Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang memiliki tanda yang khas berupa peningkatan kadar gula darah melebihi rentang normal Prevalensi diabetes mellitus semakin meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Saat ini, pengelolaan diet, olahraga dan penggunaan terapi farmakologi menjadi pilihan dalam manajemen diabetes mellitus. Selain terapi tersebut terdapat terapi komplementer seperti pemberian teh lidah buaya (aloevera). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh teh lidah buaya (aloevera) terhadap kadar gula darah puasa klien diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan rancangan non randomized control group pre-test post-test design. Penelitian ini memiliki 48 responden yang terbagi menjadi 3 kelompok dan diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling, setiap kelompok diberikan intervensi selama 14 hari, yaitu teh lidah buaya (aloevera) 2x2 gr/hari, dan kelompok kontrol dengan perlakuan obat anti hiperglikemia yang diminum sesuai resep dokter. Penelitian dilakukan pada 12 Maret 2022 – 31 April 2022. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada semua kelompok (p = 0,001), baik pada kelompok dengan perlakuan the lidah buaya (aloevera), maupun perlakuan standar berupa obat anti hiperglikemia. Hasil uji statistik juga menunjukan bahwa teh lidah buaya (aloevera) menjadi perlakuan yang paling baik dalam menurunkan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II (p<0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Terapi komplementer berupa teh lidah buaya (aloevera) menjadi perlakuan yang paling baik serta efektif dalam menurunkan kadar gula darah klien dengan diabetes mellitus tipe II. Terapi komplementer berupa teh lidah buaya (aloevera) dapat digunakan menjadi terapi komplementer untuk menurunkan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II