Problematika akhlak siswa dalam interaksi sosial menjadi isu krusial dalam pendidikan karakter, terutama di tingkat madrasah dasar seperti MDTA Galuang. Fenomena penyimpangan perilaku seperti ejekan verbal, perilaku agresif, hingga kurangnya adab berbicara, menunjukkan adanya kesenjangan antara pengetahuan nilai akhlak dan praktik sosial siswa. Isu ini tidak hanya mencerminkan krisis moral lokal, tetapi juga bagian dari tantangan besar dalam pendidikan Islam yang menekankan integrasi antara akidah, syariah, dan akhlak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk problematika akhlak serta faktor penyebabnya dalam interaksi sosial siswa kelas 5. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data primer dan sekunder secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika akhlak bersumber dari faktor internal seperti emosi yang tidak terkontrol dan perkembangan moral yang belum stabil, serta faktor eksternal seperti pola asuh keluarga, pengaruh media digital, norma kelompok sebaya, dan ketidakkonsistenan pendisiplinan guru. Temuan ini menegaskan pentingnya pembiasaan perilaku moral secara konsisten dan dukungan lingkungan dalam membentuk akhlak yang berakar kuat dalam praktik sosial siswa.