Pahri, Pahri
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS TENSOR FASE DAN PEMODELAN 2D DATA MAGNETOTELURIK GABBS VALLEY, NEVADA, USA Pahri, Pahri; Paembonan, Andri Yadi; Irawati, Selvi Misnia
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 9, No 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.301

Abstract

Metode magnetotellurik (MT) merupakan salah satu teknik dalam metode geofisika yang menggunakan sumber alami dalam bentuk medan elektromagnetik yang berasal dari medan listrik dan variasi medan magnet di bumi. Dalam proses interpretasi kondisi bawah permukaan bumi, data MT masih dipengaruhi oleh noise atau distorsi yang akan menutupi dimensionalitas sebenarnya. Oleh karena itu dilakukan analisis tensor fase untuk menentukan dimensionalitas dan arah geoelectrical strike guna mengidentifikasi struktur bawah permukaan yang tidak dipengaruhi oleh distorsi galvanic. Berdasarkan hasil yang diperoleh, daerah penelitian memiliki dimensionalitas 2D dengan orientasi barat laut – tenggara dengan arah N345 E. Hasil inversi 2D menunjukkan bahwa nilai resistivitas 10  diidentifikasi sebagai zona alterasi atau clay cap yang didominasi oleh mineral smektit. Nilai resistivitas 20 – 250  diidentifikasi sebagai reservoar yang bersifat permeabel yang tersusun atas batu pasir kasar, kerikil, basal, andesit, riolit, riodasit tuff dan konglomerat. Lapisan dengan nilai resistivitas 250  diidentifikasi sebagai Upper Triassic Metasediment yang mengalami sedimentasi yang sangat keras, hal tersebut disebabkan tekanan dan suhu tinggi. Lapisan ini tersusun atas meta batu lanau, batu lempung, meta batu pasir, dan meta konglomerat.
Digitalisasi Pengelolaan Dana Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat Alwi, Muhammad; Sarjan, Muhammad; Yusuf, Hardianti; Pahri, Pahri
J-Alif : Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah dan Budaya Islam Vol 8, No 2 (2023): J-Alif, Volume 8, Nomor 2, November 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jalif.v8i1.3834

Abstract

Artikel ini bertujuan mendesksripsikan manajemen penghimpunan dana zakat, peluang digitalisasi penghimpunan zakat dan tantangan zakat dalam pemberdayaan ekonomi umat.  Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif dan teknik studi pustaka dilakukan dalam proses pengumpulan data, yaitu berbagai bentuk informasi dan referensi terkait issue digitalisasi manajemen dana zakat. Dalam hasil kajian menunjukkan bahwa para amil dituntut untuk  memiliki skill yang modern dalam mengumpulkan aset harta zakat dari para muzakki dan menyalurkannya kepada mustahik dengan manajemen baik pengelolaan zakat akan lebih maksimal. Para amil zakat dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mampu melakukan perluasan, memfokuskan dalam program pemberdayaan ekonomi dan cetak biru pengembangan zakat. Sistem Informasi Badan Amil Zakat Nasional (SIMBAZNAS) merupakan program dari sistem informasi manajemen yang dibangun dan dikembangkan untuk keperluan penyimpanan data dan informasi yang dimiliki oleh BAZNAS secara nasional untuk memudahkan pembayaran zakat dan bisa mengontrol pendistribusian dana zakat. Berbagai hambatan atau tantangan BAZNAS dalam pengelolaan zakat antara lain yaitu, minimnya sumber daya manusia yang berkualitas, pemahaman fikih amil yang belum memadai, rendahnya kesadaran masyarakat, rendahnya teknologi yang dipakai, sistem informasi zakat dan sikap mental para penerima zakat.
ANALISIS TENSOR FASE DAN PEMODELAN 2D DATA MAGNETOTELURIK GABBS VALLEY, NEVADA, USA Pahri, Pahri; Paembonan, Andri Yadi; Irawati, Selvi Misnia
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 9 No. 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.301

