Made Diah Angendari
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 126 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

TATA RIAS WAJAH SEHARI-HARI MAHASISWI FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN Kurnia Dwi Prayani .; I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 6 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v6i3.8963

Abstract

Abstrak Penelitiaan ini bertujuaan untuk mengetahui (1) pengetahuan tata rias wajah sehari-hari mahasiswi Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam kegiatan perkuliahan dan (2) Keterampilan tata rias wajah sehari-hari mahasiswi Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam kegiatan perkuliahan. Variabel penelitian ini adalah tata rias wajah sehari-hari mahasiswi Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam kegiatan perkuliahan. Sempel penelitiaan berjumlah 48 responden dengan teknik sampel Accidental Sampling dengan proporsi sampel 25%. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket (kuesioner) dan metode observasi. Analisis data dalam penelitiaan ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pengetahuan tata rias wajah sehari-hari mahasiswi Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam kegiatan perkuliahan pada kategori baik berjumlah 36 responden (75%), pada kategori cukup berjumlah 12 responden (25%) dan pada kategori kurang berjumlah 0 responden (0%) dengan perolehan skor tertinggi responden 59 dari skor maksimal 60 dan skor terendah responden 43 dari skor minimal 20. Pengetahuan tata rias wajah sehari-hari mahasiswi Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam kegiatan perkuliahan termasuk dalam kategori baik. Sedangkan (2) keterampilan tata rias wajah sehari-hari mahasiswi Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam kegiatan perkuliahan pada kategori baik berjumlah 4 responden (13,20%), pada kategori cukup berjumlah 15 responden (38,29%), dan pada kategori kurang berjumlah 29 responden (48,51%) dengan perolehan skor tertinggi responden 33 dari skor maksimal 36 dan skor terendah yang responden 13 dari skor minimal 12. Keterampilan tata rias wajah sehari-hari mahasiswi Fakultas Teknik dan Kejuruan dalam kegiatan perkuliahan termasuk dalam kategori kurang.Kata Kunci : pengetahuaan, keterampilan, rias sehari-hari This research was aimed to know (1) the knowledge of students’ daily make up in faculty of engineering and vocational during learning and (2) students’ skill in daily make up in faculty of engineering and vocational. Variable of this research was students’ daily make up during learning. The sample of this research were 48 participants and sampling technique used in this research was Accidental Sampling with sampling balance 25%. Questionnaire method was used as a research method and observation method used was descriptive quantitative analysis. The result of this research showed that (1) students’ knowledge in daily make up at faculty of engineering and vocational was 36 (75%) and it was categorized as a good knowledge; for common knowledge the result was 12 (25%), and for poor knowledge the result was 0 (0%) based on the highest responds 59 from highest score 60 and the lowest responds 43 from the lowest score 20. Based on the result, students’ knowledge in daily make up at faculty of engineering and vocational was categorized as a good knowledge. Whereas, (2) the result of students’ skill in daily make up for good skill got 4 responds (13,20%), common skill got 15 responds (38,29%), and for poor skill got 29 responds (48,51%) with the result of highest responds 33 from highest score 36 and lowest responds 13 from the lowest score 12. it can be concluded that students’ skill in daily make up at faculty of engineering and vocational categorized as poor skill.keyword : knowledge, skill, daily make up
PEMANFAATAN PERCA ENDEK MENJADI PRODUK TABLE MAT Dwi Sekrita Rizki .; Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 6 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v6i3.8965

Abstract

Penelitian jenis eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perca endek menjadi produk table mat dilihat dari aspek unsur dan prinsip desain. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Instrumen yang digunakan lembar penilaian berdasarkan tolak ukur dan dikonversi dengan pedoman skala 3 yang diujikan kepada 16 panelis terlatih. Panelis terlatih terdiri dari 2 Dosen PKK Tata Busana, 3 dosen Seni Rupa, 4 Guru Tata Busana SMK Negeri 2 Singaraja, 2 Guru Tata Busana SMK Negeri 1 Seririt, 5 Guru Tata Busana SMK Negeri 1 Sukasada. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) Kualitas keselarasan produk table mat berada dalam kategori baik (2, 81), (2) Kualitas keseimbangan produk table mat berada dalam kategori baik (2,93), (3) Kualitas irama produk table mat berada dalam kategori baik (2,93), (4) Kualitas pusat perhatian produk table mat berada dalam kategori baik (2,69), (5) Kualitas keseluruhan produk table mat berada dalam kategori baik (2,93). Kata Kunci : Kata kunci: kualitas, perca endek , table mat. This experiment is to determine the type of quality quilted table mat product endek be seen from the aspect of design elements and principles. Data collecti on menthods used menthod of observation. The instrument used by the benchmark assessment from and converted to 3 scale guidelines are tested to 16 panelists. Panelists consisted of two lecturers PKK dressmaking, 3 Arts lecturer, 4 Master dressmaking SMK Negeri 2 Singaraja, 2 Master dressmaking SMK Negeri 1 Seririt, 5 Master dressmaking SMK Negeri 1 Sukasada. Then the analyzed using quantitative descriptive techniques. The results of this study were (1) the quality of the product alignment table mat be in either category (2,81), (2) the quality of the product table mat balance is in both categories (2,93), (3) The quality of the product cadence table mat are in both categories (2,93), (4) Quality limelight table mat products are in good category (2,69), (5) the overall quality of the product table mat be in good category (2,93). keyword : Keywords: quality, rag endek, table mat.
PENERAPAN GUIDED INQUIRY PADA MATA PELAJARAN RIAS WAJAH KHUSUS DAN KREATIF SMKN 2 SINGARAJA Dewa Ayu Dwitya p .; Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani,M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 6 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v6i3.8988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan hasil belajar, 2) meningkatkan aktivitas siswa, 3) mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran guided inquiry pada mata pelajaran rias wajah khusus dan kreatif kelas XI tata kecantikan kulit SMK Negeri 2 Singaraja. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes untuk hasil belajar ranah kognitif, lembar observasi untuk hasil belajar ranah afektif, psikomotor dan aktivitas belajar siswa, serta angket untuk respon siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) ketuntasan klasikal untuk hasil belajar ketiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotor) mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 28,3%. Ketuntasan klasikal pada tiap ranah terjadi peningkatan yaitu hasil belajar ranah kognitif dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 30%, pada hasil belajar ranah afektif dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 27,5%, pada hasil belajar ranah psikomotor dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 27,5%. 2) aktivitas belajar siswa pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 15,32%. 3) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran guided inquiry dalam kategori sangat positif dengan rata-rata kelas sebesar 85,73. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Guided Inquiry, Respon The aims of this research are to 1) improve learning outcomes, 2) inproving student activities, 3) knowing the student responses to guided inquiry learning model on the subjects of special and creattive make up grade XI skin care procedures in SMK Negeri 2 Singaraja. The subject of this research were students grade XI skin care procedures in SMK Negeri 2 Singarajain the academic year 2015/2016 which is up to 40 students. The data collection techiques used were a rest for cognitive learning outcomes, observation sheet for effective learning outcomes, psychomotor, and learning activities of student as well as a questionnaire for students respons. The research was classroom action research. The research has showh that 1) the classical completenessfor all three aspect of learning outcomes (cognitive, affective, and psychomotor) has increased from cycle I to cycle II of 28,33%. Classical completeness in every aspect, namely an increase in cognitive learning outcomes of the cycle I to cycle II increased by 30%, the affective learning result from cycle I to cycle II has increased by 27,5%, the result of learning psychomotor from cycle I to cycle II has increased by 27,5%. 2)student learning activities from cycle I to cycle II has increased by 15,32%. 3) students’ response to the application of guided inquiry learning model in the category of very positive with an average grade 85,73. keyword : Activity, Learning Outcomes, Guided Inquiry, Response
Trend Perkembangan Kamben Bali Dikalangan Remaja Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng Anggirihin Kusuma .; I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 7 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v7i1.9902

Abstract

Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui perkembangan kamben dikalangan remaja di kota Singaraja dilihat dari: (1) model dan jenis kain. (2) etika dan estetika berbusana. Sumber informan sebanyak 12 orang termasuk informan kunci. Objek penelitian yaitu perkembangan kamben dari model dan jenis kain dan ditinjau dari segi etika dan estetika berbusana. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang menjelaskan dan mengungkapkan sesungguhnya hasil penelitian yang dilakukan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) perkembangan kamben dilihat dari model yaitu berupa kamben yang dililitkan, kamben yang tidak dililitkan yaitu kamben jadi belahan tertutup, kamben jadi belahan terbuka, kamben shakuntala, kamben dengan wiru, kamben duyung, dan kamben thapki. Jenis kain yang digunakan berupa kain batik, kain bordir, kain endek, kain licra, kain satin, kain songket dan kain plisket. (2) perkembangan kamben ditinjau dari segi etika berbusana, harus sesuai dengan kesempatan dalam menggunakan kamben, sedangkan dari segi estetika berbusana, disesuaikan dengan motif, warna, bentuk tubuh dan mengikuti trend yang ada. Kata Kunci : Kata-kata kunci : Estetika, Etika, Jenis Kain, Model, Perkembangan Kamben This research aims: to know the improvement of kamben amoung the youth in Singaraja city observed from: (1) model and type of cloth. (2) ethich and esthetics of dressing. There were 12 people as source of informants including key informant. The kamben object was the development of models and types of fabric in terms of ethich and aesthetics of dressing. The research instruments were guidelines for observation, and interview guidelines. The method of data analysis using descriptive qualitative analysis that explained and showed the actual results of the researsh conducted. The research showed that (1) the development kamben terms of the models was that wound around. Kamben was not wound around such as, closed splitting kamben, kamben with pleat, mermaind kamben. The type of fabrich used batik, border, endek (Balinese cloth), licra, satin and songket. (2) Kamben developments in terms of the ethics of dress should adjust the situation in the use of temporary kamben, while in terms of the aesthetich of dress fitted with motif, color, body shape and to follow the trend. keyword : Key words: Aesthetics, Ethics, Kinds of Clothes, Model, the development of Kamben
Tenun Tradisional Lembah Rinjani Desa Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur Ika Mayani .; Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.11487

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) motif khas (2) makna simbolis motif khas; (3) proses pewarnaan menggunakan lumpur; (4) motif yang diwarnai menggunakan lumpur pada tenun tradisional Lembah Rinjani Desa Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan objek penelitian tenun tradisional Lembah Rinjnai. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) motif khas tenun tradisional Lembah Rinjani yaitu terdiri dari motif geometris dan motif terdiri dari 10 nama motif tenun yaitu; motif Osap Tondang Kolo, Ragi Kelayu, Ragi Kemalo Abang Tongkel, Londong Ragi Rangkep Anak Renggang, Sagak Mandik, Celulut; Sari Menanti, Pucuk Rebung, Sakak; Sutera Jepun. (2) makna simbolis motif khas kain tenun tradisioanl Lembah Rinjani yaitu dimaknai berdasarkan motif yang digunakan, warna dan keperluan penggunaannya seperti motif garis dan kotak-kotak disimbolkan sebagai hubungan manusia dengan Tuhan, motif flora bermakna kesuburan. Makna dari segi warna yaitu warna hijau bermakna kesejukan, hitam bermakna keheningan, merah bermakna berani. (3) proses pewarnaan menggunakan lumpur pada kain tenun tradisional Lembah Rinjani yaitu; (a) persiapan lumpur dan benang; (b) mencelupkan benang dan diamkan selama 3 malam; (c) mengangkat rendaman benang; (d) memperkuat benang; (e) mengkelos benang. (4) motif yang diwarnai menggunakan lumpur adalah motif Ragi Kemalo Abang Tongkel dan Motif Sagak Mandik.Kata Kunci : Lembah Rinjani, Motif Khas, Pewarnaan Lumpur, Tenun Tradisional This study is proposed to descrption : (1) the typical motifs; (2) symbolic meaning of typical motifs; (3) staining process using mud; (4) ) the colored motifs using mud on the traditional weaving Lembah Rinjani at Sembalun Lawang Village at Sembalun District at East Lombok regency. This study is descriptive study with object study is traditional weaving Lembah Rinjani. The technique of collecting data is observation and interview. The instrument of the study is used observation sheet and interview sheet. This study is used descriptive analysis data for the analysis data method. The result of this study shows that, (1) typical motifs of traditional weaving Lembah Rinjani that consists of geometric motifs and motifs of flora consisting of 10 names of weaving motifs are; Motifs Osap Tondang Kolo, Ragi Kelayu, Ragi Kemalo Abang Tongkel, Londong Ragi Rangkep Anak Renggang, Sagak Mandik, Celulut, Sari Menanti, Pucuk Rebung, Sakak; Sutera Jepun. 