Alpizar Alpizar
Fakultas Ushuluddin Universias Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran dalam Pembelajaran Kontekstual Sisharwati, Nunuk; Bakar, Abu; Alpizar, Alpizar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11293

Abstract

Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya inovasi dalam kurikulum dan pembelajaran. Inovasi pendekatan pembelajaran, menjadi salah satu hal yang harus dilakukan. Salah satunya adalah pendekatan pembelajaran kontekstual. Upaya pengembangan pendekatan pembelajaran adalah keharusan yang wajib dipersiapkan guru dalam proses pembelajaran. Guru adalah kunci keberhasilan pembelajaran di sekolah atau madrasah yang terlibat langsung untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, dengan demikian hasil pembelajaran dapat lebih berkualitas. Pendekatan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) bertujuan membantu siswa untuk memahami materi ajar dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan siswa sehari hari (konteks pribadi, sosial dan kultural) sehingga mereka berpengetahuan, berketerampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Siswa bisa belajar dengan baik bila materi ajar terkait dengan pengetahuan dan kegiatan yang telah diketahuinya yang terjadi di sekelilingnya. Adanya model pembelajaran kontekstual ini diharapkan aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan yang bertujuan yang tertata secara sistematis sehingga dapat memberi pengalaman belajar yang handal kepada peserta didik.
Implementasi Materi Moderasi Beragama pada Kurikulum Pendidikan Agama Islam Nova Eliza, Winda; Husti, Ilyas; Alpizar, Alpizar
Journal of Islamic Education El Madani Vol. 3 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Yayasan Marwah Madani Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55438/jiee.v3i1.79

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apasajakah materi moderasi beragama pada kurikulum Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Masmur Pekanbaru dan untuk mengetahui bagaimana implementasi materi moderasi beragama pada kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Aliyah Masmur Pekanbaru. Jenis penelitian pada artikel ini adalah kualitatif studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Madarasah Aliyah Masmur Pekanbaru Hasil penelitian ini yaitu Materi  Moderasi Beragama Di Madrasah Aliyah Masmur Pekanbaru. Muatan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam bingkai Moderasi Beragama Di Madrasah Aliyah Masmur Pekanbaru,   Moderasi beragama tercermin dalam komitmen kebangsaan yang menjunjung keberagaman, toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, penolakan terhadap segala bentuk kekerasan atas nama agama, serta penerimaan dan akomodasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat. Implikasi pada penelitian ini adalah memberi masukan pada lembaga yang menerapkan moderasi pada kurikulum Pendidikan Agama Islam.
Implikasi Integrasi Sains dan Agama Terhadap Pendidikan Islam Mahyarni, Mahyarni; Alpizar, Alpizar
Journal of Islamic Education El Madani Vol. 3 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Yayasan Marwah Madani Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55438/jiee.v3i2.89

Abstract

Membicarakan tentang integrasi sains dan agama berarti berupaya untuk memadukan antara sains dan agama, tak harus berarti menyatukan atau bahkan mencampuradukan, karena identitas atau watak dari masing-masing kedua entitas itu tak mesti hilang dan harus tetap dipertahankan. Dalam paradigma Islam, integrasi antara agama dan sains adalah sesuatu yang mungkin adanya, karena didasarkan pada gagasan ke-Esa-an (tauhid). Sudah saatnya, sains dan agama harus menghadirkan kesadaran yang muncul lewat pandangan-pandangan yang lebih harmonis, holistik, dan komprehensif. Pendidikan merupakan salah satu medium terbaik untuk tujuan tersebut. Dengan integrasi sains dan teknologi berimplikasi pada pendidikan Islam antara lain: pertama, berimplikasi dalam hal kurikulum, mengantarkan peserta didik agar memiliki hasrat dan kemampuan untuk melakukan penelitian (riset) pada bidang-bidang sains untuk kemudian menemukan “titik sambungnya” dengan realitas objektif yang terjadi pada wilayah keagamaan. Kedua, implikasi dalam proses belajar mengajar, guru mengembangkan imajinasi kreatif. Ketiga implikasi dalam aspek pendidikan sosial keagamaan. Dengan paradigma integratif, menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan sebuah keyakinan dalam beragama.
Konsep Integrasi Sains dan Islam dalam Pendidikan Junaidi, Junaidi; Nazir, M.; Alpizar, Alpizar
Jurnal An-Nur Vol 13, No 2 (2024): Jurnal An-Nur Desember 2024
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v13i2.35126

