Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Ekstrak Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Junita, Nurfitria; Awaluddin, Nurhikmah; Nadjamuddin, Mirfaidah; Wahid, Hilmiati
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 4, No 2 (2024): August 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v4i2.1043

Abstract

Daun bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.) mengandung senyawa kimia berupa saponin, alkaloid, tanin dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun bidara Arab dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan paper soap dan melihat serta mengukur aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan evaluasi uji mutu fisik yang melalui Cycling Test serta pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi teknik paper disk dengan menggunakan 3 konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15% dan dua kontrol pendukung yaitu kontrol negatif dimana sediaan tanpa ekstrak juga kontrol positif yaitu paper soap. Hasil penelitian uji mutu fisik sediaan paper soap menunjukkan bahwa sediaan memenuhi syarat standar sediaan sabun dan memiliki aktivitas antibakteri dengan konsentrasi paling efektif yaitu konsentrasi 15% dengan diameter zona hambat yang terbentuk 6,9 mm termasuk kategori sedang.Ziziphus spina-christi L. contain chemical compounds such as saponins, alkaloids, tannins, and flavonoids that have antibacterial properties. This study aims to determine whether extracts from Ziziphus spina-christi L. leaf can be formulated into paper soap preparations and to assess whether these preparations exhibit antibacterial activity against the growth of Staphylococcus epidermidis. The design of this research is a laboratory experimental study, evaluating physical quality tests through the Cycling Test and testing antibacterial activity using the paper disk diffusion method with three concentrations: 5%, 10%, and 15%, as well as two control groups: a negative control (preparation without extract) and a positive control (paper soap). The results of the physical quality test of the paper soap preparation indicate that it meets the standard criteria for soap preparations and exhibits antibacterial activity, with the most effective concentration being 15%, which formed an inhibition zone diameter of 6.9 mm, classified as moderate.
Formulasi Dan Uji Efektivitas Antijamur Sediaan Medicated Shampoo Fraksi Etil Asetat Kunyit (Curcuma Domestica) Terhadap Jamur Malassezia Furfur Penyebab Ketombe Awaliah, Irma Nurul; Adri, Tenri Ayu; Syarif, Hardiyanti; Nadjamuddin, Mirfaidah
INHEALTH : INDONESIAN HEALTH JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2024): INHEALTH JOURNAL
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/inhealth.v3i2.228

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fraksi etil asetat kunyit (Curcuma domestica) dapat di formulasikan menjadi sediaan shampo yang stabil secara fisik dan kimia,, untuk mengetahui apakah sediaan shampo fraksi etil asetat kunyit (Curcuma domestica) dapat menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah formulasi sediaan fraksi etil asetat kunyit (Curcuma domestica) memiliki efektivitas antijamur yang optimal. Jenis penelitian ini eksperimental laboratorium menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut etanol 96% dan fraksinasi dengan pelarut etil asetat, N-heksan, dan air. Penelitian ini menggunakan tiga konsentrasi yang berbeda yaitu, 15%, 20% dan 25% serta dua kontrol pendukung yaitu kontrol (-) sebagai sediaan shampo tanpa zat aktif dan kontrol (+) yaitu shampo ketomed ketokonazole. Uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji tinggi busa dan uji efektivitas antijamur, dimana baik sebelum maupun setelah cyclingramram test memperlihatkan tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05), sehingga disimpulkan bahwa fraksi etil asetat kunyit dapat diformulasikan menjadi sediaan shampo yang stabil secara fisik dan kimia, sediaan shampo antiketombe memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan Malassezia furfur dan pada konsentrasi sediaan shampo yang efektif menghambat pertumbuhan Malassezia furfur yaitu 25% dengan kategori sangat kuat.
POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIP BALM LIOFILISAT KULIT BUAH TERUNG UNGU PANJANG (Solanum melongena L.) DALAM MENANGKAL RADIKAL BEBAS Karim, Suhrah Febrina; Nadjamuddin, Mirfaidah; Ramadhani, Aulia Rezky
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1214

Abstract

Perubahan iklim mengakibatkan terjadinya peningkatan radiasi sinar ultraviolet (UV) yang menyebabkan kerusakan kulit akibat radikal bebas. Radikal bebas memberikan efek berupa pigmentasi pada Kulit, terutama pada kulit bibir sehingga warna bibir menjadi hitam serta pecah-pecah. Pigmentasi kulit bibir ini dapat dicegah dengan penggunaan tabir surya dalam bentuk lip balm. Lip balm merupakan salah satu produk lip care yang digunakan untuk mencegah serta mengatasi bibir kering dan pecah-pecah yang disebabkan oleh fungsi dari perlindungan pada bibir yang buruk. Kulit Terung Ungu panjang merupakan salah satu antioksidan alami yang mempunyai kandungan nasunin yang termasuk senyawa golongan flavonoid. Nasunin memiliki fungsi sebagai antioksidan alami yang 150 kali lebih kuat dari flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas Antioksidan liofilisat kulit buah terung ungu panjang dalam menghambat radikal bebas dan memenuhi uji stabilitas fisik maupun kimia sediaan lip balm. Liofilisat kulit buah terung ungu panjang diformulasikan dengan variasi konsentrasi 2%, 4 % dan 6 % dilanjutkan dengan evaluasi sediaan secara fisik maupun kimia yang meliputi Uji Organoleptik, pH, Titik Lebur, Homogenitas, Daya Sebar dan Cycling Test. Setelah itu dilakukan Uji Potensi Aktivitas Antioksidan dari Liofilisat kulit buah terung ungu panjang melalui kemampuannya dalam mengangkal Radikal bebas dengan metode DPPH. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Ekstrak kulit Buah Terung ungu panjang dapat dibuat dalam sediaan lip balm stabil secara fisik dan Kimia serta Sediaan lip balm ekstrak kulit Buah Terung ungu dapat memberikan aktivitas antioksidan paling efektif dengan metode DPPH pada konsentrasi ekstrak 6% dengan nilai IC50 sebesar 41,683 ppm dengan kategori sangat kuat
Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Fraksi Air Kulit Durian (Durio zibethinus Murray) terhadap Bakteri Streptococcus mutans: Formulation and Test of Antibacterial Activity of Durian (Durio zibethinus Murray) Mouthwash Faction on Streptococcus mutans Marwah S, Marwah S; Nadjamuddin, Mirfaidah; Salemuddin, Muh. Reski; Safaruddin, Safaruddin; Asjur, Asti Vebriyanti
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i2.1998

