Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Solar-powered seaweed powder milling: enhancing value in the blue economy Nugraha, I Made Aditya; Desnanjaya, I Gusti Made Ngurah; Luthfiani, Febi; Idrus, Muhamad Amril
International Journal of Power Electronics and Drive Systems (IJPEDS) Vol 15, No 3: September 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijpeds.v15.i3.pp1810-1817

Abstract

Design and build a seaweed powder milling machine with the blue economy concept is one form of increasing the added value of selling seaweed in Indonesia and utilizing solar energy which is so abundant in Indonesia by using photovoltaic system. This machine is expected to increase the income of seaweed cultivators, and indirectly support the blue economy policy which is one of the policies in Indonesia. Design and build this machine using several supporting components, such as solar panel, battery control unit (BCU), inverter, battery, and motor to drive the seaweed powder milling machine. Testing is carried out by measuring the voltage and current output, and adding environmental conditions. Apart from that, the economics of the machine are also analyzed. Based on the results obtained, the machine can produce electrical energy in the range of 396.95-646 Wh/day, and can operate for up to 131 minutes, with a seaweed flour output of 10-20 kg per hour. From an economic perspective, the payback period is 0.22 years, NPV of IDR 605,286,359.01, with an IRR of 449%. From this value it can be seen that economically the tool is profitable if used by seaweed cultivators.
Peningkatan Kualitas Rumput Laut dengan Metode Rekayasa Sosial dan Pengeringan Para-Para Tambunan, Kaminton; Idrus, Muhamad Amril; Luthfiani, Febi; Nugraha, I Made Aditya; Sudarmono, Sudarmono; Ali, Mukhlis
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Lentera Vol. 1 No. 07 (2024): Agustus 2024
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/djpl.v1i07.471

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada petani rumput laut di Desa Tesabela, Kupang Barat, Kab. Kupang. Bantuan yang diberikan meliputi pembuatan konstruksi pengering para-para, melakukan penyuluhan cara penggunaannya, dan memberikan sosialisasi terkait peningkatan produktivitas dan kualitas rumput laut pasca panen. Pengering para-para mampu memberikan penjemuran rumput laut yang lebih bersih, karena rumput laut tidak diletakkan secara langsung di atas permukaan tanah. Selain itu air akan lebih mudah turun ke bawah karena menggunakan alas yang terbuat dari waring. Sehingga rumput laut hasil pengeringan memiliki kualitas yang lebih baik dan tidak berjamur. Hasil kegiatan ini memberikan pemahaman masyarakat bagaimana cara membuat pengering para-para dan cara penggunaannya secara mandiri, serta bagaimana cara meningkatkan produktivitas rumput laut serta peningkatan kualitas rumput laut pasca panen.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KAPAL PENAMPUNG IKAN KM. BERKAH MELIMPAH 2 DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA Idrus, Muhamad Amril; Luthfiani, Febi; Nugraha, I Made Aditya; Siahaan, Irandha C. M.; Putra, Febryan Arya
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Bekerja di kapal perikanan memiliki tingkat resiko yang tinggi sehingga rawan menimbulkan kecelakaan kerja. Seringkali terjadi kecelakaan pada kapal perikanan yang disebabkan oleh human error yang mengakibatkan korban jiwa. sehingga diperlukan penelitan terkait implementasi K3 pada kapal perikanan. Tujuan penelitian adalah agar mengetahui penerapan K3 di KM. Berkah Melimpah 2 dan mengetahui alat K3 pada KM. Berkah Melimpah 2. Lokasi penelitian dilakukan di kapal penampung ikan yang dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022. Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini ABK KM. Berkah Melimpah belum menerapkan budaya safety dengan maksimal, hal ini disebabkan ABK tidak menggunakan baju safety saat melakukan aktifitas bongkar muat ikan, tidak ada pembagian dinas jaga dek dan dinas jaga mesin kepada ABK dan kebiasaan dari ABK yang tidak mengindahkan kebersihan dan kesehatan saat melakukan kegiatan pelayaran di kapal serta kebiasaan ABK yang mengkonsumsi alkohol pada saat kapal melakukan pelayaran. KM. Berkah Melimpah 2 tidak menyediakan helm, baju dingin, baju kerja dan jas hujan kepada ABK yang melakukan aktifitas di atas kapal pada saat kapal sedang berlayar. Adapun alat keselamatan yang disediakan oleh KM. Berkah Melimpah 2 adalah APAR 8 tabung, fire extinguisher ball 11 bola, lifejacket 24 buah, Obat P3K, hand safety 72 pasang, ringbuoy 2 buah, sepatu boots 24 pasang, radio komunikaasi dan AIS. Kata Kunci : K3, Safety dan KM. Berkah Melimpah 2
Analisis Konsumsi Bahan Bakar Pada Kapal Putra Makmur 86 Nugraha, I Made Aditya; Idrus, Muhamad Amril; Luthfiani, Febi; Malelak, Frengky Yeremias
JURNAL MEGAPTERA Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v1i1.11505

