Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Efisiensi Generator Set Terhadap Perubahan Beban Listrik Pada Kapal Perikanan Prasetyo, Djoko; Abrori, M. Zaki Latif; Nurfauzi, Akhmad
Edu Elektrika Journal Vol 10 No 2 (2021): Edu Elektrika Journal
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eej.v10i2.51233

Abstract

Abstract— Electrical energy on fishing vessels is an unavoidable energy requirement, the electric source on board is obtained from an electric generator which is generally driven by a diesel engine. Electrical energy on fishing vessel is used for lighting, navigation purposes and assisting fishing activities to loading and unloading. The electric generator on fishing vessel will operate properly and have a long service life if the load applied to the generator does not exceed the load factor limit. Researchers carried out several stages, i.e: identify the electric power distribution system, identify the generator capacity and electrical load received, calculate the electrical load on different operational conditions. In this study, it is also known that the operating efficiency of the generator under four different operational conditions. The results of the research, this fishing vessel uses a radial electrical distribution system; using two units of electric generator with identical specifications, each has a capacity of 225 kVA; the generator operates efficiently in all operational conditions with a load factor of 79.70% to 83.08%.
PEMAKAIAN BEBAN LISTRIK GENERATOR SET PADA KAPAL PERIKANAN Djoko Prasetyo; Muhammad Zaki Latif Abrori
EPIC (Journal of Electrical Power Instrumentation and Control) Vol 4, No 2 (2021): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v4i2.14640

Abstract

Energi listrik pada kapal penangkap ikan merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dihindari. Energi listrik digunakan untuk penerangan, keperluan dan membantu kegiatan penangkapan ikan hingga bongkar muat. Energi listrik di kapal diperoleh dari generator listrik yang digerakkan mesin diesel. Generator listrik pada kapal penangkap ikan akan beroperasi dengan baik dan memiliki masa pakai yang lama jika beban yang diberikan pada generator tidak melebihi batas faktor beban. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi beban listrik dan menghitung efisiensi pemakaian daya generator di atas kapal. Peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu mengidentifikasi sistem distribusi, mengidentifikasi kapasitas generator dan beban listrik yang diterima, menghitung beban listrik pada kondisi operasional yang berbeda. Hasil penelitian didapatkan kapal penangkap ikan ini menggunakan sistem distribusi listrik radial, menggunakan dua unit generator listrik dengan spesifikasi yang sama, masing-masing berkapasitas 225 kVA, generator beroperasi secara efisien disemua kondisi operasional dengan efisiensi sebesar 79,70% sampai 83,08%.Kata kunci : beban listrik; generator listrik; efisiensi generator; kapal perikanan
PERAWATAN FRESH WATER COOLER PADA SISTEM PENDINGINAN MESIN DIESEL PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DI KAPAL NAVIGASI MILIK DISTRIK NAVIGASI KELAS I AMBON Demianus W Sroyer; M. Zaki Latif Abrori; Sigit D.P. Sidhi
Aurelia Journal Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i1.8845

Abstract

Mesin diesel merupakan mesin yang paling banyak digunakan sebagai sumber energi mekanisdiatas kapal. Mesin diesel adalah salah satu mesin pembakaran dalam yang menghasilkan energi gerak danenergi panas. Panas berlebihan pada mesin mengakibatkan kerusakan mesin. Untuk mencegah panas yangberlebihan pada mesin diesel maka diperlukan pendinginan yang tepat, salah satu komponen yang bertugassebagai pendingin mesin adalah fresh water cooler (FWC) berupa heat exchager. Gagalnya FWC untukmendinginkan air tawar sebagai media pendingin mesin mengakibatkan kerusakan mesin. Perawatan FWCmerupakan tindakan untuk mengembalikan kemampuan FWC pada kondisi yang prima untuk mendinginkanfresh water dan mencegah terjadinya kegagalan mesin akibat temperatur mesin yang melebihi batas yangditentukan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tindakan perawatan yangdilakukan pada FWC sistem pendinginan mesin diesel penggerak generator listrik menggunakan metode studikasus yang pada kapal navigasi, hasil penelitian dipaparkan secara diskriptif. Kesimpulan penelitian iniperawatan FWC pada kapal navigasi sudah berjalan dengan baik, dilaksanakan sesuai instruksi kerja petunjukmesin, sesuai jadwal, hasil perawatan didapat temperatur mesin kembali sesuai dengan yang diharapkan.
Corrosion of Brass Fishing Vessel Propeller in Artificial Seawater Yaqin Rizqi Ilmal; Siahaan Juniawan Preston; Priharanto Yuniar Endri; Demeianto Bobby; Tumpu Mula; Abrori Muhammad Zaki Latif; Priyambodo Bambang Hari
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 16 No. 1 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v16i1.5188

