Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Bahasa Ironi Dalam Dalam Acara Televisi Trans7 “Lapor Pak!” Reistanti, Agustina Putri
JURNAL PEDAGOGY Vol. 16 No. 2 (2023): Volume 16 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v16i2.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa ironi dan makna gaya bahasa sindiran yang digunakan oleh Pemain Lapor Pak! pada tayangan ‘Lapor Pak! Pada tayangan ‘Lapor Pak!’ terdapat pemain roasting pejabat dan banyak ditemukan gaya bahasa sindiran untuk mengkritik bintang tamu yang merupakan pejabat atau tokoh politik, sehingga menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini terletak pada gaya bahasa ironi dan makna gaya bahasa ironi dalam tayangan ‘Lapor Pak! Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan catat oleh peneliti sendiri. Hasil penelitian ini adalah ditemukan 8 penggunaan gaya bahasa ironi dalam akun tik tok ‘Lapor Pak!’. Gaya bahasa sindiran yang digunakan oleh pemain memiliki fungsi memperhalus dan menyamarkan maksud sebenarnya yang ingin disampaikan untuk melontarkan kritikan kepada pejabat dan aparat negara yang diRoasting.
Tindak Tutur Ekspresi Penolakan Anak Usia Dini: Kajian Pragmatik Reistanti, Agustina Putri
JURNAL PEDAGOGY Vol. 14 No. 2 (2021): Volume 14 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v14i2.93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresi menolak pada anak usia dini dengan tinjauan pragmatik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini seorang anak laki-laki bernama Muhammad Hafidz Aqil Alfarizki yang akrab dengan panggilan Hafidz. Objek penelitian yakni pemerolehan bahasa pertama Hafidz. Metode pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu simak, rekam, dan catat. Teknik simak mksudnya peneliti menyimak kegiatan berbahasa narasumber dengan Simak Libat Cakap (SLC) dan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Hasil Penelitian menunjukkan terdapat dua bentuk ekspresi penolakan pada anak usia 2-3 tahun, yaitu penolakan secara eksplisit dan implisit. Penolakan eksplisit digolongkan manjadi dua bentuk, yaitu penolakan eksplisit deklaratif dan nonverbal. Selain itu, terdapat bentuk penolakan secara implisit terdapat beberapa bentuk yaitu penolakan implisit dengan alasan, penolakan implisit interogatif, penolakan implisit alternatif, penolakan implisit deklaratif, penolakan implisit dengan permintaan. Ekspresi penolakan pada anak usia 2-3 tahun memiliki beberapa faktor, yaitu faktor alami, perkembangan kognitif, sosial ekonomi, dan keluarga.
Bahasa Satire Dalam Akun Instagram @Quotes_Nurhadialdo_ Reistanti, Agustina Putri
JURNAL PEDAGOGY Vol. 15 No. 2 (2022): Volume 15 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v15i2.134

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu (1) Mengetahui jenis bahasa sindiran satire yang terdapat dalam kalimat meme pada akun Instagram @Quotes_Nurhadialdo_,(2) Mendeskripsikan makna bahasa sindiran satire yang terdapat dalam kalimat meme dalam akun Instagram @Quotes_Nurhadialdo_. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kalimat yang terdapat meme dalam akun Instagram @Quotes_Nurhadialdoyang mengandung bahasa sindiran satire. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa kalimat dalam meme yang dituliskan admin Instagram dalam akun Instagram @Quotes_Nurhadialdo_. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak, teknik catat. Teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dan metode padan referensial. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi teori. Hasil penelitian ini yaitu Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan penelitian ini sebagai berikut. Dalam meme yang berupa kalimat satire dalam akun Instagram @Quotes_Nurhadialdo_bulan Januari-Maret 2019 ditemukan sepuluh jenis bahasa sindiran satire dalam meme akun Instagram @Quotes_Nurhadialdo_. Makna bahasa sindiran yang ditemukan dalam penelitian ini terdapat tiga makna bahasa sindiran yaitu kesamaan makna dari dua hal, kedekatan makna antara dua hal, dan penerapan makna yang satu dengan penerapan makna lain. Kata Kunci : instagram, satire, quptes, nurhadialdo
Campur Kode Dalam Lirik Lagu "Los Dol" Dipopulerkan Oleh Denny Caknan, Ciptaan Dahlan Efendi: Kajian Sosiolinguisti Reistanti, Agustina Putri
JURNAL PEDAGOGY Vol. 16 No. 1 (2023): Volume 16 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v16i1.154

