Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN STRATEGI BEACH BALL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA AYU RACHMAWATI, PUTRI; , WASIS
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan komunikasi siswa setelah menggunakan model pembelajaran diskusi dengan strategi beach ball. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif pre-eksperimental design. Rancangan yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design dengan subjek penelitian ini adalah kelas X MIA 2 sebanyak 31 siswa, kelas X MIA 4 sebanyak 35 siswa, dan kelas X MIA 5 sebanyak 30 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Data hasil penelitian dinyatakan dalam bentuk persentase setiap indikator keterampilan komunikasi pada masing-masing kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi verbal siswa mengalami peningkatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan kedua pada ketiga kelas dengan rata-rata persentase sebesar 81,11%, 82,78%, dan 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi termasuk dalam kategori baik. Kata kunci: Diskusi, Strategi beach ball, Keterampilan Komunikasi.
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN LITERASI SAINS PADA MATERI ENERGI DI KELAS X SMA RAHMA AGUSTININGRUM S, FIRDAUSY; , WASIS
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan guna mendeskripsikan terkait keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing, adanya peningkatan dalam kemampuan literasi sains, dan mengetahui respon siswa dengan menerapkan pembelajaran model inkuiri terbimbing pada materi energi di kelas X IPA SMA Negeri 13 Surabaya. Desain penelitian pada penelitian ini adalah one group pretest and posttest pada tiga kelas. Subjek yang digunakan pada penelitian ini merupakan siswa kelas X IPA 1, X IPA 2, dan X IPA 3 di semester genap tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah total 108 siswa. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel kontrol yakni waktu, materi, guru, dan perangkat pembelajaran. Variabel bebas yakni penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing, dan variabel terikat yakni peningkatan kemampuan literasi sains. Pengumpulan data menggunakan metode tes, penyebaran angket, dan observasi. Teknik untuk menganalisis data pada penelitian ini menggunakan uji nilai n-gain dan t-berpasangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing mulai dari tahap pendahuluan, kegiatan inti, penutup, dan pengelolaan kelas mendapatkan skor sebesar 3,6 dengan kategori sangat baik. Kemampuan literasi sains siswa mendapatkan skor n-gain sebesar 0,7373 pada kelas replikasi 1, 0,7047 pada kelas replikasi 2, dan 0,7782 pada kelas replikasi 3. Berdasarkan analisis uji t-berpasangan terjadi peningkatan kemampuan literasi sains. Penelitian yang telah dilakukan mendapatkan respon yang baik. Sehingga pada penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dinyatakan efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.Kata kunci: inkuiri terbimbing, peningkatan literasi sains, respon siswa, energi
Construction Law for the Crime of Sexual Harassment in Indonesia: Beyond the Basics of Criminal Law Novita Erdianti, Ratri; Wasis; Anggraeny, Isdian; Kagiso Hlongwane
JUSTITIA JURNAL HUKUM Vol 8 No 1 (2024): Justitia Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/justitia.v8i1.20629

