Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha

THE EFFECT OF SELF REGULATED LEARNING MODEL TOWARDS THE PHYSICS CONCEPT UNDERSTANDING OF THE 8TH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 1 UBUD IN THE ACADEMIC YEAR 2013/2014 ., I Made Adi Wiadnyana; ., Prof. Dr. Ketut Suma, MS; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan model self regulated learning (MSRL) dan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran direct instruction (MPDI). Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model self regulated learning dan model direct instruction sedangkan variabel terikatnya adalah pemahaman konsep fisika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ubud tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah populasi 248 siswa. Sampel kelompok diambil dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 108 siswa, di mana 55 siswa pada kelompok MSRL (VIIID dan VIIIE) dan 53 siswa pada kelompok MPDI (VIIIF dan VIIIG). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest. Data pemahaman konsep fisika siswa dianalisis secara deskriptif dan analisis varians satu jalur, dengan pengujian taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar menggunakan MSRL dan MPDI (F = 23,196 dan α = 0,001). Pemahaman konsep fisika siswa yang belajar dengan menggunakan MSRL berada pada kualifikasi baik (M = 75,21 dan SD = 8,50) sedangkan pemahaman konsep fisika siswa yang belajar dengan menggunakan MPDI berada pada kualifikasi cukup (M = 59,43 dan SD = 12,00). Hasil ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan MSRL relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan MPDI. Kata Kunci : model self regulated learning, model pembelajaran direct instruction, pemahaman konsep fisika. This study aimed at analyzing the difference of physics concept understanding between the groups of students who studied with self regulated learning model (SRLM) and the student who studied with direct instruction learning model (DILM). This study was quasy experiment with using non equivalent pretest-posttest control group design. The independent variables on this research were self regulated learning model and direct instruction model, meanwhile the dependent variable was physics concept understanding. The population of this research was the whole students of grade VIII of SMP Negeri 1 Ubud in the academic year 2013/2014 which consisted of 248 students from 9 classes. Group of samples were taken by using simple random sampling technique. The amount of samples in this research were 108 students in which 55 students were from the SRLM group (class VIIID and VIIIE) and 53 students were from DILM group (class VIIIF and VIIIG). The techniques used for collecting data were pretest and posttest. The data of students’ physics concept understanding were analyzed descriptively and using one way variance analysis, with the significant evaluation level was 0.05. The result shows that there is a difference of physics concept understanding between group of SRLM students and group of DILM students (F= 23.196 and α= 0.001). The physics concept understanding on the SRLM students was categorized "good"(M=75.21 and SD=8.50), meanwhile the physics concept understanding on the DILM students was categorized "fair" (M=59.43 and SD=12.00). This result shows that the physics concept understanding of the group of SRLM students is higher than of the group of DILM students. keyword : Self regulated learning model, Direct instruction learning model, Physics concept understanding
PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN ICT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X SMK TI ., Putu Fera Andriyani; ., Dra. Ni Made Pujani,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan ICT (MPBMBI) dengan Model Pembelajaran Konvensional (MPK). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest-postest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK TI Bali Global Singaraja (N=58 siswa). Sampel diambil menggunakan metode purposive random sampling, sehingga sampel untuk kelas eksperimen adalah kelas X MM dan kelas kontrol adalah kelas X TKJ. Data yang dikumpulkan adalah data pemahaman konsep fisika yang digali dengan tes pilihan ganda diperluas. Analisis menggunakan statistik deskriptif dan uji-t independent sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika antara siswa yang belajar menggunakan MPBLI dan siswa yang belajar menggunakan MPK (p = 0,001 < 0,05). MPBLI lebih baik daripada MPK dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa dengan MPBLI = 70,58 (tinggi) dan MPK = 47,88 (sedang).Kata Kunci : Model pembelajaran berbasis masalah, ICT, pemahaman konsep fisika This study aimed at analyzing the differences of physics concepts understanding between the students who learn by using ICT Aided Problem Based Learning Model (MPBMBI) and the students who learn by using Conventional Learning Model (MPK). This research was a quasi-experimental research with pretest-postest non-equivalent control group design. The population of this study were students of class X SMK TI Global Singaraja Bali (N = 58 students). Samples were taken by using method of purposive random sampling. The samples for the experimental class were the class X MM and for the control class were class X TKJ. The collected data were data of physics concepts understanding explored by using extended multiple-choice test. Data analysis used descriptive statistics and t-test independent sample. The results show that there are differences of physics concepts understanding between the students who learn by using MPBMBI and the students who learn by using MPK (p = 0.001