Abstract

The propeller was an important component in the fishing vessels marine propulsion system. Brass was widely used as a fishing vessel propeller. Brass was chosen because it has good mechanical properties and good corrosion resistance. The content of seawater in Indonesia has levels of 3% – 3.5% NaCl. In addition to the level of Ion Cl-, environmental factors can affect corrosion rate of material or metal. The environmental factors that affect the corrosion rate are the level of salinity, pH, DO, temperature and TDS. The objective of the present work was to explain the corrosion rate of brass in artificial seawater in Indonesia with exposure time. The material used for research is fishing vessel propeller commercial in Indonesia market. Measurement of the corrosion rate of brass used the principle of weight loss according to ASTM G31-72 (2004). During the corrosion test, the artificial seawater solution was tested for its pH and salinity quality over time of immersion. The result of immersion brass in the artificial seawater shows that the corrosion rate decreases in 1-to-10-days exposure time due to the increase in salinity levels above 30‰. While the results of exposure time immersion above 15 days tends to increase the corrosion rate due to a decrease in pH level. pH level of seawater depends on the environmental conditions and tends not to change significantly. Keyword: Artificial Seawater, Brass,  Corrosion Rat, pH, Salinity.
KAJIAN PERAWATAN SISTEM PELUMASAN GUNA MENUNJANG KINERJA MESIN INDUK KM. SUMBER BARU DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA Mula Tumpu; Riski Rahmat; Juniawan Preston Siahaan; Yuniar Endri Priharanto; M. Zaki Latif Abrori; Bobby Demianto; Dendi Haris; Andie Murtono
Aurelia Journal Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i1.11080

Abstract

Potensi sumberdaya perikanan laut provinsi sumatera utara secara umum belum tergarap secara maksimal, Kapal merupakan sarana dalam upaya penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membuat standart operasional prosedur perawatan sistem pelumasan mesin induk pada kapal KM.Sumber Baru di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga guna menunjang kinerja operasional penangkapan ikan. Fungsi pelumasan pada mesin induk adalah untuk mengurangi keausan pada benda-benda yang bergerak dan bergesekan terhadap satu sama lain serta mengurangi panas yang berlebihan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei, dengan pendekatan secara deskriptif dan pendekatan secara kuantitatif. Sistem pelumasan di KM. Sumber Baru menggunakan jenis Sugilube CF SAE 40W (winter). Perawatan sistem pelumasan pada kapal KM.Sumber baru adalah perawatan berkala dan perawatan rutin yang terdiri dari: memeriksa tangki minyak pelumas secara rutin, membersihkan saringan minyak pelumas secara rutin, membongkar dan membersihkan auto Saringan dan pendinginannya secara berkala, memeriksa kualitas minyak pelumas setiap 1200 jam Kerja, memeriksa saluran pipa minyak pelumas secara berkala.
PENGOPERASIAN MESIN PENDINGIN UNTUK COLDSTORAGE PENYIMPANAN IKAN BEKU DI PT. DWI BINA UTAMA SORONG Djoko Prasetyo; Muhammad Zaki Latif Abrori; Andreas Pujianto
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i1.10539