Abstract

Sexual Harassment in Indonesian is defined as sexual harassment, which often occurs in society. This kind of condition can be carried out by the community directly or indirectly, physically or verbally, towards the victim. Sexual harassment is an act of a sexual nature that makes the victim feel uncomfortable and disadvantaged, so legal action needs to be taken to take action against the perpetrator. Because there are so many forms of sexual harassment, it seems necessary to examine which acts of sexual harassment qualify as criminal acts according to positive criminal law in Indonesia. In this research, the formulation of the problem raised concerns about how the legal construction of sexual harassment is in criminal law in Indonesia. This research uses a normative juridical method that will analyze acts of sexual harassment that are associated with elements of criminal acts based on criminal law in Indonesia, both based on the Criminal Code and in connection with other related laws and regulations.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Berformat Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Rahmawati, Elfa Fifi; Wasis; Sunarti, Titin; Setyarsih, Woro; Suliyanah
IPF: Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 14 No. 1 (2025): Volume 14 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ipf.v14n1.p34-41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal berformat AKM pada Materi Gerak Lurus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian ex post facto. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen soal berformat AKM untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas XI yang memprogram fisika. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas analisis instrumen soal dan analisis data penelitian. Sampel penelitian terdiri atas 60 peserta didik kelas XI Sekolah A, 53 peserta didik kelas XI Sekolah B, 56 peserta didik kelas XI Sekolah C, dan 65 peserta didik kelas XI Sekolah D. Profil kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada indikator memahami masalah melalui menemukan informasi, memahami masalah numerasi, memilih dan menerapkan strategi, memeriksa dan mengevaluasi masalah berdasarkan informasi, serta memeriksa kembali dan mengevaluasi penyelesaian masalah numerasi termasuk kategori sedang. Persentase profil kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas XI yang memprogram mata pelajaran fisika di Kabupaten Sidoarjo terdiri atas 12,39% kategori tinggi, 75,21% kategori sedang, dan 12,39% kategori rendah. Profil kemampuan pemecahan masalah peserta didik mayoritas berada pada kategori sedang.
Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wasis; Dwi Arfiana , Estia; Aminin
Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen & Bisnis Vol. 6 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60023/yw145v74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di RS Unipdu Jombang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatif yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Populasi adalah seluruh pegawai non medis RS Unipdu Jombang dengan sampel sebanyak 66 orang, analisis data menggunakan metode statistik regresi linier berganda dan uji hipotesis serta koefisien terminasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai RS Unipdu Jombang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin baik lingkungan kerja non fisik maka kinerja pegawai RS Unipdu Jombang akan semakin baik. Disiplin Kerja memiliki Kontribusi terhadap Kinerja pegawai RS Unipdu Jombang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin baik disiplin kerja yang diterapkan pegawai maka kinerja pegawai RS Unipdu Jombang akan semakin baik.
Construction Law for the Crime of Sexual Harassment in Indonesia: Beyond the Basics of Criminal Law Novita Erdianti, Ratri; Wasis; Anggraeny, Isdian; Kagiso Hlongwane
JUSTITIA JURNAL HUKUM Vol 8 No 1 (2024): Justitia Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/justitia.v8i1.20629

Abstract

Sexual Harassment in Indonesian is defined as sexual harassment, which often occurs in society. This kind of condition can be carried out by the community directly or indirectly, physically or verbally, towards the victim. Sexual harassment is an act of a sexual nature that makes the victim feel uncomfortable and disadvantaged, so legal action needs to be taken to take action against the perpetrator. Because there are so many forms of sexual harassment, it seems necessary to examine which acts of sexual harassment qualify as criminal acts according to positive criminal law in Indonesia. In this research, the formulation of the problem raised concerns about how the legal construction of sexual harassment is in criminal law in Indonesia. This research uses a normative juridical method that will analyze acts of sexual harassment that are associated with elements of criminal acts based on criminal law in Indonesia, both based on the Criminal Code and in connection with other related laws and regulations.
Pelatihan Metode Pembelajaran Klinik Preceptorship di RSI Banjarnegara Sumarni, Tri; Indri; Wasis
Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS Vol. 3 No. 2 (2024): Mei
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/pimas.v3i2.1417

Abstract

Preceptors are health professionals who are skilled in a discipline, but may have little ability to guide students in practice. If preceptors do not fully understand their role in the clinical learning process, then clinical learning goals will not be achieved. Therefore, it is very important that preceptors receive training on preceptorship clinical learning methods. This community service activity aims to deepen the preceptor's understanding regarding clinical education management, clinical learning methods, clinical learning assessment. The method of implementing the service is knowledge screening, training and discussion about preceptorship clinical learning methods and bedside teaching simulations. This activity was attended by 20 nurses. Most service participants were aged between 41-50 years (85%), female (60%), trained as nurses (100%), and had worked for more than five years (65%). Regarding preceptors' knowledge of clinical teaching methods, most were in the poor category (70%) before training, but most were in the good category (90%) after training. Keywords : training, preceptorship clinical learning methods
Relationship Between Critical Thinking and Scientific Argumentation in Science Learning An Nuril Maulida Fauziah; Wasis; Ahmad Fauzi Hendratmoko; Mahdiannur, M. A.; Mochammad Zumar Firdaus Ermawan; Suwandi, E.; Ratri, Safitri Yosita
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pwqxcp96