Abstract

Dalam proses pembelajaran, kualitas atau mutu menjadi suatu hal yang mutlak harus ada. Oleh karenanya, dalam perkembangan banyak model yang ditawarkan oleh beberapa pakar pendidikan, salah satunya adalah integrasi sains dan agama dalam proses pendidikan. Pembelajaran pendidikan agama Islam harus mampu mengubah sesuatu yang masih bersifat kognitif menjadi makna dan nilai serta harus di internalisasikan dalam diri perserta didik. Sains dan agama dalam perspektif Islam yaitu memiliki dasar metafisik yang sama, dengan tujuan pengetahuan yang diwahyukan maupun diupayakan adalah mengungkapkan ayat-ayat Tuhan, motivasi dibalik pencarian kealaman matematis-upaya mengetahui ayat-ayat Tuhan di alam semesta. Dengan integrasi pendidikan agama Islam dengan sains dan teknologi diharapkan pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami. Sehingga tujuan pendidikan agama Islam dalam mengarahkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al- Quran dan Al- Hadits, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman dapat terlaksana
Perekonomian pada Masa Khalifah Umar Bin Khattab: Kebijakan Ekonomi dalam Mengelola Baitul Mal Aris, Muhammad; Mukhlis, Mukhlis; Permana, Febrian; Saputra, Randa Fajar; Alpizar, Alpizar; Herlinda, Herlinda
At-Tajdid : Journal of Islamic Studies Vol 4, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Pacsasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/at-tajdid.v4i2.27422

Abstract

The aim of writing this article is to find out and explain the economic policy during the time of Caliph Umar bin Khattab which can be used as a reference for alternative solutions to economic problems in Indonesia. The method used is library research by collecting data regarding the economic policies of Caliph Umar bin Khattab through data searches from the internet and print, in the form of articles and books. The results of the research are; the increase and rapid development of the people's economy during the time of Caliph Umar bin Khattab as it was, 1. Military Service Organisation. This organisation is responsible for distributing relief funds to people involved in warfare. The amount of the grant is determined by the number of family dependents of each recipient. 2. Judiciary and Executive Department. This department is responsible for paying the salaries of judges and executive officials. The amount of this salary is determined by two things: the amount of salary received must be sufficient to meet the needs of the family so as to avoid the practice of bribery and the amount of salary given must be the same and even if there is a difference, it is still within reasonable limits. 3. Islamic Education and Development Institution. This institution distributes financial assistance for propagators and developers of Islamic teachings and their families, such as teachers and preachers. 4. Social Security Institution. The aim of this department was that no one in the country should be deprived of the necessities of life. All those who were sick, aged, disabled, orphaned, widowed or for any other reason unable to earn their own living were given financial assistance on an annual basis from the Bait al-Mal.
Implementasi program bina pribadi Islami dalam membentuk akhlak santri Madrasah Aliyah Pesantren Al -Ihsan Boarding School Riau Mahendra, Yasril Ihza; Alpizar, Alpizar
Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 10 No. 2 (2024): Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UPT-P4M) STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/aulia.v10i2.2438

