Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis and evaluation of law number 12 of 2012 concerning higher education based on sports needs for students Paramitha, Sandey Tantra; Hasan, Muhamad Fahmi; Anggraeni, Leni; Ilsya, Marisa Noviyanti Fajrah; Ramadhan, Muhamad Gilang; Rustandi, Apriya Maharani; Kodrat, Hikmat
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v18i2.42249

Abstract

The sense of responsibility to educate students as "whole people" which lies on the shoulders of all higher education managers, sports programs will continue to have strategic programs in the higher education system in Indonesia. Therefore, researchers conducted a normative and juridical literature review to examine sports in higher education. The results of this review indicate that Article 35 (3) of the Higher Education Curriculum Law No. 12 of 2012 concerning sports higher education is needed to be used as a compulsory subject in higher education. Overall, this review provides an appropriate reference point for further research by identifying the need for research in the aspect of sports needs, especially making sports a compulsory subject in college as a form of realizing a whole human being. However, there are weaknesses and inequalities in several aspects. This research is a novelty in the study of sports policy analysis in Indonesia.
Peningkatan Keterampilan Masyarakat Desa Belendung dalam Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Destiana, Irna; Suciati, Fitri; Triastuti, Desy; Aprillia, Fenny; Romalasari, Atika; Sobari, Enceng; Ramadhan, Muhamad Gilang
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JIPPM - Juni 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.349

Abstract

Minyak jelantah merupakan limbah minyak yang telah melalui proses penggorengan secara berulang-ulang. Selain dapat mencemari lingkungan, minyak jelantah juga berbahaya bagi kesehatan. Meskipun begitu, sebenarnya minyak jelantah masih memiliki nilai ekonomis yang baik, minyak jelantah memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan bakar energi terbarukan, sabun maupun olahan lainnya seperti lilin aromterapi. Selama ini Masyarakat Desa Belendung belum memiliki keterampilan khusus untuk mengolah limbah rumah tangga terutama pengolahan minyak jelantah. minyak sisa penggorengan biasanya ikut dibuang ke sungai atau hanya disimpan dalam botol/kaleng di dapur yang lama kelamaan akan semakin menumpuk. Melihat permasalah tersebut, Jurusan Pertanian Politeknik Negeri Subang melakukan upaya edukasi kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah dengan pelatihan langsung kepada masyarakat Desa Belendung. Adapun terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap evaluasi. Berdasarkan dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan menunjukkan nilai N Gain peserta dari pelatihan yang diberikan sebesar 0,73 pada kategori tinggi dengan persentase efektivitas sebesar 73% dan mengalami peningkatan dari masing-masing kemampuan dasar. Hasil analisis kelayakan usaha pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah memiliki B/C rasio 1,5 yang menunjukkan usaha memiliki kelayakan yang baik.
MANAJEMEN KONFLIK DALAM TIM KEPERAWATAN: IMPLIKASINYA TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES KEPERAWATAN Tiranie, Dian; Setyoningrum, Fatmaghita; Ridwan, Heri; Ramadhan, Muhamad Gilang; Al-Farisi, Muhammad Keysa; Safarina, Raisya Putri Azlyna
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45325

Abstract

Perawat merupakan profesi yang berperan penting dalam memberikan pelayanan pada pasien, perawat dianggap harus mampu untuk menampilkan kinerja yang optimal dan professional. Dengan beban kerja yang cukup tinggi, dapat mempengaruhi kinerja perawat seperti perbedaan persepsi, komunikasi tidak efektif, termasuk adanya konflik dalam tim. Manajemen konflik merupakan aspek krusial dalam dunia keperawatan yang secara langsung memengaruhi efektivitas proses keperawatan. Jika konflik ini tidak ditangani dengan baik, hal tersebut dapat menurunkan produktivitas, menghalangi pelayanan kesehatan serta merusak hubungan professional antara petugas kesehatan. Untuk mengatasi konflik dalam tim, kami melakukan penelitian dengan metode literature review yaitu dengan melakukan pengkajian dan mengevaluasi bagaimana cara agar perawat bisa memiliki manajemen konflik yang baik dengan penelitian membaca sumber-sumber literatur seperti jurnal dan artikel dengan topik yang diambil lalu di evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen konflik sangatlah berpengaruh pada efektivitas proses keperawatan, ini dikarenakan konflik yang tidak dikelola dengan baik akan menurunkan produktivitas, menghambat pelayanan, dan mengurangi asuhan keperawatan yang diberikan. Strategi kolaborasi terbukti efektif dalam meningkatkan dokumentasi keperawatan dan komunikasi dalam tim, sementara pendekatan menghindar (avoiding) dan mengakomodasi (accommodating) berpotensi menurunkan kepuasan kerja. Studi ini menyimpulkan bahwa manajemen konflik yang konstruktif, terutama melalui kolaborasi penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, meningkatkan kinerja perawat dan memastikan proses keperawatan yang optimal. Pada Institusi Kesehatan disarankan untuk mengembangkan pelatihan manajemen konflik guna mendukung efektivitas tim keperawatan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecemasan, Nyeri, dan Mobilisasi Dini Pada Pasien Pasca Operasi Open Reduksi Internal Fiksasi (ORIF) Said, M Irhas; Metalia, Penda; Ramadhan, Muhamad Gilang; Aliman, Nandana Arya Satya; Sahrudi, Sahrudi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 12 (2025): Volume 5 Nomor 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i12.19969