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik bagi manusia, hanya saja daging ikan tersebut mudah menurun kualitasnya, untuk mempertahankan kualitas daging ikan perlu di dinginkan. Salah satu alat yang di gunakan untuk mendinginkan ikan adalah menggunakan mesin pendingin. Mesin pendingin merupakan mesin yang kompleks, terdiri dari beberapa komponen dan dalam pengoperasinya harus tepat, kekeliruan dalam pengoperasian akan mengakibatkan kegagalan operasional mesin yang berdampak pada kerugian. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem mesin pendingin pada cold storage, mengetahui komponen mesin pendingin pada cold storage dan mengetahui pengoperasian mesin pendingin pada cold storage. Metode yang digunakan adalah studi kasus mengenai pengoperasian mesin pendingin, Hasil penelitian kemudian di paparkan secara deskriptif. Mesin pendingin yang digunakan menggunakan sistem kompresi uap, komponen yang digunakan adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Untuk mengoperasikan mesin sebelumnya memastikan mesin dalam kondisi baik dan aman untuk dioperasikan, selanjutnya memastikan tegangan sebesar 380V dan katup dalam kondisi terbuka agar refrigeran dapat bersirkulasi. Mesin akan bekerja secara otomatis dengan di pandu komponen kontrol untuk mendapatkan tekanan hisap 19 Psig, tekanan dorong sebesar 230 Psig. Mesin ini menggunakan alat pengaman HPC, LPC, OPC, dan thermal overload untuk mencegah dari kerusakan
The Efficiency of Generator Toward Changes Electric Loading in Fishing Vessels Djoko Prasetyo; Muhammad Zaki Latif Abrori; Andreas Pujianto
Jurnal Airaha Vol 10 No 02: December 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.095 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i02.284

Abstract

Electrical energy on fishing vessels is an unavoidable energy requirement, the electric source on board is obtained from an electric generator which is generally driven by a diesel engine. Electrical energy on fishing vessel is used for lighting, navigation purposes and assisting fishing activities to loading and unloading. The electric generator on fishing vessel will operate properly and have a long service life if the load applied to the generator does not exceed the load factor limit. Researchers carried out several stages, i.e: identify the electric power distribution system, identify the generator capacity and electrical load received, calculate the electrical load on different operational conditions. In this study, it is also known that the operating efficiency of the generator under four different operational conditions. The results of the research, this fishing vessel uses a radial electrical distribution system; using two units of electric generator with identical specifications, each has a capacity of 225 kVA; the generator operates efficiently in all operational conditions with a load factor of 79.70% to 83.08%.
Identifikasi Intensitas Aktivitas Kerja Awak Kapal Purse seine di Perairan Selat Malaka Suci Asrina Ikhsan; Sri Yenica Roza; Ratih Purnama Sari; Roma Yuli F. Hutapea; Muhammad Zaki Latif Abrori
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.841 KB) | DOI: 10.15578/ja.v11i01.328

Abstract

Work intensity measures how much to do an activity that uses a measurement scale. The intensity of work in doing a lot of work causes the crew to become tired, reduces performance and concentration, and affects the crew's safety. Fatigue and reduced concentration at work have the potential to cause work accidents. The work intensity of the crew on the operation of purse seine fishing gear is influenced by the stages of work activity. The stages of this activity consist of primary and secondary activities. The purpose of this research is to find out the work intensity of crew activities on the operation of purse seine fishing gear in the waters of the Malacca Strait (WPP 571). The method used is hierarchical task analysis. The high intensity of work on purse seine vessels is when carrying out fishing operations. The fishing is in the 5th stage, namely hauling or lifting the net. Using purse seine gear, work on fishing vessels has 56 primary and seven secondary activities. The total work intensity (IKT) on the purse seine operation is 2501 OA (activity person), the high work intensity and rest time on the purse seine ship still meet the STCW Manila amendment.
RANCANG BANGUN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI CATU DAYA KINCIR AIR PADA TAMBAK PERIKANAN Bobby Demeianto; Rizqi Ilmal Yaqin; Juniawan Preston Siahaan; Yuniar Endri Priharanto; M Zaki Latif Abrori; Mula Tumpu; Aqshal Ilham Fadiga; Taufan Mahendra
Aurelia Journal Vol 4, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i2.11686

