Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Dietary Behaviors among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus in Indonesia Aklima, Aklima; Kritpracha, Charuwan; Thaniwattananon, Ploenpit
Nurse Media Journal of Nursing Vol 3, No 1 (2013): (JUNE 2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.302 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v3i1.4453

Abstract

Purpose: To describe the dietary behaviors among patients with Type 2 Diabetes Mellitus(T2DM) in Indonesia.Method: Sixty patients with T2DM who met the inclusion criteria were selected from fourvillages of the Banda Raya Community Health Centre in Banda Aceh, Indonesia. Patients’dietary behaviors were measured by the Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire(SMDBQ). The SMDBQ was modified from the previous study with adequate reliability(Chronbach’s alpha was .82).Result: The subjects who participated in this study were middle aged adults (53 years). Morethan half of the subjects in this study were female (76.7%). All of the subjects were Muslim.More than one-third had an education level of senior high school (38.3%). The majority of thesubjects had no experiences with any previous educational program or counseling programrelated to dietary behaviors (86.7%). The results showed a moderate level of dietary behaviorsof patients with T2DM in Aceh, Indonesia.Conclusions: The dietary behaviors among Type 2 diabetic patients in Aceh, Indonesia wereat a moderate level. Regarding dietary behaviors scales, almost all items were at a moderatelevel. However, recognizing and consuming the amount of calorie needs was at a low level.Further research is needed in terms of dietary self-management by using an interventionapproach to improve the dietary behaviors of diabetic patients.Key words: Type 2 diabetes mellitus, dietary behaviors.
Development of Family-Based Dietary Self-Management Support Program on Dietary Behaviors in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus in Indonesia: A Literature Review Aklima, Aklima; Kritpracha, Charuwan; Thaniwattananon, Ploenpit
Nurse Media Journal of Nursing Vol 2, No 2 (2012): (DECEMBER 2012)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.825 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v2i2.3969

Abstract

Background: WHO statistics show that Indonesia has the fourth highest number of diabetes sufferers. The International Diabetes Federation‟s 5th estimated that in 2011 there were 71.4 million people in South East Asia region were suffering with DM Purpose: To develop a family-based dietary self-management support program to improve dietary behaviors in patients with T2DM. Method: A literature review was conducted by reviewing articles related evidence-based practices. Only articles in the English and Indonesian languages were reviewed. The search found eleven published experimental studies related to the topic. Result: Even though dietary self-management has benefits for patients with diabetes, many studies have found that these patients often have difficulty in establishing or maintaining an effective program to self-manage their dietary behaviors. Lack of family support is one factor that often seems to be related to such failures. Family participation in a diabetes education program also had positive psychosocial impacts. Otherwise, another study found that family might not always have a positive impact on self-management. Therefore, this review recommends that development of a family-based support program could be a positive factor in helping to improve dietary self-management behaviors in patients with T2DM. Self-management theory by Funnell and Anderson‟s work (2004) can guide the development of a program with the goal of empowering individuals and families in improving the patient‟s dietary behaviors. The program consists of: (1) reflecting on current and/or past self-management experiences by listening to the patient about their dietary behaviors, (2) discussing the emotions and feelings of the patients, (3) engaging the patient in improving their situation by active listening and helping the patient reflect on their problems and identifying effective strategies, (4) providing information about dietary management and problem-solving strategies, and (5) goal-setting and action planning by assisting the patient to write the goals and action plan on a specially prepared form. All of these sessions would involve the patient‟s family. Follow-up visits may be needed to evaluate the dietary behaviors of patients. Conclusion: The collaboration of patients, family and health care professionals can have a positive impact on the dietary self-management behaviors of patients with T2DM. Further study is needed, as there is a growing awareness of the important role in diabetes management of integrating family support into routine diabetes management. Key words: Type 2 diabetes mellitus, dietary behaviors, self-management, and family support.
ANALISIS KESIAPAN BELAJAR MAHASISWA SECARA DIGITAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 Abidah, Abidah; Aklima, Aklima
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 13, No 1 (2022): Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to analyze the readiness of students in the learning process by using digital devices. This study uses quantitative methods with descriptive data analysis techniques. The subjects of this study were students of the PAI STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh study program with a total of 38 people. The quantity of data obtained online by using google form. The results of this study indicate that the average student learning readiness in digital learning during the Covid-19 pandemic obtained a percentage of readiness of 69.4%. This shows that most of the students have good readiness in following the lesson boldly. An effective digital classroom is indispensable in the success of learning objectives. Kata-kata kunci: Learning readiness,online learning, digital era, Covid-19 pandemic. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat digital. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis data deskriptif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa prodi PAI STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh dengan jumlah 38 orang. Data kuantitatif diperoleh secara online dengan menggunakan google form. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa  rata-rata kesiapan belajar mahasiswa dalam pembelajaran secara digital pada masa pandemi Covid-19  memperoleh persentase kesiapan sebesar 69,4 %. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kesiapan yang baik dalam mengikuti pembelajaran daring. Kelas digital yang efektif sangat diperlukan dalam keberhasilan tujuan pembelajaran.Kata-kata kunci: kesiapan belajar,pembelajaran daring,era digital,pandemi Covid-19
Tantangan Guru Sekolah Dasar dalam Menghadapi Era Society 5.0 Abidah Abidah; Aklima Aklima; Abdul Razak
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2c (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2c.498

Abstract

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga bertanggung jawab terhadap perkembangan kepribadian siswa. Guru harus menciptakan proses pembelajaran sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara efektif dan dinamis dalam memenuhi dan mencapai tujuan yang diharapkan. Guru saat ini dihadapkan pada tantangan yang sangat besar karena belum usai dengan masuknya era industri 4.0, mereka dikejutkan dengan munculnya era society 5.0 yang harus dihadapi dan menjadi tantangan bagi guru sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tantangan guru pendidikan sekolah dasar dalam menghadapi era masyarakat 5.0. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggali data sesuai dengan pembahasan tentang tantangan guru sekolah dasar dalam menghadapi era masyarakat 5.0. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dalam menghadapi era Socity 5.0, guru SD harus memiliki kemampuan memecahkan suatu masalah, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berkreasi. Selain itu, guru harus memenuhi kualifikasi khusus dan meningkatkan kompetensi serta keterampilannya dalam mendidik siswa agar mampu menghadapi tantangan di era society 5.0.
Tantangan Guru Sekolah Dasar dalam Menghadapi Era Society 5.0 Abidah Abidah; Aklima Aklima; Abdul Razak
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2c (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2c.498

Abstract

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga bertanggung jawab terhadap perkembangan kepribadian siswa. Guru harus menciptakan proses pembelajaran sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara efektif dan dinamis dalam memenuhi dan mencapai tujuan yang diharapkan. Guru saat ini dihadapkan pada tantangan yang sangat besar karena belum usai dengan masuknya era industri 4.0, mereka dikejutkan dengan munculnya era society 5.0 yang harus dihadapi dan menjadi tantangan bagi guru sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tantangan guru pendidikan sekolah dasar dalam menghadapi era masyarakat 5.0. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggali data sesuai dengan pembahasan tentang tantangan guru sekolah dasar dalam menghadapi era masyarakat 5.0. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dalam menghadapi era Socity 5.0, guru SD harus memiliki kemampuan memecahkan suatu masalah, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berkreasi. Selain itu, guru harus memenuhi kualifikasi khusus dan meningkatkan kompetensi serta keterampilannya dalam mendidik siswa agar mampu menghadapi tantangan di era society 5.0.
TINGKAT KECEMASAN PASIEN TRIAGE KUNING DAN HIJAU DI INSTALASI GAWAT DARURAT Indi Meilia; Halimuddin Halimuddin; Aklima Aklima
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi gawat darurat sering menimbulkan kecemasan pada pasien ketika berada di Instalasi Gawat Darurat sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien. Oleh karena itu, pentingnya asuhan keperawatan yang dapat mengurangi tingkat kecemasan pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien triage kuning dan hijau di ruang Instalasi Gawat Darurat. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Meuraxa Banda Aceh mulai dari tanggal 29 Juni sampai dengan 26 Juli 2021, dan didapatkan sampel berjumlah 60 pasien yang diperoleh dengan cara accidental sampling. Kriteria pasien mampu berkomunikasi dengan baik, dan pasien rawatan maksimal 24 jam di IGD. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Ranting Scale (HARS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien triage kuning mengalami cemas sedang (73,2%), pasien triage hijau mengalami cemas ringan (78,9%). Rekomendasi dari penelitian ini dibutuhkan pengkajian aspek psikososial pada pasien yang sedang menjalani rawatan triage kuning dan hijau di Instalasi Gawat Darurat. Karena respon kecemasan seperti vasokontriksi dan meningkatnya pacu jantung dapat mengancam peningkatan kebutuhan oksigen miokard.
TRIAGE TIME DI IGD RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Delni Ramadina; Aklima Aklima; Fikriyanti Fikriyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Triage merupakan prosedur untuk menentukan tingkat kegawatdaruratan pada pasien yang dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran triage time pada pasien di IGD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode penelitian adalah deskriptif analisis dengan desain cross sectional study. Populasi seluruh pasien yang masuk IGD RSUDZA. Sampel berjumlah 345 dengan cara accidental sampling yang dilakukan tanggal 31 Agustus - 30 September 2022. Jumlah pasien triage merah 74 orang (21%), kuning dengan responden sebanyak 165 orang (48%), dan hijau dengan responden 106 orang (31%). Rata-rata waktu triage yang didapat untuk triage merah adalah 00.33, triage kuning adalah 02.86 dan triage hijau adalah 04.96 detik. Kesimpulan pelaksanaan triage time sudah tepat dan tidak melebihi waktu yang ditetapkan Depkes RI. Diharapkan perawat dapat mempertahankan triage time di IGD sehingga pasien mendapatkan penanganan kegawat daruratan sesuai dengan prioritasnya.
