Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendekatan Teori Efektivitas Hukum Dalam Penyelesaian Kasus Dugaan Malapraktik Yang Dilakukan Oleh Dokter Yolanda, Margaretta Silvia; Rosalita, Renny; Agus Santoso, Aris Prio
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Maret)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i2.4825

Abstract

Pasal 29 UU No. 36/2009 tentang Kesehatan mengamanahkan adanya mediasi dalam kasus kelalaian medis. Meskipun demikian pada implementasinya, penyelesaian sengketa melalui jalur non litigasi itu juga tidak menemukan titik terang sehingga hal ini tetap berlanjut pada jalur litigasi. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendekatan teori efektivitas hukum jika dikaitkan dengan penyelesaian kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oleh dokter. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan pengumpulan data sekunder yang menitikberatkan pada conceptual approach. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan konsep efektifitas hukum, pada prinsipnya hukum itu efektif atau tidaknya suatu hukum ditentukan oleh 5 (lima) faktor. Kenyataaanya faktor-faktor ini tidak dapat dilaksanakan secara maksimal dalam penyelesaian kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oleh dokter. Sehingga dapat dikatakan bahwa penyelesaian sengketa yang saat ini dilakukan oleh aparat penegak hukum belum sesuai dengan kaidah teori efektifitas hukum. Seperti contohnya; Pasal 29 UU No. 36/2009 yang seringkali terlupakan oleh aparat penegak hukum, aparat penegak hukum sering langsung main tangkap saja begitu dapat laporan tanpa diselidiki terlebih dahulu, belum adanya pengadilan khusus profesi kedokteran, maysarakat belum (dalam hal ini korban/keluarga) memahami Pasal 29 UU No. 36/2009 dan masyarakat lebih cenderung membawa kasus ini ke jalur litigasi, budaya memaafkan dan ikhlas yang sepertinya begitu sulit dilakukan jika tidak diimbangi dengan penggantian rugi.
Legal Protection of Health Workers Against Alleged Acts of Abortion that Have Been Committed: A Legal Realism Approach Hia, Christian Peter Nafitri; Agus Santoso, Aris Prio
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 4 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (November)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i4.5558

Abstract

Dewasa ini, para tenaga kesehatan yang membantu melakukan aborsi atas permintaan ibu/orang tua selalu didakwa dan dijatuhi hukuman berdasarkan KUHP, padahal tenaga kesehatan sifatnya adalah lex spesialis yang mana memiliki peraturannya sendiri. Kenyataanya, setiap orang termasuk tenaga Kesehatan yang membantu melakukan aborsi selalu dibawa ke jalur hukum untuk langsung diamankan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum tenaga kesehatan terhadap dugaan tindakan aborsi yang telah dilakukan: pendekatan realisme hukum.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, Penelitian ini secara yuridis akan dikaji aspek normatif tentang perlindungan hukum pasien berdasarkan asas kepastian hukum dan peraturan perundang-undangan yang menitikberatkan pada konseptual approach, dan statute approach. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan realisme hukum ini memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan sebagai terduga pelaku tindakan aborsi untuk tidak dilakukan penahanan sebelum terbukti bersalah. Sebab, belum tentu yang dilakukan karena persekongkolan dengan ibu/orang tua. Ada kewenangan dari organisasi profesi tenaga Kesehatan untuk meninjau kebenaran dari kasus ini. Polisi tidak boleh langsung menahan tenaga kesehatan karena hal itu akan mengganggu jalannya pelayanan kesehatan yang diberikan dan mencederai konsep realisme hukum. Upaya untuk tidak menahan tenaga kesehatan merupakan solusi perlindungan hukum tenaga kesehatan atas kasus dugaan tindakan aborsi agar tidak mencederai pelayanan kesehatan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan tersebut.
Gambaran Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Obat di Apotek Area Boyolali Choirin Nisa, Triya; Nazar, Ahlul; Siska Wardani, Tatiana; Tribudi, Alif; Elmaya, Yuni; Agus Santoso, Aris Prio
Media Farmasi Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.449 KB) | DOI: 10.53359/mfi.v17i1.187

Abstract

Apotek adalah tempat tertentu, tempat pekerjaan kefarmasian pendistribusian obat, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada warga. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pendukung perkembangan apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek daerah Boyolali. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif non eksperimental. Pengumpulan data dilakukan melalui survei langsung terhadap pelanggan apotek dengan memberikan kuesioner kepada responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan Responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian didominasi oleh perempuan (72%), rentang usia 20-22 tahun (44%). Petugas Apotek memberikan informasi tentang efek samping obat dengan gap (- 0.12) dan tingkat kesesuaian (96.3%) dimensi reability merupakan dimensi yang paling memerlukan perbaikan karena tingkat kesesuaiannya terendah diantara yang lain yaitu (98.1%) dengan nilai kesenjagan (-0.06). Obat yang dijual di Apotek lengkap dan mutunya terjamin, Apotek memiliki ruang tunggu yang bersih dan nyaman, petugas Apotek memberikan pelayanan yang ramah dan petugas Apotek bersedia melayani konsultasi konsumen. Penelitian ini, menunjukkan sebagian besar pengunjung di Apotek area Boyolali memiliki persepsi yang baik terhadap pelayanan informasi obat Apotek.
Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Obatdi Apotek Kinan Farma Mojosongo Periode November-Desember Tahun 2021 Destiyani; Nisa, Nisa Amallia; Zaila M.A, Tiara; Agus Santoso, Aris Prio
Media Farmasi Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.854 KB) | DOI: 10.53359/mfi.v17i1.189

Abstract

Pharmaceutical service is a form of professionalism in the health sector which is the responsibility of a health professional, especially pharmacists. A pharmacy is a pharmaceutical service facility where the pharmacy is one of the places for a pharmacist to practice pharmacy. Rapid developments have occurred in pharmacies where there is a new pharmacy paradigm, namely from drug oriented (drug service) to patient oriented (patient service) which refers to pharmaceutical care (pharmaceutical care). The benefits of this study are expected to determine the level of patient satisfaction with service quality and can provide health information to patients in order to improve the quality of drug services at the Kinan Farma Pharmacy. This research is an observational study, where the data is taken using a questionnaire based on the inclusion criteria that have been set. The results showed that the picture of Kinan Farma's pharmacy satisfaction was highest in the dimension of reliability (reliability) with a percentage of 92.3%. Based on the average dimension of satisfaction that was processed, the results obtained a percentage of 87% which indicates a very satisfied category.
Cultural Literacy Training: Maintaining the Value of Harmonizing Local Culture amidst the Onslaught of Foreign Culture Agus Santoso, Aris Prio; Winarti, Winarti
Abdi Masyarakat Vol 6, No 1 (2024): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v6i1.6248

Abstract

This community service will be carried out regionally in Hargobinangun Village (Jl. Kaliurang KM. 20 Sawungan, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta). The targets of this Community Service are traditional, religious leaders, Small and Medium Business actors and also the community who manage tourism in Hargobinangun Village. The aim of this community service is to train the community to increase the speed of the process of increasing human resource capabilities towards cultural literacy in accordance with the rate of growth development. The method used in this service is a literal approach, namely an action plan consisting of a set of steps to solve a problem or achieve a goal, then a mental procedure in the form of a sequence of steps that uses creative efforts to achieve a certain goal. This community service is planned to be carried out within 2 months after obtaining approval from the Educational Institution and Partners. Based on the results of Community Service, data was obtained that young people in Hargobinangun Village have participated in foreign cultures. Ways to maintain local culture amidst the onslaught of foreign culture include: using social media, educating parents, all village activities involving young people, and innovating food products originating from foreign countries into local food products that still maintain their philosophy. After the activity was carried out, it showed that 20 participants had understood the training material provided. However, to apply the material in everyday life, only 75% are able to apply it. One of the reasons is the lack of capital when innovating existing Jadah and the need for tools that are deemed inadequate. As many as 75% of participants have started marketing innovative products as an implementation of harmonized values amidst the onslaught of foreign culture. 
Pendidikan Anti Korupsi Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia di PT. Global Lubna Jaya Sukoharjo Agus Santoso, Aris Prio; Irawan AM, Ady
Kreativasi : Journal of Community Empowerment Vol. 3 No. 2 (2024): Vol.3 No.2,2024: September 2024
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/kreativasi.v3i2.34300

Abstract

Indonesian workers abroad often face different work environments compared to Indonesia, including stricter ethical and moral standards. They represent the nation in their host countries. Anti-corruption education for prospective Indonesian workers can help build a positive image of professionalism and integrity, increasing other countries' trust in their quality and work ethics. The goal of this education is to develop a firm stance against workplace corruption both domestically and abroad. The community service partner is PT. Global Lubna Jaya Sukoharjo. The service method is online, using simulations and case studies. Results show significant understanding of anti-corruption culture among the participants, who commit to avoiding corrupt practices and fighting corruption together.
Training: Anti-Corruption Educational and Cultural Communication Strategy with a Pragmatic and Approach Communal Challenge Agus Santoso, Aris Prio; Rozzaq Wijaya, Rahmaditya Khadifa Abdul
Abdi Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v6i2.7331

Abstract

Currently, corruption has permeated various levels of administration, including at the village level such as Selomarto Village, Giriwoyo District, Wonogiri Regency. Both village officials and the general public are involved in daily corrupt practices, posing significant challenges to the integrity of village fund management. To address this issue, Training on Communication Strategies for Anti-Corruption Education and Culture was conducted with a Pragmatic and Communal Challenge Approach as part of Community Engagement in the Village. The results of this engagement indicate that the implemented communication strategy successfully increased awareness, participation, and commitment of Selomarto Village community members in combating corruption. The community effectively implemented strict oversight of village funds and conducted sustained social campaigns, building a strong anti-corruption culture. The commitment of the PKK Empowerment and Family Welfare Community in Selomarto Village as a change agent in corruption prevention serves as an inspiration to other regions, although ongoing challenges such as continuous support from various stakeholders remain a primary focus. Therefore, efforts to sustain local governance integrity and continuity should be continuously promoted to ensure the positive effects of this engagement continue to grow and serve as a positive example for other communities in building a clean and transparent governance system.  
Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Pelayanan Administrasi Kesehatan Romadoni, Nacipa Ririn; Purwaningtyas, Letifa; Anggraini, Nurul; Ramadani, Lastri; Agus Santoso, Aris Prio
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Maret 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v2i1.133

Abstract

Kurangnya kesadaran masyarakat akan nilai-nilai Pancasila menunjukkan implementasi nilai-nilai sila Pancasila belum maksimal diterapkan pada masyarakat khususnya pada pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila serta hambatan dalam pelayanan administrasi kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kasus untuk mencari data yang diperlukan. Dari hasil yang ditemukan di lapangan, bahwa nilai-nilai Pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima sudah diimplementasikan di rumah sakit. Direktur rumah sakit memiliki peran penting dalam penerapannnya. Hambatan dalam pengimplementasian ini  adalah hambatan secara internal terdapat pada petugas yang masih terlambat masuk kerja, tidak mengikuti rapat evakuasi, dan lainnya. Sehingga direktur rumah sakit dan jajarannya harus dapat memberikan evaluasi, dukungan serta contoh kepada petugas rumah sakit terutama administrator.
Model Pendidikan Terpadu Aswaja Nusantara sebagai Inovasi Pendidikan Multikultural untuk Membentuk Generasi Toleran Agus Santoso, Aris Prio; Ahmad, Norkhairi
NAHNU: Journal of Nahdlatul Ulama and Contemporary Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): NAHNU
Publisher : LAKPESDAM MWCNU Palengaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63875/nahnu.v3i1.65

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the Aswaja Nusantara Integrated Education Model (Pendidikan Terpadu Aswaja Nusantara/PTAN) in pesantren. Using a descriptive-analytical approach with qualitative methods, data was obtained through questionnaires from santri at Pondok Pesantren Salafiyah Daarul Huda Sukoharjo and related literature. The findings show that PTAN is a multicultural educational innovation based on the Nahdlatul Ulama tradition, integrating moderate Aswaja values with the challenges of the digital era and societal diversity. PTAN combines religious, general knowledge, and technology in a holistic curriculum, producing religious, tolerant, and adaptable students. The implementation of PTAN in the pesantren shows positive results in the internalisation of Aswaja values, although there is still a need for strengthening digitalisation, parental involvement, and industry collaboration.     Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Model Pendidikan Terpadu Aswaja Nusantara (PTAN) di pesantren. Menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metode kualitatif, data diperoleh melalui kuesioner kepada santri di Pondok Pesantren Salafiyah Daarul Huda Sukoharjo dan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PTAN adalah inovasi pendidikan multikultural berbasis tradisi Nahdlatul Ulama, yang mengintegrasikan nilai moderat Aswaja dengan tantangan digital dan keberagaman masyarakat. PTAN menggabungkan ilmu agama, umum, dan teknologi dalam kurikulum holistik, menghasilkan peserta didik yang religius, toleran, dan adaptif. Implementasi PTAN di pesantren menunjukkan hasil positif dalam internalisasi nilai Aswaja, meskipun masih perlu penguatan dalam digitalisasi dan keterlibatan orang tua serta kolaborasi industri.
Legal Design Thinking untuk Edukasi Konsumen Generasi Z terhadap Risiko Kesehatan Pangan Inovatif di E-Commerce Ilham Komarudin; Domingos Soares; Agus Santoso, Aris Prio; Retna Dewi Lestari
Journal of Law Justice (JLJ) Vol 3 No 2 (2025): Journal of Law Justice
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jlj.v3i2.4406

Abstract

This study aims to develop a legal education strategy based on Legal Design Thinking to enhance Generation Z's understanding of food safety risks in the e-commerce environment. Employing a qualitative descriptive method with a literature and conceptual approach, the research analyzes the application of Legal Design Thinking in legal education related to innovative food products. The novelty of this study lies in the use of Legal Design Thinking as a visual, participatory, and user-centered legal education strategy, an approach that has not been comprehensively explored in previous research. The findings indicate that this approach can transform legal education into a more inclusive and adaptive model tailored to the digital characteristics of Generation Z. By integrating user empathy, legal visualization, and technological innovation into a problem-based design process, Legal Design Thinking simplifies complex regulations into easily understandable information while promoting active engagement of young people as legal subjects. In the context of e-commerce, this approach bridges the legal communication gap and fosters a culture of consumer protection grounded in collaboration and sustainable digital legal literacy. In conclusion, Legal Design Thinking is a strategic innovation that should be adopted by relevant institutions and educational bodies through cross-disciplinary collaboration and the use of digital media.