Abstract

ABSTRACT Fracture is a bone condition where there is a break in bone continuity due to trauma, which can cause swelling and damage to blood vessels (Wijonarko & Jaya Putra, 2023). According to data obtained from the Indonesian Health Survey (SKI), the incidence of fractures in West Java province in 2023 was 0.8%, this is more common than the average number of fractures in all provinces in Indonesia with a value of 0.7%. The incidence of lower extremity fractures can cause patients to have to be hospitalized to get proper treatment. In addition, lower extremity fractures also cause patients to have difficulty in mobilizing and being less independent due to their condition, and more fatally if fracture treatment is not handled properly it can cause death. (Hadi & Stefanus Lukas, 2024). To determine the factors that influence anxiety, pain, and early mobilization in patients after open reduction internal fixation (ORIF) surgery. This study uses a quantitative method because this type of research does not require a long time to collect and reveal data, the research design used is Retrospective, namely research conducted in the past that has been experienced. This study is Data analysis was carried out using the Retrospective test. Univariate results show that there is a relationship between the Level of Knowledge and the Level of Anxiety with a p value = 0.000, the Level of Anxiety and the Level of Pain with a p value = 0.001, and Family Support for Early Mobilization in Post-Operative Patients Open Reduction Internal Fixation (ORIF) with a p value = 0.001. There is a relationship between the Level of Knowledge to the Level of Anxiety, the Level of Anxiety to the Level of Pain, and Family Support to Early Mobilization. Keywords: Fracture, Anxiety, Pain, Early Mobilization.  ABSTRAK Fraktur ialah keadaan tulang dimana terdapat pemutusan kontinuitas tulang akibat trauma, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada pembuluh darah (Wijonarko & Jaya Putra, 2023). Menurut data yang di dapat dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI), kejadian fraktur di provinsi jawa barat pada tahun 2023 adalah sebanyak 0,8%, ini lebih banyak terjadi dibandingkan dengan jumlah rata-rata kejadian fraktur di seluruh provinsi di Indonesia dengan nilai 0,7%. Kejadian fraktur ekstremitas bawah bisa menyebabkan pasien harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu fraktur ekstremitas bawah juga menyebabkan pasien mengalami kesulitan dalam mobilisasi dan ketidakmandirian karena kondisinya, dan lebih fatalnya jika penanganan fraktur tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kematian.(Hadi & Stefanus Lukas, 2024). Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan, nyeri, dan mobilisasi dini pada pasien pasca operasi open reduksi internal fiksasi (orif). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dikarenakan jenis penelitian ini tidak membutuhkan waktu yang lama guna menarik serta mengungkapkan data, Desain penelitian yang digunakan adalah Retrosprectif yaitu penelitian yang dilakukan pada masa lampau yang pernah dialami. Penelitian ini adalah Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dan  uji gamma. Hasil univariat menunjukan ada hubungan antara Tingkat Pengetahuan Terhadap Tingkat Kecemasan dengan nilai p value= 0.000, Tingkat Kecemasan Terhadap Tingkat Nyeri dengan nilai p value= 0.001, dan Dukungan Keluarga Terhadap Mobilisasi Dini Pada Pasien Pasca Operasi Open Reduksi Internal Fiksasi (ORIF)  dengan nilai p value= 0.001. Ada hubungan antara Tingkat Pengetahuan Terhadap Tingkat Kecemasan, Tingkat Kecemasan Terhadap Tingkat Nyeri, dan Dukungan Keluarga Terhadap Mobilisasi Dini. Kata Kunci:  Fraktur, Kecemasan, Nyeri, Mobilisasi Dini.