Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi relevansi moderasi Islam dan akhlak mulia dalam menghadapi tantangan global, seperti krisis moral, radikalisme, dan intoleransi. Fokus utama penelitian ini adalah menggali nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam Arbain an-Nawawi sebagai fondasi pembentukan karakter Muslim yang moderat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka (library research), serta analisis data dilakukan melalui pendekatan hermeneutika dan analisis tematik terhadap isi hadis-hadis dalam Arbain an-Nawawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai utama dalam Arbain an-Nawawi seperti keadilan, kasih sayang, kesederhanaan, dan toleransi memiliki relevansi tinggi dalam membentuk karakter Muslim yang moderat dan harmonis. Nilai-nilai ini dapat diintegrasikan dalam pendidikan formal maupun nonformal melalui pengembangan kurikulum, program berbasis karakter, dan pelatihan spiritual yang melibatkan tiga pilar utama: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keterbatasan penelitian ini terletak pada ruang lingkup kajian yang terbatas pada analisis literatur dan belum mencakup validasi empiris melalui observasi atau wawancara di lingkungan pendidikan. Penelitian lanjutan disarankan untuk menguji implementasi nilai-nilai spiritual ini dalam praktik pendidikan secara langsung. Kesimpulannya, moderasi Islam dan akhlak mulia tidak hanya menjadi solusi normatif atas berbagai persoalan global, tetapi juga memberikan panduan praktis dalam membangun masyarakat yang damai, inklusif, dan toleran. Nilai-nilai spiritual yang termuat dalam Arbain an-Nawawi memiliki potensi besar untuk memperkuat pendidikan karakter Muslim di era globalisasi.