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA KEJANG DEMAM PADA BALITA Lisa Margina; Halimuddin Halimuddin; Aklima Aklima
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejang demam masih menjadi salah satu masalah yang terjadi pada anak. Penanganan kejang demam pada anak sangat tergantung dari peran orang tua terutama ibu. Penanganan awal kejang demam yang ibu lakukan dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang pertolongan pertama kejang demam pada balita. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel proportional sampling populasi dalam penelitian ini adalah 1.024 dan Sampel penelitian berjumlah 92 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan angket berupa kuesioner (Dichotomy Question). Hasil penelitian diperoleh sebanyak 76 ibu (82,6%) memiliki pengetahuan baik, sebanyak 14 ibu (15,2%) memiliki pengetahuan cukup, dan sebanyak 2 ibu (2,2%) memiliki pengetahuan yang kurang. Direkomendasikan kepada puskesmas setempat untuk dapat meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga, dan masyarkat terkait pentingnya pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada saat anak kejang demam sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat pada anak yang mengalami kejang demam.
GAMBARAN KEPATUHAN REMAJA TERHADAP PROSEDUR TETAP COVID-19 Rahmi Yuliza; Teuku Samsul Alam; Aklima Aklima
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena munculnya wabah virus Corona (Covid-19) masih terjadi sampai saat ini dan belum dapat diprediksi kapan berakhir. Jumlah terinfeksi Covid-19 di Aceh sudah mencapai 25.364 orang. Berbagai macam kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah diantaranya penerapan protokol kesehatan di sekolah yang menjadi salah satu prioritas utama supaya tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 dimana sekolah merupakan salah satu tempat paling mudah dalam menyebarkan virus Covid-19 dan remaja termasuk salah satu yang beresiko terpapar Covid-19 karena kebiasaan sering bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kepatuhan remaja terhadap prosedur tetap COVID-19 di MAN Aceh Jaya. Jenis penelitian berupa kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja yang bersekolah di MAN Aceh Jaya. Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling, jumlah sampel yaitu total sampling sebanyak 86 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan angket secara langsung oleh peneliti. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 47 (54,7%) responden dikategorikan patuh, dan sebanyak 39 (45,3%) dikategorikan kurang patuh. Direkomendasikan kepada pihak sekolah untuk tetap mempertahankan kepatuhan pada remaja dan memfasilitasi lagi informasi terkait dengan Covid-19 untuk dapat meningkatkan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah.
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN Wulan Daria; Andara Maurissa; Yullyzar Yullyzar; Ardia Putra; Aklima Aklima
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas pelayanan sebuah rumah sakit ditentukan oleh berbagai sumber, salah satunya sumber daya manusia yang dimiliki, yaitu perawat yang berperan penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu dan psikologis, tetapi juga kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala ruang.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap gaya kepemimpinan kepala ruang dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat Rumah Sakit Banda Aceh. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlative dengan desain cross-sectional study. Populasi penelitian ini seluruh perawat pelaksana di ruang rawat Rumah Sakit Banda Aceh yang berjumlah 95 perawat dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana mempersepsikan kepala ruang menjalankan gaya kepemimpinan demokratik. Pelaksanaan asuhan keperawatan mayoritas responden sudah berada pada kategori baik (93,7%). Kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan otokratik dengan pelaksanaan asuhan keperawatan (p value = 0,743 0,05), terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan demokratik dengan pelaksanaan asuhan keperawatan  (p value = 0,000 0,05) dan tidak terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan laissez-faire dengan pelaksanaan asuhan keperawatan (p value = 0,74 0,05). Kepala ruang diharapkan mampu menerapkan gaya kepemimpinan terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlangsung.