Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELATIHAN OLAHAN, DESAIN KEMASAN, WIRAUSAHA DONUT KENTANG DI SMK UNITOMO SURABAYA Wahyu Kanti Dwi Cahyani; Amelia Nirmalawaty; Anak Agung Putu Sri Mahayani; Anita Wulandari
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i1.2261

Abstract

Pelatihan dan pendampingan untuk siswa-siswi sangatlah penting untuk meningkatkan ketrampilan. Ketrampilan siswa-siswi dapat digunakan untuk persaingan dalam dunia kerja. SMK Unitomo merupakan mitra prodi Agroindustri Fakutltas Vokasi Untag untuk menyalurkan pengetahuan dan ketrampilan pengolahan produk pangan yang dimiliki. SMK Unitomo belum mengetahui pengolahan dan membutuhkan pelatihan akan pembuatan Olahan Donut Kentang untuk pengetahuan siswa-siwinya. Olahan donut kentang merupakan salah satu frozen food yang memiliki daya simpan lebih lama. Sehingga dapat dikonsumsi kapan saja. Tujuan Pengabdian ini adalah menambah ketrampilan siswa-siswi SMK Unitomo tentang olahan donut kentang, desain kemasan, berwirausaha,dan pengelolaan keuangan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah praktik secara langsung dengan berpedoman pada Cara Produk Olahan yang Baik. Hasil pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan tentang pangan frozen food, Mendorong siswa dan siswi SMK UNITOMO untuk berwirausaha frozen food, Menyediakan produk pangan yang higienis dan menarik.
PENGARUH SUBSTITUSI IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KUALITAS NUGGET Yuliasanti, Ristin; Rosida, Dwi Agustiyah; Nirmalawaty, Amelia; Mahayani, A. A Putu Sri
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 35 No 1 (2025): Jurnal Agroteksos April 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v35i1.1336

Abstract

Inovasi bahan baku pembuatan nugget semakin beragam termasuk pemanfaatan sumber protein hewani lain seperti ikan lele dumbo yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi, sifat sensorik dan karakteristik kimia. Olahan nugget dari ikan lele memiliki kelemahan yaitu kandungan seratnya rendah, sehingga perlu di substitusikan dengan bahan kaya serat seperti labu kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi ikan lele dumbo dan labu kuning terhadap kadar protein, kadar lemak dan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, warna, aroma dan tekstur nugget. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu substitusi ikan lele dumbo dan labu kuning dengan 4 taraf perlakuan : P0 (100%:0%), P1 (80%:20%), P2 (60%:40%), P3 (40%:60%). Data yang terkumpul dinalisis dengan ANAVA, khusus data kesukaan panelis (ordinal) ditransformasikan ke interval dengan metoda suksessif interval, selanjutnya jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi ikan lele dumbo dan labu kuning berpengaruh nyata terhadap kadar protein (P=0.000), kesukaan panelis pada warna (P =0.010) dan tekstur (P =0.004) namun tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak (P=0.282), rasa (P=0.138) dan aroma nugget (P=0.409). Semua perlakuan telah memenuhi SNI 7758:2013 kadar protein dan kadar lemak nugget ikan, kecuali perlakuan P3 belum memenuhi standar kadar protein
PENINGKATAN KUALITAS SIMPLISIA TANAMAN HERBAL DI ASMAN TOGA DAN AKUPRESUR CLITORIA TERNATEA DESA WAGE-KABUPATEN SIDOARJO Panjaitan, Tiurma Wiliana Susanti; Nirmalawaty, Amelia; Rosida, Dwi Agustiyah; Wulandari, Anita
ABDIMAS Vol 5 No 04 (2025): PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v4i06.2097

Abstract

Desa Wage memiliki Asman Toga dan Akupresur Clitoria Ternatea yang cukup berkembang dengan salah satu keunggulan Asman Toga ini adalah telah menerapkan system budidaya organik melalui pengaplikasian probiotik dan biosaka disamping aneka ragam olahan tanaman herbal. Proses pembuatan awetan kering (simplisia) tanaman herbal yang dilakukan masih dilakukan secara manual, yaitu menjemur simplisia di bawah paparan sinar matahari secara langsung yang memakan waktu relative lama, yaitu 3-7 hari. Akibatnya simplisia yang dihasilkan tidak higienis dan dapat menyebabkan terjadi penurunan kadar antioksidan. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan alat pengering listrik bersuhu sedang yaitu Food dehydrator. Kelebihan dari alat ini adalah suhu pengeringan yang stabil dan memerlukan waktu 4 – 6 jam untuk menghasilkan simplisia dengan kadar air ± 10% serta mempertahankan kadar metabolit sekunder dalam tanaman toga/herbal yang sangat dibutuhkan sebagai obat keluarga. Pelatihan dan pendampingan tata cara pembuatan simplisia daun dan bunga dilakukan pada pengurus Asman Toga dan Akupresur Clitoria Ternatea di tingkat Desa dan 2 orang perwakilan anggota setiap RW. Setelah pelatihan, rata-rata pemahaman peserta tentang pengertian, proses pembuatan simplisia, penyimpanan simplisia dan operasional alat food dehydrator rata-rata meningkat 75%. Seluruh peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan dari tim PKM dan telah mampu menghasilkan sinplisia tanaman herbal dengan kadar air rata-rata10%.
Improving Waffle Quality through Substitution of Dragon Fruit Peel Flour Wulandari, Anita; Nirmalawaty, Amelia
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 9 (2025): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i9.12126

Abstract

Since 2019, the price of dragon fruit has often plummeted during peak harvest periods, causing farmers to delay harvesting or even discard the fruit into rivers. Various studies have been conducted to optimize the utilization of its bioactive compounds, such as proteins, fats, organic acids, and minerals, to address this issue. One such approach is utilizing dragon fruit peel as flour. This study aims to determine the optimal substitution percentage of dragon fruit peel flour (TKBN) in waffles to improve their quality through De Garmo's effectiveness test. Four levels of wheat flour substitution with dragon fruit peel flour were applied: 0% (P0), 3% (P1), 6% (P2), and 9% (P3), each replicated four times. The results showed that increasing the substitution of dragon fruit peel flour decreased the moisture and fat content in waffles, while protein, fiber, ash, and carbohydrate content increased. All organoleptic variables declined as the substitution level increased. It was concluded that a 6% substitution of dragon fruit peel flour significantly increased fiber, protein, carbohydrate, and ash content while reducing fat content, although the fat reduction was not statistically significant.
Pelatihan Pengolahan Pie Durian Sebagai Alternatif Produk Lokal Di Desa Jarak Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Wulandari, Anita; Nirmalawaty, Amelia; Dwi Cahyani, Wahyu Kanti; Widodo, Richardus; Sri Mahayani, A.A.Putu
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3048

Abstract

Durian merupakan buah yang popular di Indonesia yang sering disebut sebagai the king of fruit yang memiliki prospek yang menjanjikan apabila dikembangkan sebagai suatu usaha. Di desa jarak kabupaten jombang salah satu penghasil durian terbesar di jawa timur. Dengan adanya pontensi produk local wonosalam tim pelaksana mengajak ibu PKK di desa jarak mengadakan pelatihan pengolahan pie durian dari buah durian dengan maksud dari kegiatan pelatihan pembuatan pie durian adalah untuk memanfaatkan potensi bahan baku lokal yang ada di Desa Jarak. Tujuan untuk mengembangkan kewirausahaan (UMKM) desa dengan memanfaatkan buah durian menjadi olahan pie durian untuk meningkatkan nilai tambah. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah pentingnya pemanfaatan bahan baku lokal menjadi suatu olahan pie durian bagi PKK aktif di Desa Jarak. Metode yang dilakukan menggunakan metode ABCD yang biasa digunakan dalam pengabdian yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui pentingnya manfaat bahan baku lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan khusus nya di desa jarak kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENGEMASAN EFEKTIF PRODUK SIMPLISIA BAGI KELOMPOK ASMAN TOGA DI DESA WAGE KABUPATEN SIDOARJO Wulandari, Anita; Nirmalawaty, Amelia; Panjaitan, Tiurma Wiliana Susanti
ABDIMAS Vol 5 No 06 (2025): PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/abdimass.v5i06.2482

Abstract

Permintaan terhadap produk herbal dan simplisia meningkat seiring kesadaran masyarakat terhadap pengobatan alami dan peluang ekonominya. Namun, kualitas produk sering menurun akibat teknik pengemasan yang kurang tepat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Wage, Kabupaten Sidoarjo, khususnya kelompok ASMAN TOGA (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga) dalam menerapkan pengemasan produk simplisia yang efektif dan higienis. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif (Participatory Learning and Action/PLA) melalui edukasi, pelatihan, dan pendampingan bagi anggota kelompok ASMAN TOGA. Materi mencakup konsep simplisia, prinsip pengemasan, pemilihan bahan kemasan (ziplock, pouch foil), serta pembuatan label menggunakan aplikasi Canva. Evaluasi dilakukan melalui pre-test, post-test, dan observasi langsung terhadap hasil kemasan. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 30% menjadi 89% setelah pelatihan. Peserta mampu menerapkan pengemasan menggunakan pouch foil metalize yang lebih kedap udara dan tahan lama dibanding ziplock. Peserta juga memahami pentingnya pelabelan informatif sesuai ketentuan BPOM. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengemasan produk simplisia yang berkualitas dan bernilai jual tinggi, sekaligus mendorong pengembangan usaha lokal berbasis tanaman obat keluarga.