Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

OPTIMALISASI KELAS YOGA VINYASA OLEH IBU HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK MUSYTASYFAH KARAWANG Puspita, Erlin; Syaripah, Rosita; Yuliani, Vini
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v3i2.1410

Abstract

Seorang wanita yang sedang berada dalam masa kehamilan sering mengalami perubahan secara fisik maupun perubahan secara psikologis. Perubahan ini akan terus terjadi selama 9 bulan masa kehamilan. Kondisi tersebut menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada fisik ibu hamil dan kecemasan. Yoga pada ibu hamil bertujuan sebagai pengalihan perhatian, mengurangi kecemasan dan tekanan, menenangkan pikiran, meningkatkan kualitas tidur, membantu mengurangi konstipasi dan merangsang nafsu makan. Klinik Musytasyfah merupakan salah satu klinik di Kabupaten Karawang yang memiliki kelas yoga vinyasa dengan cakupan ibu hamil yang mengikuti yoga vinyasa sebanyak 40% dari semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Kemahilan di klinik Musytasyfah. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan keberadaan kelas yoga vinyasa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu untuk melakukan yoga vinyasa dan mengikuti kelas yoga vinyasa. Adapun peserta kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu ibu hamil trimester III normal yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Musytasyfah. Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang  terdiri dari tiga tahap. Masing-masing tahap terdiri dari 10 orang, Tahap I pemberian kuesioner pre test dan pemberian penyuluhan dengan menggunakan leaflet, tahap II pelaksanaan yoga vinyasa dan tahap III yaitu evaluasi dan pemberian post test. Kegiatan ini berhasil mengoptimalkan kelas yoga vinyasa dengan meningkatnya pengetahuan dan kemampuan ibu hamil trimester III dalam melakukan yoga vinyasa di Klinik Musytasyfah.
PENGARUH EDUKASI PERILAKU SEKS BERESIKO TERHADAP SIKAP DAN NIAT PRILAKU SEKS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 39 CIJANTUNG DI JAKARTA TIMUR TAHUN 2023 Debbiyantina; Syaripah, Rosita; Marlina, Endah; Sholihat, Suci
Jurnal Online Dengan Open Journal System Vol 4 No 2 (2024): JMSWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jmswh.v4i2.1657

Abstract

Remaja Indonesia sedang mengalami perubahan nilai,sikap dan perilaku tentang seksualitas yang sangat cepat dan membingungkan , Mereka menjadi lebih liberal dalam mengungkapkan perasaan seksual mereka, terutama di daerah perkotaan yang mudah aksesnya keberbagai fasilitas hiburan, termasuk klub malam, diskotik dan pornografi melalui film, video, majalah, buku dan internet, rasa ingin tahu remaja,dapat mendorong untuk keinginan bereksperimen lebih banyak dengan rasa ingin tahu mereka, sehingga banyak dari mereka terlibat dalam perilaku seksual berisiko:. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Pengaruh edukasi tentang prilaku seks beresiko terhadap sikap dan niat Prilaku seks pada remaja di SMA Negeri 39 Cijantung di Jakarta Timur. Tahun 2023. Metode Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design dan menggunakan model non equivalent control group design. Kedua kelompok diberikan pre dan post test untuk menilai adanya perubahan pada variabel niat, sikap dan perilaku, intervensi dilakukan berupa pemberian edukasi seks beresiko pada remaja. Adapun Sampel yang digunakan adalah tehnik purposive sampling, dengan 67 siswa untuk kelompok kontrol, dan 67 siswa untuk kelompok intervensi, analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh dalam penelitian ini dengan menggunakan Uji wilcoxon sign rangk test, adapun Dari Hasil yang didapat tentang Niat untuk Remaja beresiko Seks didapatkan sebelum dilakukan intervensi adalah 27,2% dan setelah dilakukan intervensi Niat untuk melakukan seks beresiko menurun menjadi 13,6%. Ada hubungan antara niat tentang seks beresiko pada remaja sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensihasil dari uji statistik untuk perbedaan skor niat, dengan P Value 0,000. Dan Dari hasil Sikap tentang seks beresiko memiliki rata-rata penurunan skor sebesar 34 , dengan P value 0,000, kemudian untuk hasil persepsi memiliki nilai mean 34,4 dengan p value 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan intervensi yang telah dilakukan terhadap perubahan niat, sikap, dan perubahan persepsi responden. Dengan adanya hasil tersebut diharapkan berbagai pihak untuk memberikan edukasi tentang seks beresiko pada remaja secara berulang dengan menggunakan metode yang menarik.
Determinan Persepsi Ibu Hamil Terhadap Senam Dan Yoga Prenatal Di Masa Pandemi Covid-19 Syaripah, Rosita; Marlina, Endah Dian
Jurnal Kebidanan Malakbi Vol 4 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/b.v4i2.763

Abstract

Pregnant women are a group of people who are vulnerable to infection with the Covid-19 virus. The COVID-19 pandemic has caused restrictions on routine health services including maternal and neonatal health services so optimal physical activity is needed in the form of prenatal exercise and yoga that can be done at home to improve maternal fitness as a form of increasing immunity for pregnant women. The purpose of this study was to determine the perception of pregnant women on prenatal exercise and yoga during the COVID-19 pandemic. This study used a cross-sectional design from July – September 2022. The sample of this study was 100 people, taken by random sampling, the data were analyzed by Chi-square. The variables related to the perception of the vulnerability of pregnant women to exercise and yoga during the COVID-19 pandemic were income with a P value (0.05) and the amount of parity (p-value 0.01), as well as the determinant of the perception of the benefits of pregnant women's behavior, namely the type of education (p Value 0.045), it can be concluded that there is a relationship between income, parity ,and education on the perception of pregnant women towards Prenatal gymnastics and yoga during the COVID-19 pandemic at Karang Kitri Public Health Center and Mustika Jaya Health Center Bekasi City
Pendidikan Kesehatan tentang Mencuci Tangan pada Anak Usia Dini di TK Al-Husnayain Kota Bekasi Marlina, Endah Dian; Syaripah, Rosita
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2024): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v2i1.166

Abstract

Usia 4-6 tahun merupakan usia yang rentan terhadap penyakit karena pada usia inilah motorik anak mulai aktif. Tanpa disadari, apa yang anak-anak lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, batuk, diare. Mencuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debu secara mekanisme dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan jumlah mikroorganisme. Kegiatan ini dilakukan melalui sarana kegiatan belajar bersama dalam bentuk tatap muka dalam kelompok, penyuluhan diberikan, meliputi: materi dan praktik mencuci tangan basah dengan air mengalir dan cuci tangan kering dengan hand sanitaizer. Hasil kegiatan ini dianalisis ini menggunakan uji paired t-test. Data yang digunakan adalah data numerik hasil observasi checklist keterampilan mencuci tangan. Dari hasil uji terdapat pengaruh pemberian penyuluhan teknik mencuci tangan terhadap keterampilan mencuci tangan siswa TK. Kebiasaan cuci tangan sejak dini, diharapkan nantinya mereka akan menjadi generasi yang sadar akan pentingnya kebersihan, tidak hanya kebersihan diri sendiri, tapi juga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, dengan hal sederhana yang dilakukan secara rutin dan terarah ini nantinya anak-anak akan belajar untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan lain dengan benar. Salah satu cara untuk mencegah anak-anak terserang penyakit tersebut adalah dengan mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan ini seharusnya memang ditanamkan sejak dini.
KAJIAN LITERATUR: PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI Mardeyanti; Mega Utami, Chyntia; Yufitria, Fauziah; Syaripah, Rosita
Jurnal Osadhawedyah Vol 2 No 4 (2024): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pemantauan tumbuh kembang bayi merupakan fokus penting. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi salah satunya adalah tidur. Ketika tidur, tubuh bayi memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan saat ia bangun. Tetapi masih banyak bayi yang mengalami gangguan tidur dan pijat bayi merupakan salah satu cara non farmakologis untuk membantu mengatasi masalah gangguan tidur pada bayi. Ketika bayi diberikan pijatan, akan membuatnya lebih rileks kemudian dapat tidur dengan lelap sehingga akan memberikan dampak yang lebih baik pada pertumbuhan dan perkembangannya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi. Metode: Metode yang digunakan adalah sistematik literature review yaitu melakukan penelusuran artikel penelitian ilmiah mulai tahun 2019. Penelusuran berbasis data Garuda, Google Scholar, dan Science Direct. Hasil: Jumlah artikel yang ditelaah sebanyak 5 artikel, seluruhnya menunjukkan adanya pengaruh pijat yang signifikan terhadap peningkatan kualitas tidur bayi. Kesimpulan: Pijat bayi efektif meningkatkan kualitas tidur bayi.
Relationship Between Stunting and Cognitive Development of Tkit Ruhul Jihad Cilandak South Jakarta Students Haris, Vera Suzana Dewi; Rahmadani, Siti; Syaripah, Rosita
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 4 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i4.501

Abstract

According to the Ministry of Health (2018), the incidence of stunting in Indonesia has the highest prevalence compared to other nutritional problems such as undernutrition, thinness, and fatness. The prevalence of stunting has increased from 2016 (27.5%) to 29.6% in 2017. The purpose of this study was to determine the relationship between stunting and children's cognitive development. Research Methods: Observational quantitative research design is a cross-sectional method. The subject of this study was secondary data from TKIT Ruhul jihad Cilandak in the form of student development report documents consisting of age, height, and weight. The subjects in this study were student development report documents as many as 45 students with a simple randomization sampling method by the inclusion and exclusion criteria. A total of 22.2% of TKIT Ruhul Jihad students were stunted, and 88.9% of students had appropriate cognitive development, so from the results of the Fisher Exact test it was stated that there was no relationship between stunting and student cognitive development, based on Weight/Age it was known that three (6.7%) subjects had Weight/Age values less. Based on Height/Age, it is known that ten (22.2%) subjects have short Height/Age values. Based on Weight/Height, it is known that one (2.2%) subject has a Weight/Height value of less. This study concludes that there is no relationship between stunting and the cognitive development of TKIT Ruhul Jihad students in Cilandak, South Jakarta.
The Optimization of Technical Assistance Activities for Local Supplementary Feeding as an Effort to Prevent Stunting in Toddlers at Latulip Posyandu, Kampung Manggis Community Health Center, Bogor Syaripah, Rosita; Mulyati, Sri; Ayu, Nur Fitri; Marlina, Endah Dian; Lubis, Rosni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 01 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2025.416

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in children under the age of five caused by chronic malnutrition, especially during the first 1,000 days of life. Stunting is characterized by a child’s length or height being below the standard for their age. The government is making efforts to reduce the incidence of stunting through the provision of local supplementary feeding (PMT-Lokal). Objective: To reduce the incidence of stunting in toddlers through the provision of PMT-Lokal. Method: This program was carried out through several activities, including preparation and coordination with Posyandu cadres and technical assistance in the provision of PMT-Lokal. The activity was conducted on December 23–24, 2024, involving 36 toddlers, of whom 4 were identified as stunted. The implementation began with providing education to the cadres about PMT-Lokal and continued with direct assistance in its distribution. Conclusion: This community service activity was successfully implemented. Keywords: Assistance, Local Supplementary Feeding, Stunting
PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1–5 TAHUN DI WILAYAH KELURAHAN KOTA BARU, KECAMATAN PASAR REBO, JAKARTA TIMUR Syaripah, Rosita; Fauziah Amizuar, Yulia; Dian Marlina, Endah; Munawarah, Raudhatul; Junengsih; Mardeyanti; Delmafainis; Dwi Wahyuni, Elly; Lubis, Rosni; Karningsih
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara | Juni - Agustus 2025
Publisher : PT. NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh kembang optimal merupakan proses tercapainya tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak, untuk melakukan deteksi dini adanya penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan skrining gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Sehingga dilakukan kegiatan pengabdiam Masyarakat yang bertujuan untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang pada anak usia 1- 5 tahun di Wilayah Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur, Kegiatan ini menggunakan metide Observasional Deskriptif, dengan menilai Berat Badan, Panjang Badan/ Tinggi Badan, Lingkar Kepala. Serta penilaian perkembangan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), dengan jumlah responden 30 anak, Hasil pemeriksaan menunjukkan 97% Anak memiliki pertumbuhan normal, 2% pertumbuhan kurang, dan 1 % dengan status gizi kurang (BB/U) dan TB/U <2 SD), sedangkan untuk hasil pemeriksaan perkembangan dengan kuesioner (KPSP) 70% menunjukkan perkembangan sesuai usia dan 6,7% memiliki hasil penyimpangan. Kegiatan ini meningkatkan kesadaran orang tua, bidan, kader posyandu untuk dapat pemantauan tumbuh kembang.
The Relationship Between Cheerful Gymnastics And Gross Motor Development Of Early Childhood At Pertiwi Iv Kindergarten Yuliani, Vini; Syaripah, Rosita
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 2 (2024): Volume 10,No.2 Februari 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i2.12622