Abstract

The water fraction of durian peel (Durio zibethinus Murray) contains compounds chemical flavonoids, saponins, tannins and alkaloids which have antibacterial effects against Streptococcus mutans bacteria. The aim of the study was to determine the water fraction of durian (Durio zibethinus Murray) can be formulated into a mouthwash and has activity as an antibacterial in inhibiting the growth of Sterptococcus mutans bacteria. Experimental research method with maceration extraction using 96% ethanol solvent, then a mouthwash formulation was made with concentrations of FI (1%), FII (5%), and FIII (10%), and tasted for antibacterial activity with the Paperdisk method. The results showed that water fraction durian skin mouthwash  (Durio zhibetinus Murray) on organoleptic testing, pH, and stable viscosity before and after cycling test. Mouthwash water fraction of durian skin (Durio zibethinus Murray) has antibacterial activity FI 8.5 mm, FII 11.9 mm and FIII 15.4 mm against Streptococcus mutans. The mouthwash of the water fraction of durian skin (Durio zhibetinus Murray) is stable physically and chemically and has the best antibacterial activity inhibiting growth of Streptococcus mutans bacteria in FII (5%) and FIII (10%) with strong inhibition zone category.   Keywords:          Water fraction of durian peel, mouthwash, antibacterial, Streptococcus mutans   Abstrak Fraksi air kulit durian (Durio zibethinus Murray) memiliki kandungan senyawa kimia flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid yang memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Tujuan penelitian untuk mengetahui fraksi air kulit durian (Durio zibethinus Murray) dapat diformulasi menjadi sediaan obat kumur serta memiliki aktivitas antibakteri terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Metode penelitian secara eksperimental dengan ekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, lalu dibuat formulasi sediaan obat kumur dengan konsentrasi FI (1%), FII (5%), dan FIII (10%), dan uji aktivitas antibakteri dengan metode Papperdisk.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat kumur fraksi air kulit durian (Durio zhibetinus Murray) pada pengujian organoleptik, pH, dan viskositas stabil sebelum dan setelah Cycling test. Obat kumur fraksi air kulit durian (Durio zibethinus Murray) memiliki aktivitas antibakteri FI 8,5 mm, FII 11,9 mm, dan FIII 15,4 mm terhadap bakteri Streptococcus mutans. Obat kumur fraksi air kulit durian (Durio zhibetinus Murray) stabil secara fisika dan kimia serta memiliki aktivitas antibakteri terbaik menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yaitu pada FII (5%) dan FIII (10%) dengan kategori zona hambat kuat.   Kata Kunci:         Fraksi air kulit durian, obat kumur, antibakteri, Streptococcus mutans
Test the Antioxidant Effectiveness of Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) Ethyl Acetate Fraction Cream Formula using FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) and ABTS (2,2'-azino-bis (3-3) ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid) Methods) Nadjamuddin, Mirfaidah; Auliah, Nielma; Mulyadin; Tajuddin, Zakiah; Andriawan, Riki
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 12 (2023): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i12.6118

Abstract

Antioxidants are compounds that can fight the influence of free radical molecules due to chemical reactions and metabolic events in the body. Phenolic compounds work to reduce the reaction of increasing the oxidation number, and are able to reduce highly reactive free radicals, lipid peroxidation processes, and metal oxides that can be obtained from oyster mushrooms. This study aims to make an antioxidant cream preparation and measure the IC50 value by conducting an antioxidant test of the ethyl acetate fraction of oyster mushroom (Pleurotus ostreotus) cream using FRAP (ferric reducing antioxidant power) and ABTS (2.2'-azino-bis (3-3) ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid) methods. The methods used are FRAP and ABTS where oyster mushrooms go through a liquid-liquid partition process and are made into cream preparations with formula concentrations of 2%, 4% and 6%, then their antioxidant activity is seen. The results of measuring three cream formulas obtained an IC50 value using the FRAP method of 110.12 bpj, and an IC50 value using the ABTS method of 84.61 bpj. The conclusion was that the IC50 value using the FRAP method (110.12 bpj) had medium category activity and the IC50 value using the ABTS method (84.61 bpj) had strong category activity.