Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Ascophyllum nodosum SERBUK DAN CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA BERDAUN MERAH (Lactuca sativa var. crispa) Falasifa, Asfia; Slameto, .; Hariyono, Kacung
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 1, No 3: FEBRUARI
Publisher : Berkala Ilmiah Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.649 KB)

Abstract

[ENGLISH] This Study was aimed to determine the effect of Ascophyllum nodosum extract with powder and liquid form on the growth of red lettuce in the field. The experiment is conducted on field trials area of Kyungpook National University, Sangju, Gyeongsangbuk-do, South Korea from . The treatments that used are extract powder and liquid form with concentration 0g / l and 4g / l for each treatment . There are four combinations of treatments and each treatment combination was repeated 45 times. The results showed that the extract of seaweed with the concentratio  4g/l proved to provide significant results for most parameters. A. nodosum seaweed extract powder gives the best results on the growth of red lettuce plants compared to extract liquid. Keywords: Ascophyllum nodosum; Extract; Foliar Feeding; Red Lettuce; Seaweed [INDONESIAN] Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak Ascophyllum nodosum dengan bentuk serbuk dan cair terhadap pertumbuhan selada merah di lapangan. Penelitian dilakukan pada lahan uji coba Kyungpook National University, Sangju, Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Perlakuan yang digunakan yaitu ekstrak berbentuk serbuk dan berbentuk cair dengan konsentrasi 0g/l dan 4g/l untuk masing-masing perlakuan. Terdapat 4 kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 45 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak rumput laut dengan konsentrasi 4g/l terbukti memberikan hasil yang signifikan pada sebagian besar parameter. Ekstrak rumput laut A. nodosum berbentuk serbuk memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman selada merah dibandingkan ekstrak berbentuk cair. Kata Kunci: Ascophyllum nodosum; Pupuk Daun; Rumput Laut; Selada Merah How to citate: Falasifa A, Slameto, K Hariyono. 2014. Pengaruh pemberian ekstrak Ascophyllum nodosum serbuk dan cair terhadap pertumbuhan tanaman selada berdaun merah (Lactuca sativa var. crispa). Berkala Ilmiah Pertanian 1(3): 62-64
Cloning coat protein gene of CBSD (cassava brown streak disease) at cassava (Manihotesculentum) Restanto, Didik Pudji; ., Slameto; Kriswanto, Budi; Addy, Hardian Susilo; Handoyo, Tri
UNEJ e-Proceeding Indonesian Protein Society (IPS), International Seminar and Workshop 2014
Publisher : UNEJ e-Proceeding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cassava Brown Streak Disease (CBSD) is a major disease in cassava plants which have the serious problems in cassava plantations in the world, especially in Africa, Tanzania and India (Wassawaet., al, 2010). In Indonesia, the virus is still not optimal yet in the handling. The disease is present in plants that can destructive cassava leaves, stems and tubers.  It was greatly reduces the quality and production in the world such as India.  The decrease of cassava yield can reach 100% due to disease of CBSD (Lopez, 2003). The primer was designed from the coat protein gene of CBSD with a distance of 380 bp (Abarshiet.,al, 2012). The primers designed the forward primer (GGARCCRATGTAYAAATTTGC) and Reverse (GCWGCTTTTA  TYACAAAMGC). The RNA isolation have been used Plant Virus RNA Kit (Geneaid).  The CBSD RNA concentration around 55,2ng/ul.  The RT PCR program were one cycle of RT PCR reaction (45oC for 30 min), denaturation (45oC for 5 min) and 30 cycles for denaturation (94oC for 1 min), annealing (52oC for 30 sec), extention  (72oC for 1 min).  The results showed a single band of about 380 bp which is the  distance between the two primers were tested.  The multiplication shoot around 5 shoots per meristem explants with a combination of 0.5 ppm and 0.1 ppm BAP GA3 Keyword : Cassava Brown Streak Disease (CBSD), CASSAVA (Manihotesculentum), RT PCR
PENGARUH AMMONIUM (NH4+) DAN NITRAT (NO3-) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI TANAMAN KEMANGI (Ocimum basilicum) DENGAN SISTEM HIDROPONIK Damayanti, Dwi Putri Oktavia; Handoyo, Tri; S, Slameto
AGRITROP Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.653 KB) | DOI: 10.32528/agr.v16i1.1560