Abstract

The moral decadence of students, Madrasah Aliyah Pesantren Al Ihsan Boarding School Riau, located in Kubang Jaya, has realized and anticipated this by implementing moral education to its students through the Islamic Personal Development program. This study was analyzed descriptively analytical. The results of the study indicate that (1) The implementation of the Islamic Personal Development (BPI) program at Madrasah Aliyah Pesantren Al Ihsan Boarding School Riau consists of programs, namely regular and non-regular programs. The regular program is the BPI weekly meeting held every Friday. While the non-regular program is the BPI outing class which is sometimes carried out in the form of cooking, sports, and overnight stays. (2) The supporting factors for the implementation of the BPI program are complete facilities and infrastructure, BPI mentor teachers have good Islamic knowledge competence, the BPI Deputy is specially formed, and the enthusiasm of most students. Meanwhile, the inhibiting factors for the BPI program are the following two things: (1) There are still students who are not active in participating in the BPI program, and (2) The limited duration provided by the school in implementing the routine meetings every Friday, where the duration given by the school for each meeting is only around one hour.
The Implementation of Religious Moderation Values among Islamic Senior High School Students Musliha, Dewi; Hasbullah, Hasbullah; Alpizar, Alpizar
Jurnal Indonesia Studi Moderasi Beragama Vol. 2 No. 1 (2025): JISMB, Volume 2, Issue 1 (2025): April-September Period
Publisher : Academia Edu Cendekia Indonesia (AEDUCIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64420/jismb.v2i1.210

Abstract

Background: Fostering religious moderation in youth is crucial for building tolerance and peace, with Islamic senior high schools playing a key role in shaping balanced religious values to prevent radicalism and promote unity. Objective: This study aims to examine the implementation of religious moderation values among Islamic senior high school students. Method: This research employs a field research approach using a qualitative descriptive method. The study was conducted at Madrasah Aliyah Nurul Mubtadiin in 2022. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The data analysis process consisted of three stages: data reduction, data presentation, and verification. Data validity was ensured through triangulation. Results: The findings indicate that the implementation of religious moderation values among students at Madrasah Aliyah Nurul Mubtadiin is well-executed and has become a flagship program in the school. Conclusion: The successful application of religious moderation values contributes to shaping students into a moderate generation with a strong sense of nationalism, high tolerance, and a rejection of violence. Contribution: This study serves as a reference for educators and policymakers in understanding and promoting religious moderation in schools, ensuring the development of students with balanced religious perspectives and social harmony.
Pengembangan Model Pendidikan Berbasis Integrasi Ilmu Dan Islam Di Universitas Islam Riau Yenni Yunita; Karim, Nazir; Alpizar, Alpizar
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 22 No 01 (2025): Al-Mutharahah : Jurnal Penelitian dan Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v22i01.869

Abstract

Abstract Riau Islamic University was established in 1962 with the main objective of integrating Islamic values ​​in the implementation of higher education. Since its inception, UIR has been committed to eliminating the dichotomy between general knowledge and religious knowledge, as well as overcoming the secularization of knowledge. This study aims to develop an educational model based on the integration of knowledge and Islam at Riau Islamic University. This type of research is research and development (Research and Development) or R & D which uses the ADDIE model. The results of this study are First, the concept of integrating Islam and knowledge has existed since the establishment of this campus. Several educational values ​​that can be integrated into knowledge are spread across various courses, including: (1) Morals, described as 6 values: Sincerity, Honesty, Trustworthiness, Kindness, Togetherness, and Justice. (2) Knowledge, described as 2 values: Intelligence and Hard work. (3) Charity, described as the value of preaching. Second, the Education Model based on "ISI (Integration of Science and Islam)" offers how to integrate science with Islam or vice versa. This can be done first by using Nash/text in the form of Verses or Hadith, namely conveying learning of study materials/science materials by explaining verses of the Qur'an or Hadith that are relevant to the science theory being taught. Second, using an analysis model that is Imani or Syar`i, namely conveying learning of science materials by explaining aspects of faith or sharia contained or relevant to science materials. Keywords: Model, Education, Integration of Science and Islam. Abstrak Universitas Islam Riau didirikan pada tahun 1962 dengan tujuan utama mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Sejak awal berdirinya, UIR berkomitmen untuk menghilangkan dikotomi antara ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama, serta menanggulangi sekularisasi ilmu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pendidikan berbasis integrasi ilmu dan Islam di Universitas Islam Riau. Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Devlopment) atau R & D yang menggunakan model ADDIE. Hasil penelitian ini adalah Pertama, konsep integrasi Islam dan ilmu sudah ada sejak berdirinya kampus ini. Beberapa nilai Pendidikan yang bisa di integrasi dalam ilmu pengetahuan tersebar dalam berbagai mata kuliah diantranya: (1)Berakhlak, dijabarkan menjadi 6 nilai: Keikhlasan, Kejujuran, Amanah, Kebaikan, Kebersamaan, dan Keadilan. (2) Berilmu, dijabarkan menjadi 2 nilai: Kecerdasan dan Kerja keras. (3) Beramal, dijabarkan menjadi nilai dakwah. Kedua, Model Pendidikan berbasis “ISI (Integration of Science and Islam)” ini menawarkan bagaimana cara mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan Islam atau sebaliknya. Hal ini bisa di lakukan pertama dengan menggunakan Nash/teks berupa Ayat atau Hadis, yaitu menyampaikan pembelajaran bahan kajian/materi sains dengan menjelaskan ayat Al-Quran atau Hadis yang relevan dengan teori sains yang diajarkan. Kedua, menggunakan model analisis yang bersifat Imani atau Syar`i, yaitu menyampaikan pembelajaran materi sains dengan menjelaskan aspek akidah atau syari`ah yang terkandung atau relevan dengan materi sains. Kata Kunci: Model, Pendidikan, Integrasi Ilmu dan Islam,
Islam dan Kebudayaan Nadhuha, Nadhuha; Alpizar, Alpizar
Tarbi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 3 No 2 (2024)
Publisher : IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/tarbi.v3i2.1991

Abstract

The purpose of this research is to find out about Islam and culture. This research uses a qualitative research method with a descriptive approach, namely describing how Islam and culture are. The data analysis method used is content analysis, which relates to content containing about Islam and culture. The results of this research show that Islam and culture are different, but two things that cannot be separated. Religion without culture will die, and culture without religion will become blind and lose direction. So Islam and culture are interconnected, continuous with each other and influence each other. The functions of Islam and culture in daily life include mosques, how to dress and others.
Perekonomian pada Masa Nabi Muhammad Saw: Ditinjau dari Kebijakan Fiskal Ichsan, Atikah Nurul; Despileny, Iren; Jannah, Niza Zahratul; H, Herlinda; Alpizar, Alpizar
At-Tajdid : Journal of Islamic Studies Vol 3, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Pacsasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/at-tajdid.v3i3.27835

Abstract

This research aims to learn about the economics of the time of the Prophet Muhammad SAW which is reviewed from fiscal policy. The study uses the library research approach as a method of gathering data by involving an understanding and study of the theories that exist in various relevant literary sources. The economy of the Prophet Muhammad began after his Hijrah to Medina with the establishment of Medina as a peaceful and civilized country according to the principles of economic Shariah. The principle of fiscal policy in Islam aims to develop a society based on a balanced distribution of wealth by placing material and spiritual values on an equal and balanced level. During the time of the Prophet Muhammad SAW, the income of the state was derived from primary and secondary sources of income. This source of income is collected first and then spent according to the needs of the country. The status of the property belongs to the state and not to individuals. The place where the funds are gathered is called Baitul Mal using the balance-of-budget basis, which means that all receipts are spent on state expenditure. Thus the Prophet laid the foundations of fiscal wisdom based on justice since the time of Islamic rule.Keywords : Islamic Economy, Fiscal Policy, Prophet Muhammad SAW