Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis dan Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan dengan Metode Earned Value Monika Natalia; Merley Misriani; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya; Nadia Hidayah
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 6, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.781 KB)

Abstract

Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan mengalami keterlambatan. Untuk mencapai penyelesaian proyek agar sesuai dengan rencana, dibutuhkan suatu pengendalian di mana harus diketahui terlebih dahulu melalui kinerja proyek. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek tersebut yaitu dengan metode Earned Value yang mengintegrasikan aspek biaya, waktu dan prestasi kerja. Kinerja proyek dianalisa berdasarkan pada nilai rencana (Planned Value), nilai hasil (Earned Value) dan biaya aktual (Actual Cost). Pengendalian kinerja ditinjau dari awal pelaksanaan proyek sampai akhir proyek untuk mengetahui kinerja proyek dari aspek biaya dan waktu. Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan menurut kontrak mempunyai waktu penyelesaian 180 hari dengan biaya proyek Rp 2.065.000.000,-. Namun sejak minggu pertama proyek ini sudah mengalami keterlambatan. Berdasarkan analisi kinerja proyek dari minggu pertama sampai minggu ke-7 didapat prediksi akhir proyek jauh dari rencana yaitu 227 hari dan prediksi biaya akhir proyek Rp 2.203.482.352,94, Pada minggu pertama hingga minggu ke-7 terjadi keterlambatan dengan bobot rencana sebesar 0,17% sementara realisasi 0,12%. Reschedule pada minggu ke-8 terjadi penambahan waktu pelaksanaan proyek 189 hari dan biaya proyek Rp 2.184.110.000,-. Hingga minggu ke-18 di reschedule lagi hingga waktu prediksi pelaksanaan proyek menjadi 188 hari dan biaya pelaksanaan Rp 2.208.609.909,-. Pada minggu ke-19 sampai minggu ke 28 pelaksanaan proyek kembali di bawah dari perencanaan dengan waktu prediksi akhir proyek dari yang direncanakan 194 hari dan biaya akhir proyek Rp 2.238.672.584,93 jauh lehih besar dari anggaran proyek yang telah ditetapkan. Penerapan earned value dilakukan dalam upaya pengendalian proyek agar proyek kembali berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Tindakan perbaikan yang dilakukan pada proyek ini adalah dari konsultan perencana untuk membuat volume pekerjaan dengan benar agar antara perencana dengan kontraktor tidak terjadi kesalahpahaman, Komunikasi semua pihak yang terlibat, pengambilan keputusan segera untuk menentukan material yang akan dipakai.Kata kunci: Evaluasi Kinerja, Proyek Shelter, Pengendalian waktu dan biaya, Earned Value
ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG Monika Natalia; Yan Partawijaya; Mukhlis .; Satwarnirat .
Jurnal Fondasi Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.955 KB) | DOI: 10.36055/jft.v6i2.2632

Abstract

Keberhasilan proyek adalah tujuan akhir yang utama dari setiap proyek. Perbedaan faktor keberhasilan (critical success factors) proyek disebabkan tiap proyek mempunyai faktor-faktor pengaruh yang berbedabeda. Oleh karena itu,setiap pihak yang terlibat harus memiliki strategi tertentu terhadap kesuksesanproyek yaitu dengan mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan (keberhasilan) pelaksanaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung kesuksesan (critical success factors) proyek konstruksi di Kota Padang.Metode Penelitian yang digunakan analisis deskriptif menggunakan quisioner dengan data proyek konstruksi yang sedang atau sudah dikerjakan. Adapun respondennya adalah direktur utama, proyek manager, site manager, pelaksana, staf teknik, quantity dan quality control. Dari quisioner yang kembali, dilakukan pengujian data dengan menggunakan SPSS. Quisioner yang disebarkan sebanyak 30 quisioner. Response rate 100%. Dari data penelitian terdapat 8 faktor dengan 59 sub faktor/variabel. 8 faktor tersebut adalah faktor manajemen proyek, pengelolaan proyek, pengadaan, rencana tenaga kerja, bahan/material, peralatan, eksternal dan cuaca. Hasil uji validasi, didapatkan 8 faktor dan 52 variabel yang valid. Hasil uji reliabilitas, semua faktor yang valid juga reliable. Dari analisa data dengan SPSS versi 2.4 didapatkan faktoe yang paling dominan terhadap critical success proyek konstruksi adalah : untuk manajemen proyek adalah Rencana dan Jadwal yang digunakan, mempengaruhi sebesar 4,1667%. Faktor pengelolaan proyek, sub faktor yang paling dominan adalah Jadwal Pelaksanaan tidka sesuai Schedule yaitu sebesar 4,3667%. Faktor pengadaan proyek, sub faktor yang paling dominan adalah Metode Penawaran Proyek yaitu sebesar 3,8333%. Faktor Rencana Tenaga Kerja, sub faktor yang paling dominan adalah Jumlah Tenaga Kerja yang direncanakan yaitu sebesar 4,1000%. Faktor Bahan/Material, sub faktor yang paling dominan adalah Spesifikasi Teknis Bahan/Material yang digunakan yaitu sebesar 4,6333%. Faktor Peralatan, sub faktor yang paling dominan adalah Kapasitas Peralatan yang digunakan yaitu sebesar 4,3333%. Faktor Eksternal, sub faktor yang paling dominan adalah Komitmen semua pihak terhadap Proyek yaitu sebesar 4,6000%. Dan faktor Cuaaca, sub faktor yang paling dominan adalah Intensitas Curah Hujan yaitu sebesar 4,5667%. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan untuk semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi agar tercapai keberha silan proyek. 
Penerapan Pelapis Dinding Kawat Ayam di Desa Koto Marapak Kabupaten Padang Pariaman Monika Natalia; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4682

Abstract

Earthquake-safe house, the costs not expensive. We can eliminate earthquake damage by strengthening our house while paying attention the rules of structure. Use chicken wire reinforcement. Chicken wire reinforcement can strengthen the walls by wrapping. Chicken wire can also be used to strengthen practical columns as well as ring beams. And to improve the connection between practical column structural elements with ring beams and wall to column anchoring. Result is to be help the residents of Koto Marapak Village in Padang Pariaman to provide counseling and training to strengthen their homes so that they are earthquake resistant with economical costs. Because this area is very earthquake-prone. The method applied by conducting counseling, field surveys as well as discussions with community leaders, pilot / training (which is guided by the discovery team) that together with the community members work together to provide reinforcement of houses that are earthquake resistant.
Analisis dan Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan dengan Metode Earned Value Nadia Hidayah; Monika Natalia; Merley Misriani; Zulfira Mirani; Yan Partawijaya
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.781 KB) | DOI: 10.21063/jts.2019.V602.071-77

Abstract

Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan mengalami keterlambatan. Untuk mencapai penyelesaian proyek agar sesuai dengan rencana, dibutuhkan suatu pengendalian di mana harus diketahui terlebih dahulu melalui kinerja proyek. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek tersebut yaitu dengan metode Earned Value yang mengintegrasikan aspek biaya, waktu dan prestasi kerja. Kinerja proyek dianalisa berdasarkan pada nilai rencana (Planned Value), nilai hasil (Earned Value) dan biaya aktual (Actual Cost). Pengendalian kinerja ditinjau dari awal pelaksanaan proyek sampai akhir proyek untuk mengetahui kinerja proyek dari aspek biaya dan waktu. Proyek Pembangunan Gedung Shelter SDN 27 Lengayang Pesisir Selatan menurut kontrak mempunyai waktu penyelesaian 180 hari dengan biaya proyek Rp 2.065.000.000,-. Namun sejak minggu pertama proyek ini sudah mengalami keterlambatan. Berdasarkan analisi kinerja proyek dari minggu pertama sampai minggu ke-7 didapat prediksi akhir proyek jauh dari rencana yaitu 227 hari dan prediksi biaya akhir proyek Rp 2.203.482.352,94, Pada minggu pertama hingga minggu ke-7 terjadi keterlambatan dengan bobot rencana sebesar 0,17% sementara realisasi 0,12%. Reschedule pada minggu ke-8 terjadi penambahan waktu pelaksanaan proyek 189 hari dan biaya proyek Rp 2.184.110.000,-. Hingga minggu ke-18 di reschedule lagi hingga waktu prediksi pelaksanaan proyek menjadi 188 hari dan biaya pelaksanaan Rp 2.208.609.909,-. Pada minggu ke-19 sampai minggu ke 28 pelaksanaan proyek kembali di bawah dari perencanaan dengan waktu prediksi akhir proyek dari yang direncanakan 194 hari dan biaya akhir proyek Rp 2.238.672.584,93 jauh lehih besar dari anggaran proyek yang telah ditetapkan. Penerapan earned value dilakukan dalam upaya pengendalian proyek agar proyek kembali berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Tindakan perbaikan yang dilakukan pada proyek ini adalah dari konsultan perencana untuk membuat volume pekerjaan dengan benar agar antara perencana dengan kontraktor tidak terjadi kesalahpahaman, Komunikasi semua pihak yang terlibat, pengambilan keputusan segera untuk menentukan material yang akan dipakai.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN GEDUNG E, G, K DAN V POLITEKNIK NEGERI PADANG Yan Partawijaya
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 17, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.26 KB) | DOI: 10.30630/jipr.17.2.232

