Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effectiveness of The Kangaroo Mother Care for Low Birth Weight Baby in Maintaining Thermoregulation Stabilization: a Case Study Anggeriyane, Esme; Noorhasanah, Evy; Nurhayati, Indah
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 7, No 2 (2021): Volume 7, Nomor 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v7i2.39191

Abstract

Introduction: Low Birth Weight (LBW) is the condition when a baby is born weighing less than 2,500 grams. LBW is one of the public health problems that get special attention because effected short and long-term problems. One of the problems is the infant's thermoregulation, such as hypothermia which can cause death. The intervention that can be done is Kangaroo Mother Care (KMC) that chosen because able to increase temperature through a heat transfer and enhance parent-baby bonding. Objectives: the study aimed to analyze the KMC of low birth weight babies in maintaining thermoregulation stabilization. Method: The research used an evaluative design is a case study with data analysis using descriptive-analytic. Results: The case study was conducted on one baby born at 32 weeks' gestation spontaneously and birth weight 1420 gr. The client has a risk of hypothermia, so the kangaroo method is treated for three days. Discussion: Evaluation from 3 days of implementation is the increase in body temperature before and after the KMC for 1st day was 36.4o C to 36.9o C, on 2nd day was 36.6o C to 36.8o C, on 3rd day was 36.8o C to 37.1o C. The KMC is recommended for increasing the baby's body temperature, so it is hoped this method can be carried out by health workers and the baby's parents.ABSTRAKLatar belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah kondisi bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. BBLR merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang mendapat perhatian khusus karena menimbulkan masalah jangka pendek dan jangka panjang. Salah satunya adalah masalah termoregulasi bayi seperti hipotermia yang dapat menyebabkan kematian bayi. Intervensi yang dapat dilakukan adalah Kangaroo Mother Care (KMC) yang dipilih karena mampu meningkatkan suhu melalui perpindahan panas dan meningkatkan bonding orang tua-bayi. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan evaluative dalam bentuk studi kasus dengan analisa data menggunakan deskriptif analitik. Hasil: Studi kasus yang dilakukan pada seorang bayi yang lahir pada usia kehamilan 32 minggu secara spontan dan berat lahir 1420 gr. Klien memiliki resiko hipotermia sehingga dilakukan perawatan metode kanguru selama 3 hari. Diskusi: Evaluasi dari 3 hari implementasi, peningkatan suhu tubuh sebelum dan sesudah tindakan KMC pada hari 1 ialah 36,4o C menjadi 36,9o C, pada hari 2 ialah 36,6o C menjadi 36,8o C, pada hari 3 ialah 36,8o C menjadi 37,1o C. Berdasarkan data tersebut perawatan metode kanguru direkomendasikan untuk meningkatkan suhu tubuh bayi, sehingga diharapakan metode ini bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan dan orang tua bayi.
Application of the Braden Scale Assessment Instrument to Pressure Injury Events at Banjarmasin Islamic Hospital Noorhasanah, Evy; Anita Agustina; Milasari, Milasari; Agustini, Metti; Pramono, Yosra Sigit; Lisnawati, Ica; Millati, Rida`
OMNICODE Journal (Omnicompetence Community Developement Journal) Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : UrbanGreen Central Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55756/omnicode.v3i1.168

Abstract

These pressure sores can occur in patients who are in a sitting or lying position for a long time. If this occurs, healing will be difficult, costs will be high, hospital stay will be extended, and mortality will increase. Pressure ulcers can be detected using the Braden scale. The Braden Scale shows higher validity and reliability when compared with other measuring instruments. At the Banjarmasin Islamic Hospital, a scale is not yet used and nurses tend to carry out clinical judgment in assessing the risk of pressure ulcers in patients, so errors often occur in risk assessment in patients. This training aims to enable nurses to apply risk assessments to patients using the Braden scale. carried out for 2 days at the Banjarmasin Islamic Hospital totaling 25 people. The training method uses lectures, discussions and role plays. Evaluation by means of pre and post tests. In conclusion: Participants' knowledge and understanding in the application of risk assessment with the Braden scale increased after attending the training.
Penyuluhan Meningkatkan Pengetahuan Anak Pra Sekolah dengan Bersinar (Bermain dan Edukasi Konsumsi Buah Serta Sayur) Noorhasanah, Evy; Istiqamah, Munjiya; Maulana, Muhammad Irfan; Hayati, Nor; Rahmah, Jainatul; Risma, Nor
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i1.16177