Abstract

Pengoperasian kapal dapat berjalan dengan lancar didukung oleh mesin-mesin yang handal dan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Kapal Putra Makmur 86 merupakan salah satu kapal ikan yang dimiliki oleh PT. Matsyaraja Arnawa Satambhapura dan beroperasi di Nusa Tenggara Timur. Kapal ini mempergunakan bahan bakar solar untuk mendukung kinerja mesin-mesinnya. Pentingnya kebutuhan bahan bakar pada mesin kapal dan masih kurangnya informasi tentang kinerja dari mesin-mesin di kapal tersebut, maka dalam tulisan ini dicoba bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahan bakar dan kinerja mesin induk dan generator pada Kapal Putra Makmur 86 selama beroperasi. Metode observasi, wawancara, analisis perhitungan bahan bakar dan uji frekuensi dipergunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil kegiatan operasi selama 32 hari penggunaan bahan bakar pada Kapal Putra Makmur 86 selama beroperasi sangat efektif dan efisien. Penghematan penggunaan bahan bakar solar dapat dicapai sebanyak 5,90% (0,47 Ton). Hal ini dapat dilihat dari perbedaan dari hasil pengamatan secara langsung dan perhitungan konsumsi bahan bakar. Hasil perhitungan didapatkan rata-rata 3,99±1,47, dengan standar error 1,04, dan rentang penggunaan dari 2,95-5,02 Ton. Sedangkan, hasil pengamatan didapatkan rata-rata 3,75±0,35, dengan standar error 0,25, dan rentang penggunaan dari 3,5-4 Ton. Penyebab dari perbedaan ini adalah pengaruh cuaca dan arus yang baik selama beroperasi, rute pelayaran, kondisi mesin yang masih bagus, muatan, dan gaya mengemudi yang baik sehingga menyebabkan konsumsi bahan bakar tidak terlalu banyak dibandingkan dengan hasil perhitungan.The vessel's operation can run smoothly supported by reliable machines and can run effectively and efficiently. Putra Makmur 86 vessel is one of the fishing vessels owned by PT. Matsyaraja Arnawa Satambhapura and operates in East Nusa Tenggara. This ship uses diesel fuel to support the performance of its engines. The importance of the need for fuel on the ship's engine and the lack of information about the performance of the engines on the ship, so in this paper, an attempt is made to analyze the use of fuel and the performance of the main engine and generator during operation. The methods of observation, interviews, analysis of fuel calculations, and frequency tests were used in this study. Based on the results of operating activities for 32 days, the use of fuel on the Putra Makmur 86 vessel was very effective and efficient. Using diesel fuel can be saved as much as 5.90% (0.47 Tons). This can be seen from the difference between direct observation and calculation of fuel consumption. The calculation results obtained an average of 3.99±1.47, with a standard error of 1.04, and a usage range of 2.95–5.02 Ton. Meanwhile, the observation results got an average of 3.75± 0.35, with a standard error of 0.25, and a range of use from 3.5-4 Ton. The cause of this difference is the influence of good weather and currents during operation, shipping routes, good engine condition, payload, and good driving style so that fuel consumption is not too much compared to the calculation results.
Analisis Pelaksanaan Dinas Jaga Mesin pada Kapal Express Bahari 1F Sesuai STCW Nugraha, I Made Aditya; Idrus, Muhamad Amril; Luthfiani, Febi; Wulang, Jemson Domu
JURNAL MEGAPTERA Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i1.12292

