk mengoptimalkan potensi lokal dan memberdayakan seluruh anggota masyarakat.