Abstract

Metode magnetotellurik (MT) merupakan salah satu teknik dalam metode geofisika yang menggunakan sumber alami dalam bentuk medan elektromagnetik yang berasal dari medan listrik dan variasi medan magnet di bumi. Dalam proses interpretasi kondisi bawah permukaan bumi, data MT masih dipengaruhi oleh noise atau distorsi yang akan menutupi dimensionalitas sebenarnya. Oleh karena itu dilakukan analisis tensor fase untuk menentukan dimensionalitas dan arah geoelectrical strike guna mengidentifikasi struktur bawah permukaan yang tidak dipengaruhi oleh distorsi galvanic. Berdasarkan hasil yang diperoleh, daerah penelitian memiliki dimensionalitas 2D dengan orientasi barat laut – tenggara dengan arah N345 E. Hasil inversi 2D menunjukkan bahwa nilai resistivitas < 10  diidentifikasi sebagai zona alterasi atau clay cap yang didominasi oleh mineral smektit. Nilai resistivitas 20 – 250  diidentifikasi sebagai reservoar yang bersifat permeabel yang tersusun atas batu pasir kasar, kerikil, basal, andesit, riolit, riodasit tuff dan konglomerat. Lapisan dengan nilai resistivitas > 250  diidentifikasi sebagai Upper Triassic Metasediment yang mengalami sedimentasi yang sangat keras, hal tersebut disebabkan tekanan dan suhu tinggi. Lapisan ini tersusun atas meta batu lanau, batu lempung, meta batu pasir, dan meta konglomerat.
Study Of Discomfort During Perimenopause And The Use Of Soy And Its Processed Products As A Natural Solution Handayani, Sri; Pratiwi, Yopi Suryatim; Aswati, Aswati; Pahri, Pahri; Halid, Sopian
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 10 (2025): Volume 11 Nomor 11 November 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i10.23273

Abstract

Latar Belakang: Jumlah wanita di dunia yang memasuki klimakteium diperkirakan mengalami peningkatan. Wanita menopause akan mengalami penurunan jumlah estrogen sehingga menimbulkan berbagai ketidaknyamanan. Salah satu solusi untuk mengatasi keluhan tersebut adalah TSH, tetapi memiliki kontraindikasi absolut. Oleh karena itu, perlu ada alternatif lain, yaitu dengan pemanfaatan kedelai dan produk olahannyaTujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pemanfaatan kedelai dan produk olahannya sebagai upaya mengurangi ketidaknyaman pada wanita perimenopause.Metode:  Metode penelitian ini adalah kuantitatif (deskriprif). Sampel yang digunakan adalah semua wanita yang memasuki masa perimenopause di Kelurahan Jempong Baru sebanyak 123 orang. Data dianalisis secara univariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (80,5%) wanita perimenopause tidak memanfaatkan kedelai sebagai upaya mengurangi ketidaknyamanan pada masa perimenopause dan mayoritas responden (39,1%) menyukai biskuit selama masa perimenopauseKesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kebanyakan wanita perimenopause tidak menggunakan kedelai dan produk olahannya sebagai tata laksana keluhan masa perimenopause. Saran: Disarankan kepada wanita yang memasuki usia perimenopause untuk mengonsumsi kedelai dan produk olahannya seperti susu kedelai, tahu, dan tempe sebagai upaya mengurangi ketidaknyamanan pada masa perimenopause. Kata Kunci : Kedelai, Ketidaknyamanan, Perimenopause ABSTRACT Background:  The number of women in the world entering the climax is expected to increase. Menopausal women will experience a decrease in the amount of estrogen, causing various discomforts. One solution to overcome these complaints is TSH, but it has absolute contraindications. Therefore, there needs to be another alternative, namely the use of soybeans and their processed products.Purpose:  The purpose of this study was to obtain an overview of the use of soy and its processed products as an effort to reduce discomfort in perimenopausal womenMethods:  The sample used was all women who entered the perimenopause period in Jempong Baru Village as many as 123 people. Data were analyzed univariately.Results: The results showed that most (80.5%) perimenopausal women did not use soy as an effort to reduce discomfort during perimenopause and the majority of respondents (39.1%) liked biscuits during perimenopause. Conclusion: The conclusion in this study is that most perimenopausal women do not use soy and its processed products as a treatment for perimenopausal complaints.Suggestions: It is recommended to women who enter the age of perimenopause to consume soy and its processed products such as soy milk, tofu, and tempeh as an effort to reduce discomfort during perimenopause. Keywords: Soy, Discomfort, Perimenopause