Abstract

ABSTRAK Masa prasekolah merupakan periode penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pada usia ini, anak mengalami perubahan pola makan yang berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh karena itu, penting membiasakan anak untuk konsumsi makanan sehat dan bergizi, terutama buah dan sayur sejak dini. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua serta anak prasekolah tentang manfaat konsumsi buah dan sayur. Edukasi kesehatan dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Edukasi tersebut efektif meningkatkan pemahaman anak prasekolah (96.3%) dan pengetahuan orang tua tentang manfaat konsumsi buah dan sayur.  Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan yang tepat dan berkelanjutan dapat membantu meningkatkan kebiasaan makan sehat pada anak prasekolah, orang tua, dan guru. Hal ini akan berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup anak di masa depan. Peserta didik mengalami peningkatan pengetahuan tentang manfaat konsumsi buah dan sayur yang terlihat pada hasil sebelum dan setelah kegiatan edukasi. Orang tua dan guru turut serta bekerja sama dalam meningkatkan konsumsi makanan bergizi. Kata Kunci: Anak Prasekolah, Buah, Sayur, Edukasi  ABSTRACT Preschool is crucial for a child’s development and growth. During this age, children experience excesses. Therefore, it is important to encourage children to consume healthy and nutritious foods, especially fruits and vegetables from an early age.  To enhance parent’s and preschool children’s knowledge and understanding of the benefits of consuming fruits and vegetables. Health education was conducted through lectures and question-and-answer sessions. This education effectively improved preschool children (96.3%) and parents’ knowledge of the benefits of consuming fruits and vegetables. These findings demonstrate that appropriate and sustained health education can help enhance healthy eating habits among preschool children, parents, and teachers, ultimately impacting the future health and quality of life for children.  The students improved their knowledge regarding the benefits of consuming fruits and vegetables, as evidenced by the pre- and post-education results.  Keywords: Preschool, Children, Fruit, Vegetables, Education
HUBUNGAN DIGITAL PARENTING DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA DAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI PAUD TERPADU AISYIYAH 43 AL IHSAN Norkhalisa, Norkhalisa; Noorhasanah, Evy; Syafwani, M.; Anggeriyane, Esme
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/jikis.v13i1.320

Abstract

Pendahuluan: Anak prasekolah berusia antara tiga sampai enam tahun atau dikenal dengan masa periode emas. Kecanduan perangkat elektronik pada usia prasekolah dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan masalah komunikasi pribadi dan sosial. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan digital parenting dengan perkembangan bahasa dan sosial anak presekolah di PAUD Terpadu Aisyiyah 43 Al Ihsan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menghubungkan variabel digital parenting dengan variabel perkembangan bahasa dan sosial anak prasekolah dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan DDST II. Analisis data menggunakan uji spearman-rank. Sampel penelitian ini adalah murid kelas A beserta orang tuanya yang berjumlah 44 sampel, dengan teknik sampling total sampling. Hasil: Penelitian ini menunjukkan nilai p = 0,001 < a (0,05) dan r = -0,499 dengan makna adanya hubungan yang cukup antara digital parenting dengan perkembangan bahasa anak prasekolah, dan nilai p = 0,000 < a (0,05) dan r = -0,671 dengan makna adanya hubungan yang kuat antara digital parenting dengan perkembangan sosial anak prasekolah di PAUD Terpadu Aisyiyah 43 Al Ihsan. Kesimpulan: Digital parenting berhubungan dengan perkembangan bahasa dan sosial pada anak. Saran: Orang tua bisa menerapkan digital parenting yang baik agar perkembangan bahasa dan sosial anak berkembang sesuai dengan umurnya.
Hubungan Perilaku Ibu Dalam Feeding Rules dengan Status Gizi pada Balita Usia 6-23 Bulan Fauziah, Rifka Anesha; Noorhasanah, Evy; Mariani, Mariani; Rahayu, Suci Fitri
Jurnal Sains Kesehatan Vol 32, No 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.32.2.215-227

Abstract

Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh balita. Indonesia merupakan negara yang masih banyak memiliki masalah dalam kesehatan, terutama pada status gizi. Periode 1000 HPK yang meliputi 270 hari masa kehamilan dan 730 hari hingga anak usia 2 tahun menjadi tantangan dalam permasalahan gizi di Indonesia. Status gizi merupakan indikator penting dalam menilai kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi adalah penerapan feeding rules. Feeding rules merupakan pedoman dasar pemberian makan yang mencakup jadwal makan, lingkungan, dan prosedur pemberian makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara praktik aturan dasar pemberian makan dengan status gizi anak usia 6 sampai dengan 23 bulan di Posyandu Kelurahan Pekauman yang merupakan bagian dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Pekauman. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Analisis data dalam penelitia ini untuk memperoleh gambaran distribusi dan rekuensi dari variabel independent (perilaku ibu dalam feeding rules) dan variabel dependent (status gizi balita), dengan menggunakan teknik purposive sampling , sampel sebanyak 127 bayi dipilih dari 184 bayi. Uji statistik Spearman Rank digunakan untuk menganalisis data, yang diperoleh melalui kuesioner dan pengukuran status gizi. Hasil analisis data univariat menunjukan bahwa sebagian besar perilaku ibu dalam feeding rules adalah sedang sebanyak 80 (63,0%), dengan sebagian besar status gizi baik pada balita sebanyak 90 (70,9%).  Data tersebut mengungkapkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku aturan pemberian makan dan status gizi anak (p = 0,000 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik seorang ibu dalam memberi makan anaknya, semakin baik kondisi gizi anak tersebut. Oleh karena itu, petugas kesehatan harus berupaya untuk lebih menginformasikan kepada ibu-ibu anak kecil tentang pentingnya mematuhi pedoman pemberian makan sebagai pendekatan pencegahan untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak.Kata Kunci: balita, feeding rules, perilaku, status gizi