Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITUSSALAM Kosasih, Kartika Tiaranisa; Bahri, Teuku Samsul; Ahyana, Ahyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres merupakan ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi ancaman berupa fisik, psikis dan emosional. Penyakit DM Tipe 2 secara tidak langsung dapat menjadi sumber stresor terhadap pasien. Stres yang terjadi pada pasien DM Tipe 2 dapat menyebabkan rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalani terapi pengobatan. Hal ini dapat mempengaruhi lamanya pengobatan, komplikasi penyakit dan dosis obat yang kompleks. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan tingkat stres dengan kepatuhan pengobatan pasien DM Tipe 2 pada pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Baitussalam, Aceh Besar. Sampel penelitian adalah pasien DM Tipe 2 yang berjumlah 175 pasien dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner PSS-10 dan MARS-10. Hasil menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres dengan kepatuhan pengobatan pasien DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Baitussalam dengan hasil uji Chi-square didapatkan nilai p-value (0,020) =0,05. Tingkat stres dan tingkat kepatuhan pengobatan keduanya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, lama didiagnosis DM Tipe 2, komplikasi, dan lama pengobatan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUANG SARAF RUMAH SAKIT BANDA ACEH: STUDI KASUS Gustira, Fhara; Ahyana, Ahyana; Amalia, Riski
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke iskemik adalah kondisi di mana pasokan darah ke jaringan otak berkurang karena ada hambatan pada pembuluh darah di otak. Dampak dari stroke iskemik ini dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kecacatan fisik, gangguan mental, kelumpuhan, dan bahkan berpotensi menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan panduan perawatan kepada Tn. S yang mengalami stroke iskemik di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Hasil pengkajian didapatkan TD: 170/100 mmHg, hemiparesis sinistra, bicara pelo, gangguan saraf kranial VII, IX, X, XI, XII, kekuatan otot ekstremitas atas 2 dan ekstremitas bawah 3. Terdapat 5 masalah keperawatan pada Tn. S yaitu masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan serebral tidak efektif, bersihan jalan nafas tidak efektif, gangguan menelan, gangguan komunikasi verbal, dan gangguan mobilitas fisik. Adapun intervensi yang diberikan yaitu head up 30 efektif untuk meningkatkan saturasi oksigen ke otak, fisioterapi dada efektif untuk membantu mengeluarkan dahak, swallowing exercise terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan menelan pada Tn. S, terapi AIUEO efektif untuk meningkatkan artikulasi huruf dan terapi Range of Motion (ROM) terbukti efektif untuk meningkatkan kekuatan otot Tn. S. Hasil yang diperoleh yaitu tekanan darah Tn. S membaik, tidak ada lagi batuk dan sekret, mengalami peningkatan dalam menelan, sudah bisa mengucapkan huruf A dan E, adanya peningkatan anggota gerak
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. T DENGAN GUILLAIN BARRE SYNDROME : STUDI KASUS Putri, Amelia; Amalia, Riski; Ahyana, Ahyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sindrom Guillain Barre (GBS) adalah gangguan pada saraf akut perifer yang disebabkan adanya inflamasi sehingga dapat mengakibatkan kelumpuhan yang parah dan berlangsung lama. Sekitar sepertiga pasien mengalami gagal napas yang memerlukan perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU) dan ventilasi. Sindrom Guillain Barre menjadi salah satu penyebab paling sering terjadinya kelumpuhan flaksid akut di seluruh dunia. Tujuan studi kasus adalah untuk penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Guillain barre syndrome di ruang rawat Mina 1 RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosa keperawatan adalah bersihan jalan napas tidak efektif, gangguan mobilitas fisik, gangguan menelan, konstipasi, defisit