Abstract

Kapal Express Bahari 1F adalah kapal niaga yang melayani penyeberangan di Nusa Tenggara Timur. Sebagai salah satu media transportasi laut tentu harus dihadapkan terhadap keandalan mesin. Kehandalan mesin ini dapat dicapai dengan adanya kegiatan dinas jaga yang baik sesuai STCW. Kegiatan dinas jaga mesin pada suatu kapal memegang peranan penting. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan perawatan untuk memperoleh keamanan dari mesin dan agar kapal dapat sampai di tujuan dengan selamat, serta menjaga kebugaran para kru kapal. Kurangnya informasi atas kegiatan dinas jaga mesin di Kapal Express Bahari 1F, maka dilakukan penelitian terhadap kesesuaian kegiatan dinas jaga mesin terhadap STCW. Metode observasi dan wawancara dipergunakan dalam penelitian dengan mengikuti kegiatan operasi kapal. Hasil analisis dari kegiatan dinas jaga mesin pada Kapal Express Bahari 1F menunjukan bahwa kegiatan dinas jaga mesin pada kapal telah sesuai dengan STCW. Kegiatan dinas jaga mesin dilakukan oleh KKM, 2 orang masinis, dan 1 orang Oiler, dengan pembagian waktu kerja dan istirahat yang baik.The Express Bahari 1F ship is a commercial ship serving maritime shipping in East Nusa Tenggara. As one of the sea transportation media, of course, we have to face the reliability of the engine. The reliability of this machine can be achieved by having good watch keeping activities in accordance with STCW. Engine watchkeeping activities on a ship play an important role. This activity is part of maintenance activities to obtain safety from the engine and so that the ship can arrive at its destination safely, as well as maintain the fitness of the ship's crew. Lack of information on the activities of the engine watchkeeping on the Express Bahari 1F ship, so a study was carried out on the suitability of the engine watchkeeping activities against STCW. Observation and interview methods are used in research by participating in ship operations. The results of the analysis of engine watchkeeping activities on the Express Bahari 1F ship show that the engine watchkeeping activities on the ship are in accordance with STCW. Engine room watch keeping activities are carried out by The Chief Engineer, second engineer, third engineer, and 1 oiler with a good division of work and rest time.
Catch Fish Profile at Amagarapati Fish Landing Port, East Flores Regency, East Nusa Tenggara Province Idrus, Muhamad Amril; Nandito, Krisnawan; Sari, Annisa Megia
Journal Omni-Akuatika Vol 18 (2022): Omni-Akuatika Special Issue 4th Kripik SCiFiMaS
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2022.18.S1.975

Abstract

East Nusa Tenggara (NTT) Province has many business potentials in the marine and fisheries sectors, especially fish as a commodity. East Flores District is one of the fish landing centers for fishing vessels in the East Nusa Tenggara Province. The objective of this study was to determine the activities of fishing vessels and to find out the catches that have been landed at Amagarapati Fish Landing Port. The location of this study was determined by purposive sampling, while the research location was carried out at Amagarapati Fish Landing Port. This research was conducted in July-October 2021. A descriptive survey was chosen as the data collection method by conducting direct observations in the field such as giving interviews and distributing questionnaires to the fishermen and Amagarapati Fish Landing Port’s employees. The results of this study showed that fishing activities at Amagarapati Fish Landing Port were running normally as usual even though Implementation of restrictions on community activities (PPKM) was implemented in East Flores Regency, the fish caught were dominated by Skipjack, Mackerel Tuna, Tuna, Mackerel Scad, and Atlantic Menhaden. There was an obstacle in the decline in fish prices due to the decline in people's purchasing power, tuna exports to the United States experienced a decline due to the lockdown destination countries. The catch that landed at Amagarapati Fish Landing Port 2,527.5 Tons of catches were reduced due to bad weather, the availability of fish bait for pole and line vessels was limited so that it hampered fishing activities.Keywords: Amagarapati Fish Landing Port, Fish Catch, and Fishing Vessels