Abstract

Kemangi (Ocimum basilicum) merupakan salah satu sayuran dan menjadi bagian dari bahan pangan yang cukup disukai masyarakat. Tanaman kemangi di dalamnya juga mengandung minyak atsiri. Mengingat peran penting kemangi terhadap kehidupan manusia, maka diperlukan optimalisasi budidaya kemangi dengan hidroponik. Kandungan atsiri sendiri diketahui dapat diperoleh dari ekstrak daun kemangi, sehingga diperlukan daun kemangi yang berukuran lebar agar mampu menghasilkan minyak atsiri yang banyak. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, oleh karena itu diperlukan penambahan NH4+ dan NO3- untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan pembesaran sel. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse dan Laboratorium CDAST Universitas Jember pada Mei hingga Agustus 2017. Metode penelitian yang digunakan ialah metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama ialah beberapa konsentrasi nutrisi ammonium (NH4+) yang terdiri dari kontrol, 3 x 10-3 mol/l, 6 x 10-3 mol/l .Faktor kedua yakni faktor konsentrasi nutrisi nitrat (NO3-) yang terdiri dari kontrol, 3 x 10-3 mol/l, dan 6 x 10-3 mol/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan NH4+ dan NO3- berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kandungan minyak atsiri kemangi. Konsentrasi NH4+  (3 x 10-3 mol/l) dan NO3- + (3 x 10-3 mol/l) menghasilkan minyak atsiri terbanyak yakni 0,050 ml
PENERAPAN TEKNOLOGI AEROPONIK UNTUK PRODUKSI BENIH KENTANG DI DESA NGADISARI KABUPATEN PROBOLINGGO Slameto Slameto; Indri Fariroh; Riza Yuli Rusdiana
Dharmakarya Vol 11, No 1 (2022): Maret, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i1.36136

Abstract

Petani kentang di Desa Ngadisari selama ini menggunakan benih kentang dari daerah lain atau benih dari pertanaman sebelumnya dalam budidaya kentang, sehingga kualitas benih tidak dapat terjamin. Selain itu, benih yang digunakan mudah terserang penyakit sehingga menyebabkan produktivitas kentang turun. Harga benih kentang yang mahal juga menjadi masalah bagi petani. Produksi benih kentang menggunakan teknologi aeroponik merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan wawasan petani di bidang teknologi pertanian, meningkatkan produktivitas kentang, serta kemandirian petani dalam memproduksi benih kentang yang bermutu. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu sosialisasi tentang persiapan bibit kentang, pemasangan aeroponik, penanaman planlet, dan pemberian nutrisi pada tanaman. Setelah mengikuti kegiatan pengabdian, anggota kelompok tani Jaya Makmur bertambah wawasannya tentang teknologi pembibitan kentang serta memahami tentang pentingnya penggunaan benih bermutu untuk meningkatkan produktivitas kentang. Penerapan teknologi aeroponik dalam produksi benih kentang di Desa Ngadisari mampu meningkatkan produktivitas kentang, mengasah keterampilan petani dalam menghasilkan benih kentang yang bermutu, serta memberikan motivasi bagi petani untuk menjalankan usaha di bidang penyediaan benih kentang.
Correlation Between Secondary Metabolites of Leaf and the Resistance to Leaf Rust (Hemileia vastatrix) on Several Arabica Coffee Clones Gatot Subroto; Dwi Erwin Kusbianto; Sholeh Avivi; Slameto Slameto; Setiyono Setiyono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2019): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.61 KB) | DOI: 10.22146/ipas.42124

Abstract

Indicator of coffee resistance to leaf rust attack (Hemileia vastatrix) is needed to select superior coffee plants resistant to biotic stress. This study aims to find the relationship between the content of secondary metabolites and the intensity of leaf rust attack, so that it becomes a reference in the selection of future coffee plants. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with several coffee clones as a treatment. This test tested 5 Arabica coffee clones consisting of Komasti, Maragogik, Usda, Andong sari, and HDT clones. Each consists of 3 replications, and each replication consists of 2 sample plants. Observations were made by observing the intensity of the attack, and plant metabolites such as phenolic content, flavonoids and antioxidant activity were observed when the leaves had been attacked by Hemileia vastatrix. Correlation of leaf rust attack levels with phenolic content, flavonoids and antioxidant activity showed a relationship between each observation variable. Flavonoid content in certain conditions can be used as an indicator to get Arabica coffee plants that are resistant to the attack of leaf rust.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Ascophyllum nodosum SERBUK DAN CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA BERDAUN MERAH (Lactuca sativa var. crispa) Asfia Falasifa; . Slameto; Kacung Hariyono
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 1 No 3 (2014): FEBRUARI
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.649 KB)

