Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Pencegahan Penyakit Demam Berdarah melalui Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Lembang Djalaluddin, Nurgadima Achmad; Ananda, Rusda; Heriyati, Heriyati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17831

Abstract

ABSTRAK Pembangunan berkelanjutan merupakan agenda global yang berfokus pada berbagai tantangan, termasuk isu-isu kesehatan. Salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) adalah memastikan kehidupan yang sehat dan kesejahteraan bagi semua usia. Di Indonesia, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi tantangan besar, terutama di daerah endemis seperti Sulawesi Barat. Meskipun upaya pengendalian telah dilakukan oleh pemerintah, kasus DBD terus meningkat. Hal ini terlihat jelas di wilayah Puskesmas Lembang, di mana jumlah kasus cukup signifikan. Keadaan ini menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dan strategi pencegahan yang komprehensif. Tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai strategi pencegahan demam berdarah, dan meningkatkan keterampilan masyarakat terkait pembuatan perangkap nyamuk sederhana, larvitrap. Program ini menggunakan kombinasi penyuluhan, pelatihan praktis, dan kegiatan partisipatif, dengan melibatkan unsur pemerintah, kader kesehatan, masyarakat, pelajar dan mahasiswa dengan jumlah sasaran sebanyak 22 orang. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD dan kebersihan lingkungan setelah penyuluhan, memperoleh keterampilan untuk secara mandiri membuat dan menggunakan larvitrap di rumah sebagai upaya pencegahan. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis masyarakat terkait pencegahan DBD di wilayah Lembang. Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, DBD, Larvitrap  ABSTRACT Sustainable development is a global agenda focusing on various challenges, including health issues. One of the goals of the Sustainable Development Goals (SDGs) is to ensure healthy lives and well-being for people of all ages. In Indonesia, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) remains a major challenge, particularly in endemic areas such as West Sulawesi. Despite control efforts by the government, dengue cases continue to rise, as evidenced by the significant number of cases in the Puskesmas Lembang area. This situation highlights the importance of increasing public awareness and implementing comprehensive prevention strategies. Objective to enhance community awareness and knowledge regarding dengue fever prevention strategies and improve their skills in making simple mosquito traps, known as larvitraps.  This program utilized a combination of educational outreach, practical training, and participatory activities, involving the local government, health cadres, community members, students, and 22 targeted participants. The pre-test and post-test results indicated a significant increase in community knowledge about dengue fever prevention and environmental cleanliness following the educational outreach, as well as the acquisition of skills to independently make and use larvitraps at home as a preventive measure.  This activity successfully improved the community’s knowledge and practical skills regarding dengue fever prevention in the Lembang area. Keywords: Health Education, Dengue Fever, Larvitrap
Peran Keluarga Berhubungan dengan Kualitas Hidup Lansia: Studi Cross-Sectional Nurmadinah, Nurmadinah; Mursid, Aco; Muzakkir, Muzakkir; Irwan, Muhammad; Djalaluddin, Nurgadima Achmad; Irfan, Irfan; Indrawati, Indrawati; Evidamayanti, Evidamayanti
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 9, No 1 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Tribhuwana Tunggadewi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v9i1.3125

Abstract

Seiring bertambahnya usia, semakin rentan terhadap berbagai masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kualitas hidup lansia. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi, memberikan bantuan, dan mengatasi berbagai tantangan yang dialami oleh lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara peran keluarga dan kualitas hidup lansia. Desain penelitian observasional dengan metode cross sectional. Populasi berjumlah 507 lansia, dengan sampel sejumlah 100 orang didapatkan, melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner peran keluarga dan kualitas hidup (kuesioner OPBQL-Brief), diadopsi dari Radiani, Z. F. R. (2018). Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan hampir separuh lansia (49%) mempunyai peran keluarga yang bagus; sebagian besar lansia (66%) memiliki kualitas hidup yang baik; dan ada hubungan peran keluarga dan kualitas hidup lansia (p value 0,000). Temuan ini mengindikasikan pentingnya pengembangan intervensi atau program yang dapat meningkatkan peran keluarga dalam upaya memperbaiki kualitas hidup lansia. Direkomendasikan untuk penelitian lanjutan ialah mengkaji intervensi atau program dalam meningkatkan peran keluarga terhadap peningkatan kualitas hidup lansia.
KESIAPAN RUMAH SAKIT DALAM RENCANA PENERAPAN KELAS RAWAT INAP STANDAR BPJS KESEHATAN (STUDI KASUS RSUP DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR) Sulaiman , Ahmad; Djalaluddin, Nurgadima Achmad
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i2.2476