Abstract

Building maintenance is a very important to do after a building is completed or used. Maintenance makes of the building longer, safety, strength and appearance. Maintenance can reduce damage to the building, comfort and safety for all building users. Analysis of the maintenance management buildings E, G, K and V Politeknik Negeri Padang for 2023, maintenance schedule for buildings E, G, K and V Politeknik Negeri Padang for structural, architectural and utility components is divided daily, weekly, monthly and yearly intervals. Time periode, daily maintenance includes work on floors, walls, ceilings, doors, windows, frames, clean water installations, security installations, sanitary equipment and electrical installations. Maintenance periode of weekly and monthly intervals includes the work of structures, floors, walls, doors, frames, clean water installations and air conditioning installations. Annual periodic maintenance includes work on structures, walls, ceilings, doors, frames, air conditioning installations, fire protection installations and security installations. The maintenance cost of buildings E, G, K and V Politeknik Negeri Padang Rp. 810,834,743.17 with the cost of structural components of Rp. 84,443.56, architectural components of Rp. 651,660,899.61 and utility components of Rp. 159,089,400.00. Keywords: Buildings, Maintenance, Time periode, Cost
PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU SISTEM DILATASI BALOK KANTILEVER DAN DUA KOLOM PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT KAMPUS B UNIVERSITAS AIRLANGGA Monika Natalia; Riswandi Riswandi; Yan Partawijaya; Jajang Atmaja; M. Iqbal Kuswandi
Racic : Rab Construction Research Vol 7 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/racic.v7i2.2998

Abstract

Almost all regions of Indonesia are geographically vulnerable to natural disasters, earthquake. One way to implement a very long and structurally stable building design in the event of an earthquake or other circumstances is to provide a dilation system for the building. This research was conducted in a multi-storey parking building project at Airlangga University Campus B which applies a cantilever beam dilatation system and will be compared with a two-column dilatation system in terms of cost and time. Cantilever beam dilatation is a structural separation that uses a beam structure with one end having a clamp and the other end is free, while two-column dilatation is a structural separation that uses two columns side by side with a certain distance. From the results of the study, it was found that the cost of structural work with cantilever beam dilatation was Rp. 76,755,100,000, - and for two-column dilatation is Rp. 76.063.550.000,- while the total project time with cantilever beam dilatation is 451 working days, and for two-column dilatation is 447 working days. The application of two-column dilatation is 0.9% more cheaper and four days earlier than the application of the cantilever beam dilatation system.
EPOXY FLOOR 3D Yan Partawijaya; Monika Natalia
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.627 KB)

Abstract

Panti Asuhan Khusus Anak Mentawai Purus IV Padang terletak di Jl. Purus IV Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat. Anak-anak di Panti Asuhan ini berjumlah 56 orang, 22 anak adalah usia produktif yang duduk dibangku SMA/SMK dan akan menamatkan bangku pendidikannya. Namun, pada umumnya setelah menyelesaikan pendidikan SMA/SMK, mereka akan langsung melangkah ke dunia kerja dan tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Pada umumnya anak-anak Panti Asuhan yang telah menyelesaiakan pendidikan SMA/SMK, tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi karena terkendala biaya. Mereka kan langsung mencari pekerjaan. Padahal dengan bermodal ijazah SMA/SMK tentunya sangat sulit bagi mereka mencari pekerjaan. Oleh sebab itu, mereka harus dibekali pengetahuan, wawasan, ketrampilan khsusus yang dapat menciptakan wirausaha sendiri (membuka lapangan kerja sendiri). Disinilah dibutuhkan peranan Akademisi dari Perguruan Tinggi melalui Program Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Padang. Salah satu bekal yang dapat diberikan tim pelaksana pengabdian masyarakat adalah pengetahuan dan ketrampilan Epoxy Floor 3D. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian amsyarakat ini adalah dengan melakukan survey lapangan serta diskusi dengan pengurus Panti Asuhan, memberikan penyuluhan dan percontohan Epoxy Floor 3D. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat memberikan wawasan, meningkatkan ketrampilan/skill dan keinginan berwirausaha mandiri bagi anak-anak Panti Asuhan.
Bertanam Sayur pada Lahan Sempit Terbatas dengan Metode Vertikultur menggunakan Botol Bekas Zulfira Mirani; Yan Partawijaya; Monika Natalia
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.478 KB)