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu (1) Mengetahui wujud campur kode dalam lirik lagu Los Dol yang dipopulerkan oleh Denny Caknan karya Dahlan Efendi _,(2) Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi campur kode dalam lirik lagu Los Dol yang dipopulerkan oleh Denny Caknan karya Dahlan Efendi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bahasa dalam lirik lagu Los Dol yang mengandung campur kode. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa lirik lagu Los Dol yang dipopulerkan oleh Denny Caknan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak, teknik catat. Teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dan metode padan referensial. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi teori. Hasil penelitian ini yaitu Berdasarkan penelitian tentang campur kode dari lagu Los Dol yang dipopulerkan Denny Caknan ditemukan sebanyak 6 data yang menunjukkan wujud campur kode, yaitu berupa penyisipan unsur kata sebanyak 1 data, penyisipan unsur frasa sebanyak 1 data, penyisipan unsur klausa sebanyak 1 data, penyisipan unsur baster 2 data, dan penyisipan unsur pengulangan kata 1 data. Wujud campur kode pada lirik lagu Los Dol dipopulerkan oleh Denny Caknan didominasi oleh wujud campur kode berupa penyisipan unsur baster, sedangkan pemilihan ragam bahasa didominasi ragam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Adapun faktor penyebab terjadinya campur kode pada lirik lagu tersebut, yaitu faktor penutur dan faktor bahasa. Kata Kunci : campur kode, denny caknan, sosiolinguistik, los dol
Aktualisasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila Berbasis Pendidikan Kewirausahaan Untuk Membentuk Karakter Mandiri Dan Kreatif Anak Usia Dini Reistanti, Agustina Putri; Monita Nur Shabrina, Monita Nur; Rachman, Yenny Aulia
JURNAL PEDAGOGY Vol. 17 No. 1 (2024): Volume 17 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v17i1.286

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan yakni mendeskripsikan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Berbasis Pendidikan Kewirausahaan Untuk Membentuk Karakter Mandiri Dan Kreatif Anak Usia Dini. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan mencari, menyusun data dengan sistematis yang diperoleh diantaranya dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lokasi penelitian berada di TK Aisiyah Bustanul Athfal 1 Kauman, Blora. Hasil penelitian menunjukan Aktualisasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang telah dilaksanakan di TK ABA 1 Kauman Blora dengan topik “Aku Cinta Indonesia” dapat sebagai sarana dalam pembentukan karakter. Projek penguatan profil Pancasila melalui tiga tahap yaitu tahap permulaan, tahap pengembangan, tahap penyimpulan. Progam Pengvenalan Profil Pelajar Pancasila yang telah dilaksanakan yakni pengenalan video pelatihgan membatik, praktik membatik, pengenalan barongan, menari Tari Padang Bulan, dan Gelar Karya
Lingual Units Containing The Third Persona Pronoun In The Translated Text Of Buchori Hadith Contain Linguistic Ethics Reistanti, Agustina Putri; Widodo, Widodo; Salama, Mahi Sultan
JURNAL PEDAGOGY Vol. 17 No. 2 (2024): Volume 17 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v17i2.297

Abstract

: The purpose of this research is to describe the role of filling the lingual unit that contains third personal pronouns in the text of buchorihadith translation which contains language ethics. The data of the research are in the form of the clause containing PP3 in the text of the buchorihadith translation which contains language ethics. The data collection method of this research is the observation and note-taking method. The method of data analysis used in this research is padan referential method. The result of this research is the role-filled lingual unit that contains third personal pronouns namely (1) the role of patient, (2) the role of origin, (3) the role of existence, (4) the role of the tool, (5) the role of designation, (6) the role of goals, (7) the role of experience, (8) the role of place,  (9) the role of participant, and (10) the of attributive, (11) the role of described, (12) the role of actors, (13) the role of the recipient, (14) the role of known.
21st Century Teachers In The Perspective Of Modern And Islamic Education: Answering The Challenges Of The Digital Era And Globalization Reistanti, Agustina Putri; Irchamni, Achmad; Permatasari, Kristina Gita; Sule, Muhammad Maga
JURNAL PEDAGOGY Vol. 18 No. 1 (2025): Volume 18 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v18i1.311

Abstract

Education today is a very crucial aspect and a major need, especially in this modern era. To remain relevant, education must be able to adapt to the development of digital technology, so that it can produce competent students through collaboration between schools and teachers in the learning process. The rapid advancement of science and technology has brought great changes in human life. The role of teachers in the 21st century has undergone a significant transformation from the traditional model that is authoritative and teacher-centered, to a modern model that is student-oriented, collaborative, and adaptive to the times. 21st century teachers are no longer just transmitters of knowledge, but also facilitators of active learning, spiritual and moral guides, and agents of social change who can shape students' character to be ready to face global challenges. In the face of the challenges of the 21st century, teachers must have a deep understanding of digital technology to carry out their roles effectively. The competencies required include personality, professionalism, social skills, and pedagogic abilities that must be continuously updated to be able to meet the learning needs of students and the demands of society in this era
Disfemia Dalam Akun Instagram @Lambe_Turah Reistanti, Agustina Putri
JURNAL PEDAGOGY Vol. 15 No. 1 (2022): Volume 15 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v15i1.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk disfemisme dan jenis ujaran kebencian pada akun @lambe_turah di media sosial Instagram. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan tuturan dalam penelitian ini menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, dan teknik rekam.Teknik analisis tuturan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode padareferensial. Sumber tuturan penelitian ini diambil dari komentar akun instagram @lambe_turah yang mengandung disfemisme. Penelitian ini menemukan 4 tuturan ungkapan disfemisme yang dianalisis dan diidentifikasi unsur nilai rasa jenis ujaran kebencian dan konteks yang menyertainya. Nilai rasa dalam ujaran kebencian dalam disfemisme diklasifikasikan menjadi 3 jenis yakni pencemaran nama baik, penyebaran berita bohong dan memprovokasi.
Form of Magic Words in The Process of Language Acquisition for Children Aged 2-4 Years Reistanti, Agustina Putri; Fawziyyah, Safynatul; Ayuningtyas, Septian
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 12 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v12i2.67620

Abstract

This research aims to describe the early childhood language acquisition process at KB Aisyiyah 1 Balun, Cepu District, Blora Regency. This type of research is descriptive qualitative. Two research subjects were taken in each group, so there were six research subjects. The data collection method used several techniques, namely observation, listening, recording, and note-taking. The research results show that children can achieve language competence at the phonology, morphology, syntax, and semantics levels. Language acquisition results in phonology show that the phonemes /r//l/ sound faint. Phoneme decay is the melting of phonemes due to morphological processes. The /l/ phoneme decays when the/y/phoneme's sound changes to the /l/ phoneme. The results of language processing in the field of morphology are that children aged two years have just mastered the basic morphemes that are pronounced even though the pronunciation is not yet clear. Meanwhile, many sulfides (- kan ) are found in children aged four years. Early childhood language acquisition in the area of syntax identified phrase errors, children's composition of first language sentences was mixed up, and sentence structures were adequate, although sometimes grammatically, sometimes inverted. Meanwhile, language acquisition at the semantic level tends to use denotative Meaning in every utterance.