Abstract

KRIS merupakan sistem baru yang akan digunakan dalam pelayanan rawat inap BPJS Kesehatan di rumah sakit (RS). Dengan KRIS, semua golongan masyarakat akan mendapatkan perlakuan yang sama, pelayanan medis maupun non-medis. Ini untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan dalam akses layanan kesehatan bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUP Tadjuddin Chalid telah siap menerapkan KRIS JKN, meskipun dengan anggaran terbatas yang sebagian besar digunakan untuk penyediaan AC. Rumah sakit ini berhasil memenuhi 12 kriteria uji coba KRIS JKN dan telah menerapkan tata kelola sumber daya serta manajemen aset sesuai standar yang ditetapkan. Penggunaan gedung lama untuk uji coba KRIS JKN juga menunjukkan kesiapan rumah sakit dalam memenuhi regulasi Kementerian Kesehatan. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar RSUP Tadjuddin Chalid mengoptimalkan anggaran, melakukan evaluasi rutin terhadap uji coba, meningkatkan keterampilan staf, mengelola aset dengan lebih efisien, serta memperkuat komunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan implementasi KRIS JKN berjalan dengan lancar. Saran Berikut untuk RS (1) Optimalkan Anggaran : Prioritaskan dana untuk fasilitas penting dan peningkatan yang mendukung KRIS JKN. (2) Evaluasi Uji Coba: Lakukan evaluasi rutin untuk cepat mengatasi kendala dalam uji coba KRIS JKN. (3) Pengembangan SDM: Tingkatkan keterampilan staf melalui pelatihan, terutama dalam komunikasi dan pelayanan setara. (4) Efisiensi Aset: Perbarui inventaris, pastikan peralatan medis berfungsi baik, dan maksimalkan penggunaan ruang. (5) Perkuat Komunikasi: Tingkatkan koordinasi dengan Kemenkes untuk dukungan tambahan KRIS JKN.
MENATA ULANG NORMA: PRAKTIK INFORMED CONSENT YANG INOVATIF OLEH DOKTER PENANGGUNG JAWAB (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SULAWESI BARAT) Mubarak, Muhammad Hosni; Djalaluddin, Nurgadima Achmad; Panggeleng, Andi Mifta Farid; Heriyati, Heriyati; Page, Muhammad Taufik; Shabir, Achmad Mawardi; Hidayat, Laode
Journal of Governance and Public Administration Vol. 1 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jogapa.v1i3.966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik informed consent yang inovatif oleh dokter penanggung jawab di rumah sakit. Dengan meningkatnya kompleksitas layanan kesehatan, penting untuk menata ulang norma-norma dalam penggunaan informed consent guna memastikan kepatuhan etis dan meningkatkan kualitas hubungan dokter-pasien. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi pada dokter penanggung jawab di rumah sakit pemerintah di Sulawesi Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi seperti penggunaan teknologi digital, pendekatan personalisasi, dan edukasi pasien yang lebih mendalam dapat meningkatkan efektivitas penggunaan informed consent. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan kebijakan rumah sakit pemerintah Sulawesi Barat dan praktik klinis yang lebih baik.
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Ananda, Rusda; Shabir, Achmad Mawardi; Heriyati, Heriyati; Djalaluddin, Nurgadima Achmad
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2185

Abstract

Iklim organisasi menjadi salah satu faktor anteseden OCB yang berfokus pada organisasi untuk menciptakan lingkungan organisasi yang sehat, aman, inovatif, dan efektif. Iklim organisasi yang positif dapat menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi pegawai untuk menunjukkan perilaku OCB. Penelitian terkait iklim organisasi dan OCB perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja individu serta kinerja organisasi. Di instansi kesehatan daerah masih sering ditemukan tantangan berupa keterbatasan sumber daya, tekanan administrasi, dan sistem birokrasi yang kaku. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap OCB pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majene. Penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dengan metode pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel sebanyak 84 responden. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS dengan uji statistik regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Majene tidak berpengaruh signifikan terhadap OCB pegawai (p value > 0,05). Iklim organisasi hanya berpengaruh sebesar 0,7% terhadap OCB, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lain di luar iklim organisasi lebih berperan dalam memengaruhi OCB pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Majene.
Manajemen Pos Kesehatan Pesantren Di Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlas Kabupaten Polman Djalaluddin, Nurgadima Achmad; Al-Hijrah, Muh Fauzar; heriyati, heriyati
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 1 (2022): Volume 13 No.1 (2022)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v13i1.482

Abstract

Pondok Pesantren adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan keagamaan yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Pos Kesehatan Pesantren, yang umumnya disebut Poskestren merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan warga pondok pesantren, yang mengutamakan pelayan promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif , dengan binaan puskesmas setempat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis manajemen poskestren di Pesantren Moderen Al-Ikhlash. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui pelaksanaan manajemen pos kesehatan pesantren. Jumlah Informan sebanyak 9 orang, yang terdiri dari guru, petugas poskestren dan santri. Hasil penelitian menunjukkan adanya kebijakan yang dibuat terkait pelaksanaan kegiatan poskestren seperti pelayanan santri yang sakit dan pengadaan fasilitas poskestren. Fungsi manajemen juga telah dilakukan oleh poskestren mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Selain itu juga dilakukan rencana tidak lanjut pengembangan poskestren seperti penambahan jumlah gedung dan tenaga kesehatan tetap poskestren. Kesimpulannya adalah manajemen poskestren sudah berjalan dengan baik, dilihat dari kebijakan, manajemen, hingga rencana tindak lanjut untuk pengembangan poskestren namun masih perlu ada beberapa perbaikan dalam manajemen poskestren seperti masih kurangnya fasilitas poskestren dan kurangnya tenaga kesehatan tetap poskestren