Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat

IMPLEMENTASI BIOFERMENTASI “EFFECTIVE MICROORGANISM” DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN Lalu Japa; Ahmad Raksun; Karnan Karnan; Didik Santoso
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.533 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.501

Abstract

Sebagian besar masyarakat RT 05 Kuburjaran, Dusun Bunsambang Desa Sukarara berkativitas sebagai petani sekaligus sebagai peternak (terutama adalah peternak sapi).  Sistem pemeliharaan ternak sapi adalah dikandangkan di lokasi rumah masing-masing. Oleh karena itu, produksi limbah kotoran sapi menumpuk di setiap lahan perumahan masing-masing warga, sehingga lingkungan sekitar rumah terkena imbas limpahan kotoran sapi. Selama ini belum pernah ada upaya penanganannya kecuali dibuang di sekitar pekarangan rumah kemudian dibakar dimusim kemarau, hanya sebagian kecil masyarakat yang memanfaatkannya untuk pupuk. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tim pengabdian memberikan pengetahuan dan pelatihan singkat tentang pengolahan limbah kotoran sapi menjadi bokashi. Bokashi adalah bahan organik yang telah difermentasikan oleh aktivator bakteri pengurai yang terkemas dalam EM4. Produk bokashi yang dihasilkan dapat secara langsung dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman pertanian. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan masyarakat RT 05 Kuburjaran Dusun Bunsambang Sukarara Jonggat Lombok Tengah dengan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah kotoran sapi menjadi bokashi, tidak hanya dapat memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka tetapi juga dapat secara terus menerus memproduksi dan menggunakan bokashi sebagai pupuk sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produksi pertaniannya mereka.
POLA KONSUMSI SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN ZAT ADITIF DAN NILAI GIZI BAHAN MAKANAN PADA IBU-IBU DAN REMAJA PUTRI WARGA RT 05 KUBURJARAN LAUK SUKARARA LOMBOK TENGAH Lalu Japa; Ahmad Raksun; Dewa Ayu Citra Rasmi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.028 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.993

Abstract

Dampak berkembang pesatnya teknologi dan industri diberbagai bidang, tidak terkecuali teknologi transportasi dan produksi industri bahan makanan telah merambah sampai kepelosok desa. Khusus mengenai bahan makan kemasan teruma cemilan anak-anak, masyarakat pedesaan tidak tahu banyak tentang komposisi dan kandungan nilai gizinya. Mereka menerimanya secara utuh tanpa pertimbangan apapun. Terlebih dengan kesibukan dengan berbagai aktivitas harian di sawah, ladang dan sebagainya, mereka cendrung tidak pedulikan anak-anak mereka belanja makan cemilan seadanya. Tidak terkecuali warga masyarakat RT 05 Kuburjaran Lauk Dusun Bunsambang Desa Sukarara Lombok Tengah juga mengalami kedaan tersebut. Anak-anak usia keemasan (2-5 tahun) belanja dan mengkonsusmsi cemilan kemasan produksi industri menjadi pemandangan sehari-hari di lingkungan RT 05 Kuburjaran Lauk Sukarara Lombok Tengah. Keadaan ini telah membuat prihatin sejak lama dan lebih memprihatinkan lagi karena nasihat langsung perseorangan tidak pernah membawa perubahan. Pembelajaran dan nasihat melalui kegiatan formal yang terencana dapat menyadarkan mereka, warga masyarakat RT 05 Kuburjaran Lauk Sukarara Lombok Tengah akan perlunya menjaga pola konsumsi sehat dan memperhatikan zat aditif dan nilai gizi bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Dalam kegiatan yang dimaksud tim pengabdian kepada masyarakat akan memperkenalkan berbagai makanan kemasan sekaligus menjelaskan jenis zat aditif dan nilai gizinya melalui metode ceramah dan demonstrasi. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mentranfer pengetahuan kepada masyarakat sasaran tentang cara mengenal bahan makanan kemasan berikut komposisi dan nilai gizinya.
PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU IPA SMP/MTS TENTANG BIOLOGI CACING NYALE DI KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Imam Bachtiar; Lalu Japa; Didik Santoso; Syamsul Bahri; Syachruddin AR
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.745 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1496

