AbstractThe study of the Qur’an has been endless since the Prophet Muhammad until the Covid-19 era, it was still the most important part in the effort to study Islam. Surah Yasin is on of the surah of the qur’an that is most often read by the public, from the many interaction of Muslim with surah Yasin, the author finds a different use than usual, namely the reading of Surah Yasin in tradition baantaran jujuran. The reading of Surah Yasin in the tradition baantaran jujuran is only done by some Banjar people. This study aims to find out about the procedure for reading Surah Yasin, the motives (encouraging) and the community's goals about reading Surah Yasin in the baantaran tradition and their understanding of Surah Yasin. The form of this research is field research using the nature and types of qualitative descriptive methods. The results of this study are as follows: The procedure begins with the opening of the event by saying basmalah, reading Surah Yasin, being read together led by the bride's family or the event guide baantaran jujuran using loudspeakers and followed by invited guests, read from the first verse to the last verse, then the words of surrender, the words of the recipient, the installation of the ring, the surrender of the dowry and luggage, the prayer as well as the closing. The understanding of the people of Sungai Ulin is very diverse. Some of them say that Surah Yasin is the heart or heart of the Qur'an, Surah Yasin has many virtues, very well practiced in everyday life. There are also those who understand that Surah Yasin is a sura that must be read in every religious activity. The motives (drivers) also vary. One of them is because of gratitude for having found a partner and because previous people have done these activities. The goal is to get God's blessing, God's mercy, blessings, forgiveness of sins, facilitated, smooth all affairs, especially wedding receptions, get a sakinah, mawaddah and warahmah family and get pious childern. Keywords: Reading; Yasin; Tradition; Boundaries of Truth.AbstrakPengkajian Al-Qur'an yang tiada hentinya sejak Nabi Muhammad SAW hingga era Covid-19 masih menjadi bagian terpenting dalam upaya mempelajari Islam. Surah Yasin merupakan salah satu surah Al-Qur'an yang paling sering dibaca oleh masyarakat, dari sekian banyak interaksi umat Islam dengan surah Yasin, penulis menemukan penggunaan yang berbeda dari biasanya, yaitu pembacaan Surah Yasin dalam tradisi baantaran jujur. Pembacaan Surah Yasin dalam tradisi baantaran kejujuran hanya dilakukan oleh sebagian masyarakat Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tata cara membaca surah yasin, motif (mendorong) dan tujuan masyarakat membaca surah yasin dalam tradisi baantaran dan pemahaman mereka terhadap surah yasin. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan sifat dan jenis metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Tata cara pembukaan acara diawali dengan mengucapkan basmalah, membaca surat yasin, dibacakan bersama yang dipimpin oleh keluarga mempelai wanita atau pemandu acara baantaran jujuran dengan menggunakan pengeras suara dan diikuti oleh tamu undangan, dibacakan dari ayat pertama sampai ayat terakhir, kemudian kata-kata penyerahan, kata-kata penerima, pemasangan cincin, penyerahan mahar dan barang bawaan, doa serta penutup. Pemahaman masyarakat Sungai Ulin sangat beragam. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa Surah Yasin adalah jantung atau jantung Al-Qur'an, Surah Yasin memiliki banyak keutamaan, sangat baik diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga yang memahami bahwa surah yasin merupakan surah yang wajib dibaca dalam setiap kegiatan keagamaan. Motif (pengemudi) juga bermacam-macam. Salah satunya karena rasa syukur telah menemukan pasangan dan karena orang-orang sebelumnya telah melakukan kegiatan tersebut. Tujuannya untuk mendapatkan ridho Allah, Rahmat Allah, keberkahan, ampunan dosa, dimudahkan, kelancaran segala urusan terutama resepsi pernikahan, mendapatkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah serta mendapatkan anak yang sholeh. Kata Kunci: Pembacaan; Yasin; Tradisi; Baantaran Jujuran.