Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA PENGUATAN PROGRAM STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) MELALUI PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI PADA ANAK PRASEKOLAH Rahayu, Suci Fitri; Anggeriyane, Esme; Mariani, Mariani
Jurnal EMPATI (Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti) Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Empati
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/empati.v2i1.522

Abstract

The importance of paying attention to nutritional status in early childhood is useful for maximizing the growth phase of early childhood. One way to assess nutritional status for early childhood can be assessed by means of anthropometric measurements. Anthropometric measurements are measurements of various dimensions and body compositions of various ages, such as baby length, head circumference, height, weight, chest circumference, and upper arm circumference. TK Aisyiyah 15 Bustanul Athfal Banjarmasin is one of the schools that has not implemented early detection of the growth and development of pre-school children because the teachers do not understand how to examine and document the results of the examination. Efforts to strengthen the Stimulation, Detection and Early Development Development Program (SDIDTK). Methods ranging from FGDs, training and mentoring so that teachers acquire comprehensive skills in anthropometric examinations. The activity was carried out in August and was continued with mentoring for teachers to be able to monitor and evaluate activities. The results of activities in efforts to strengthen stimulation, detection and early intervention programs for growth and development produce skills for teachers in conducting anthropometric examinations and screening children's growth and development. Efforts to strengthen the program of stimulation, detection and early intervention for growth and development can increase teachers' knowledge in conducting anthropometric examinations and growth screening.
Pengaruh Senam Lansia Sebagai Terapi Non Farmakologi dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Huzaifah, Zaqyyah; Sari, Rohni Taufika; Rahayu, Suci Fitri
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 15, No 1 (2024): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v15i1.942

Abstract

Latar Belakang: Gaya hidup masyarakat yang lebih seperti makanan cepat saji dan kurang gerak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk hipertensi, gagal jantung, diabetes mellitus, stroke, dan penyakit ginjal. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh banyak orang lanjut usia (lansia). Salah satu cara untuk mencegah komplikasi hipertensi dan untuk melatih lansia untuk aktif bergerak adalah dengan memberikan intervensi senam lansia.  Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh senam lansia sebagai terapi non farmakologi dalam menurunkan tekanan darah pada lansia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Quasy Eksperiment dengan desain one group Pre and Post test design. Subjek pada penelitian ini adalah lansia yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya sebanyak 32 orang.Hasil: uji statistik menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari nilai α sehingga hipotesis diterima yaitu ada pengaruh senam lansia sebagai terapi non farmakologi dalam menurunkan tekanan darah pada lansia.Kesimpulan: Pengobatan hipertensi khususnya pada lansia perlu mendapatkan modifikasi dengan menambahkan terapi nonfarmakologi yaitu dengan melakukan senam lansia sehingga efek pengobatan lebih cepat dicapaiKata Kunci: Senam Lansia, Hipertensi, NonfarmakologiThe Effect of Elderly Exercise as a Non-Pharmacological Therapy in Lowering Blood Pressure in the ElderlyBackground: People's lifestyles that include fast food and lack of movement can cause various health problems including hypertension, heart failure, diabetes mellitus, stroke and kidney disease. Hypertension is a health problem experienced by many elderly people. One way to prevent hypertension complications and to train the elderly to be active is to provide elderly exercise interventions.Objective: To determine the effect of elderly exercise as a non-pharmacological therapy in lowering blood pressure in the elderly.Method: This research is a quantitative research using a Quasy Experiment research design with a one group Pre and Post test design. The subjects in this study were 32 elderly people who were in the working area of the Kuin Raya Community Health Center.Results: statistical tests using the Wilcoxon test obtained a p value of 0.000, which is smaller than the α value so that the hypothesis is accepted, namely that there is an effect of elderly exercise as a non-pharmacological therapy in lowering blood pressure in the elderly.Conclusion: Treatment of hypertension, especially in the elderly, needs to be modified by adding non-pharmacological therapy, namely by doing elderly exercises so that the treatment effect is achieved more quickly. 
Pengaruh Metode Pembekalan Terhadap Nilai Uji Kompetensi Mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Huzaifah, Zaqyyah; Sari, Rohni Taufika; Rahayu, Suci Fitri
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i2.915

Abstract

Latar Belakang: Uji kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi keperawatan. Menghadapi uji kompetensi pada tahun 2023 prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin membutuhkan strategi untuk mencapai tingkat kelulusan yang maksimal.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh metode pembekalan terhadap nilai uji kompetensi mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin tahun 2023. Subjek pada penelitian ini adalah peserta yang akan mengikuti uji kompetensi tahun 2023 sebanyak 22 orang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Quasy Eksperiment dengan desain one group Pre and Post test design.Hasil: uji statistik menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari nilai α sehingga hipotesis diterima yaitu ada pengaruh metode pembekalan terhadap nilai uji kompetensi mahasiswa prodi DIII keperawatan tahun 2023.Kesimpulan: Metode pembelajaran dan gaya belajar yang saat ini diterapkan perlu mendapatkan modifikasi sehingga dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan mahasiswa. Metode pembekalan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan karena dapat meningkatakan pencapain kelulusan uji kompetensi. Background: Competency assessment is the process of measuring the knowledge, skills, and behavior of students in universities that organize nursing study programs. Facing the competency test in 2023, the DIII Nursing study program at the Faculty of Nursing and Health Sciences Muhammadiyah Banjarmasin requires a strategy to achieve maximum graduation rates.Objective: to determine the effect of debriefing methods on the competency test scores of DIII Nursing Study Program students at the Faculty of Nursing and Health Sciences, Muhammadiyah University of Banjarmasin in 2023. The subjects in this study were 22 participants who will take the competency test in 2023.Method: This study is a quantitative study using Quasy Experiment research design with one group Pre and Post test design.Results: statistical tests using the Wilcoxon test obtained a p value of 0.000 which is smaller than the α value so that the hypothesis is accepted, namely there is an effect of debriefing methods on the competency test scores of DIII nursing study program students in 2023.Conclusion: The learning methods and learning styles that are currently applied need to be modified so that they can increase student motivation and activeness. The debriefing method is one of the efforts that can be made because it can increase the achievement of competency test graduation.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN FASILITAS AIR BERSIH TERHADAP KEJADIAN STUNTING Mayuni, Tia; Evy Noorhasanah, S.Kep.,Ns,M.Imun; Rahayu, Suci Fitri; Tauhidah, Nor Isna
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 7 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jika.v7i1.2629

Abstract

Kejadian stunting dapat pengaruhi oleh berbagai faktor risiko terutama nutrisi yang didapat setelahdilahirkan, seperti pemberian ASI ekslusif yang masih jauh dari target. Kualitas nutrisi juga perludiperhatikan terutama penggunaan air bersih guna mencegah penyakit pencernaan yang dapatmenyebabkan anak sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberianASI eksklusif dan fasilitas air bersih terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerjaPuskesmas Pangkoh. Metode pada penelitian ini menggunakan metode survey analitik denganpendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak86 responden. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini didapatkan ASI Ekslusifsebanyak (55,8 %) dan sebagian besar fasilitas air bersih dalam kategori cukup (54,6%). AnalisisBivariat menunjukan ada hubungan signifikan antara ASI eksklusif dengan kejadian stunting(Likelihood Ratio adalah sebesar 0,000, Asymp. Sig (2-sided) < 0,05) dan tidak ada hubungansignifikan antara fasilitas air bersih dengan kejadian stunting (Likelihood Ratio adalah sebesar 0,802,Asymp. Sig (2-sided) > 0,05).Kata kunci: ASI ekslusif, fasilitas air bersih, stunting The incidence of stunting can be influenced by various risk factors, especially nutrition obtainedafter birth, such as exclusive breastfeeding which is still far from the target. The quality ofnutrition also needs to be considered, especially the use of clean water, to prevent digestivediseases which can cause children to get sick. The aim of this research is to determine therelationship between exclusive breastfeeding and clean water facilities on the incidence ofstunting among toddlers in the Pangkoh Community Health Center working area. The method inthis research uses an analytical survey method with a cross sectional approach. The samplingtechnique used purposive sampling for 86 respondents. Data analysis using Chi Square. The resultsof this research showed that there was exclusive breastfeeding (55.8%) and most of the cleanwater facilities were in the sufficient category (54.6%). Bivariate analysis shows that there is asignificant relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting (LikelihoodRatio adalah sebesar 0,000, Asymp. Sig (2-sided) < 0,05 and there is no significant relationshipbetween clean water facilities and the incidence of stunting (Likelihood Ratio adalah sebesar0,802, Asymp. Sig (2-sided) > 0,05). Keywords: clean water facilities, exclusive breast feeding, stunting
Hubungan Perilaku Ibu Dalam Feeding Rules dengan Status Gizi pada Balita Usia 6-23 Bulan Fauziah, Rifka Anesha; Noorhasanah, Evy; Mariani, Mariani; Rahayu, Suci Fitri
Jurnal Sains Kesehatan Vol 32, No 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.32.2.215-227

Abstract

Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh balita. Indonesia merupakan negara yang masih banyak memiliki masalah dalam kesehatan, terutama pada status gizi. Periode 1000 HPK yang meliputi 270 hari masa kehamilan dan 730 hari hingga anak usia 2 tahun menjadi tantangan dalam permasalahan gizi di Indonesia. Status gizi merupakan indikator penting dalam menilai kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi adalah penerapan feeding rules. Feeding rules merupakan pedoman dasar pemberian makan yang mencakup jadwal makan, lingkungan, dan prosedur pemberian makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara praktik aturan dasar pemberian makan dengan status gizi anak usia 6 sampai dengan 23 bulan di Posyandu Kelurahan Pekauman yang merupakan bagian dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Pekauman. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Analisis data dalam penelitia ini untuk memperoleh gambaran distribusi dan rekuensi dari variabel independent (perilaku ibu dalam feeding rules) dan variabel dependent (status gizi balita), dengan menggunakan teknik purposive sampling , sampel sebanyak 127 bayi dipilih dari 184 bayi. Uji statistik Spearman Rank digunakan untuk menganalisis data, yang diperoleh melalui kuesioner dan pengukuran status gizi. Hasil analisis data univariat menunjukan bahwa sebagian besar perilaku ibu dalam feeding rules adalah sedang sebanyak 80 (63,0%), dengan sebagian besar status gizi baik pada balita sebanyak 90 (70,9%).  Data tersebut mengungkapkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku aturan pemberian makan dan status gizi anak (p = 0,000 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik seorang ibu dalam memberi makan anaknya, semakin baik kondisi gizi anak tersebut. Oleh karena itu, petugas kesehatan harus berupaya untuk lebih menginformasikan kepada ibu-ibu anak kecil tentang pentingnya mematuhi pedoman pemberian makan sebagai pendekatan pencegahan untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak.Kata Kunci: balita, feeding rules, perilaku, status gizi
Penerapan Kompres Hangat Untuk Menurunkan Demam Pada Anak Dengan Dengue Haemoragic Fever Di Rumah Sakit Martapura Rahayu, Suci Fitri
Jurnal Spektrum Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 1 (2025): Volume 1 Nomor 1, Maret 2025
Publisher : El-Emir Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63477/juski.v1i1.125

Abstract

Dengue haemoragic fever (DHF) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dimana seseorang mengalami gejala demam tinggi disertai gejala nyeri otot dan sendi. Masalah utama yang perlu ditangani pada penderita DHF adalah demam. Terapi kompres hangat merupakan salah satu intervensi yang digunakan untuk mengurangi demam tersebut. Penerapan terapi kompres hangat diharapkan dapat memberikan rasa hangat nyaman dan menurunkan panas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis demam yang dirasakan pasien sebelum dan sesudah dilakukan terapi kompres hangat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah satu pasien DHF di Rumah Sakit Martapura. Kriteria subjek pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37.5°C, yang didiangnosa DHF, dan yang belum diberikan antiperitek (parecetamol) dua jam sebelum dilakukan tindakan kompres hangat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan termometer. Instrument yang digunakan adalah menggunakan lembar observasi yaitu berisi nama pasien, usia, jenis kelamin, diangnosa, suhu tubuh sebelum dilakukan kompres hangat, dan sesudah dilakukan kompres hangat, termometer digital aksila untuk mengukur suhu tubuh dan kompres hangat. Hasil analisis dikatagorikan menjadi hipertermi, demam, normal dan hipotermi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan suhu tubuh dari 38.4°C (demam) menjadi 37.0°C (normal) setelah diberikan kompres hangat. Rekomendasi perlu konsistensi perawat pengawasan dalam melakukan tindakan terapi kompres hangat untuk meningkatkan penurunan demam