2) symbolic meaning of typical motifs the traditional weaving Lembah Rinjani that is cloth is interpreted based on the motif used, the color and the necessity of its use such as the line motif and the boxes symbolized as human relationship with God, the flora motif means fertility. Meaning in terms of color that is meaningful green color coolness, black meaning silence, red means bold. (3) staining process using mud on the traditional woven fabric of Lembah Rinjani that is; (a) preparation of mud and yarns; (b) dipping yarn into mud for about 3 nights; (c) lifting the soot of the yarn in the mud; (d) strengthening the yarn; (e) stirring the yarn. (4) the motifs colored using mud is motifs Ragi Kemalo Abang Tongkel and Motifs Sagak Mandik.keyword : Lembah Rinjani, Typical Motifs, Mud Staining, Traditional Woven
STUDI TENTANG BUSANA PENGANTIN ADAT SUKU SASAK DI LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT Muniah .; Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.11488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bagian-bagian busana pengantin adat suku sasak; (2) makna simbolis busana pengantin adat suku sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan objek penelitian studi tentang busana pengantin adat suku sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang menjelaskan dan mengungkapkan sesungguhnya hasil penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) bagian-bagian busana pengantin wanita yaitu; (a) tangkong nine; (b) songket; (c) tongkak; (d) selamben. Untuk bagian-bagian busana pengantin laki-laki yaitu: (a) kelambi pegon; (b)kereng kemati; (c) kelambi jamaq; (d) songket; (e)sapuq nganjeng. Aksesories busana pengantin wanita yaitu; (a) onggar-onggar; (b) mawar; (c)sengkang gigi due olas; (d) kancing rupiah emas; (e) kalong ringgit; (f) kedebong malang; (g) lenteran suku; (h) lenteran. Aksesoris dan milineris busana pengantin laki-laki yaitu; (a)gerantim; (b) keris jamaq; (c) sandal pengantin. (2) makna simbolis busana pengantin adat suku sasak yaitu; (a) sengkang gigi due olas maknanya seorang wanita harus memberikan keturunan pada keluarga; (b) kedebong malang maknanya ketetapan hati yang kokoh; (c) mawar maknanya keberanian seorang wanita memulai kehidupan; (d) kancing rupiah emas maknanya keindahan serta kelemah-lembutan seorang wanita; (e) tangkong nine, mame maknanya keanggunan, kearifan seorang pengantin; (f) songket memiliki makna kehormatan; (g) sapuq maknanya seorang pengantin akan berkembang setelah menikah; (h) sabuk emas mempunyai makna keberanian mengarungi bahtera rumah tangga Kata Kunci : Busana pengantin suku sasak, Makna busana, Bagian-bagian busana. This research aims to describe: (1) parts of traditional wedding dress of sasak tribe; (2) the symbolic meaning of traditional bridal clothing of sasak tribe in Lombok West Nusa Tenggara. This research is a descriptive research with object of study study about traditional bridal dress of tribe sasak in Lombok West Nusa Tenggara. Methods of data collection is using the method of observation and interview methods. The research instrument uses an observation sheet and an interview sheet. Methods of data analysis is using descriptive analysis that explains and reveals the actual results of research conducted. The results showed that, (1) parts of the bride's clothing are; (A) Tangkong nine; (B) songket; (C) tongkak; (D) sesamben. For the parts of the bridal men's clothing are: (a) kelambi pegon; (B) kereng kemati; (C) kelambi jamaq; (D) songket; (E) sapuq nganjeng. Fashion accessories of the bride are; (A) onggar-onggar; (B) mawar; (C) sengkang gigi due olas; (D) kancing rupiah emas; (E) kalung ringgit; (F) kedebong malang; (G) lenteran suku; (H) lenteran. Accessories and milineris men's fashion are; (A) gerantim; (B) kris jamaq; (C) sandal pengantin. (2) the symbolic meaning of traditional bridal clothing sasak tribe are; (A) the meaning of sengkang gigi due olas is woman have to give offspring to the family; (B) the meaning of kedebong malang is a solid resolve; (C) the meaning of mawar is the courage of a woman to starting life; (D) the meaning of kancing rupiah emas is beauty and softness of a woman; (E) the meaning of tangkong nine, mame is elegance and the wisdom of a bride; (F) songket has a meaning of honor; (G) the meaning of sapuq is a bride will develop after marriage; (H) the sabuk emas has meaning of courage to wade the ark of the household. keyword : Traditional wedding dress of sasak tribe, symbolic meaning, Fashion Parts.