Abstract

This study aims to examine the relationship between critical thinking and scientific argumentation in the context of science learning. This research method is a systematic literature review of articles published between 2012 and 2022 and indexed in Scopus at least Quartile 2 (Q2), so the quality of the articles is high. This research found 17,800 articles in the search results for related articles published in the last decade, but only 11 met the criteria. Findings from the literature review indicate an interdependent relationship between critical thinking and scientific argumentation, and both make significant contributions to science learning. Other information obtained from this research is that there are several methods for training and developing critical thinking and scientific argumentation in science learning: argument maps and concept maps, essential reading activities, argumentative texts or discourse, discussion activities, analytical questions, learning technology, and specific learning strategies. Based on the research results, it can be concluded that critical thinking and scientific argumentation are interconnected skills and contribute to learning. The complexity of the relationship between critical thinking and scientific argumentation in science learning can encourage deeper learning and understanding of concepts.
Efektivitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Literasi Sains Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMP Wahab, Muhammad Novaldy Nur Dwinanda; Wasis; Yuliani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 9 (2024): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i9.8573

Abstract

The researcher's goal in this study is to investigate the efficiency of the scientific literacy-based learning device model learning cycle 7E in improving student scientific literacy skills. This research used Research and development, with one group pretest-posttest design and two replications. The research sample was VII-grade junior high school students. To gather data about students’ scientific literacy, the researcher used a scientific literacy-based test. The data on students' scientific literacy will be evaluated to determine their level and skills before and after treatment with the development product. Based on research analysis and findings after using a scientific literacy-based learning device, the students’ scientific literacy increased. It can be seen from the n-gain value average obtained in junior high school 2, which has a value of 0.72 and is categorized as high. Meanwhile, the trial class of junior high school 2, was also categorized as high, with a value of 0.71. The results of a statistical test using two independent t-tests showed no significant difference between the n-gain values of the two trial classes. Based on these findings, it can be stated that the scientific literacy-based learning device model learning cycle 7E, helps increase students' scientific literacy.
Pengembangan Instrumen Tes Berorientasi Education For Sustainable Development (ESD) Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Pemanasan Global Vety Zahrotul Widad; Wasis
Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 14 No. 3 (2025): Volume 14 Nomor 3 Tahun 2025 in Progres
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ipf.v14n3.p1-15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes berorientasi Education for Sustainable Development (ESD) untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi pemanasan global. Instrumen tes dikembangkan berdasarkan indikator berpikir kritis menurut Ennis yang dipadukan dengan tiga pilar ESD: sosial-budaya, lingkungan, dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data meliputi validasi ahli, angket respons peserta didik, dan tes keterampilan berpikir kritis. Uji coba dilakukan kepada 35 peserta didik kelas XI dan diterapkan lebih lanjut pada 120 peserta didik kelas X di SMA Assa’adah. Hasil menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan valid dan reliabel, dengan nilai Percentage of Agreement (PoA) sebesar 95% (isi), 97% (konstruksi), dan 90% (bahasa). Reliabilitas diperoleh rhitung (0,877) > rtabel (0,334), dengan tingkat kesukaran sedang dan daya pembeda cukup hingga baik. Profil keterampilan berpikir kritis peserta didik sebagian besar berada pada kategori sedang (29%), rendah (36%), dan sangat rendah (12%), serta hanya sebagian kecil pada kategori tinggi (17%) dan sangat tinggi (6%). Respons peserta didik terhadap instrumen sangat positif, terutama pada aspek ESD yang mencapai 94%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes yang dikembangkan layak digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam konteks pendidikan keberlanjutan.