nutrisi dan ketidakseimbangan elektrolit. Hasil pengkajian yang didapatkan pasien mengalami dipsnea, kelemahan pada semua ektremitas yang diawali dengan parestesia sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, wajah terasa baal, sulit dalam mengunyah dan menelan makanan. Hasil implementasi yang dilakukan selama lima hari rawatan dua dari enam diagnosa teratasi sedangkan untuk empat diagnosa lainnya mengalami peningkatan daripada sebelum diberikan implementasi. Intervensi yang dapat dilakukan untuk terus dapat meningkatkan kondisi pasien yaitu latihan ROM secara mandiri maupun dibantu oleh keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE: STUDI KASUS Putri, Diandra Amalia; Kasih, Laras Cynthia; Ahyana, Ahyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Congestive Heart Failureo (CHF) merupakan kondisioketika jantung tidakomampu memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen pada jaringanotubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien mengalami sesak, penumpukan cairan karena gangguan aliran balik darah, sianosis bahkan kematian. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien CHF di Rumah Sakit Umum Daerahodr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami dypsnea, ortopnea, mudah lelah, palpitasi, penurunan nafsu makan, asites, serta pembengkakan di kedua ekstremitas bawah. Didapatkan masalah keperawatan berupa penurunanocurah jantung, pola napas tidak efektif, intoleransi aktivitas, dan hipervolemia. Intervensi yang sudah diberikan adalah memonitor tanda-tanda vital, memonitor keseimbangan cairan, mengatur posisi pasien semi fowler, menganjurkan tirah baring, mengajarkan terapi relaksasi benson, menganjurkan aktivitas bertahap dan kolaborasi pemberian terapi oksigen serta obat-obatan berupa norepinefrin, furosemide, spironolacton, warfarin dan clopidogrel. Setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 5 hari, didapatkan dari 4 diagnosa keperawatan yang diangkat terdapat 1 diagnosa yang teratasi yaitu pola napas tidak efektif. Diharapkan pasien dengan CHF dapat meningkatkan kepatuhan manajemen diet jantung dan rutin menjalani terapi pengobatan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL AKUT: STUDI KASUS Sari, Mirna Wulan; Ahyana, Ahyana; Kasih, Laras Cyntia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal ginjal akut merupakan penurunan fungsi dari ginjal yang terjadi secara mendadak akibat kelainan pada pre-renal, intrarenal, atau post-renal yang terjadi kurang dari 3 bulan, ditandai dengan ureum dan kreatinin dalam darah yang meningkat. Dalam beberapa kasus, kondisi pasien dengan gagal ginjal akut dapat membaik dengan ginjal yang berfungsi normal. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah memberikan asuhan keperawatan gagal ginjal akut pada Tn. J di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami mual, pusing, nyeri pada tempat pemasangan CDL (Catheter Double Lumen), mengeluh sulit tidur, kreatinin 1,80 mg/dL, IMT 17,5 (kurus), oliguria, distensi vena jugularis, skala nyeri 3 (0-10), leukosit 15,18 mg/dL, terdapat kantung mata dan lingkar hitam. Masalah keperawatan yang didapatkan yaitu perfusi renal tidak efektif, defisit nutrisi, hipervolemia, nyeri akut, infeksi, dan gangguan pola tidur. Intervensi yang sudah diberikan berupa memonitor keseimbangan cairan dan berat badan, mengajarkan manajemen nyeri berupa relaksasi Benson dan distraksi, terapi musik untuk meningkatkan kualitas tidur, serta kolaborasi pemberian IVFD NaCl 0,9% dan transfusi PRC 2 kolf. Hasil evaluasi didapatkan masalah yang teratasi yaitu nyeri akut dan gangguan pola tidur. Nyeri akut pada pasien disebabkan oleh pemasangan CDL, oleh karena itu perpaduan antara pemberian Paracetamol 500 mg, distraksi serta relaksasi Benson membuat nyeri yang dirasakan pasien menghilang, serta masalah gangguan tidur yang dialami oleh pasien dapat diminimalisir dengan melakukan kontrol terhadap lingkungan dan terapi musik.