PERKEMBANGAN BATIK SITUBONDO DI SAUNG BATIK PUSPA BAHARI DESA ASEMBAGUS Alfi Lailatul Badriy .; I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.11712

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perkembangan motif batik (2) perkembangan kunci bahan baku dan warna batik Situbondo di Saung Batik Puspa Bahari. Penelitian ini dilakukan di Saung Batik Puspa Bahari Desa Asembagus Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan objek perkembangan motif batik, perkembangan kain dan warna batik Situbondo.Sumber informan dalam penelitian ini ialah, pemilik serta pengrajin batik Situbondo di Saung Batik Puspa Bahari. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara, Instrumen penelitian adalah lembar observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perkembangan motif batik Situbondo di Saung Batik Puspa Bahari Desa Asembagus meliputi: (a) motif terdahulu yaitu: motif ikan berenang, motif turtle, motif peacock, motif hearth perkembangan motif batik Situbonda (b) motif yang sudah berkembang yaitu: motif Aquatic, Geometris Semburan, Semburan, Diamond, Couple Diamond, Triple Diamond, Leter Es I, Ceker Ayam, Gelombang Cinta, Campuran, Sayap, Patah Tebu dan Gunung (2) Perkembangan bahan baku dan warna batik Situbondo yaitu: (a) perkembangan bahan baku yang digunakan untuk batik Situbondo yaitu: kain prima, primisima berkembang menggunakan kain santung, sutra, dan dobi (b) perkembangan warna yang digunakan untuk batik Situbondo yaitu: zat pewarna alam (ZPA) berkembang menggunakan zat pewarna sintesis (ZPS). Kata Kunci : Kata Kunci: Batik Situbondo, Perkembangan, Motif batik The aim of this observation are to know the development of batik design (1) The development of rawmaterial and the color of batik Situbondo regency. This observation is conducted in Saung Batik Puspa Bahari Asembagus village, asembagus subdistrict, situbondo district. The Source of this observation are the owner also the official of Situbondo’s batik in Saung’s Batik Puspa Bahari. The object of this observation are the development of batik motif, cloth, and the color of batik Situbondo. Observation technique and interview were used as the instrument of eliciting the data. The instrument of this observation are sheets and interviews. Data analyzed is using descriptiv analysis. The results of this study show that (1) The development of Situbondo’s batik motif in Saung Batik Puspa Bahari Asembagus village there are: (a) The old motif there are: swimming fist, turtle, peacock, and hearth motif. The development of Situbondo’s batik motif (b) Motives the have been developed are: Aquatic Motifs, Geometric Bursts, Bursts, Diamonds, Couple Diamonds, Triple Diamond, Leter Es, Chicken Claws, Love Waves, Mixes, Wings, Broken cane, and Mountains (2) The development of raw material and batik Colors Situbondo there are: (a) The development of raw materials uside for batik Situbondo namely: Prime Cloth, Primisima developedusing Satung, Silk, and Dobi. (b) The development of colors used for batik Situbondo namely: Natural Day Substance (ZPA) developed using Synthetic day (ZPS). keyword : Keywords: Situbondo’s Batik, Development, Batik’s Motif
TATA RIAS PENGANTIN AGUNG KHAS GAYA BULELENG Rizki Ari Safitri .; Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.11713

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: pakem tata rias pengantin Agung khas gaya Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian yaitu: pakem tata rias pengntin Agung khas gaya Buleleng dibagi menjadi 4 bagian yaitu (1) pakem tata rias wajah pengantin Agung khas gaya Buleleng terdiri dari: Serinatha, sudamala, alis-alis, (2) pakem tata rias rambut pengantin Agung khas gaya Buleleng terdiri dari (wanita): Pusung songgeng, petitis, bunga tunjung emas, bunga siratmaya, Empak-empak, kap tolak bala, kancing pusungan, bunga cempaka, bunga mawar. (Pria) : Destar emas. (3) pakem