Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengaruh Pijat Punggung Dengan Minyak Essensial Lemon Terhadap Nyeri Punggung Bawah pada Lansia Utami, Tutut Putri; Halid, Sopian; Hapipah, Hapipah; Hadi, Irwan; Istianah, Istianah; Apriani Idris, Baiq Nurainun
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 4 No 1 (2020): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v4i1.155

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan musculoskeletal akibat aktifitas yang kurang baik menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang sering diderita oleh lansia. Salah satu manajemen nyeri non farmakologis dapat dilakukan dengan pijat punggung dengan minyak essensial lemon. Pijat punggung merupakan teknik memberikan tindakan pijat pada punggung dengan usapan secara perlahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat punggung dengan minyak essensial lemon terhadap nyeri punggung bawah pada lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Jumlah sampel sebanyak 17 orang yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Berdasarkan analisis paired t-test menunjukkan bahwa melakukan pijat punggung dapat menurunkan skala nyeri punggung bawah pada lansia dengan nilai ρ = 0,000 (<0,05). Dapat diambil kesimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pijat punggung dengan minyak essensial lemon terhadap skala nyeri punggung bawah pada lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika. Berdasarkan hasil penelitian tersebut pijat punggung dengan minyak essensial lemon sebagai salah satu alternative intervensi keperawatan untuk mengurangi rasa nyeri punggung bawah
Ibm PELATIHAN ASUHAN SPIRITUAL BAGI PERAWAT DI RSI SITI HAJAR MATARAM TAHUN 2016 Irwan Hadi; Sopian Halid; Dian Istiana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: PROSIDING IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PENGABDIAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERKEMAJUAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya Spiritualitas dalam kesehatan dapat dilihat dari batasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1984 yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya. Bila sebelumnya pada tahun 1947, Sehubungan dengan pentingnya dimensi agama dalam kesehatan, maka pada tahun 1984 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan, dimensi agama sebagai salah satu dari empat pilar kesehatan ; yaitu kesehatan manusia seutuhnya meliputi : sehat jasmani/fisik (biologi), sehat secara kejiwaan (psikiatrik/psikologi),sehat secara sosial, dan sehat secara spiritual (kerohanian/agama). Dengan kata lain manusia yang sehat seutuhnya adalah manusia yang beragama dan hal ini sesuai dengan fitrah manusia (Clinebell dalam Hawari, 2002).Aspek spiritual harus diperhatikan dalam perawatan selain aspek fisik dan psikososial karena menurut beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan spiritual berpengaruh terhadap kesehatan dan perawatan, diantaranya ; penelitian Stoll dalam Carpenito (2000), berdoa sendiri atau dengan orang terdekat dilaporkan sebagai strategi koping yang baik/positif. Melalui doa orang dapat mengekspresikan perasaan, harapan dan kepercayaanya kepada Tuhan. Perawatan spiritual yang dirasakan dapat langsung mempengaruhi kualitas penyembuhan seseorang, atau kualitas individu dan pengalaman kematian keluarga Individu dengan tingkat spiritual yang tinggi dan baik cenderung mengalami ansietas pada tingkat yang rendah, dan beberapa pasien dengan penyakit terminal yang dipersiapkan spiritualnya dengan baik, meninggal dunia dalam keadaan damai dan tenang. Aspek pertama yang harus diperhatikan perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien adalah peningkatan pengetahuan perawat tentang perawatan spiritual pasien dan manfaatnya, sebab sikap positif atau negatif seseorang terhadap suatu obyek, sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan seseorang terhadap manfaat obyek tersebut (Ancok Jamaludin dalam Notoatmodjo,1997).
Analisis Determinan Perilaku Merokok pada Remaja Daerah Pesisir Kota Mataram Dian Istiana; Sopian Halid; Irwan Hadi; Baiq Nurainun Apriani Idris; Zaroan Supriadi
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.501-512