The Effects of 3C3R-Problem Based Learning towards the Science (Physics) Problem Solving Skill at Grade VIII students of a SMPN in Academic Year 2013/2014 ., Wanda Yudi Astari; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3501

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan model 3C3R-Problem Based Learning (3C3R-PBL), model Problem Based Learning (PBL), dan model pembelajaran konvensional (MPK). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Kuta Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah lima kelas (160 siswa). Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dengan jumah 96 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemecahan masalah awal siswa yang diperoleh dari hasil pre-test dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diperoleh dari hasil post-test. Tes kemampuan pemecahan masalah siswa yang dipergunakan terdiri dari 10 soal essay. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA, dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah sains (fisika) antara siswa yang belajar dengan menggunakan 3C3R-PBL, PBL, dan MPK (F = 12.684; p
Hubungan Antara Iklim Kelas dan Kecerdasan Emosional dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X MIA SMA ., Putu Asta Widya Widnyana; ., Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5671

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) menganalisis hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Singaraja; 2) menganalisis hubungan antara kecerdasan emosional dengan motivasi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Singaraja; 3) dan menganalisis hubungan antara iklim kelas dan kecerdasan emosional dengan motivasi belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Singaraja pada tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian menggunakan metode korelasi dengan jenis penelitian ex-post facto. Sampel sebanyak 100 siswa dipilih dengan menggunakan teknik proposional random sampling dari 134 siswa kelas X MIA di SMA Negeri 2 Singaraja. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan reliabilitas untuk variabel iklim kelas sebesar 0,918, kecerdasan emosional sebesar 0,879, dan motivasi belajar sebesar 0,910. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, regresi linier sederhana, dan regresi ganda dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa (F=49,979;p
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA: RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA ., Ni Putu Widyasanti; ., Dra. Ni Made Pujani,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) strategi pembelajaran guru, 2) kecerdasan emosional siswa, 3) relevansi strategi pembelajaran guru dalam pengembangan kecerdasan emosional siswa kelas X MIPA 1 di SMA Negeri 2 Semarapura. Metode penelitian ini adalah kualitatif (deskriptif analitik). Data penelitian berupa fakta terkait strategi pembelajaran guru dan kecerdasan emosional siswa. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sumber data adalah 1 orang guru dan 9 orang siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diambil melalui proses observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Analisis dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, tahap analisis data yaitu reduksi data, paparan data, dan verifikasi data. Penelitian bertempat di SMA Negeri 2 Semarapura. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. 1) Guru menerapkan strategi pembelajaran kontekstual. 2) Kecerdasan emosional siswa cenderung baik. 3) Strategi pembelajaran yang diterapkan guru dilihat dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian sudah mampu mengembangkan kecerdasan emosional siswa.Kata Kunci : Guru fisika, kecerdasan emosional, dan strategi pembelajaran. This research aimed at describing1) the teacher’s teaching strategy, 2) students’ emotional quotient, 3) the relevance of teacher’s teaching strategy in developing emotional quotient of XI MIPA 1 students at SMA Negeri 2 Semarapura. This research was a qualitative research (descriptive analytic). Data of this research were the facts which related to the teaching strategy of the teacher and students’ emotional quotient. The main instrument was the researcher itself. There were one teacher and nine students as sources of data of this research. The methods of data collection were observation, interview, documentation, and questionnaire. The data analysis was conducted during and after collecting data by reducing, describing, and validating data. The research was conducted at SMA Negeri 2 Semarapura. The result of this research shows that 1) the teacher applied a contextual teaching strategy, 2) students’ emotional quotient tend to be good, 3) the teaching strategy used by the teacher can develop students’ emotional quotient.keyword : Physic teacher, emotional quotient, and teacher’s teaching strategy.
PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA DALAM UPAYA PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SINGARAJA ., I Komang Suliasa; ., Drs. I Made Wirta, M.Pd; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v4i2.8264

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik, (2) mendeskripsikan pola penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran fisika, (3) menganalisis pola penerapan pendektan saintifik dalam upaya pengembangan sikap ilmiah siswa. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif tipe studi kasus. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) guru memahami aspek-aspek pendekatan saintifik yang secara implisit sudah termuat pada Kurikulum 2006, serta dalam penerapannya guru hanya sebagai fasalitator, motivator, dan sumber belajar; (2) perencanaan yang dibuat guru sudah mencerminkan adanya penerapan pendekatan saintifik yang sesuai dengan Permendikbud 81A Tahun 2013, dan guru sudah merealisasikan dengan baik aspek mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, serta guru melakukan evaluasi, afektif, kognitif, dan psikomotor pada pelaksanaan pembelajarannya; (3) penerapan pendekatan saintifik yang dapat mengembangkan aspek-aspek sikap ilmiah adalah ingin tahu, respek terhadap data, kritis, penemuan, terbuka, tekun, dan peka terhadap lingkungan sekitar.Kata Kunci : pendekatan saintifik, pembelajaran fisika, sikap ilmiah This research aimed at: (1) describing the teacher’s understanding towards the scientific approach, (2) describing the pattern of scientific approach implementation in physics learning, (3) analysing the pattern of scientific approach implementation in effort to foster the students’ scientific attitude. The method used in this reaserch was qualitative research. The result shows that: (1) the teachers understand the aspects of scientific approaches which have been implicitly contained at the curriculum 2006, and in the implementation, the teachers act as the facilitator, motivator, and learning source;(2) the plans made by the teacher have reflected the implementation of scientific approach which have been in accordance with the Permendikbud 81 Year 2013, and the teacher has realized well the aspect of observing, asking, gathering the information, associating, and communicating, and doing evaluation, affective, cognitive, and psychomotor aspects on the learning process as well. (3) The implementation of scientific approach has fostered the students’ scientific attitude of curiosity, respect for the data, critical, invention, open minded, diligent, and sensitivity towards the around environment.keyword : scientific approach, physics learning, scientific attitude
PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Ni Kadek Ani Parwati; ., Prof. Dr.I Wayan Suastra,M.Pd; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan model problem based-learning berbantuan peta konsep (MPBL-CM), model problem based-learning (PBL), dan model pembelajaran langsung (DI). Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah empat belas kelas. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Sampel terdiri dari tiga kelas (VIII2, VIII3, dan VIII4) dengan jumlah 120 siswa. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa yang dikumpulkan dengan tes hasil belajar. Tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal. Data hasil belajar fisika siswa menggunakan skor gain ternormalisasi. Pengujian hipotesis menggunakan ANAVA satu jalur dan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) untuk menguji komparasi pasangan skor rata-rata hasil belajar tiap kelompok perlakuan. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian menunjukan terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa antar kelompok MPBL-CM, MPBL, dan DI (F = 46,962; p
KOMPETENSI GURU FISIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL, KEPRIBADIAN, DAN DEMOGRAFI SOSIAL ., Gde Parie Perdana; ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5562

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi guru fisika dalam implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari kecerdasan emosional (EI), tipe kepribadian, dan demografi sosial. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif. Data penelitian adalah fakta, sifat-sifat, dan hubungan antara fenomena yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, tipe kepribadian, dan demografi sosial. Instrumen utama adalah peneliti sendiri. Analisis dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan alur kerja reduksi, paparan, dan verifikasi data. Hasil penelitian menjabarkan kompetensi guru model dari sudut pandang kecerdasan emosional, tipe kepribadian, dan demografi sosial guru model dalam mengajar serta seluruh tingkah laku dalam mengambil tindakan dan keputusan.Kata Kunci : EI, Kepribadian, Demografi Sosial, Kompetensi The purpose of this research was to describe the physics teacher competence in the implementation of Curriculum 2013 viewed from emotional intelligence (EI), personality type, and social demographic. The design of this research was qualitative research. Data of this research were facts, properties, and relationships between phenomena related to the emotional intelligence, personality, social demography and teachers competence. The main instrument was the researcher itself. Data Analysis was performed during and after data collection which consisted of reduction, exposure, and verification data. The result of this research describes competence of teacher model that viewed from emotional intelligence, personality type, and social demographic teacher in teaching and the whole teacher behavior when taking action and the decision.keyword : EI, personality, social demography, competence
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI ., Anny Maulida; ., Dra. Ni Made Pujani,M.Si; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v1i1.3768

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran metakognitif dengan siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan one way pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sawan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari sembilan kelas berjumlah 308 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling, berjumlah 70 orang. Variabel bebas dari penelitian ini adalah strategi pembelajaran metakognitif dan strategi pembelajaran konvensional, sedangkan variabel terikat adalah pemahaman konsep IPA. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pretest dan posttest dari pemahaman konsep IPA dalam bentuk pilihan ganda diperluas dengan jumlah 20 soal. Data dianalisis secara deskriptif dan ANAKOVA. Sebagai tindak lanjut digunakan uji least significant difference (LSD). Semua pengujian hipotesis menggunakan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran metakognitif dengan siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran konvensional (F = 6,871 dengan sig < 0,05). Hasil uji lanjut dengan LSD menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa yang belajar menggunakan Strategi Pembelajaran Metakognitif (M = 53,43 dan SD = 2,71) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional (M = 44,26 dan SD = 3,22).Kata Kunci : Kata-kata kunci: strategi pembelajaran metakognitif, strategi pembelajaran konvensional, pemahaman konsep. This research aimed at analyzing the difference of science concept comprehension between students who were taught by using metacognitive learning strategic and the students who were taught by using conventional learning strategic. The type of this research was quasi experiment research with one way pretest-posttest non-equivalent control group design. The population of this research was 308 eighth grade students of SMP Negeri 1 Sawan in academic year 2013/2014 which consisted of 9 classes. The samples, 70 students, were taken by using simple random sampling. Independent variables of this research were metacognitive learning strategic and conventional learning strategic, while the dependent variable was science concept comprehension. Data of this research were collected by using pretest and posttest of science concept comprehension in form of 20 extended multiple choice questions. Data of this research were analyzed descriptively and used ANACOVA. For further analysis, Least Significant Difference (LSD) was used. All hypothesis tests were done at significance range 5%. The result of the research shows that there is a difference of science concept comprehension between the group of students who are taught by using metacognitive learning strategic and the group of students who are taught by using conventional learning strategic (F = 6.871 with significances < 0.05). The result of further action of LSD shows that the concept comprehension of students who use meta-cognitive learning strategic (M = 53.43 and SD = 2.71) is higher than the students who use conventional learning strategic (M = 44.26 and SD = 3.22).keyword : Key word: Metacognitive learning strategic, conventional learning strategic, comprehensive concept.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED- LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA SMA ., Ni Luh Wiwin Arya Juniari; ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd; ., Putu Artawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v2i1.5498