busana pengantin Agung khas gaya Buleleng terdiri dari (wanita): Tapih, Kamen/wastra songket,sabuk toros stagen, kencerik kesir merah, selendang prada, selendang tepi, (pria): Prada tetumbakan, wastra songket, umpal prada, sabuk toros, jas buludru hitam. Dan (4) pakem aksesoris pengantin Agung khas gaya Buleleng terdiri dari (wanita) : Subeng, badong, liontin dolar, gelang kana, gelang paris, cincin bermata, sabuk emas permata madya, (pria): keris togog, kalung dolar, gelang paris, cincin bermata. Kata Kunci : Gaya Buleleng, Pakem, Pengantin Agung, Tata rias. Abstract This study aims at describing the pattern of bridal makeup with Buleleng style. This study is a descriptive study. The method of data collection was done by conducting an observation and interview using observation sheet and interview guide as the research instruments. The method of data analysis used in this study was descriptive analysis technique. The result of this study namely: the pattern of bridal makeup with Buleleng style can be divided into 4 parts, they are (1) the pattern of bridal makeup with Buleleng style consist of serinatha, sudamala, alis-alis, (2) The pattern of bridal hair makeup with Buleleng style consists of (for females) : Pusung songgeng, petitis, bunga tunjung emas, bunga siratmaya, empak-empak, kap tolak bala, kancing pusungan, bunga cempaka, bunga mawar, (for males): Destar emas. (3) The pattern of wedding dress with Buleleng style consists of (for females): Tapih, Kamen/wastra songket, sabuk toros stagen, kencerik kesir merah, selendang prada, selendang tepi, (for males): Prada tetumbakan, wastra songket, umpal prada, sabuk toros, jas buludru hitam, and (4) The pattern of bridal accecories with Buleleng style consists of (for females): Subeng, badong, liontir dolar, gelang paris, cincin bermata, sabuk emas permata madya, (for males): keris togog, kalung dolar, gelang paris, cincin bermata. keyword : Buleleng style, Pattern, Bridal, makeup.
TENUN 3 DIMENSI PADA INDUSTRI TENUN PUTRI AYU KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR PROVINSI BALI Kadek Megayanti .; Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.12444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pembuatan tenun 3 dimensi (2) motif kain tenun 3 dimensi pada Industri Tenun Putri Ayu Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Tenun Putri Ayu, yang menjadi informan kunci adalah pemilik Industri Tenun Putri Ayu dan informan lainnya adalah pegawai Industri Tenun Putri Ayu. Objek penelitian adalah proses pembuatan dan motif tenun 3 dimensi. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif yang mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) proses pembuatan tenun 3 dimensi pada Industri Tenun Putri Ayu menggunakan 3 proses kerja yaitu teknik songket, teknik ikat dan teknik air brush, dan menggunakan mesin ATM semi manual (sistem kartu). (2) tenun 3 dimensi memiliki beberapa motif diantaranya motif bunga pucuk rejuna, bunga jepun, bunga pucuk bang, bunga mawar dan Jakarta.Kata Kunci : Motif Tenun, Tenun 3 Dimensi, Tenun Inovasi The purpose of this research is to know (1) the process of making 3-dimensional weaving (2) 3 dimensional woven fabric motif at Putu Ayu Blahbatuh Subdistrict, Gianyar Regency, Bali Province. The research is descriptive research. The research was conducted in Putu Ayu Women's Weaving Industry, which became the key informant is the owner of Weaving Industry of Putri Ayu and other informants are employees of Weaving Industry of Princess Ayu. The object of research is the process of making and motif weaving 3 dimensions. Methods of data collection using observation and interview methods. Techniques of data analysis using descriptive analysis techniques to describe a state or phenomena-what is. Research instruments are interview and observation guidelines. The results of this study indicate that (1) in Putu Ayu weaving industry 3 dimension weaving process using 3 working process that is songket technique, connective technique and air brush technique, and using semi manual machine (card system). (2) 3 dimensional weaving has several motifs such as flower buds of rejuna, jepun flower, bud shoot bang, roses and Jakarta. keyword : Motif Weaving, 3 Dimensional Weaving, Weaving Innovation