Abstract

Latar Belakang: Pembelajaran anak usia dini yang digunakan saat ini masih terkesan monoton dan belum mampu mengoptimalkan aspek perkembangan anak dalam meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia dini. Senam Ceria merupakan salah satu kegiatan yang dapat merangsang perkembangan motorik anak pada usia dini, senam yang diiringi dengan musik dan lagu yang gembira dapat meningkatkan semangat bagi anak-anak sehingga aktifitas fisik/jasmani anak lebih baik yang pada akhirnya mampu mencapai perkembangan motorik kasar yang optimal.Tujuan: Tujuan untuk menganalisis hubungan gerakan senam terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 50 anak usia dini. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.Hasil: Hasil dari 50 responden terdapat 68% anak yang mengikuti gerakan senam ceria secara sistematis, Untuk perkembangan motorik kasar dari terdapat 38 responden yaitu sebanyak 76% memiliki kategori baik. Hasil uji Chi Square ada hubungan yang signifikan antara gerakan senam ceria terhadap perkembangan motorik kasar anak usia dini (p = 0,000).Kesimpulan: Melalui senam ceria maka gerakan dasar tubuhnya akan terlatih secara ekspresif dan akan memberikan perubahan yang signifikan terhadap anak yang mengalami keterhambatan motorik kasar. Salah satu cara meningkatkan motorik kasar pada anak usia dini dengan mengajaknya untuk melakukan kegiatan senam ceria yang menyenangkan bagi anak di sekolah, dengan gerakan yang sederhana mampu diikuti oleh anak.Saran: diharapkan senam ceria dilanjutkan secara rutin sebagai kegiatan olahraga setiap minggu di TK Pertiwi IV Kata kunci: anak usia dini; motorik kasar; perkembangan; senam ceria ABSTRACT Background: Early childhood learning currently used still seems monotonous and has not been able to optimize aspects of child development in improving the gross motor development of early age. Cheerful Gymnastics is one of the activities that can stimulate children's motoric development at an early age. Gymnastics accompanied by happy music and songs can increase children's enthusiasm so that children's physical/physical activity is better which in turn is able to achieve optimal gross motor development.Purpose: The objective to analyze the relationship of gymnastic movements to the gross motor development of early chilhood.Methods: The research design used was an analytical survey with a cross sectional approach. The number of samples were 50 early chilhood. Research instruments using questionnaires. Bivariate analysis using Chi Square test.Results: from 50 respondents showed that 68% of children participated in cheerful gymnastics movements systematically. For gross motor development, there were 38 respondents, namely 76% were in the good category. The results of the Chi Square test showed a significant relationship between cheerful gymnastics movements and the gross motor development of young children (p = 0.000).Conclusion: Through cheerful gymnastics movement, basic body movements will be trained expressively and will provide significant changes to children who experience gross motor skills. One way to improve gross motor skills in young children is by inviting them to do cheerful gymnastics activities that are fun for children at school, with simple movements that children can follow.Suggestions; It is hoped that cheerful gymnastics will continue regularly as a sports activity every week at Pertiwi IV Kindergarten. Keywords: early childhood; gross motor; development; cheerful gymnastics. 
Pemeriksaan Kesehatan dan Penyuluhan Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Remaja Di Wilayah Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Munawarah, Raudhatul; Junengsih, Junengsih; Syaripah, Rosita; Marlina, Endah Dian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2024.337

Abstract

Pendewasaan usia perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama yaitu usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi lakilaki, dimana pada batasan usia ini dianggap sudah siap menghadapi kehidupan keluarga dari sisi kesehatan dan perkembangan emosional. Pengabdian ini dilakukan pada 150 remaja di Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo. Hasil pemeriksaan, 48% peserta memiliki status gizi gemuk dengan nilai BMI lebih dari 25,1, 31% memiliki status gizi normal, dan 21% memiliki status gizi dengan kategori kurus. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini ialah adanya kesadaran remaja akan pentingnya pendewasaan usia perkawinan, sehingga para remaja dapat mengambil sikap dalam memutuskan untuk ke jenjang pernikahan. Harapannya agar tertanam dalam jiwa remaja untuk tidak menikah diusia muda.