Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Optimalisasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi Jalan Monika Natalia; Jajang Atmaja
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.463 KB) | DOI: 10.30630/jipr.17.1.208

Abstract

During the implementation of project work, there are various kinds of problems that will hinder project performance, so that the project will not be completed as planned, whether it is not on time, quality, and the cost, which sometimes occurs swelling. The road widening project for Lubuk Alung - Kuraitaji Road, Padang Pariaman District experienced a delay in implementation in the 16th week with a deviation of -7.091%. For this reason, it is necessary to control project implementation using the earned value method. From the analysis, the total duration of the project is 170 days, while the contract time is 150 days. This indicates a delay in project implementation for 20 days. In order to keep the project duration in accordance with the contract duration, it is necessary to accelerate it using the Time Cost Trade Off method. Acceleration is done by comparing 2 alternatives, namely the addition of working hours (overtime) and additional work shifts. After the comparisons were made, the additional acceleration cost of overtime work hours was Rp. 1,676,510,600.23 and alternative work shifts of Rp. 307,721,835.6 for direct costs. So the alternative chosen is an alternative work shift, because it has a small incremental cost, and is more efficient than using an alternative working hour overtime, while the duration of the project completion has returned to the contract time. The additional cost that must be paid by the contractor if the acceleration is not carried out is IDR 1,013,632,840.6, it would be more appropriate if the acceleration was carried out to overcome the delays in the Lubuk Alung - Kuraitaji Road Section in Padang Pariaman Regency, with a loss of IDR 307,722,000
Optimasi Pemanfaatan Lahan Pada Proyek Pengembangan Perumahan Dengan Metode Simpleks Monika Natalia -; Etri Etri Suhelmidawati -; Afrilia Handayani Yuzar
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 16, No 1 (2020): -
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.019 KB) | DOI: 10.30630/jipr.16.1.192

Abstract

House is one of primary human needs. Realizing the importance of housing needs, developers take advantage of these opportunities to provide recidential house. The main problem that often happens in housing development is difficulty in determining proportion of the types of houses that will be built within the size of land owned. To obtain the optimum amount of each type of house that will be built with the limits available, then set up a model. The optimization calculate is using the simplex method. The constraints for housing development consist of land area for each type of house with the total land area allocated for buildings is 16.116m2; The time available to complete the building is 364 days; Cost budget allocated for the development is Rp. 80.000.000.000,00 and comparison of market demand for each house is 10:6:15:5. The analysis result showed that the composition of optimum number of houses to be built are: 44 units of type 36A, 26 units of type 36B, 67 units of type 60 and 23 units of type 107 with maximum profit is Rp. 14.117.171.000,00.
Analisa Kinerja Proyek Menggunakan Metoda Earned Value Management dan Pengendalian dengan Metoda Time Cost Trade Off (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jembatan Silaosinan Kabupaten Mentawai) Jajang Atmaja; Etri Suhelmidawati; Hendra Alexander; Monika Natalia; Rafella Nola Hanika
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 7, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan
Perbandingan Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Time Study Terhadap AHSP SNI 2016 Monika Natalia; Fauna Adibroto; Rahyu Lubis
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v6i2.4749

Abstract

Produktivitas tenaga kerja akan menentukan keberhasilan pelaksanaan jadwal proyek konstruksi. Beberapa proyek konstruksi, produktivitas realisasi pekerjaan di lapangan berbeda dengan produktivitas yang ditetapkan oleh SNI. Jika tenaga kerja tidak memanfaatkan waktu untuk pekerjaan konstruksi dengan baik, produktivitas tenaga kerja menurun dan target rencana kerja tidak tercapai. Penelitian ini menganalisis produktivitas tenaga kerja pada proyek pembangunan perluasan Hotel Grand Zuri Kota Padang, yang dibandingkan dengan AHSP SNI 2018. Perhitungan produktivitas lapangan dilakukan dengan metode Time Study, dengan menentukan waktu standar pekerjaan, yang diperoleh dari pengamatan langsung. Hasil analisis didapat selisih nilai produktivitas antara hasil analisa lapangan terhadap AHSP SNI 2018 pada pekerjaan bekisting kolom lebih besar 1,62%. Pekerjaan bekisting plat nilai lebih kecil 35,7%. Pekerjaan bekisting balok lebih kecil 52,47%. Pekerjaan penulangan kolom lebih kecil 68,65%. Pekerjaan penulangan plat lebih kecil 83,15%. Pekerjaan penulangan balok lebih besar 9,98%. Pekerjaan pengecoran kolom lebih besar 85,13%. Pekerjaan pengecoran plat lebih besar 43,76% Pekerjaan pengecoran balok lebih besar 24,7%. Selisih waktu hasil analisa di lapangan terhadap AHSP SNI 2018 pada pekerjaan bekisting kolom lebih lama 0,07 jam, pekejaan bekisting plat lebih cepat 4,2 jam, pekejaan bekisting balok lebih cepat 9,03 jam, pekerjaan penulangan kolom lebih cepat 21,77 jam, pekejaan penulangan plat lebih cepat 23,24 jam. pekejaan penulangan balok lebih lama 1,26 jam, pekerjaan pengecoran kolom lebih lama 1,54 jam, pekejaan pengecoran plat lebih lama 0,56 jam, pekejaan pengecoran balok lebih lama 0,14 jam. Faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah keadaan cuaca, keadaan material, kondisi lokasi kerja, umur, dan pengalaman tenaga kerja
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kendala Triple Constraint Proyek Konstruksi Akibat Pandemi Covid-19 Monika Natalia; Riswandi R; Devie Oktaviani; Meldia Hayati Putri
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i2.7397

Abstract

Proyek konstruksi mempunyai sasaran (target) tertentu dengan batasan-batasan mutu pekerjaan, anggaran dan jadwal, yang dikenal sebagai triple constraint. Perbedaan keberhasilan proyek disebabkan karena tiap proyek mempunyai permasalahan/kendala yang berbeda. Permasalahan proyek konstruksi di Indonesia khususnya Kota Jakarta semakin pelik sejak pandemi covid-19. Hal ini disebabkan kesulitan pengadaan material kontruksi, pembatasan pekerja (social distancing), kondisi keuangan, sulitnya mengurus keadministrasian karena kantor pemerintahan memberlakukan work from home (WFH), pembatasan memasuki Kota Jakarta dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kendala (pertambahan biaya dan keterlambatan) serta berapa besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Jakarta selama pandemi covid-19. Metode penelitian adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, dengan pengambilan data dari penyebaran kuesioner kepada 38 responden yang terdiri dari, project manager, construction manager, engineer, inspektor, QHSE, K3L, dan safety officer. Kuesioner diolah dengan program SPSS v.22, untuk uji validitas, uji reliabilitas, uji korelasi dan uji regresi. Dari hasil analisa regresi dengan uji t didapatkan 3 faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan proyek konstruksi selama pandemi covid-19 di Jakarta yaitu kualitas bahan yang kurang baik (faktor material), penerapan teknologi baru yang belum dikuasai dengan baik (metode kostruksi) dan sulit melihat laporan laba rugi per proyek (biaya).
Analisa Biaya Dan Waktu Penggunaan Aluma System dan Scaffolding Proyek Arandra Residence Jakarta Mafriyal; Monika Natalia; Hendra Alexander; Febri syah; Aprilian Ambar Putra
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v8i1.9560

Abstract

Biaya bekisting/perancah termasuk komponen biaya terbesar pada pekerjaan struktur bertingkat. Dari total biaya konstruksi, perkiraan biaya bekisting adalah 10% dan berkisar 40 s/d 60 persen dari biaya beton bertulang. Oleh sebab itu biaya bekisting membutuhkan perhatian khusus, jika kurag tepat dapat menimbulkan pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek. Mengingat pekerjaan selanjutnya yaitu pembesian dan pengecoran beton tergantung pada pekerjaan bekising ini. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Apartment Arandra Residence Jakarta untuk pekerjaan bekisting balok dan pelat lantai. Disini akan dibandingkan 2 jenis bekisting yaitu bekisting aluma dan scaffolding. Tinjauan dilakukan untuk 15 lantai, dimana balok dan pelat lantainya menggunakan beton fc’ 35. Dari hasil penelitian, diperoleh waktu pelaksanaan pekerjaan bekisting scaffolding 270 hari sedangkan bekisting aluma system 210 hari. Biaya penggunaan bekisting scaffolding sebesar Rp. 5.079.575.760,00 sedangkan bekisting aluma system sebesar Rp. 6.857.471.478,00Penggunaan bekisting aluma system lebih cepat 60 hari dan lebih murah 16,96% dibandingkan bekisting scaffolding.
Penerapan Pelapis Dinding Kawat Ayam di Desa Koto Marapak Kabupaten Padang Pariaman Monika Natalia; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4682

Abstract

Earthquake-safe house, the costs not expensive. We can eliminate earthquake damage by strengthening our house while paying attention the rules of structure. Use chicken wire reinforcement. Chicken wire reinforcement can strengthen the walls by wrapping. Chicken wire can also be used to strengthen practical columns as well as ring beams. And to improve the connection between practical column structural elements with ring beams and wall to column anchoring. Result is to be help the residents of Koto Marapak Village in Padang Pariaman to provide counseling and training to strengthen their homes so that they are earthquake resistant with economical costs. Because this area is very earthquake-prone. The method applied by conducting counseling, field surveys as well as discussions with community leaders, pilot / training (which is guided by the discovery team) that together with the community members work together to provide reinforcement of houses that are earthquake resistant.
Analisis Konsep Nilai Hasil Dengan Metode Time Cost Trade-Off pada Proyek Rumah Susun Monika Natalia; Jajang Atmaja; Dini Sekar Putri; Putri Helena
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 7, No 1: June 2022
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v7.i1.2022.163-172

Abstract

Konsep nilai hasil memberikan informasi kinerja proyek dan menghasilkan estimasi biaya dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan proyek. Proyek rumah susun PIK Pulo Gadung Tahap II Jakarta Timur mengalami deviasi sebesar -12,70% pada hari ke-441 (minggu ke-63) pelaksanaan dari total durasi 569 hari akibat pandemi Covid-19. Hal ini karena pembatasan tenaga kerja, pembatasan pemasokan material, dan pembatasan waktu kerja instansi pemerintahan menyebabkan kepengurusan administrasi tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja proyek rumah susun PIK Pulo Gadung Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan analisis konsep nilai hasil menggunakan aplikasi Microsoft Project untuk mendapatkan kinerja proyek. Selanjutnya untuk percepatan waktu penyelesaian proyek dilakukan dengan metode Time Cost Trade-Off (TCTO) menggunakan crashing program. Hasil analisis didapat perkiraan waktu penyelesaian proyek adalah 666 hari atau selisih 97 hari dibandingkan rencana awal. Sisa durasi untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa sebesar 225 hari dengan proyeksi biaya akhir sekitar 57 milyar rupiah atau terjadi penyimpangan sekitar 6 milyar rupiah dibandingkan biaya awal. Alternatif percepatan durasi proyek dengan metode TCTO yaitu dengan menambah shift kerja dimana proyek selesai lebih cepat tiga hari daripada penambahan jam kerja dan biaya lebih hemat sebesar 1,8 milyar rupiah.
Analisa Kinerja Proyek Menggunakan Metoda Earned Value Management dan Pengendalian dengan Metoda Time Cost Trade Off (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jembatan Silaosinan Kabupaten Mentawai) Jajang Atmaja; Etri Suhelmidawati; Hendra Alexander; Monika Natalia; Merley Misriani; Rafella Nola
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.581 KB) | DOI: 10.21063/jts.2020.V702.06

Abstract

Pengolahan suatu proyek sangat bergantung pada pengendalian setiap aktivitas, sehingga pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapat senantiasa terkontrol. Earned Value Management method adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja dari proyek. Pada pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jembatan Silaosinan, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat ini, terjadi keterlambatan dalam pelaksanaannya, maka penulis meninjau ulang dari minggu ke-26 dimana bobot realisasi 48,044% sedangkan bobot rencana 51,328%, terdapat deviasi (3,284%), maka perlu dilakukan perhitungan biaya sisa dan waktu tersisa sampai minggu ke-26, kemudian dilakukan percepatan agar proyek dapat kembali sesuai kontrak. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah nilai estimasi biaya penyelesaian proyek (Estimate at Completion) adalah sebesar Rp 28.091.045.542 , nilai estimasi waktu penyelesaian proyek (Time Estimate) 41,475 minggu. Alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan shift kerja dilakukan dalam mempercepat pelaksanaan proyek. Keadaan proyek kembali ke durasi rencana dengan penambahan biaya sebesar Rp 685.220.700.
Analisis dan Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan dengan Metode Earned Value Nadia Hidayah; Monika Natalia; Merley Misriani; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.781 KB) | DOI: 10.21063/jts.2019.V602.071-77

Abstract

Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan mengalami keterlambatan. Untuk mencapai penyelesaian proyek agar sesuai dengan rencana, dibutuhkan suatu pengendalian di mana harus diketahui terlebih dahulu melalui kinerja proyek. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek tersebut yaitu dengan metode Earned Value yang mengintegrasikan aspek biaya, waktu dan prestasi kerja. Kinerja proyek dianalisa berdasarkan pada nilai rencana (Planned Value), nilai hasil (Earned Value) dan biaya aktual (Actual Cost). Pengendalian kinerja ditinjau dari awal pelaksanaan proyek sampai akhir proyek untuk mengetahui kinerja proyek dari aspek biaya dan waktu. Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan menurut kontrak mempunyai waktu penyelesaian 180 hari dengan biaya proyek Rp 2.065.000.000,-. Namun sejak minggu pertama proyek ini sudah mengalami keterlambatan. Berdasarkan analisi kinerja proyek dari minggu pertama sampai minggu ke-7 didapat prediksi akhir proyek jauh dari rencana yaitu 227 hari dan prediksi biaya akhir proyek Rp 2.203.482.352,94, Pada minggu pertama hingga minggu ke-7 terjadi keterlambatan dengan bobot rencana sebesar 0,17% sementara realisasi 0,12%. Reschedule pada minggu ke-8 terjadi penambahan waktu pelaksanaan proyek 189 hari dan biaya proyek Rp 2.184.110.000,-. Hingga minggu ke-18 di reschedule lagi hingga waktu prediksi pelaksanaan proyek menjadi 188 hari dan biaya pelaksanaan Rp 2.208.609.909,-. Pada minggu ke-19 sampai minggu ke 28 pelaksanaan proyek kembali di bawah dari perencanaan dengan waktu prediksi akhir proyek dari yang direncanakan 194 hari dan biaya akhir proyek Rp 2.238.672.584,93 jauh lehih besar dari anggaran proyek yang telah ditetapkan. Penerapan earned value dilakukan dalam upaya pengendalian proyek agar proyek kembali berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Tindakan perbaikan yang dilakukan pada proyek ini adalah dari konsultan perencana untuk membuat volume pekerjaan dengan benar agar antara perencana dengan kontraktor tidak terjadi kesalahpahaman, Komunikasi semua pihak yang terlibat, pengambilan keputusan segera untuk menentukan material yang akan dipakai.