TATA RIAS PENGANTIN KABUPATEN KLUNGKUNG Ni Putu Putri Astuti .; Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.12445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagian-bagian (2) makna dan fungsi dari tata rias pengantin Kabupaten Klungkung. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara kepada LKP Salon Rahayu, puri Klungkung dan pakar tata rias. Teknik analisis data adalah teknik deskriptif. Hasil Penelitian ini adalah: (1) Tata rias pengantin Kabupaten Klungkung dibagi menjadi 4 bagian yaitu (a) tata rias wajah yaitu serinata, alis-alis, hiasan mata, hidung, perona pipi, dan hiasan bibir, (b) tata rias rambut yaitu semi lilit/gulung¸ bunga sari konta, bunga mawar, cempaka putih kuning, sandat, bunga reog emas, bunga kompyong, cucuk emas, sanggul kletek mandel, (c) busana pengantin, busana wanita yaitu tapih prada/songket, wastra prada/songket, sabuk prada, selendang prada/songket, busana pria wastra lanang melelancingan, saput prada/songket, umpal, destar, (d) aksesoris, aksesoris wanita sabuk bebekeng, subeng, gelang, cincin, tapel pelengan, aksesoris pria keris, bunga pucuk emas. (2) makna dan fungsi tata rias pengantin Kabupaten Klungkung, serinata makna yaitu menandakan seseorang telah dewasa, fungsi serinata sebagai hiasan pada dahi, bunga mawar merah makna yaitu melambangkan kekuatan hati seorang wanita, fungsi bunga mawar merah sebagai hiasan, selendang songket makna sebagai simbol kegembiraan dan keanggunan, fungsi selendang menutupi bagian dada seorang wanita, umpal memiliki makna sebagai simbol Dewa Wisnu, fungsi umpal menguatkan iktan wastra, sabuk bebekeng makna mampu mengekang hawa nafsu, fungsi sabuk bebekeng sebagai hiasan pada pinggang, keris makna melambangkan purusa dan pradana, fungsi keris menambah kegagahan seorang pria.Kata Kunci : aksesoris, busana, tata rias, pengantin Kabupaten Klungkung. This study aims to determine (1) the parts (2) the meaning and function of bridal makeup Klungkung regency. The research is descriptive research. Methods of data collection by way of observation and interviews to LKP Salon Rahayu, Klungkung castle and makeup experts. Data analysis technique is descriptive technique. The results of this study are: (1) Bridal makeup Klungkung regency is divided into 4 parts, namely (a) makeup of the serinata, eyebrows, eye decoration, nose, blush, and lip makeup, (b) semi wound / flower buds, rose, white yellow cempaka, sandat, golden reog flowers, compound flowers, golden cucuk, mandarin kletek bun, (c) bridal dress, ladies prada / songket, wastra prada / songket , belt prada, prada / songket shawl, wastra lanang melelancingan clothing, prada / songket, pendal, destar, (d) accessories, women's accessories belt bebekeng, subeng, bracelet, ring, tapel pelengan, keris man accessories, golden shoots . (2) the meaning and function of bridal make-up of Klungkung Regency, serinata meaning that signifies someone has grown, serinata function as decoration on forehead, red rose meaning meaning symbolize woman's heart power, function of red rose as decoration, scarf songket meaning as symbol excitement and elegance, the function of the scarf covers the chest of a woman, eg has a meaning as a symbol of the god Vishnu, the function of basting the iktan wastra, the belt bebekeng meaning can curb lust, the function of belt bebekeng as decoration at the waist, kris meaning symbolizes purusa and pradana, kris adds to the valor of a man.keyword : accessories, clothing, cosmetology, bride Klungkung regency.
