Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Peduli Masyarakat

Edukasi Brisk Walking sebagai Pencegahan Peningkatan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Cilongok I Kabupaten Banyumas Yudha, Magenda Bisma; Suhendro, Anton
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3263

Abstract

Diabetes ialah sekumpulan gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang lebih tinggi yang diakibatkan oleh kurangnya produksi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Penatalaksanaan diabetes dibagi menjadi dua yaitu terapi non farmakologis dan farmakologis. Pengelolaan diabetes melitus non farmakologis, yaitu seperti perencanaan makanan dan latihan fisik. Perencanaan makanan dapat dilakukan dengan membuat daftar diit, sedangkan latihan fisik dilakukan dengan aktivitas fisik seperti jalan kaki, bersepeda, santai, dan berenang. Jenis latihan fisik ringan yang direkomendasikan untuk penderita diabetes melitus tipe II ialah jalan kaki selama 30 menit dan berjalan cepat (Brisk Walking) selama 20 menit. Tujuan penelitian ini membantu meningkatkan pengetahuan penderita diabetes mellitus tipe 2 terkait penatalaksanaan terapi non obat dengan melakukan gerakan brisk walking sebagai upaya menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode yang digunakan ceramah dengan presentasi materi, diskusi, tanya jawab, dan meliputi tahap persiapan hingga evaluasi. Hasil kegiatan penyuluhan ini yaitu ada perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan setelah diberikan edukasi brisk walking sehingga dapat diartikan ada pengaruh edukasi brisk walking sebagai pencegahan peningkatan kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Cilongok I Kabupaten Banyumas.
Edukasi dan Implementasi Terapi Kompres Dingin untuk Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Appendiktomi dengan Anestesi Spinal Nurhadi, Muhammad Zidan Putra; Novitasari, Dwi; Yudha, Magenda Bisma
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4305

Abstract

Peradangan pada usus buntu, sebuah organ kecil yang terletak di bagian kanan bawah perut, dikenal sebagai apendisitis. Apendisitis dibedakan menjadi akut dan kronik, tergantung pada durasi nyeri. Nyeri adalah pengalaman yang tidak menyenangkan secara sensorik dan emosional yang terkait dengan kerusakan jaringan yang sebenarnya atau kemungkinan kerusakan. Kompres dingin memiliki manfaat yang signifikan dalam mengurangi kekakuan otot serta rasa nyeri dengan menghambat spasme otot dan memperlambat transmisi sensasi nyeri dari saraf ke organ. Kegiatan PkM ini melibatkan 30 pasien dari RSUD Cilacap sebagai peserta. PkM ini memiliki tujuan untuk memperdalam pengetahuan peserta mengenai penerapan kompres dingin serta menurunkan intensitas nyeri yang muncul setelah prosedur apendiktomi. Metode yang diterapkan melibatkan ceramah dan diskusi dengan bantuan media video, serta pengukuran perubahan pengetahuan melalui pretest dan posttest, dan evaluasi nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) pre dan post intervensi. Hasil PkM menunjukkan bahwa sebelum edukasi, 23 peserta (77%) memiliki pengetahuan rendah. Setelah edukasi, 19 peserta (63%) menunjukkan pengetahuan baik, dengan rata-rata peningkatan sebesar 37,4%. Sebelum intervensi, 18 peserta (60%) mengalami nyeri berat, sedangkan 25 peserta (83%) mengalami nyeri sedang setelah intervensi, dengan rata-rata penurunan nyeri 1,9. Hasil kegiatan PkM ini menunjukkan bahwa menggunakan kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri pasien pasca apendiktomi.
Implementasi Murottal Al-Mulk untuk Mengurangi Tingkat Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesarea Zulita, Nabila Ulfa; Novitasari, Dwi; Yudha, Magenda Bisma
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4343

Abstract

Sectio caesarea adalah prosedur bedah yang melibatkan pembuatan sayatan pada dinding perut dan rahim untuk memudahkan keluarnya janin. Nyeri persalinan termasuk sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dengan melakukan terapi murottal Al-Mulk diharapkan tingkat nyeri dapat berkurang. PkM ini bertujuan untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea menggunakan terapi murottal Al-Mulk. Mitra yang dituju adalah pasien beragama islam dengan tindakan post operasi sectio caesarea berjumlah 30 peserta di RSU Muhammadiyah Siti Aminah BumiAyu. Metode PkM diselenggarakan pada 28 Mei – 5 Juli 2024, setelah itu pelaksanaan observasi pasien, dengan mengukur nyeri sebelum terapi, melakukan implementasi murottal Al-Mulk lalu mengukur skala nyeri kembali setelah 15 menit dilakukan implementasi menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), hasil Program Kegiatan Masyarakat (PkM) menunjukkan penurunan skala nyeri peserta. Sebelum penerapan murottal Al-Mulk, sebagian besar peserta mengalami nyeri sedang, yaitu 21 peserta (70,0%). Setelah terapi murottal Al-Mulk, terdapat penurunan dalam skala nyeri, dengan 14 peserta (46,7%) mengalami nyeri yang berkurang menjadi kategori ringan.
Edukasi Audio-Visual tentang Mobilisasi Dini pada Pasien Post Operasi dengan Spinal Anestesi Cantika, Virginia Raida; Yudha, Magenda Bisma; Triana, Noor Yunida
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.6993

Abstract

Prosedur pembedahan pada ekstremitas bawah umumnya dilakukan bersamaan dengan tindakan anestesi spinal untuk menghilangkan rasa nyeri. Salah satu masalah yang sering muncul setelah prosedur tersebut adalah imobilisasi, yang dapat memperlambat proses pemulihan dan meningkatkan risiko komplikasi. Mobilisasi dini merupakan upaya yang dilakukan secara bertahap oleh pasien post operasi untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 04 November 2024, menunjukkan bahwa beberapa pasien post operasi dengan spinal anestesi memiliki pengetahuan yang rendah mengenai mobilisasi dini dan merasa khawatir untuk melakukannya. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang mobilisasi dini post operasi dengan spinal anestesi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan kesehatan melalui media audio-visual berupa video edukatif berdurasi ±4 menit dan disertai leaflet sebagai penunjang informasi tertulis. Kegiatan dilaksanakan di ruang recovery room Rumah Sakit Islam Purwokerto dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan kuesioner untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil menunjukkan bahwa sebelum edukasi hanya 5 peserta (16,7%) berada pada kategori baik, sedangkan setelah edukasi meningkat menjadi 25 peserta (83,3%). Sebanyak 23 peserta (76,7%) mampu melakukan mobilisasi dini sesuai tahapan. Edukasi audio-visual terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan motivasi pasien.
Implementasi Finger Hold terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Operasi Fajirin, Muhammad Aldi; Yudha, Magenda Bisma; Novitasari, Dwi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6486

Abstract

Sebagian besar pasien pascaoperasi mengalami nyeri dengan tingkat yang bervariasi. Sekitar 80% pasien yang menjalani pembedahan melaporkan nyeri akut setelah efek anestesi menghilang. Rasa nyeri ini dapat meningkat apabila terjadi peradangan atau infeksi. Oleh karena itu, diperlukan metode perawatan untuk membantu mengurangi rasa nyeri tersebut, salah satunya adalah teknik relaksasi finger hold. Teknik ini merupakan perpaduan antara pernapasan dalam dan genggaman jari tangan, yang dapat memberikan sensasi nyaman dan berkontribusi dalam menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan pasien. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang finger hold dan mengidentifikasi Tingkat nyeri pasien post operasi menggunakan alat ukur NRS. Kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Purwokerto pada 27 Januari – 28 Febuari, dengan jumblah peserta sebanyak 30 orang. Kriteria peserta yaitu berusia di atas 17 tahun, sadar penuh (GCS15), dan kooperatif. Metode Pengabdian kepada Masyarakat ini di awali dengan pengisian pre test untuk menukur Tingkat pengetahuan, selanjutnya mengedukasi peserta tentang implementasi finger hold Selama 5 menit, dilanjutkan dengan mengidentifikasi tingkat nyeri peserta dengan metode Numerical Rating Scale (NRS) sebelum dilakukan implementasi, setelah itu pelaksanaan implementasi finger hold selama 10 menit, dan diakhiri dengan mengevaluasi peserta.Hasil dari Pengabdian kepada Masyarakat ini adanya penurunan skala nyeri pada pasien yang telah diberikan implementasi finger hold. Sebelum diberikan terapi finger hold sebanyak 20 peserta mengalami nyeri sedang (66,66%) sedangkan setelah diberikan implementasi finger hold terdapat penurunan nyeri menjadi nyeri ringan sebanyak 19 peserta (63,27%).