Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

COMMUNITY PERCEPTION OF CORAL REEF DAMAGE CAUSED BY THE IMPACT OF MAIN MAINLAND COASTAL DEVELOPMENT ACTIVITIES Fachrie Rezka Ayyub; Muhammad Ardi; Faizal Amir; Fatma Fatma
International Conference on Social and Islamic Studies Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies (SIS) 2021
Publisher : International Conference on Social and Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main land coastal development activities (Makassar City and its surroundings) have direct and indirect impacts on the community and the environment, especially fishermen who catch fish on the coral reefs of the Spermonde Islands. These activities include sea sand extraction and beach reclamation for the construction of ports and waterfront cities. The perceived impact consists of positive and negative values. This study aims to analyze the public perception of the damage to coral reefs caused by the impact of coastal development activities in Makassar. This research was conducted from October to November 2021 on Barrang Caddi Island, Badi Island and Bontosua Island, Spermonde Islands. This research is classified as ex post facto with descriptive quantitative survey method. Respondents in this study as many as 200 people who make a living as fishermen. Determination of informants is done by random sampling method. The measurement of the degree of perception is measured by the Likert scale method. The results of the study indicate that the impact of positive values ​​is to provide security from the crime of illegal fishing, and the community gets a side job, namely the activity of rehabilitating coral reefs. The negative value impacts are the disruption of local wisdom, the increase in environmental pollution, the decrease in the number of fish catches, as well as higher fishing operational costs incurred.
PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH (PPPUD) KERAJINAN TENUN SUTERA SENGKANG DI KABUPATEN WAJO BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUKU BUGIS Muhammad Ardi; Muhammad Rakib; Faizal Amir; Bakhrani A Rauf; Alimuddin Sa'ban Miru
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 4 (2020): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i4.20356

Abstract

Tujuan kegiatan PPPUD ini adalah: (1)  Memperkenalkan kepada mitra jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif; (2) Melatih mitra membuat jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif;  (3) Memperkenalkan kepada mitra desain motif kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis; (4)  Melatih mitra membuat desain, mengembangkan desain, dan menenun kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis.   Metode yang digunakan adalah sebgai berikut: (1) melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Kabupaten Wajo dan industri mitra; (2) melatih dan mendampingi mitra membuat jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif; (3) melatih dan mendampingi mitra membut desain, mengembangkan desain, dan menenun kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis; (4) melakukan monitroing dan evaluasi.  Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut: (1) mitra mengenali dan terampil membuat jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif; (2) mitra mengenali dan termpil membuat desain, mengembangkan desain,  dan menenun motif kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis
PENERAPAN TEKNOLOGI SANITASI LINGKUNGAN PADA KELOMPOK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KELURAHAN MA’RANG KABUPATEN PANGKEP Faizal Amir; Muhammad Ardi; Bakhrani A. Rauf; Anas Arfandi; Hamzah Nur; Alimuddin Sa’ban Miru
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 4 (2020): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i4.20566

Abstract

Salah satu lingkungan di Kelurahan Ma’rang Kabupaten Pangkep yang kondisi sanitasi ligkungannya tergolong buruk  adalah Lingkungan Sangale. Lingkungan Sangale dihuni oleh 122 kepala keluarga (KK) yang hampir semuanya berpenghasilan rendah, yakni antara Rp. 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 perbulan. Mata pencaharian masyarakat atau kepala keluarga di desa ini adalah: (1) buruh tani, (2) buruh tambak, (2) petani jeruk lahan sempit, (3) buruh konstruksi, (4) buruh harian pada industri semen, (5) buruh tambang, dan (6) pekerja harian yang tidak menentu. Oleh karena itu Mitra PKM ini adalah Kelompok Masyarakat yang berpenghasilan rendah yang diketuai oleh Bapak H. Ridwan. Kondisi sanitasi lingkungan permukiman, yakni sebanyak 70% rumah tangga di Lingkungan Sangale: (1) tidak memiliki jamban keluarga yang sehat, (2) tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang aman terhadap lingkungan, (3) tidak memiliki saluran pembuangan air kotor, (4) air bersih sangat sulit, (5) halaman rumah tidak tertata dengan baik.  Kondisi tersebut diperburuk dengan rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat membuat jamban keluarga dan tempat pembuangan sampah. Selain itu juga diperparah dengan rendahnya pendapatan mereka. Tujuan PKM ini adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Mitra membuat jamban keluarga yang sehat, dan (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Mitra membuat tempat pembuangan sampah yang aman terhadap lingkungan.  Metode yang digunakan ada saat sosialisasi adalah diskusi dan tanya jawab. Pada saat pelatihan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi. Pada pelaksanaan monitoring dan evauasi adalah menyaksikan langsung kegiatan yang dilakukan oleh mitra.   Hasil yang dicapai adalah: (1) Mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat jamban keluarga yang sehat, (2) Mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat tempat pembuangan sampah yang aman terhadap lingkungan, dan (3) masing-masing satu unit jamban keluarga yang sehat dan tempat pembuangan sampah yang aman terhadap lingkungan.Kata Kunci: Jamban sehat;  Lingkungan;  Pembuangan sampah;  Pelatihan;  Sanitas.
Pengembangan Produk Unggulan Daerah Kerajinan Tenun Sutera Sengkang Berbasis Kearifan Lokal Suku Bugis Muhammad Ardi; Faizal Amir; Bakhrani A. Rauf; Muhammad Rakib; Alimuddin Sa’ban Miru
PENGABDI PENGABDI : VOL. 1, NO. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v1i2.15771

Abstract

Tujuan kegiatan PPPUD ini adalah: (1)  Memperkenalkan kepada mitra jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif; (2) Melatih mitra membuat jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif;  (3) Memperkenalkan kepada mitra desain motif kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis;  (4)  Melatih mitra membuat desain, mengembangkan desain, dan menenun kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis. Metode yang digunakan adalah sebgai berikut: (1) melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Kabupaten Wajo dan industri mitra; (2) melatih dan mendampingi mitra membuat jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif; (3) melatih dan mendampingi mitra membut desain, mengembangkan desain, dan menenun kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis; (4) melakukan monitroing dan evaluasi.  Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut: (1) mitra mengenali dan terampil membuat jadwal perencanaan produksi yang efisien dan efektif; (2) mitra mengenali dan termpil membuat desain, mengembangkan desain,  dan menenun motif kain tenun sutera yang berbasis pada kearifan lokal Suku Bugis.
Asesoris Memperindah Tampilan Baju Bodo Muhammad Ardi; Srikandi Srikandi; Syamsiarna Nappu
PENGABDI PENGABDI : VOL. 1, NO. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v1i2.15772

Abstract

Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah UKM Keluarga Sutera. Masalahnya adalah: (1) kurangnya pengetahuan tentang desain aksesoris baju bodo (baju bodo) yang memiliki penampilan cantik, (2) kurang keterampilan membuat desain aksesoris baju bodo yang memiliki penampilan cantik, (3) jumlah produksi pakaian bodo yang memiliki aksesori yang tampak cantik sangat terbatas, dan (4) kualitas produksi pakaian bodo yang memiliki aksesori yang terlihat cantik sangat terbatas. Sasaran eksternal adalah pakaian bodo yang memiliki aksesori yang terlihat cantik dan berbagai warna untuk orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Metode yang digunakan adalah: ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab, dan mitra pendamping. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan dalam mendesain aksesoris pakaian bodo (baju bodo), (2) mitra memiliki keterampilan untuk merancang dan menjahit aksesoris, (3) mitra memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi bodo pakaian yang memiliki aksesoris dengan penampilan yang indah, (4) pasangan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas pakaian bodo yang memiliki aksesoris dengan penampilan yang indah, dan (5) memproduksi pakaian bodo yang memiliki aksesoris berbagai warna dengan penampilan yang indah.
Asesoris Memperindah Tampilan Baju Bodo Muhammad Ardi; Srikandi Srikandi; Syamsiarna Nappu
DEDIKASI Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v20i1.7923

Abstract

The partner of this Community Partnership Program (PKM) was a Silk Family UKM. The problems were:(1) lack of knowledge about bodo clothes (baju bodo) accessories design that has a beautiful appearance, (2) lacksthe skills to make bodo clothes accessories designs that have a beautiful appearance, (3) the quantity of productionof bodo clothes that have beautiful-looking accessories is very limited, and (4) the quality of the production of bodoclothes that have beautiful-looking accessories is very limited. The external target was a bodo clothes that hasbeautiful-looking accessories and a variety of colors for adults, teenagers, and children. The methods used were:lectures, demonstrations, discussions, question and answer, and accompanying partners. The results achieved were(1) the partner have knowledge in designing the bodo clothes (baju bodo) accessories, (2) the partner have the skillsto design and sew the accessories, (3) partners have the ability to increase the production of bodo clothes that haveaccessories with a beautiful appearance, (4) partners have the ability to improve the quality of bodo clothes that haveaccessories with a beautiful appearance, and (5) produce bodo clothes that have accessories of various colors with abeautiful appearance.
Konservasi Air Tanah melalui Penerapan Teknologi Konstruksi Bak Sumur Resapan Penampung Limbah Cair Rumah Tangga Faizal Amir; Muhammad Ardi; Bakhrani A. Rauf
DEDIKASI Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v23i1.25918

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Kepala Kelurahan Empoang Selatan, yakni Bapak Hardin Nasri, S.IP yang  mewakili masyarakat  yang memiliki permasalahan lingkungan fisik yakni buangan limbah cair rumah tangga yang mencemari lingkungan perumahan. Tujuan PKM ini adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan pengetahuan mitra tentang bak sumur resapan penampung limbah cair rumah tangga yang aman terhadap lingkungan, (2) memperkenalkan kepada mitra tentang  alat dan bahan yang digunaka untuk membuat konstruksi bak sumur resapan penampung limbah cair rumah tangga yang aman terhadap lingkungan, (3) meningkatkan keterampilan mitra membuat konstruksi bak sumur resapan penampung limbah cair rumah tanggayang aman terhadap lingkungan.  Metode yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah: (1) melakukan penyuluhan tentang jamban keluarga, (2) memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat jamban keluarga, dan (3) melatih dan mendampingi mitra membuat jamban keluarga yang aman terhadap lingkungan. Strategi yang digunakan adalah: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut: (1) mitra memiliki pengetahuan tentang  konstruksi bak sumur resapan penampung limbah cair rumah tangga yang aman terhadap lingkungan, (2) mitra mengenal alat dan bahan yang digunakan untuk membuat konstruksi bak sumur resapan penampung limbah cair rumah tangga yang aman terhadap lingkungan, dan (3)  mitra terampil membuat konstruksi bak sumur resapan penampung limbah cair rumah tangga yang aman terhadap lingkungan, dan (4) satu unit bak sumur resapan penampung limbah cair rumah tangga yang aman terhadap lingkungan telah digunakan dan berfungsi baik. Kata Kunci: Sumur resapan, Limbah cair, Rumah tangga, Pengetahuan, Terampil
Jamban Keluarga yang Berwawasan Lingkungan Faizal Amir; Muhammad Ardi; Bakhrani A. Rauf
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 8: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.54 KB)

Abstract

Abstract. The objectives of this PKM are as follows: (1) increasing partners knowledge about environmentally safe family latrines, and (2) improving partners skills in making environmentally safe family latrines. When conducting counseling to partners, the methods used are lectures, questions and answers, and discussion. When conducting training and mentoring partners, the methods used are lectures, questions and answers, discussions, and demonstrations. The results achieved are as follows: (1) partners have knowledge about family latrines that are safe for the environment, (2) partners skilled to make the construction of family latrines that are safe for the environment, and (3) partners make one unit of environmentally friendly family latrine and has been used and is functioning properly.
Penerapan sumur bor sistem pipa imbuh untuk keperluan air bersih Rahmansah Rahmansah; Bakhrani Rauf; Muhammad Ardi
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2018, No 8: PROSIDING 8
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.256 KB)

Abstract

The problems faced by partner in TellulimpoeVillage and Patampanua Village were: (1) people in that areasdo not have the knowledge about the drill pipe of the rechargesystem which can be used as a source of clean water; (2) theydo not have the skills to drill a drill pipe system; (3) they donot have the skills to install drill well pipes and exhaust pipes;and (4) they do not have the skills to install water pumpmachines and supply pipes. The solutions to solving partnerproblems were: (1) design a borehole pipe system; (2) providea drill pipe system; (3) provide borehole material for anextension pipe system; and (4) train the partner to make drillwells for pipe systems (drilling, installing pipes and installingmachinery and supply pipes). The methods used included: (1)lectures; (2) demonstrations; (3) discussion; (4) question andanswer; and (5) accompanying partners to make a boreholepipe system. The results achieved were: (1) partners haveknowledge of the wellbore of an extension pipe system thatcan be used to pump groundwater; (2) partners have the skillsto drill a borehole system for the pipe system; (3) partnershave the skills to install drill well pipes and recharge pipes;and (4) partners have the skills to install water pump machinesand supply pipes.
Penerapan desain jamban keluarga sistem perembesan Muhammad Ardi; Faizal Amir; Bakhrani A. Rauf
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2019, No 9: PROSIDING 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.984 KB)

Abstract

The PKM partner is the Head of Rompegading Village, representing a community that does not have a feces disposal(septic tank) that is safe for the environment. The problems of partners are: (1) partners do not have knowledge about familylatrine that are safe for the environment and the tools used, and (2) partners are not skilled at constructing family latrine that aresafe for the environment. The solutions offered are: (1) providing counseling so that have knowledge of family latrine that aresafe for the environment and the tools used, and (2) train and assist partners in constructing family latrine that are safe for theenvironment. The methods used are as follows: (1) when counseling is a lecture, discussion, and question and answer, (2) duringthe training are demonstration, discussion, and question and answer. The results of this PKM are: (1) partners have knowledgeabout family latrine that is safe for the environment, (2) partners recognize or know the tools and materials used to makeconstruction of family latrine that are safe for the environment, (3) skilled partners make construction of family latrine that aresafe for the environment, and (4) one unit of family latrine which was built in one of the houses of the target communitymembers, has been used and is functioning well.