Abstract

Rancang bangun panel Automatic Transfer Switch (ATS) untuk aplikasi pada PLTS di Tambak Perikanan belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun panel ATS yang akan diaplikasikan pada sistem PLTS dan sistem kelistrikan lainnya atau dalam hal ini adalah sumber listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Metode penelitian ini dilakukan dengan melakukan perancangan dan pembuatan panel ATS yang diaplikasikan pada sistem kelistrikan gabungan antara PLTS dengan listrik PLN dimana kedua sistem kelistrikan tersebut akan dipergunakan sebagai catu daya utama sebagai sumber listrik untuk motor kincir air pada tambak udang. Pengujian panel ATS dilakukan dengan cara mengoperasikan motor kincir air selama 24 jam dengan sumber listrik utama adalah berasal dari sistem PLTS off-grid atau berasal dari muatan listrik yang tersimpan di dalam baterai. Sistem panel ATS ini diujikan pada 1 unit motor kincir air berkapasitas 1 HP yang dalam penggunaannya umumnya dipergunakan untuk meningkatkan sumber oksigen terlarut pada budidaya tambak perikanan. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan bahwa perpindahan interkoneksi antara sistem Baterai dengan listrik PLN pada panel ATS tidak mengganggu kinerja dan operasional dari motor kincir air. Perancangan dan pembangunan panel ATS pada interkoneksi 2 sumber kelistrikan pada sistem PLTS dan sistem PLN ini dapat menjadi informasi baru guna meningkatkan penggunaan sumber listrik dengan energi baru terbarukan pada tambak budidaya perikanan.
Pelatihan penggunaan generator portable tenaga surya bagi nelayan tradisional di Bangsal Aceh Kota Dumai Rizqi Ilmal Yaqin; Bobby Demeianto; Juniawan Preston Siahaan; Mula Tumpu; Muhammad Zaki Latif Abrori; Yuniar Endri Priharanto; Tegar Lagsmana; Frans Ardhy Gunawan
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i1.1292

Abstract

Nelayan dalam melakukan operasi penangkap ikan umumnya dilakukan sampai malam hari sehingga membutuhkan listrik untuk sistem penerangan dan navigasi. Beberapa nelayan KUB Kuda Laut di Bangsal Aceh, Kota Dumai memiliki kapal berbentuk sampan yang memiliki tempat yang sempit. Tujuan dari pengabdian ini yaitu memberikan solusi berupa pelatihan penggunaan generator portable tenaga surya untuk sistem kelistrikan di kapal yang sempit. Metode pengumpulan data dalam menentukan ketercapaian keberhasilan kegiatan menggunakan skala likert. Kegiatan di lakukan dalam satu hari berupa materi teori dan praktik. Peserta sebelum diberikan materi diberikan pre-test. Sedangkan setelah materi selesai diberikan post-test dan kuesioner kepuasan sebagai instrument kegiatan tingkat keberhasilan. Berdasarkan analisa didapatkan hasil kenaikan pre-test dan post test seuai kategori yaitu Pengetahuan, 85,41%, Pengoperasian 95,75% dan Pengisian Energi 92,77 serta tingkat kepuasan peserta yaitu 69% Sangat Puas. Analisa ketercapaian dari kegiatan ini secara berturut-turut menurut kategori penyajian, dampak kegiatan dan kebermanfaatan kegiatan yaitu 92,4%; 91,7% dan 93,1%. Jika di rata-rata didapatkan nilai ketercapaian mendapatkan nilai 92,4%.