Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SD 11 DAUH PURI DENPASAR, BALI Jayantini, I Gusti Agung Sri Rwa; Tustiawati, Ida Ayu Mela; Irwandika, Gede; Skolastika, I Made Perdana; Winarta, Ida Bagus Nova; Sulatra, I Komang
LOKATARA SARASWATI Vol 4 No 1 (2025): Lokatara Saraswati: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Bahasa Asing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/lokasaraswati.v4i1.11563

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini direalisasikan melalui pendampingan dalam upaya pengembangan kompetensi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar. Kegiatan ini diimplemantasikan di sekolah negeri di kawasan Denpasar Barat, SD No 11 Dauh Puri Denpasar, Bali. Ruang lingkup pengabdian ini adalah dalam bidang pendidikan dengan tujuan agar para guru SD 11 Dauh Puri meningkatkan kompetensi para guru dalam bidang kompetensi mengajar. Metode yang diterpakan adalah ceramah dan diskusi. Materi yang diberikan menyasar peningkatan kompetensi guru, terutama kompetensi kepribadian dan sosial yang direalisasikan melalui metode pelatihan dan penyuluhan serta pendampingan melalui konsultasi. Pelatihan dilakukan secara intensif dan interaktif dengan pemaparan materi dan praktik sebagai realisasi pelatihan dan penyuluhan, wawancara secara mendalam yang hasilnya dipetakan sebagai hasil pendampingan. Kompetensi kepribadian dan sosial berfokus pada kemampuan pendekatan yang dilakukan para guru kepada peserta didik. Dengan pemberian wawasan dan latihan mengenai professional development berupa komunikasi berbasis nilai, pengembangan kompetensi sosial melalui konsep value-based atmosphere, dan pendekatan mengajar Abad 21. Semua materi disampaikan dengan metode interaktif dengan evaluasi melalui wawancara mendalam untuk memetakan hasil yang diperoleh dalam penerapan materi pengabdian yang diajarkan. Hasil dalam pengabdian ini adalah (1) guru mampu mengidentifikasi kekuarangan dan kelebihan dalam komunikasi sosial kepada peserta didik, dan (2) guru mengetahui cara-cara pengembangan kepribadian berbasis value dan strategi mengajar di abad 21.
Absorption Capacity, Innovative Culture, and Organizational Innovation: Role of Catur Purusa Artha Culture as Moderating Utami, Ni Made Satya; Verawati, Yenny; Irwandika, Gede
Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 16 No. 1: March 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mb.v16i1.23355

Abstract

Research aims: This research aimed to investigate the relationship between absorptive capacity (ACap) and innovative culture (ICul) in an organization. Additionally, the impact of ICul on innovation and the mediating function of the variable were analyzed. In this context, Catur Purusa Artha (CPA) culture served as a moderating varaible in assimilating organizational innovation (OIn).Design/Methodology/Approach: A quantitative design was applied, and data were collected using a questionnaire distributed to 350 Small and medium enterprises (SMEs) units. Subsequently, the collected data were investigated using the Smart PLS3 application.Research findings: The results showed that ACap did not affect OIn. ACap had a positive and substantial impact on ICul, which was influenced by OIn. Therefore, ICul functioned as a mediating variable in the relationship between ACap and OIn. CPA was reported to moderate the relationship between ACap and OIn.Theoretical Contribution/Originality: The literacy could be used as a management practice developed in the business actors of Bali Province. In this context, the role of local culture was important in running a business.Practitioners/Policy Implications: This research could be used in an organization for social, economic, cultural, and business development. The observation data and the conclusion were used as a reference.Research Limitations/Implications: SMEs managers in Bali Province were used as samples since some organizations did not implement the local CPA culture. Furthermore, a national organizational culture could be applied to various sectors.