Laju Sedimentasi Eritrosit (LED) merupakan salah satu pemeriksaan hematologi yang banyak digunakan sebagai indikator nonspesifik untuk mendeteksi peradangan atau penyakit tertentu. Jenis antikoagulan yang digunakan dalam sampel darah dapat memengaruhi hasil LED. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai LED antara sampel darah vena yang menggunakan antikoagulan Asam Etilendiamintetraasetat (EDTA) dan antikoagulan natrium sitrat 3,8%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode total sampling yang melibatkan 33 responden di Laboratorium Patologi Klinik Politeknik Indonusa Surakarta. LED diukur menggunakan metode Westergren standar, dan data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan nilai LED rata-rata pada sampel dengan antikoagulan EDTA adalah 18 mm/jam, sedangkan pada sampel dengan natrium sitrat 3,8% memiliki nilai rata-rata 14 mm/jam. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p = 0,000; p < 0,05), sehingga menunjukkan bahwa jenis antikoagulan berpengaruh secara bermakna terhadap hasil LED. Secara keseluruhan, EDTA cenderung menghasilkan nilai LED yang lebih tinggi dibandingkan dengan natrium sitrat 3,8%. Temuan ini menekankan pentingnya pemilihan antikoagulan dalam pengujian LED dan menekankan perlunya standardisasi dalam praktik laboratorium. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk membandingkan antikoagulan lain dan mengevaluasi metode LED otomatis guna mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif.