Latar Belakang: Jumlah wanita di dunia yang memasuki klimakteium diperkirakan mengalami peningkatan. Wanita menopause akan mengalami penurunan jumlah estrogen sehingga menimbulkan berbagai ketidaknyamanan. Salah satu solusi untuk mengatasi keluhan tersebut adalah TSH, tetapi memiliki kontraindikasi absolut. Oleh karena itu, perlu ada alternatif lain, yaitu dengan pemanfaatan kedelai dan produk olahannyaTujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pemanfaatan kedelai dan produk olahannya sebagai upaya mengurangi ketidaknyaman pada wanita perimenopause.Metode: Metode penelitian ini adalah kuantitatif (deskriprif). Sampel yang digunakan adalah semua wanita yang memasuki masa perimenopause di Kelurahan Jempong Baru sebanyak 123 orang. Data dianalisis secara univariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (80,5%) wanita perimenopause tidak memanfaatkan kedelai sebagai upaya mengurangi ketidaknyamanan pada masa perimenopause dan mayoritas responden (39,1%) menyukai biskuit selama masa perimenopauseKesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kebanyakan wanita perimenopause tidak menggunakan kedelai dan produk olahannya sebagai tata laksana keluhan masa perimenopause. Saran: Disarankan kepada wanita yang memasuki usia perimenopause untuk mengonsumsi kedelai dan produk olahannya seperti susu kedelai, tahu, dan tempe sebagai upaya mengurangi ketidaknyamanan pada masa perimenopause. Kata Kunci : Kedelai, Ketidaknyamanan, Perimenopause ABSTRACT Background: The number of women in the world entering the climax is expected to increase. Menopausal women will experience a decrease in the amount of estrogen, causing various discomforts. One solution to overcome these complaints is TSH, but it has absolute contraindications. Therefore, there needs to be another alternative, namely the use of soybeans and their processed products.Purpose: The purpose of this study was to obtain an overview of the use of soy and its processed products as an effort to reduce discomfort in perimenopausal womenMethods: The sample used was all women who entered the perimenopause period in Jempong Baru Village as many as 123 people. Data were analyzed univariately.Results: The results showed that most (80.5%) perimenopausal women did not use soy as an effort to reduce discomfort during perimenopause and the majority of respondents (39.1%) liked biscuits during perimenopause. Conclusion: The conclusion in this study is that most perimenopausal women do not use soy and its processed products as a treatment for perimenopausal complaints.Suggestions: It is recommended to women who enter the age of perimenopause to consume soy and its processed products such as soy milk, tofu, and tempeh as an effort to reduce discomfort during perimenopause. Keywords: Soy, Discomfort, Perimenopause