Abstract

Panti Asuhan Khusus Anak Mentawai Purus IV Padang terletak di Jl. Purus IV Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat. Panti Asuhan ini merupakan suatu lembaga sosial yang mengasuh dan mendidik anak-anak dari keluarga miskin, anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar yang berasal dari daerah Mentawai dan Padang Barat. Anak-anak di Panti Asuhan ini berjumlah 56 orang, 22 anak adalah usia produktif yang duduk dibangku SMA/SMK dan akan menamatkan bangku pendidikannya. Namun, pada umumnya setelah menyelesaikan pendidikan SMA/SMK, mereka akan langsung melangkah ke dunia kerja dan tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Ditengah wabah covid-19, tentu akan sulit untuk anak-anak Panti Asuhyan mendapatkan pekerjaan yang layak. Jangankan untuk mendapatkan pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan panagn saja, Pengurus Panti sangat sulit, apalagi memenuhi kebutuhan pangan yang sehat, bergizi dan higienis. Untuk itulah, Tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Padang memberikan penyuluhan,/sosialisasi tentang “Bertanam Sayur pada Lahan Sempit Terbatas dengan Metode Vertikultur menggunakan Botol Bekas”. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Panti Asuhan dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, dapat berwirausaha mandiri serta tidak terturup kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini dalam skala luas yang dapat dijual ke masyarakat.
Hand Sanitizer Alami dari Limbah Kulit Nenas Riswandi -; Mafriyal -; Yan Partawijaya; Zulfira Mirani
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.599 KB)

Abstract

Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Rinela, A (2017), ekstrak kulit nenas yang diaplikasikan sebagai hand sanitizer dapat menghambat atau membunuh bakteri dengan sangat baik dan dinyatakan lolos mutu fisik. Anto, J (2020), hand sanitizer dari ekstrak kulit nana merupakan terobosan baru dalam pemanfaatan limbah kulit nenas. Hand Sanitizer sangat dibutuhkan masyarakat luas, terutama di era pandemi covid-19. Setiap orang membutuhkan hand sanitizer dalam rangka protokol covid-19. Hal ini mendorong tim kegiatan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat pembuatan hand sanitizer alami dari limbah kulit nenas bagi anak-anak Panti Assuhan Khusus Mentawai Padang. Metode yang akan diterapkan adalah dengan memberikan penyuluhan, pelatihan sederhana oleh tim pengabdian masyarakat. Tjuan yang akan dicapai, nantinya anak-anak Panti Asuhan mampu membuat hand sanitizer sendiri, dapat dimanfaatkan untuk dipakai kalangan sendiri ataupun untuk dijual di pasaran. Selain itu, anak-anak Panti Asuhan dapat membangun etos kerja dan berwirausaha mandiri yang berkesinambungan.
Metode Kawat Strimin Untuk Mencegah Keruntuhan Getas Pada Dinding Yan Partawijaya; Mafriyal -; Jajang Atmaja; Satwarnirat -; Hendra Alexander
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.851 KB)

Abstract

Dinding bangunan umumnya terbuat dari bata yang mempunyai beberapa kelemahan diantaranya berat dan getas. Akibat beratnya yang cukup besar maka akan menaikkan beban mati struktur sehingga beban gempa juga akan naik. Hal ini disebabkan karena beban gempa akan meningkat secara linier terhadap berat struktur bangunan tersebut. Sedangkan akibat dari sifatnya yang getas maka pada tingkat perubahan bentuk (deformation) yang relatif rendah retak-retak tidak dapat dihindari (Satiawan, 2016). Salah satu metode perkuatan dinding terhadap keruntuhan adalah dengan metode kawat strimin. Nusantoro, A. 2012, Pemasangan kawat dstrimin dilakukan di sepanjang tulangan, di sebelah luar dan dalam dengan lebar minimal 45 cm. Kemudian kawat strimin diikat (luar dan dalam) dengan menggunakan 2 utas kawat D2 mm, terakahir ditutup dengan mortar. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat memperkuat dinding rumah tinggal mereka terhadap gempa dengan biaya yang murah, material mudah didapat dan waktu pelaksanaan yang singkat serta pengerjaan yang tidak rumit. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat memberikan wawasan, meningkatkan ketrampilan/skill bagi masyarakat Kampani dalam memperbaiki rumah tinggal agar mempunyai perkuatan terhadap gempa dengan metode kawat strimin. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini dengan melakukan penyuluhan, sosialisasi, diskusi dengan pemuka masyarakat dan memberikan palatihan pemasangan kawat strimin untuk mencegah keruntuhan getas.