Abstract

Remaja merupakan massa potensila terjadinya penyimpangan perilaku yang terjadi dimasyarakat. Beberapa faktor, yang mempengaruhi terjadinya perilaku tersebut diantaranya Faktor Lingkungan Keluarga, Faktor Teman Sebaya, Faktor Kepribadian, dan Faktor Media Iklan. Penlitian ini  bertujuan menganalisis determinan perilaku merokok remaja daerah pesisir kota mataram. Jenis penelitian menggunakan observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik sampling dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan sampel sebanyak 52 responden. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data penelitian yang terdiri dari 6 item pertanyaan untuk masing-masing faktor dan 6 item pertanyaan untuk perilaku merokok. Instrument dilakukan Uji Validitas dan Realibilitas dengan Nilai nilai alpha lebih besar dari r table sebesar (0,444). Uji Analisis Multivariat menggunakan Uj regresi logistic.  Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa faktor yang paling dominan atau mempengaruhi perilaku merokok pada remaja adalah faktor kepribadian. Hasil uji statistic Regresi logistic dengan taraf signifikan 0.05 didapatkan variabel kepribadian p value 0.017 <0.05) dan Odds Ratio (OR) = 47.700 tertinggi yang berarti faktor kepribadian merupakan faktor yang paling dominan atau mempengaruhi perilaku merokok pada remaja.
Perilaku Mitigasi Penyebaran Covid 19 pada Kelompok Lanjut Usia dalam Penerapan Protokol Kesehatan di Daerah Pesisir Baiq Nurainun Apriani Idris; Irwan Hadi; Sopian Halid
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.137-144

Abstract

Wabah virus corona menjadi fenomena global dan nasional yang harus ditangani dengan baik. Penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci dalm mitigasi penyebaran virus covid-19. Kelompok lanjut usia (lansia) merupakan salah satu kelompok yang paling rentan dan perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penanganan pada kondisi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mitigasi penyebaran covid 19 pada kelompok lanjut usia dalam penerapan protokol kesehatan. Jenis penelitian ini adalah Observasional Deskriptif, Metode pengumpulan data menggunakan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dengan agregat lanjut usia  di daerah pesisir kota mataram . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Masyarakat dengan Agregat Lansia yang berada pada daerah pesisir kota mataram. Tekhnik sampling menggunakan Accidental Sampling, Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. terdiri dari kuesioner pengetahuan dan sikap masyarakat dalam menerapkan  protokol kesehatan berjumlah 10 item pertanyaan, kuesioner perilaku masyarakat dalam kepatuhan mengikuti protokol kesehatan berjumlah 10 item pertanyaan. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan dalam mitigasi penyebaran covid 19 pada kelompok lanjut usia dalam penerapan Protokol Kesehatan sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 37 orang (66.1%). Sikap mitigasi penyebaran covid 19 pada kelompok lanjut usia dalam Menerapkan Protokol Kesehatansebagian besar reponden berada pada sikap cukup sebanyak 50 responden (89.3%) dan Perilaku mitigasi penyebaran covid 19 pada kelompok lanjut usia dalam Mengikuti Protokol Kesehatan sebagian besar reponden berada pada perilaku positif.
Efektifitas Spiritual Emotional Freedom Technique Kombinasi Dzikir terhadap Penurunan Kejadian Insomnia pada Lanjut Usia Sopian Halid; Irwan Hadi; Zulkahfi Zulkahfi; Baiq Nurainun Apriani Idris; Dian Istiana
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The National Sleep Foundation America reports that 80% of erderly have trouble sleeping. Meeting the need for sleep rest in the elderly can be improved by teaching stimulating ways to motivate sleep. Spiritual Emotional Freedom Technique combined with dhikr therapy can calm the heart and can provide purity. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the Spiritual Emotional Freedom Technique combination of dzikir to reduce the incidence of insomnia in the elderly. The design used in this study was a pre-experimental design with one group pre-test-posttest design approach. The sample in this study amounted to 64 people using the total sampling technique. The independent variable is the Spiritual Emotional Freedom Technique Combination of Dhikr and the dependent variable is the decrease in the incidence of insomnia. The research instrument used a checklist observation sheet using construct validity and then analyzed using the Mc Nemar test. Based on the results of the Mc test. The Nemar test with a level of error (α) = 0.05 obtained a value of p = 0.000 (p <α), which means that there is a significant effect of the application of the Spiritual Emotional Freedom Technique Combination of Dzikir on the decrease in the incidence of insomnia in the elderly.
Relationship of Lifestyle and Health Status with the Event of Anemia in Adolescent Misroh Mulianingsih; Sopian Halid; Irwan Hadi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The highest incidence of anemia was found in adolescent girls (10-19 years) compared to adolescent boys. This is because young women experience menstruation every month and some of them go on a diet so that there is a lack of iron in the blood which is useful for the formation of Hb, causing anemia. The purpose of this study was to determine the relationship between lifestyle and health status with the incidence of anemia in adolescent girls at SMAN 9 Mataram. The design of this research is analytic observational with a cross sectional research design and the number of samples is 63 students with purposive sampling technique. Primary data were obtained through a questionnaire consisting of 33 questions (5 items for physical activity, 5 questions for modern medicine consumption, 7 questions for traditional medicine consumption and 6 questions for infectious diseases). The questionnaire has been tested for validity with a value (rcount > rtable) and the reliability test results for each variable have a value greater than 0.600 so that all research instruments can be declared reliable and can be used for further analysis. Secondary data was obtained from anemia screening data at the Selaparang Health Center. Data were analyzed univariately and bivariately with Chi-Square using =0.05. The results showed that there was a relationship between consumption of modern medicine (p = 0.040; OR = 0.862), consumption of traditional medicine (p = 0.042; OR = 1.070), and nutritional status of BMI/U (p = 0.043) with the incidence of anemia in adolescent girls. Meanwhile, there was no correlation between physical activity (p=0,288; OR=1,108), breakfast (p=0,238; OR=0,354), and infectious diseases (p=0,145; OR=2,047) with the incidence of anemia in adolescent girls.
Pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil dan Nifas tentang Asi Ekslusif untuk Meningkatkan Cakupan Asi Ekslusif Winda Nurmayani M; Syamdarniati Syamdarniati; Misroh Mulianingsih; Indah Wasliah; Sopian Halid
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2020): JURNAL EMPATHY PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnalempathy.v1i2.17

