Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Konstruksi Balok Pada Konstruksi Bangunan Gedung Hendra Alexander; Silvia Nengsih; Oni Guspari
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 15, No 1 (2019): -
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.404 KB) | DOI: 10.30630/jipr.15.1.140

Abstract

Construction projects have a very high risk of work accidents. Work accidents will disrupt all project activities that can cause death and loss to the project. A work accident is an undesirable and unexpected incident which could result in loss of life and property. Based on Law No.1 of 1970 concerning work safety, work accident is an unexpected and undesirable event that disrupts the regulated process of an activity and can cause harm to both human victims and property. For this reason, it is necessary to have a construction safety management system using methods Hazard Identification Risk Determining Control (HIRADC). HIRADC will be implemented if there is support from management for occupational safety and health (OSH) in the form of policies, organizational structure and budget. From the studies conducted, the most common hazards are falling, punctured, scratched, tripped, bumped, inhaled dust, electric shock, exposed to concrete splashes with extreme risk of risk of injury, disability and even death. For this reason, there is a need for handling control in the form of mandating the use of PPE, administrative control such as making work instructions, SOP, must have SIO and SILO, installing signs, and doing engineering such as work methods, shopdrawing, providing regular training.
Analisa Kinerja Proyek Menggunakan Metoda Earned Value Management dan Pengendalian dengan Metoda Time Cost Trade Off (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jembatan Silaosinan Kabupaten Mentawai) Jajang Atmaja; Etri Suhelmidawati; Hendra Alexander; Monika Natalia; Rafella Nola Hanika
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 7, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan
Analisa Biaya Dan Waktu Penggunaan Aluma System dan Scaffolding Proyek Arandra Residence Jakarta Mafriyal; Monika Natalia; Hendra Alexander; Febri syah; Aprilian Ambar Putra
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v8i1.9560

Abstract

Biaya bekisting/perancah termasuk komponen biaya terbesar pada pekerjaan struktur bertingkat. Dari total biaya konstruksi, perkiraan biaya bekisting adalah 10% dan berkisar 40 s/d 60 persen dari biaya beton bertulang. Oleh sebab itu biaya bekisting membutuhkan perhatian khusus, jika kurag tepat dapat menimbulkan pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek. Mengingat pekerjaan selanjutnya yaitu pembesian dan pengecoran beton tergantung pada pekerjaan bekising ini. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Apartment Arandra Residence Jakarta untuk pekerjaan bekisting balok dan pelat lantai. Disini akan dibandingkan 2 jenis bekisting yaitu bekisting aluma dan scaffolding. Tinjauan dilakukan untuk 15 lantai, dimana balok dan pelat lantainya menggunakan beton fc’ 35. Dari hasil penelitian, diperoleh waktu pelaksanaan pekerjaan bekisting scaffolding 270 hari sedangkan bekisting aluma system 210 hari. Biaya penggunaan bekisting scaffolding sebesar Rp. 5.079.575.760,00 sedangkan bekisting aluma system sebesar Rp. 6.857.471.478,00Penggunaan bekisting aluma system lebih cepat 60 hari dan lebih murah 16,96% dibandingkan bekisting scaffolding.
Perencanaan Manajemen Pemeliharaan Komponen Arsitektur dan Utilitas Pada Gedung Asrama LPMP Sumatera Barat Hendra Alexander; Riswandi Riswandi; Satwarnirat Satwarnirat; Muhammad Elan Aqsa
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 19 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v19i2.901

Abstract

The use of the building is to support activities or as infrastructure for building owners or building users in optimally carrying out their daily activities. The building is expected to be flexible following the flow of changes that occur in the activities of building owners or users later. This is what underlies the need for building maintenance activities. In the LPMP Dormitory building, maintenance activities have not been managed properly. In order for maintenance activities to be better, a maintenance management plan is made on the architectural and utility components for the building. Starting from listing the components that are maintained, then making maintenance classifications of these components, namely preventive maintenance and corrective maintenance. Next, make standard operating procedures for each of these components, complete with a flow chart and checklist form. Scheduling is also an important point in maintenance activities, starting from scheduling daily, weekly, monthly, and yearly components. The total preventive maintenance cost for architectural and utility components in the building is Rp. 303,648,000. This fee is the maintenance fee for one year.
Metode Kawat Strimin Untuk Mencegah Keruntuhan Getas Pada Dinding Yan Partawijaya; Mafriyal -; Jajang Atmaja; Satwarnirat -; Hendra Alexander
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.851 KB)

