Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK DI ASMAN TOGA DAN AKUPRESUR CLITORIA TERNATEA DESA WAGE – KABUPATEN SIDOARJO Nirmalawaty, Amelia; Panjaitan, Tiurma Wiliana Susanti; Pitaloka, Ayu Anggraeni Cahya; Rizaldy, Moch. Oktananda
ABDIMAS Vol 4 No 05 (2024): PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v4i05.1766

Abstract

Kelompok Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (ASMAN TOGA) dan akupresur merupakan kelompok masyarakat yang berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan melalui pemanfaatan Toga dan akupresur. Kebun toga di Desa Wage tersebar di ketujuhbelas RW yang ada, namun kondisi kebun TOGA kurang terawat dan terdapat banyak gulma yang dapat menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman karena keterbatasan dana pemeliharaan tanaman yaitu tingginya biaya pengadaan pupuk dan pestisida kimia yang selama ini digunakan. Disisi lain, keberadaan gulma akan menurunkan produksi biomassa dan kandungan metabolit sekundernya sehingga dapat menurunkan kualitas dari minuman herbal yang akan diproduksi. Saat ini, kelompok Asman Toga ini masih menerapkan budidaya tanaman secara kimiawi dalam memelihara tanaman obat di masing-masing kebun toga setiap RW. Penerapan budidaya tanaman berpengaruh terhadap produksi biomassa dan kandungan metabolit sekunder tanaman serta rentan terhadap akumulasi logam berat yang berasal dari penggunaan pupuk, pestisida maupun herbisida kimia yang berlebihan. Guna mengatasi kondisi tersebut perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan budidaya secara organic yang ramah lingkungan, seperti probiotik, pupuk organic cair dan biosaka serta pengaplikasiannya pada kebun toga di masing-masing RW perlu dilakukan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa baik pengurus maupun anggota kelompok Asman Toga dan Akupresur Ciltoria Ternatea Desa Wage sangat antusias mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh tim Pelaksana PKM dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan telah mampu mengaplikasikan IPTEK yang dialihteknologikan. Pengurus kelompok mitra akan terus melakukan pendampingan dan monitoring penerapan IPTEK yang diberikan sebagai wujud keberlangsungan penerapan pertanian organic pada tanaman herbal.
PELATIHAN OLAHAN, DESAIN KEMASAN, WIRAUSAHA DONUT KENTANG DI SMK UNITOMO SURABAYA Wahyu Kanti Dwi Cahyani; Amelia Nirmalawaty; Anak Agung Putu Sri Mahayani; Anita Wulandari
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i1.2261

Abstract

Pelatihan dan pendampingan untuk siswa-siswi sangatlah penting untuk meningkatkan ketrampilan. Ketrampilan siswa-siswi dapat digunakan untuk persaingan dalam dunia kerja. SMK Unitomo merupakan mitra prodi Agroindustri Fakutltas Vokasi Untag untuk menyalurkan pengetahuan dan ketrampilan pengolahan produk pangan yang dimiliki. SMK Unitomo belum mengetahui pengolahan dan membutuhkan pelatihan akan pembuatan Olahan Donut Kentang untuk pengetahuan siswa-siwinya. Olahan donut kentang merupakan salah satu frozen food yang memiliki daya simpan lebih lama. Sehingga dapat dikonsumsi kapan saja. Tujuan Pengabdian ini adalah menambah ketrampilan siswa-siswi SMK Unitomo tentang olahan donut kentang, desain kemasan, berwirausaha,dan pengelolaan keuangan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah praktik secara langsung dengan berpedoman pada Cara Produk Olahan yang Baik. Hasil pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan tentang pangan frozen food, Mendorong siswa dan siswi SMK UNITOMO untuk berwirausaha frozen food, Menyediakan produk pangan yang higienis dan menarik.
PENGARUH SUBSTITUSI IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KUALITAS NUGGET Yuliasanti, Ristin; Rosida, Dwi Agustiyah; Nirmalawaty, Amelia; Mahayani, A. A Putu Sri
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 35 No 1 (2025): Jurnal Agroteksos April 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v35i1.1336

Abstract

Inovasi bahan baku pembuatan nugget semakin beragam termasuk pemanfaatan sumber protein hewani lain seperti ikan lele dumbo yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi, sifat sensorik dan karakteristik kimia. Olahan nugget dari ikan lele memiliki kelemahan yaitu kandungan seratnya rendah, sehingga perlu di substitusikan dengan bahan kaya serat seperti labu kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi ikan lele dumbo dan labu kuning terhadap kadar protein, kadar lemak dan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, warna, aroma dan tekstur nugget. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu substitusi ikan lele dumbo dan labu kuning dengan 4 taraf perlakuan : P0 (100%:0%), P1 (80%:20%), P2 (60%:40%), P3 (40%:60%). Data yang terkumpul dinalisis dengan ANAVA, khusus data kesukaan panelis (ordinal) ditransformasikan ke interval dengan metoda suksessif interval, selanjutnya jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi ikan lele dumbo dan labu kuning berpengaruh nyata terhadap kadar protein (P=0.000), kesukaan panelis pada warna (P =0.010) dan tekstur (P =0.004) namun tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak (P=0.282), rasa (P=0.138) dan aroma nugget (P=0.409). Semua perlakuan telah memenuhi SNI 7758:2013 kadar protein dan kadar lemak nugget ikan, kecuali perlakuan P3 belum memenuhi standar kadar protein
PENINGKATAN KUALITAS SIMPLISIA TANAMAN HERBAL DI ASMAN TOGA DAN AKUPRESUR CLITORIA TERNATEA DESA WAGE-KABUPATEN SIDOARJO Panjaitan, Tiurma Wiliana Susanti; Nirmalawaty, Amelia; Rosida, Dwi Agustiyah; Wulandari, Anita
ABDIMAS Vol 5 No 04 (2025): PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v4i06.2097

Abstract

Desa Wage memiliki Asman Toga dan Akupresur Clitoria Ternatea yang cukup berkembang dengan salah satu keunggulan Asman Toga ini adalah telah menerapkan system budidaya organik melalui pengaplikasian probiotik dan biosaka disamping aneka ragam olahan tanaman herbal. Proses pembuatan awetan kering (simplisia) tanaman herbal yang dilakukan masih dilakukan secara manual, yaitu menjemur simplisia di bawah paparan sinar matahari secara langsung yang memakan waktu relative lama, yaitu 3-7 hari. Akibatnya simplisia yang dihasilkan tidak higienis dan dapat menyebabkan terjadi penurunan kadar antioksidan. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan alat pengering listrik bersuhu sedang yaitu Food dehydrator. Kelebihan dari alat ini adalah suhu pengeringan yang stabil dan memerlukan waktu 4 – 6 jam untuk menghasilkan simplisia dengan kadar air ± 10% serta mempertahankan kadar metabolit sekunder dalam tanaman toga/herbal yang sangat dibutuhkan sebagai obat keluarga. Pelatihan dan pendampingan tata cara pembuatan simplisia daun dan bunga dilakukan pada pengurus Asman Toga dan Akupresur Clitoria Ternatea di tingkat Desa dan 2 orang perwakilan anggota setiap RW. Setelah pelatihan, rata-rata pemahaman peserta tentang pengertian, proses pembuatan simplisia, penyimpanan simplisia dan operasional alat food dehydrator rata-rata meningkat 75%. Seluruh peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan dari tim PKM dan telah mampu menghasilkan sinplisia tanaman herbal dengan kadar air rata-rata10%.
Improving Waffle Quality through Substitution of Dragon Fruit Peel Flour Wulandari, Anita; Nirmalawaty, Amelia
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 9 (2025): September: In Progress
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i9.12126

Abstract

Since 2019, the price of dragon fruit has often plummeted during peak harvest periods, causing farmers to delay harvesting or even discard the fruit into rivers. Various studies have been conducted to optimize the utilization of its bioactive compounds, such as proteins, fats, organic acids, and minerals, to address this issue. One such approach is utilizing dragon fruit peel as flour. This study aims to determine the optimal substitution percentage of dragon fruit peel flour (TKBN) in waffles to improve their quality through De Garmo's effectiveness test. Four levels of wheat flour substitution with dragon fruit peel flour were applied: 0% (P0), 3% (P1), 6% (P2), and 9% (P3), each replicated four times. The results showed that increasing the substitution of dragon fruit peel flour decreased the moisture and fat content in waffles, while protein, fiber, ash, and carbohydrate content increased. All organoleptic variables declined as the substitution level increased. It was concluded that a 6% substitution of dragon fruit peel flour significantly increased fiber, protein, carbohydrate, and ash content while reducing fat content, although the fat reduction was not statistically significant.