Abstract

Background: The Indonesian government has targeted exclusive breastfeeding 80%, but exclusive breastfeeding is not widely done, although the benefits of exclusive breastfeeding are very many, especially for babies and mothers, but in fact many mothers do not give exclusive breastfeeding to their babies, and in the field many mothers stop giving Breast milk in her baby before the age of 2 years. The process of early breastfeeding does not always run smoothly, sometimes mothers and babies experience various obstacles that hinder or complicate the process of breastfeeding, especially if this is the first experience for primigravida mothers who are still young and have a low level of knowledge about breastfeeding that hinders the practice of breastfeeding, and usually her child is not yet 2 years old ASI has been discontinued (Dewanetal., 2002; Yanikkeremetal., 2009). The purpose of this community service is to educate pregnant and post-partum mothers how to properly care for breast and breastfeeding techniques in an effort to increase exclusive breastfeeding coverage. Methods: This community service method is carried out by means of counseling in delivering material then followed by demonstrations and Q&A sessions. Results: The results of this dedication appear to be still many pregnant women and postpartum mothers who do not know the benefits of exclusive breastfeeding, how to care for the breast and how to breastfeed the right baby techniques, after health promotion and demonstration it appears that pregnant women and postpartum mothers are serious in understanding every step demonstrated. . Conclusion: Based on the results of the service, it is hoped that this activity can increase the coverage of breastfeeding mothers so that they can provide exclusive breastfeeding to their babies.
PEMBERIAN MASASE KEPALA DALAM MENURUNKAN NYERI KEPALA PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA DASAN TERENG NARMADA Sopian Halid; Baik Heni Rispawati; Ernawati Ernawati; Supriyadi Supriyadi
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2622