Co-Authors . SURYANI ., Alfi Lailatul Badriy ., Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari ., Dewa Ayu Dwitya p ., Dewa Ayu Widia Natalia ., Dwi Sekrita Rizki ., I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti ., Kadek Megayanti ., Kadek Mirayanti ., Kiki Agus Winarsih ., Linda Lestari ., Luh Ade Haryawati ., Made Yunitari ., Muniah ., Ni Kadek Asri Cahyani ., Ni Luh Ayu Utami ., NI LUH DESI ARIATI ., Ni Nyoman Dina Triana Dewi ., Ni Putu Putri Astuti ., Nilam Sari ., Putu Ayu Laksmidevi ., Rizki Ari Safitri Agustini . Agustini Agustini Agustini Agustini, Agustini Alfi Lailatul Badriy . Amalia, Nuratul Anastasia Bita . Anggirihin Kusuma . apriliasari, ikka Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari . Budhyani, I Dewa Ayu Cahyani, Ni Putu Riska Cok Istri Sri Pradnya Dewi Cokorda Istri Raka Marsiti Dewa Ayu Dwitya p . Dewa Ayu Widia Natalia . Dewa Ayu Widia Natalia Natalia Dewi, Cok Istri Sri Pradnya Dika Ayu Fitriana Dwi Sekrita Rizki . Espandiah, Putri Kristi gera suartini vera Gusti Ayu Putu Ari Andini . Gusti ayu, Dindayanti Haryawati, I Luh Ade Hermayani, Kadek I Dewa Ayu Made Budhyani I Dewa Ayu Made Budhyani I Gede Sudirtha I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti . I Luh Ade Haryawati Ika Mayani . ikka apriliasari Kadek Hermayani Kadek Hermayani . Kadek Megayanti . Kadek Mirayanti . Karisnayani, Made Kiki Agus Winarsih . KOMANG WIDIASTARI . Kurnia Dwi Prayani . Lestari, Ayu Putu Rahayu Pertiwi Linda Lestari . Lisanti Zeftiatul Ana Luh Ade Haryawati . Luh Maharani Tanaya Luh Masdarini Made Yunitari Made Yunitari . Maria Dapa Talu . Maria Ellysabeth Waha Mare . Maylina Sari, Putri MIFTAHUL JANNAH Muniah . Natalia, Dewa Ayu Widia Natalia Ni Kadek Asri Cahyani . Ni Kadek Budi Adnyani Ni Kadek Lina Wiartini . Ni Kadek Lina Wiartini ., Ni Kadek Lina Wiartini Ni Ketut Widiartini Ni Komang Angreni . Ni Luh Ayu Utami . Ni Luh Desi Ariati NI LUH DESI ARIATI . Ni Luh Putri Laranangis . Ni Made Sari Rezeki . Ni Nyoman Dina Triana Dewi . Ni Nyoman Ratih Diana Utari Ni Putu Dewi Sri w . Ni Putu Putri Astuti . Ni Putu Sisnutari d . Ni Putu Sisnutari d ., Ni Putu Sisnutari d Ni Putu Wulan Hartawati Ni Wayan Sukerti Ni Wayan Widya Sami . Nilam Sari . Nuratul Amalia Putri Kristi Espandiah Putu Agus Mayuni Putu Ayu Dinda Deviyanti Putu Ayu Laksmidevi . Rizki Ari Safitri . Ruhama'Ul Magfirah . Sapta Utami . Siti Nur Kholifah . Suryani Suryani Tanaya, Luh Maharani Trisna Nurmeisarah . Utari, Ni Nyoman Ratih Diana vera, gera suartini warsaditha aprila arista dita Windi Ayu Lestari Yunitari, Made