Dalam proses fabrikasi, postur kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan risiko gangguan muskuloskeletal pada pekerja. PT. XYZ. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan, perawatan, dan perbaikan komponen alat berat memiliki potensi risiko ini, terutama pada operator mesin bubut yang melakukan aktivitas facing dan drilling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja operator menggunakan metode RULA dan REBA guna menilai risiko cedera dan memberikan rekomendasi perbaikan ergonomi. Pengumpulan data primer dilakukan melalui dokumentasi foto operator saat bekerja, kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak AutoCAD untuk menentukan ukuran sudut postur tubuh operator saat bekerja. Kuesioner Nordic Body Map (NBM) juga digunakan untuk mengidentifikasi bagian tubuh yang mengalami keluhan. Hasil analisis menunjukkan operator 1 memiliki skor NBM sebesar 51 dengan keluhan pada pinggang dan pergelangan tangan kanan, sedangkan operator 2 memiliki skor NBM sebesar 53 dengan keluhan pada pinggang, bokong, lengan bawah kanan, dan pergelangan tangan kanan. Hasil metode RULA, postur kerja operator 1 memerlukan pemeriksaan dan perubahan segera untuk mengurangi risiko gangguan muskuloskeletal. Operator 2 juga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, meskipun posturnya masih dapat ditoleransi jika diselingi dengan peregangan berkala. Sementara itu, hasil analisis metode REBA menunjukkan kedua operator memiliki risiko sedang, sehingga tindakan ergonomis diperlukan untuk mengurangi risiko cedera jangka panjang.