Abstract

Dari Word Organization (WHO, 2014) menunjukkan Satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi disebut sebagai silent killer karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan tanda dan gejala apapun, sehingga penderita tidak mengetahui jika dirinya terkena hipertensi (Kowalski, 2015). Tujuan setelah  pemberian masase kepala diharapkan  dapat  meningkatkan  pengetahuan Lansia cara mengatasi nyeri kepala tanpa menggunakan obat . Adapun kegiatan yang dilakukan adalah  melakukan pengukuran tekana darah pada lansia selanjutnya melakukan masase pada kepala. Terdapat pengetahuan warga tentang hipertensi dan cara masase kepala terhadap penurunan nyeri kepala pada penderita hipertensi di desa dasan tereng narmada. Dengan demikian program kesehatan ini sangat mendukung dan sangat efektif untuk dilakukan khususnya kegiatan masase kepala agar dapat dijadikan program rutin seperti sosialisasi, program kesehatan. Kata kunci            : Terapi Non Farmakologi (Masase), Nyeri, Hipertensi.  ABSTRACT From the Word Organization (WHO, 2014) shows one in three adults throughout the world suffer from hypertension. Hypertension is called a silent killer because in most cases it does not show any signs and symptoms, so the patient does not know if he is affected by hypertension (Kowalski, 2015). The aim after giving head massage is expected to increase the knowledge of the elderly how to deal with headaches without using drugs. The activity carried out is to measure blood pressure in the elderly and then do massage on the head. There is a knowledge of citizens about hypertension and how to massage the head against the reduction of headache in patients with hypertension in the village of Dasan Tereng Narmada. Thus this health program is very supportive and very effective to be carried out especially the head massage program so that it can be used as a routine program such as socialization, health program. Keywords: Non farmacological therapy, massage, pain, hypertension
PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN ANEMIA IBU HAMIL Misroh Mulianingsih; Henny Yolanda; Sopian Khalid; Hayana
Jurnal LENTERA Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.023 KB) | DOI: 10.57267/lentera.v1i2.96

Abstract

Maternal mortality in pregnant women 17.52% occurred during pregnancy. One of the illnesses in pregnant women is anemia which can cause maternal death due to bleeding during delivery. Knowledge of pregnant women about anemia and nutrients rich in iron and folic acid during pregnancy are needed to ensure a good pregnancy and influence hemoglobin levels. The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women about anemia so that they can change their behavior in preventing and overcoming anemia. The method used is the lecture method and using flipcharts aimed at pregnant women at the Gerung Utara Polindes, Pohdana Village. The counseling that is carried out is an activity or effort to convey information about anemia to pregnant women, including the definition, causes, risk factors, signs and symptoms, impacts, and handling/prevention of anemia in pregnant women. To monitor the increase in knowledge of pregnant women, used pre and post-test. The results show a significant increase in participants' insight and understanding. There was an increase in the average knowledge of pregnant women about anemia from 5.93 to 7.80. Suggestions for health centers and health observers, especially pregnant women, are to provide more information about the health of pregnant women with various media so that pregnant women get the correct information and indirectly prevent risks to mothers and babies. Keyword; Health education, anemia of pregnant women
Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Melakukan Perawatan Demensia Pada Lansia : The Effects of Psychoeducation on Family Competencies as Caregivers Dementia in Elderly Sopian Halid; Irwan Hadi; Hengky Utomo
Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) Vol. 2 No. 1 (2023): Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)
Publisher : Yayasan Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/nrpm.v2i1.31

Abstract

Latar Belakang: Demensia merupakan gangguan kognitif yang banyak terjadi pada lansia. Demensia membutuhkan perawatan dengan kualitas tinggi. Kemampuan keluarga dalam merawat lansia dengan demensia harus ditingkatkan. Beberapa upaya seperti intervensi suportif berbasis internet belum cukup efektif menignkatkan kemampuan keluarga. Intervensi berbasih pelatihan diperlukan, salah satunya psikoedukasi. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan demensia pada lansia. Metode: Desain penelitian menggunakan one group pretest-posttest. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gerung, Lombok Barat, NTB. Populasi penelitian berjumlah 142 jiwa lansia demensia. Jumlah sampel 20 orang dengan teknik pengambilan sampel purposif. Intervensi psikoedukasi dilakukan selama 8 minggu yang terbagi menjadi 8 sesi dengan durasi setiap sesi 60 menit. Intervensi diberikan setiap satu minggu sekali. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Hasil uji t berpasangan didapatkan nilai mean kemampuan melakukan perawatan demensia  -0,550, SD 0,510 dan nilai p = 0,000 < α (0,05). Kesimpulan: Intervesi psikoedukasi berpengaruh terhadap kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan demensia pada lansia.