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa, 2) mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran fisika, dan 3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap implementasi model pembelajaran problem based learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas X1 SMA Saraswati Seririt yang berjumlah 36 orang. Objek penelitian meliputi model problem based learning, kemampuan pemecahan masalah, aktivitas, dan tanggapan siswa. Data penelitian diperoleh dari hasil tes akhir siklus dan angket. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan 1) penerapan model problem based learning mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika. Hal ini terlihat dari perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan kalsikal siklus I dengan siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai siswa adalah 74,39 dengan ketuntasan klasikal 58,33%, sedangkan pada siklus II rata-rata nilai siswa adalah 81,31 dengan ketuntasan klasikal 80,05%, 2) aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan karena siswa diberikan kesempatan untuk berpendapat melalui kegiatan diskusi dan presentasi, dan 3) siswa memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap penerapan model pembelajaran problem based learning. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.Kata Kunci : model pembelajaran problem based learning, kemampuan pemecahan masalah. ABSTRACT This study aimed at 1) improving the students’ problem solving ability, 2) describing the students’ activity, and 3) describing the students’ responds toward the implementation of problem based learning. This study was Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. The subject of this study was the tenth grade students of class X1 at SMA Saraswati Seririt in academic years 2014/2015. The total number of the students in this study was 36 students. The object of this study were problem based learning, problem solving ability, student’s activity, and student’s respond. Data of the study were collected from the result test in the cycle 1 and the cycle 2, and from the questioner. Data were analyzed descriptively. The result of this study shows that, 1) the implementation of problem based learning is able to improve students problem solving physics ability. It can be seen from the average score ratio between at the cycle 1 and at the cycle 2. The average score at the first cycle is 74.39 with classical completeness 58,33%, meanwhile the average score at the second cycle is 81.31 with classical completeness 80.05%, 2) The students’ activities in learning activities has increased because students are given the opportunity to argue through discussions and presentations, and 3) the students’ responds toward the implementation of problem based learning in physics class is positive. Based on the research finding, it can be concluded that the implementation of problem based learning is able to improve students problem solving ability.keyword : problem based learning, problem solving ability
Co-Authors ., Dewa Ayu Putu Diah Oktaviani Lestari ., I Komang Suliasa ., Kadek Ari Widia Astuti ., Luh Gede Ika Dewi Kusumayanthi ., Ni Kadek Vingki Aryanti ., Ni Made Sastri Dwisarini ., Ni Putu Widyasanti ., Putu Fera Andriyani A. A. Istri Agung Rai Sudiatmika A. E. Putra Andriyani, Luh Putu Yeni Anny Maulida . Desak Made Citrawathi Devia Dewa Ayu Putu Diah Oktaviani Lestari . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Dr. Ni Made Pujani,M.Si . Drs. I Made Wirta, M.Pd . Fitriani, Herdiyana Gde Parie Perdana . Gde Parie Perdana ., Gde Parie Perdana Heny, Ajeng Purnama I Gede Dana Santika . I Gede Dana Santika ., I Gede Dana Santika I Gusti Agung Adi Putra Suryawan . I Gusti Agung Adi Putra Suryawan ., I Gusti Agung Adi Putra Suryawan I Kertut Purnamawan I Ketut Purnamawan I Ketut Purnamawan I Komang Suliasa . I Made Adi Wiadnyana . I Wayan Mindrawan . I Wayan Mindrawan ., I Wayan Mindrawan I Wayan Redhana I Wayan Sadia I Wayan Suastra Ida Bagus Putu Arnyana Ida Bagus Putu Mardana Iwan Suswandi Kadek Ari Widia Astuti . Ketut Janur Antariani . Ketut Purnamawan Ketut Purnamawan Luh Gede Ika Dewi Kusumayanthi . M.Pd Drs. I Made Wirta . MS Prof. Dr. Ketut Suma . Ni Kadek Ani Parwati . Ni Kadek Suratini . Ni Kadek Vingki Aryanti . Ni Luh Wiwin Arya Juniari . Ni Luh Wiwin Arya Juniari ., Ni Luh Wiwin Arya Juniari Ni Made Sastri Dwisarini . Ni Putu Widyasanti . Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Prof. Dr. Ketut Suma, MS . Putra, A. E. Putu Asta Widya Widnyana . Putu Asta Widya Widnyana ., Putu Asta Widya Widnyana Putu Budi Adnyana Putu Fera Andriyani . Sitohang, Rina Agustini Srinadi, Desak Nyoman Suyoga Wiguna, Anak Agung Gde Wanda Yudi Astari . Waruwu, Wenimanwati Widiartini, Kadek Leni Yuliana, Ina