Abstract

[ENGLISH] This Study was aimed to determine the effect of Ascophyllum nodosum extract with powder and liquid form on the growth of red lettuce in the field. The experiment is conducted on field trials area of Kyungpook National University, Sangju, Gyeongsangbuk-do, South Korea from . The treatments that used are extract powder and liquid form with concentration 0g / l and 4g / l for each treatment . There are four combinations of treatments and each treatment combination was repeated 45 times. The results showed that the extract of seaweed with the concentratio  4g/l proved to provide significant results for most parameters. A. nodosum seaweed extract powder gives the best results on the growth of red lettuce plants compared to extract liquid. Keywords: Ascophyllum nodosum; Extract; Foliar Feeding; Red Lettuce; Seaweed [INDONESIAN] Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak Ascophyllum nodosum dengan bentuk serbuk dan cair terhadap pertumbuhan selada merah di lapangan. Penelitian dilakukan pada lahan uji coba Kyungpook National University, Sangju, Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Perlakuan yang digunakan yaitu ekstrak berbentuk serbuk dan berbentuk cair dengan konsentrasi 0g/l dan 4g/l untuk masing-masing perlakuan. Terdapat 4 kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 45 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak rumput laut dengan konsentrasi 4g/l terbukti memberikan hasil yang signifikan pada sebagian besar parameter. Ekstrak rumput laut A. nodosum berbentuk serbuk memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman selada merah dibandingkan ekstrak berbentuk cair. Kata Kunci: Ascophyllum nodosum; Pupuk Daun; Rumput Laut; Selada Merah How to citate: Falasifa A, Slameto, K Hariyono. 2014. Pengaruh pemberian ekstrak Ascophyllum nodosum serbuk dan cair terhadap pertumbuhan tanaman selada berdaun merah (Lactuca sativa var. crispa). Berkala Ilmiah Pertanian 1(3): 62-64
ISOLASI cDNA SUCROSE TRANSPORTER (SUT) DARI BATANG TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) - Slameto; Bambang Sugiharto
Agrovigor Vol 3, No 2 (2010): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v3i2.260

Abstract

Sucrose Transporter (SUT) is kind of protein transporter that control in sucrose translocation. Sucrose Transporter is intermediate in translocation of sucrose from apoplasmic to simplasmic. SUT facilitates sucrose transportation from vascular tissues to parenchyma cells toward in node sugarcane stem. This research was purposed to isolate cDNA SUT from sugarcane stem, and cloned in Escherichia coli strain DH5α. Total RNA of sugarcane stem was isolated by single step method, then add with oligo dT in order to obtain the first strand of SUT cDNA then used as template for PCR. The primer used for PCR is 5’ –ggg ctg att gtg gcc atg tc- ‘3 (SUT-F) and 5’ –tgc cct ttg tct ccg gaa cc- ‘3 (SUT-R). PCR was programmed as follow denaturation at 94°C for 2 minutes and 30 second, annealing at 54°C for 30 s, extension at 72°C 2 min and 7 min, and storage at 4°C for unlimited, It was for 30 cycles. Complementary DNA SUT from PCR ligalized to pTOPO bunt-end, then it cloned in to E. coli strain DH5α. The cloning resulted then be sequenced in order to observe the homologues with other nucleotides sequences of some plant using BLASTn program in GENE BANK NCBI and the level of homology determined by Genetyx program. The concentrated of total RNA isolated was 5,024 μg/μl, with purity of 1,85. Complementary DNA SUT fragment from PCR with size 2037 bp appropriated to the both of primer was used. Complementary DNA SUT fragment showed by analyzed some of restriction enzyme e.g. EcoRI, PstI and BamHI. Homologues of this cDNA SUT fragment was 100% to SoSUT 2A of sugarcane stem and 84% to OsSUT of rice plant (Casu et al ., 2003).
Pengaruh Cekaman Suhu Tinggi pada Fase Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Umbi Dua Varietas Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Riani Ningsih; Slameto; Ketut Anom Wijaya
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i2.390

Abstract

Kentang umumnya dapat tumbuh optimal di dataran tinggi, ketika kentang ditanam di dataran medium maka pertumbuhan tanaman akan terganggu. Hal ini dikarenakan pada dataran medium memiliki suhu yang relative tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui respon tanaman kentang jika ditanam pada suhu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman suhu tinggi pada fase bibit terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman kentang yang dilaksanakan di Jember dengan ketinggian di atas 500 mdpl (suhu rerata 320C). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama perlakuan suhu yaitu, Suhu Kontrol 320C (T0), Suhu 250C 16 jam dan 350C, 8 jam selama 15 hari (T1), Suhu 420C selama 8 jam (T2). Faktor kedua perlakuan varietas yaitu, varietas atlantik (V1), dan varietas granola (V2). Sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan ulangan 4 kali. Data dianalisis menggunakan uji lanjut jarak berganda duncan 5%. Hasil penelitian interaksi antara perlakuan cekaman suhu kontrol 320C dan varietas granola kembang menunjukkan hasil terbaik pada variabel pengamatan tinggi tanaman sebesar 36,31 cm, jumlah daun sebanyak 15,95 helai, dan kandungan karbohidrat sebesar 22,49 mg/g. Sedangkan interaksi antara perlakuan cekaman suhu kontrol 320C dan varietas atlantik menunjukkan hasil terbaik pada variabel pengamatan berat umbi sebesar 17,4 g.
Correlation Between Secondary Metabolites of Leaf and the Resistance to Leaf Rust (Hemileia vastatrix) on Several Arabica Coffee Clones Gatot Subroto; Dwi Erwin Kusbianto; Sholeh Avivi; Slameto Slameto; Setiyono Setiyono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2019): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.42124

Abstract

Indicator of coffee resistance to leaf rust attack (Hemileia vastatrix) is needed to select superior coffee plants resistant to biotic stress. This study aims to find the relationship between the content of secondary metabolites and the intensity of leaf rust attack, so that it becomes a reference in the selection of future coffee plants. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with several coffee clones as a treatment. This test tested 5 Arabica coffee clones consisting of Komasti, Maragogik, Usda, Andong sari, and HDT clones. Each consists of 3 replications, and each replication consists of 2 sample plants. Observations were made by observing the intensity of the attack, and plant metabolites such as phenolic content, flavonoids and antioxidant activity were observed when the leaves had been attacked by Hemileia vastatrix. Correlation of leaf rust attack levels with phenolic content, flavonoids and antioxidant activity showed a relationship between each observation variable. Flavonoid content in certain conditions can be used as an indicator to get Arabica coffee plants that are resistant to the attack of leaf rust.
PENGARUH AMMONIUM (NH4+) DAN NITRAT (NO3-) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI TANAMAN KEMANGI (Ocimum basilicum) DENGAN SISTEM HIDROPONIK Dwi Putri Oktavia Damayanti; Tri Handoyo; Slameto S
AGRITROP Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v16i1.1560

Abstract

Kemangi (Ocimum basilicum) merupakan salah satu sayuran dan menjadi bagian dari bahan pangan yang cukup disukai masyarakat. Tanaman kemangi di dalamnya juga mengandung minyak atsiri. Mengingat peran penting kemangi terhadap kehidupan manusia, maka diperlukan optimalisasi budidaya kemangi dengan hidroponik. Kandungan atsiri sendiri diketahui dapat diperoleh dari ekstrak daun kemangi, sehingga diperlukan daun kemangi yang berukuran lebar agar mampu menghasilkan minyak atsiri yang banyak. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, oleh karena itu diperlukan penambahan NH4+ dan NO3- untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan pembesaran sel. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse dan Laboratorium CDAST Universitas Jember pada Mei hingga Agustus 2017. Metode penelitian yang digunakan ialah metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama ialah beberapa konsentrasi nutrisi ammonium (NH4+) yang terdiri dari kontrol, 3 x 10-3 mol/l, 6 x 10-3 mol/l .Faktor kedua yakni faktor konsentrasi nutrisi nitrat (NO3-) yang terdiri dari kontrol, 3 x 10-3 mol/l, dan 6 x 10-3 mol/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan NH4+ dan NO3- berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kandungan minyak atsiri kemangi. Konsentrasi NH4+  (3 x 10-3 mol/l) dan NO3- + (3 x 10-3 mol/l) menghasilkan minyak atsiri terbanyak yakni 0,050 ml