Abstract

Dinding bangunan umumnya terbuat dari bata yang mempunyai beberapa kelemahan diantaranya berat dan getas. Akibat beratnya yang cukup besar maka akan menaikkan beban mati struktur sehingga beban gempa juga akan naik. Hal ini disebabkan karena beban gempa akan meningkat secara linier terhadap berat struktur bangunan tersebut. Sedangkan akibat dari sifatnya yang getas maka pada tingkat perubahan bentuk (deformation) yang relatif rendah retak-retak tidak dapat dihindari (Satiawan, 2016). Salah satu metode perkuatan dinding terhadap keruntuhan adalah dengan metode kawat strimin. Nusantoro, A. 2012, Pemasangan kawat dstrimin dilakukan di sepanjang tulangan, di sebelah luar dan dalam dengan lebar minimal 45 cm. Kemudian kawat strimin diikat (luar dan dalam) dengan menggunakan 2 utas kawat D2 mm, terakahir ditutup dengan mortar. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat memperkuat dinding rumah tinggal mereka terhadap gempa dengan biaya yang murah, material mudah didapat dan waktu pelaksanaan yang singkat serta pengerjaan yang tidak rumit. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat memberikan wawasan, meningkatkan ketrampilan/skill bagi masyarakat Kampani dalam memperbaiki rumah tinggal agar mempunyai perkuatan terhadap gempa dengan metode kawat strimin. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini dengan melakukan penyuluhan, sosialisasi, diskusi dengan pemuka masyarakat dan memberikan palatihan pemasangan kawat strimin untuk mencegah keruntuhan getas.
Site Specific Response Analysis (SSRA) Kampus UNP Air Tawar, Kota Padang Misriani, Merley; Alexander, Hendra; Hamid, Desmon; Aguskamar, Aguskamar; Wisafri, Wisafri
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 14 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.14.1.111

Abstract

In general, the seismic design provisions around the world present different criteria for local soil conditions depending on soil and rock properties to determine the design spectra representing seismic design. On the other hand, site-specific analysis results not only show the main characteristics of soil-rock profiles but also local soil characteristics where detailed studies are needed to review the earth response to earthquakes. In this study conducted Site Specific Response Analysis (SSRA) is to analyze the earthquake wave propagation from the bedrock to the surface layer. The data needed are ground stratification data and shear wave velocity parameters obtained from empirical correlation to N-SPT test drilling data. In addition, the required data is ground motion synthetic at baserocks used for the earthquake wave propagation obtained by Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) 3-dimensional earthquake source referring from the results of previous research. SSRA is based on the theory of single-dimensional wave propagation in time domain using NERA (Non-linear Earthquake Response Analysis) program. Various inputs of earthquake movement are taken by considering suitable for Padang area. The results of this analysis are shown in the form of historical time acceleration graph and peak acceleration from each bore point location which is then processed to obtain amplification and response spectra design factors for the re-quake period of 475 years and 2475 years.
Construction Safety Plan pada Gedung Bertingkat berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 Alexander, Hendra; Hidayati, Rahmi; Misriani, Merley; Yurisman, Yurisman; Haryanto, Willy Pangestu
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 16 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.401 KB) | DOI: 10.30630/jirs.16.1.189

Abstract

This research is motivated by the frequent occurrence of work accidents in construction projects during 2017-2018, this gives a meaning that there is still a lack of attention to aspects of occupational health and safety (OHS). Therefore a plan is made which, if implemented in a project, can minimize the occurrence of work accidents called the construction safety plan. The purpose of this research is to make a construction safety plan by identifying any risks that can cause work accidents in construction projects. This research is based on direct observation methods on construction projects and literature studies related to risk and OHS. This research begins by identifying risks based on the Minister of Public Works Regulation PERMENPU NUMBER: 05 / PRT / M / 2014 where there will be hazards that can cause workplace accidents and how to control them, then a construction safety plan consisting of work safety policies, targets and work safety programs, and implementation of workplace safety activities in the field. The results of this study are that there are 36 risk variables that can cause work accidents, consisting of 7 variables with high risk, 21 variables with moderate risk and 8 variables with low risk. The targets made were the achievement of zero accidents with safety induction programs, safety precautions, safety talk, safety meetings, safety patrols and the use of personal protective equipment. Then the implementation plan of work safety in the field includes evacuation route planning, building protection planning, planning to work at height, etc.
PEMBANGUNAN PRASARANA MCK DI KAWASAN AGROWISATA BUKIT LABUANG KELURAHAN LIMAU MANIS Army, B.; Arlis, Angga Putra; Riswandi, Riswandi; Alexander, Hendra; Sari, Putri Kumala
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36901

Abstract

Pembangunan sarana MCK di Kawasan Agrowisata Bukit Labuang Limau Manis merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang signifikan dari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas fasilitas sanitasi, sehingga dapat mendukung kenyamanan pengunjung dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Proses pembangunan MCK dilakukan dalam dua tahap yang terstruktur. Pertama, tahap perakitan dilaksanakan di workshop kerja baja JTS PNP, di mana berbagai komponen MCK dipersiapkan dengan cermat dan sesuai standar teknik yang berlaku. Tahap ini melibatkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam konteks nyata. Setelah proses perakitan selesai, tahap kedua adalah instalasi jaringan air di lokasi pembangunan. Dalam tahap ini, tim teknis melakukan pemasangan sistem perpipaan dan saluran pembuangan yang efisien, sehingga MCK dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan sanitasi para pengunjung. Dengan adanya sarana MCK yang memadai, diharapkan Agrowisata Bukit Labuang tidak hanya dapat meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi wisata, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat serta lingkungan sekitar. Kegiatan ini mencerminkan komitmen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang dalam pengembangan masyarakat dan peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan.