Azizah, Rika Safitri Nur
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN HISTORIS REYOG BULKIYO DALAM PRESPEKTIF MULTIPLE INTELEGENCES STRATEGI PENGUATAN KARAKTER BANGSA DI ERA DISRUPSI Alfaqi, Mifdal Zusron; Azizah, Rika Safitri Nur
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 16, No 2 (2022): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v16i22022p344-353

Abstract

There is no clear boundary for the shift between local and foreign cultures, making it necessary to apply local wisdom learning as an effort to strengthen it. Various traditions and cultures that are firmly held begin to fade and even disappear with the dominance of a stronger culture. This proves that the existence of cultural development requires a comprehensive approach, one of which is through extracting values in Reog Bulkiyo from Blitar Regency as an increase in the implementation of character values through local culture in the younger generation in the Disruption era. The purpose of this research is 1) to explain the value of Reyog Bullkiyo in the perspective of multiple intelligences, 2) to find a suitable character strengthening strategy in facing the disruption era. The method used with the Historical approach through 4 stages of collecting sources (heuristic), assessing the credibility of sources (critic), synthesizing a source fact (interpretation) and presenting in written form (historiography). The research subjects in this method consisted of 10 informants using purposive sampling techniques that were specifically selected and secondary with 23 literatures consisting of 3 scopus indexed literatures, 4 SINTA indexed, 15 Google Scholar indexed, and 1 from Online Media. The results showed that 1) spiritual and patriotism values in Reyog Bulkiyo emphasize human harmony in life and life between nature, humans, and God; 2) The strategy of strengthening the character of a cultured society can be done with character education based on local cultural wisdom consisting of understanding, exemplary, and habituationTidak ada batasan yang jelas atas terjadinya pergeseran antara budaya lokal dan budaya asing, menjadikan perlunya penerapan pembelajaran kearifan lokal sebagai upaya penguatannya. Berbagai tradisi dan kebudayaan yang dipegang teguh mulai luntur bahkan menghilang dengan dominansi budaya yang lebih kuat. Hal ini membuktikan eksistensi perkembangan budaya diperlukan pendekatan secara komprehensif salah satunya melalui penggalian nilai dalam Reog Bulkiyo yang berasal dari Kabupaten Blitar sebagai peningkatan implementasi nilai karakter melalui budaya lokal pada generasi muda di era Disrupsi. Tujuan penelitian ini 1) memaparkan nilai Reyog Bullkiyo yang hadir dalam prespektif multiple intelegences, 2) menemukan strategi penguatan karakter yang sesuai dalam memghadapi era disrupsi. Metode yang digunakan dengan pendekatan Historis melalui 4 tahapan dari pengumpulan sumber (heuristic), menilai kredibilitas sumber (critic), mensintesis suatu fakta sumber (intepretasi) dan penyajian dalam bentuk tulisan (historiografi). Subyek penelitian dalam metode ini terdiri atas 10 Informan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang dipilih secara khusus dan sekunder dengan 23 literatur terdiri atas 3 literatur terindeks scopus, 4 terindeks SINTA, 15 terindeks Google Cendekia, dan 1 berasal dari Media Online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) spiritual dan nilai patriotisme dalam Reyog Bulkiyo menekankan keselarasan manusia dalam hidup dan kehidupan antara alam, manusia, dan tuhan; 2) Strategi penguatan karakter masyarakat berbudaya dapat dilakukan dengan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal budaya yang terdiri dari pemahaman, keteladanan, dan pembiasaan. 
Komersialisasi historis ikonik situs rambut monte berbasis ecotourism melalui batik sengkaring Sulistyo, Wahyu Djoko; Awaliyah, Siti; Khakim, Fahrul Lukmanul; Hafida, Mellina Nur; Maisaroh, Anisa Amalia; Azizah, Rika Safitri Nur
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 7 No 3 (2024)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v7i3.22046

Abstract

Desa Krisik memiliki potensi wisata utama yaitu kawasan Rambut Monte yang terkenal dengan situs dan ikan keramatnya. Namun, potensi ini belum dikembangkan secara optimal untuk ecotourism, pemberdayaan lokal, dan komersialisasi. Tujuan pengabdian ini adalah mengkomersialisasikan situs Rambut Monte berbasis ecotourism dengan memanfaatkan industri batik Sengkaring sebagai pendukung utama. Pendekatan partisipatif melibatkan pemerintah desa, kelompok ibu-ibu PKK, masyarakat Desa Krisik, stakeholder, dan tim pengabdian UM dengan metode Asset-Based Community Development (ABCD). ABCD berfokus pada pengembangan komunitas melalui potensi aset yang ada, menghasilkan motif batik Sengkaring sebagai ikon desa, serta motif tambahan berdasarkan folklore lokal seperti Candi Rambut Monte dan Jenitri. Hasil pengabdian ini adalah peningkatan nilai wisata melalui ikon desa dalam bentuk batik yang dikomersialisasikan dalam berbagai produk, mendukung keberlanjutan ecotourism. Kesimpulan menunjukkan bahwa pendekatan ABCD berhasil memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan melalui komersialisasi batik. Indikator keberhasilan termasuk peningkatan jumlah wisatawan, pendapatan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal. Rencana tindak lanjut mencakup pengembangan infrastruktur dan promosi ekowisata, regulasi pemeliharaan situs wisata, pelatihan teknik membatik dan manajemen usaha, serta perluasan pemasaran produk Batik Sengkaring melalui platform online dan offline. Diharapkan Desa Krisik terus berkembang sebagai desa wisata budaya yang mandiri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga warisan budaya.
PANDAWA 5: INTERNALISASI NILAI MORAL DAN EDUKASI ANAK JALANAN MELALUI LEARN TO SHINE GUNA MEMBANGUN 21ST CENTURY SKILL Alfaqi, Mifdal Zusron Alfaqi; Abd. Mu’id Aris Shofa; Mawarti, Rista Ayu; Fattah, Zulfikar Waliyuddin; Azizah, Rika Safitri Nur; Buana, Randy Tirto; Agung, Laksamana Prammana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.1,No.1,April 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Program Hibah Indonesia (PDPHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59971/jpkm.v1i1.92

Abstract

Street Children are ironic evidence of the inequality of life, one of which is in the aspect of education. The existence of street children in the city of Malang continues to increase, in the last year there were 104 people. The existence of street children who do not have access to education is due to poor family economic factors, so they choose to drop out of school to work to meet their family's needs. There is a community that empowers street children in the city of Malang, namely Save Street Child this community provides educational services to street children but has not been able to develop moral character and 21st century skill competencies. This community service aims to build 21st century skills through internalization of moral values ​​and education that are integrated into the Pandawa 5 characters with a learn to shine approach. The implementation method for this community service activity was carried out on Sunday, June 11, 2024. There are 4 implementation methods used, namely 1) problem identification; 2) determination of community service objectives; 3) Preparation of operational design; 4) implementation and data collection; 5) data analysis; and 6) reporting and publication. The results of community service are able to improve the 21st century skill competency of street children in Malang city. Internalization of moral values ​​and education of street children in the 5 Pandawa figures through the learn to shine approach is able to provide religious morals, integrity, independence, nationalism, and mutual cooperation. In fact, this community service is an innovation in realizing proper educational access for street children in Malang city.
Kajian Historis Kepercayaan Danyang Telaga Rambut Monte Pada Masyarakat Desa Krisik Blitar Hafida, Mellina Nur; Azizah, Rika Safitri Nur; Suhadak, Ahmad; Maisaroh, Anisa Amalia; Sapaike, Aida Alta; Sulistyo, Wahyu Djoko
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v5i2.3939

Abstract

Danyang Rambut Monte is believed to be a subtle spirit, having an important role in eliminating negativity in society. The existence of Danyang in Telaga Rambut Monte is associated with the folklore that developed in the community of Krisik Village, Blitar Regency. Folklore and those passed down from generation to generation are associated with calamity. The purpose of this study was to examine the history of Danyang in Telaga Rambut Monte in terms of the folklore that developed in the community. This research uses the historical method which is based on four main stages, namely, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results showed that the history of Danyang was formed from oral tradition. Incarnated into a system of controlling social norms to form a ritual system. Meanings values Danyang ritual performed as a form of rescue (salvation) and order (cosmos) to the ecology in Telaga Hair Monte. Historically, this research is able to reveal phenomena or events based on real events regarding the folklore that developed at Telaga Rambut Monte.Danyang Rambut Monte dipercaya sebagai roh halus, memiliki peran penting dalam menghilangkan hal negatif dalam masyarakat. Keberadaan danyang di Telaga Rambut Monte dikaitkan dengan folklor yang berkembang dalam masyarakat Desa Krisik, Kabupaten Blitar. Folklor danyang diwariskan secara turun temurun berkaitan dengan malapetaka. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sejarah Danyang di Telaga Rambut Monte ditinjau dari folklor yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang didasarkan pada empat pokok tahapan yaitu, heruristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan sejarah Danyang yang terbentuk dari tradisi lisan. Menjelma menjadi sistem pengendali norma-norma sosial hingga membentuk sistem ritual. Pemaknaan nilai-nilai ritual Danyang dilakukan sebagai bentuk penyelamatan (salvation) dan keteraturan (kosmos) terhadap ekologi yang ada di Telaga Rambut Monte. Secara historis penelitian ini mampu mengungkap fenomena atau peristiwa berdasarkan kejadian nyata mengenai folklor yang berkembang di Telaga Rambut Monte.
Inovasi Pola Batik Ikonik Situs Rambut Monte Menggunakan Ased Based Community untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Kreatif Desa Krisik Sulistyo*, Wahyu Djoko; Awaliyah , Siti; Khakim , Fahrul Lukmanul; Hafida, Mellina nur; Maisaroh, Anisa Amalia; Azizah, Rika Safitri Nur
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 6 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i6.21772

Abstract

Desa Krisik yang dikenal dengan kekayaan budayanya, menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing industri batik lokal. Salah satu cara yang diusulkan adalah inovasi pola batik ikonik berdasarkan situs sejarah Rambut Monte. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan daya saing komunitas batik lokal melalui pendekatan inklusif berbasis Ased Based Community yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Hadirnya potensi besar dari situs Rambut Monte yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembuatan batik, serta perlunya memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses produksi untuk mendukung inklusif sosial. Metode pengabdian yang digunakan adalah pengabdian tindakan partisipatif (Participatory Action Research, PAR) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Ibu PKK, pengrajin batik, dan anak-anak berkebutuhan khusus. Tahapan pengabdian meliputi identifikasi potensi dan masalah, perancangan pola batik ikonik, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi dan analisis data. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa inovasi pola batik berbasis ikon sejarah Rambut Monte mampu meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk batik Desa Krisik. Selain itu, keterlibatan anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses produksi memberikan dampak positif terhadap keterampilan mereka dan mengurangi stigma negatif di masyarakat. Program pelatihan dan pendampingan yang dilakukan juga berhasil meningkatkan kualitas produk dan pengetahuan teknis para pengrajin batik. Pentingnya pendekatan inklusif berbasis aset dalam pengembangan industri kreatif lokal. Selain meningkatkan daya saing ekonomi, pendekatan ini juga mendukung pembangunan sosial yang inklusiff dan berkelanjutan. Ke depan, model ini dapat diadaptasi dan diterapkan di komunitas lain untuk mengoptimalkan potensi lokal dan memberdayakan seluruh anggota masyarakat.