Abstract

Dalam tiga dasawarsa terakhir tradisi Bau Nyale telah menjadi atraksi pariwisata andalan di Kabupaten Lombok Tengah. Acara tradisional telah berkembang menjadi acara yang bertaraf nasional dan dihadiri oleh banyak wisatawan mancanegara. Pengajaran tentang cacing nyale di sekolah masih terbatas pada legenda dan budaya. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang aspek Biologi cacing nyale dikhawatirkan membawa dampak negatif terhadap kelestarian cacing nyale. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan guru IPA dan guru Biologi di SMP/MTs Kecamatan Pujut dan sekitarnya. Kegiatan pengabdiaan dihadiri oleh 20 guru dari SMP dan SMA di sekitar Kecamatan Pujut. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode tanya-jawab, ceramah, diskusi serta demonstrasi. Kegiatan ini berlangsung selama sehari penuh. Hasil evaluasi dengan kuesioner menunjukkan bahwa  peserta menyatakan mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 3,5 sampai 8 skala (dari 10 skala) pada 10 topik dari Biologi cacing nyale. Sebelum kegiatan pengabdian median pengetahuan peserta hanya pada skala 2 dan 3. Setelah kegiatan pengabdian, para peserta menyatakan pengetahuannya meningkat, sehingga median pengetahuan menjadi skala 8. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian sudah berjalan dengan sangat baik dan membawa dampak yang besar pada peningkatan pengetahuan guru tentang Biologi cacing nyale.
PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI TENTANG BIOLOGI CACING NYALE DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Imam Bachtiar; Lalu Japa; Syamsul Bahri
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.655 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i4.2295

Abstract

Tradisi bau nyale tidak hanya penting bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah, tetapi juga sangat penting bagi masyarakat pesisir Kabupaten Lombok Timur, terutama di Kecamatan Jerowaru. Acara menangkap epitoki cacing laut di Pantai Kaliantan ini telah lama menjadi budaya tahunan, yang ingin ditingkatkan menjadi atraksi wisata budaya oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Keluarnya nyale adalah peristiwa biologis, tetapi pengajaran tentang nyale di sekolah hanya terbatas pada tradisi dan legenda saja. Guru-guru Biologi tidak mempunyai akses terhadap informasi ilmiah tentang Biologi cacing nyale. Tidak sedikit guru Biologi yang belum memahami tentang reproduksi cacing nyale. Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk menjawab kebutuhan guru akan informasi ilmiah tentang Biologi cacing nyale. Pengabdian pada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan secara daring dan pemberian bahan bacaan elektronik tentang Biologi cacing nyale. Peserta kegiatan penyuluhan adalah 32 guru Biologi dari 17 SMA Negeri di Kabupaten Lombok Timur. Sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan, para guru Biologi diberikan pre-test dan post-test untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Bahan bacaan diberikan setelah guru menjawab pre-test, sebelum kegiatan penyuluhan. Hasil penilaian guru sendiri menunjukkan bahwa mereka mengalami peningkatan pengetahuan tentang cacing nyale sebanyak 4,33 hingga 5,17 skala pada semua sembilan topik yang dibahas. Perbandingan rata-rata pengetahuan guru pada pre-test dan post-test menunjukkan adanya kenaikan enam kali lipat (631%). Peningkatan pengetahuan yang sangat besar ini dapat dijelaskan dari perubahan pada ketersediaan sumber informasi tentang cacing nyale. Dengan menyediakan bahan bacaan tentang Biologi cacing nyale, para guru Biologi menjadi lebih faham tentang aspek Biologi dari cacing nyale, dan diharapkan mereka akan lebih bersemangat untuk mengajarkan Biologi cacing nyale kepada siswa SMA. Jika kegiatan ini dilaksanakan pada semua guru di seluruh Pulau Lombok, dari SD/MI hingga SMA/MA, maka dalam waktu 10 tahun, sebagian besar penduduk Pulau Lombok akan memahami pentingnya konservasi atau pengelolaan cacing nyale.ÂÂ