Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Aplikasi Arang Sekam Dan Pupuk Majemuk Tabur Terhadap Pertumbuhan Dan Rroduksi Tanaman Tomat (Lycopericum esculentum Mill. ) Lentina Sitinjak
Jurnal Darma Agung Vol 29 No 3 (2021): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v29i3.1246

Abstract

Abstract Good agricultural practices are necessary for increasing of crop production. This study aimed to determine the effect of husk rice charcoal and compound fertilizer on tomato growth and yield production. Husk rice charcoal was added using three levels including 0, 100, and 200 g/plant. Beside, compound fertilizer was added to media of plants with three levels including 0, 2, and 6 g/plant. The treatments were arranged in a randomized completely block design of which each treatment was made in three replicates. The results showed that application of 100 and 200 g husk charcoal/plant increased tomato growth and production of 60 to 110 g / plant and 15 to 30% respectively. In contrast, plant height at the age of 2 WAP, the application of compound fertilizer did not significantly affect yield production and plant height except plant height at 2 WAP. No interaction of the two treatments was found on plant growth and yield production.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN MENGGUNAKAN HERBISIDA PENGENDALIAN GULMA DIURON SEBAGAI HERBISIDA PRATUMBUH Lentina Sitinjak
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 6, No 1 (2022): JURNAL AGROTEKNOSAINS
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v6i1.762

Abstract

Gulma merupakan organism pengganggu tanaman yang tidak kalah penting dengan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lainnya.  Pengelolaan gulma yang tepat pada lahan pertanian merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi suatu komoditi.  Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan acak kelompok (RAK), dengan tiga perlakuan teknik pengendalian gulma yaitu dengan Tanpa pengendalian gulma (H0), pengendalian gulma secara mekanis/menyiang (H1) dan pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida pratumbuh diuron (H2) sesuai dengan dosis anjuran dan diulang sebanyak tiga kali.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan tanpa pengendalian, menyiang dan penggunaan herbisida pratumbuh diuron yang berpegaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetative hanya pada parameter jumlah daun pada umur 2 MST dan tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun pada umur 4 dan 6 MST dan juga tidak berpengaruh nyata terhadap Tinggi tanaman dan diameter jagung umur 2, 4 dan 6 MST.  Untuk pertumbuhan generatif, perlakuan hanya berpengaruh nyata terhadap berat biji jagung per tongkol dan berat kering tanaman.  Perlakuan menyiang dapat meningkatkan berat produksi per tonggol hingga 2.78 g ( 35 %) dari perlakuan control dan 2.45 g (31%)  dari perlakuan pemberian herbisida diuron. 
EFEKTIFITAS BERBAGAI MULSA DAN KETEBALAN DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN GULMA TEKI-TEKIAN (Chyperus rotundus L.) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Lentina Sitinjak; Juli Lousiana Butar-butar
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 5, No 1 (2021): JURNAL AGROTEKNOSAINS
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v5i1.545

Abstract

Chyperus rotundus L. is a weed that is very fast spreading, growing and developing. Nut weeds can have a high adaptability seen from the ability to grow in various types of land. Starting from dry land, humid land to wet / inundated or muddy land. Sandy, clay or sandy loam land. This nut weed also has a high competitive power in terms of its ability to compete with other weeds, to keep growing and tends to be the dominant weed in a planted area. Various attempts were made to suppress the growth of this weed nut. Mulch is a method used to suppress the growth of nut weeds in this study. There are three types of mulch used in this study, namely rice husks, rice straw and reeds and control treatment. The three mulches were applied to two thicknesses, namely the thickness of 250 gr / plot and 500 gr / plot. The results showed that the inorganik mulch treatment of rice husks, straw and alang alang and its thickness of 250 g / m² and 500 g / m² did not have a significant effect in suppressing the growth of nut weed (Chyperus rotundus L.). Straw mulch first undergoes decomposition compared to rice husk mulch and Imperata, so that the percentage of growth of shallot (allium cepa L.) plants is higher than with submerged mulch and reeds.
RESPON PEMBERIAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PRODUKSI SAWI HIJAU (Brassica chinensis var. parachinensis) Lentina Sitinjak; Ardiyanus Zai
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i3.2356

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat dan mengetahui respon pemberian dosis pupuk organic cair limbah tahu dan pupuk nitrogen terhadap produksi sawi hijau (Brassica chinensis var. parachinensis). Dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari dua factor pelakuan. Sebagi faktor pertama adalah pemberian pupuk organik cair limbah tahu dengan empat taraf yaitu L0 : Kontrol, L1 : 7.5 ml/polybag/, L2 : 15 ml/polybag. Faktor kedua adalah dosis pupuk nitrogen dengan empat taraf, N0 : control, N1 : 75 kg/ha, N2 : 150 kg/ha dan N3 : 300 kg/ha.Parameter yang diamati adalah produksi per tanaman dan produksi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic air limbah tahu dan pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap produksi per plot, namun interaksi kedua perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kedua parameter. Pupuk organic cair limbah air tahu tertinggi terdapat pada perlakuan 15 ml/polybag. Peningkatan produksi pertanaman mencapai 26.64 % dan meningkatkan produksi per plot 21,55% jika dibandingkan dengan perlakuan control. Pemberian pupuk nitrogen tertinggi terdapat pada perlakuan 300 kg/ha, peningkatan produksi pertanaman yang diperoleh mencapai 355.29 % dan peningkatan produksi per plot mencapai 288.00% jika dibandingkan dengan perlakuan control atau tanpa pemberian nitrogen.
SIMPANAN BIJI GULMA (Seedbank) DAN PERSENTASE PERKECAMBAHAN GULMA PADA PERTANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays) VARIETAS BONANZA F1 DALAM BERBAGAI JARAK TANAM YANG BERBEDA Lentina Sitinjak
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i1.3087

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentitifikasi jenis gulma dan simpanan biji gulma pada pertanaman jagung manis varietas bonanza F1 dengan jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metoda Rancangan Acak Kelompok (RAK) non factorial, dengan perlakuan jarak tanam pada tanaman jagung manis dan terdiri dari empat taraf yaitu (J1) 40 cm x 25 cm (J2) 40 cm x 25 cm, (J3) 60 cm x 25 cm, (J4) 20 cm x 25 cm. Parameter yang diamati adalah simpanan biji gulma dan persentase perkecambahan. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh nyata terhadap simpanan biji gulma dan persentase perkecambahan biji gulma. Simpanan biji gulma tertinggi terdapat pada jarak tanam (J1) 40 sm x 25 cm, sedangkan persentase perkecambahan biji gulma tertinggi terdapat pada (J4) 70 cm x 25 cm.
PENDAMPINGAN MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA Ribka Kariani Br Sembiring; Lentina Sitinjak
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i6.563

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk membantu para guru-guru, dan sekolah dalam membelajarkan literasi numerasi serta pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk pelaksanaan pengabdian yang dilaksanakan adalah dengan pendampingan pada program Kampus Mengajar yang merupakan salah satu Program dari delapan program unggulan yang ditawarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pendampingan yang dimaksud disini adalah mendampingi mahasiswa yang telah lulus seleksi pada program mengajar di sekolah angkatan pertama. Istilah lainnya dari pendampingan ini adalah sebagai Dosen Pendamping Lapangan program Kampus Mengajar. Dosen membimbing 7 mahasiswa dari beberapa kampus yang tersebar di Medan dan ditempatkan di sekolah SD Negeri 067343. Pendampingan ini memiliki dampak langsung yang didapat baik dari pihak sekolah termasuk guru, siswa, kepala sekolah dan tentunya mahasiswa. Bagi siswa diharapkan makin memahami dan mengerti numerasi dan literasi. Bagi guru, menambah pengetahuan terkait teknologi dan bagi mahasiswa menambah pengalaman dalam mengajar di sekolah dan bagaimana berkolaborasi dengan guru.
PROGRAM AGROSCHOOLING PADA SISWA SEKOLAH DASAR SWASTA KATHOLIK SANTO IGNASIUS MENINGKATKAN MINAT BERCOCOK TANAM Lentina Sitinjak
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 11 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i11.1021

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk membantu para siswa dan siswi Sekolah Dasar Santo Ignatius dalam pembelajaran teknik bertani serta pemanfaatan pekarangan rumah sebagai wahana penghijauan di lingkungan tempat tinggal. Menyadarkan para siswa dan siswi pentingnya mempertahankan atau menerapkan penghijauan di lingkungan tempat tinggal untuk kepentingan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga/dapur. Tumbuh-tumbuhan adalah sumber oksigen yang sangat dibutuhkan manusia untuk bernafas, selain itu juga tumbuh-tumbuhan menjaga kesehatan mata dan mengurangi polusi udara. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, para siswa dianjurkan atau di sarankan untuk menanam tanaman kebutuhan dapur seperti cabai, tomat, sayuran dan lain-lain yang juga menjadi berfungsi sebagai warung hidup. Maka dapat mengurangi biaya untuk kebutuhan dapur. Proses pendampingan para siswa yang dilakukan ini memiliki dampak baik secara langsung yang didapat dari pihak sekolah termasuk para guru, para siswa dan kepala sekolah. Dampak bagi siswa adalah para siswa langsung mengalami teknik bertani di sekolah (agroschooling), membuat media, menanam bibit dan merawat tanaman yang sudah ditanam, dengan demikian diharapkan makin memahami dan mengerti pentingnya menjaga kelestarian dan penghijauan lingkungan tempat tinggal. Bagi para guru, menambah wawasan pentingnya penerapan bercocok tanam bagi para siswa di lingkungan sekolah yang akan berdampak bagi para siswa dilingkungan rumah.
PENGARUH JARAK TANAM SEBAGAI UPAYA MENEKAN PERTUMBUHAN GULMA PADA PERTANAMAN DAN PRODUKSI KACANG KEDELAI ( GLYCINE MAX L.) VARIETAS BURANGRANG DAN AGROMULYO Sitinjak, Lentina; Siadari, Nurika
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 1 (2024): FEBUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i1.4145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dalam menekan pertumbuhan gulma pada pertanaman kacang kedelai (Glicyne max L.) varietas burangrang dan agromulyo serta untuk mengetahui produksi kacang kedelai. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan menggunakan dua faktor perlakuan. Faktor Pertama adalah jarak tanam dengan tiga taraf yaitu : B1: Jarak tanam 30 x 40 cm; B2: 40 x 40 cm dan B3: Jarak Tanam 50 x 40 cm. Faktor ke dua adalah varietas dengan dua taraf yaitu : A1: varietas burangrang; A2: varietas Agromulyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, umur berbunga, umur panen, jumlah polong pertanaman, bobot polong pertananman, bobot polong/plot dan bobot 100 biji kering. Jarak Tanam 50 x 40 cm menunjukkan pertumbuhan dan produksi kedelai tertinggi. Varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang produktif dan jumlah polong per tanaman, bobot polong per plot dan bobot 100 biji kering, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap umur berbunga dan umur panen. Varietas burangrang memiliki produksi yang lebih tinggi dibandingkan varietas Agromulyo. Penanaman varietas kedelai burangrang dan agromulyo dengan jarak tanam yang berbeda tidak menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman yang berbeda. Jenis gulma terbanyak terdapat pada jarak tanam 30 x 40 cm.
Bina Warga Desa Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Ekoenzim Pada Warga Dusun 1, Desa Pulau Tagor Baru, Kabupaten Deli Serdang Sitinjak, Lentina
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 11 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi para petani untuk cerdas dalam menjaga ekologi pertanian, memberikan informasi kepada para petani agar tetap menjaga dan memperhatikan kesehatan tanah, mengedukasi petani cara membuat pupuk cair organic dan menumbuhkan jiwa cinta ekologi pertanian bagi para petani. Pengetahuan masyarakat kelompok tani dalam menjaga keseimbangan lingkungan pertanian dengan menjaga kesehatan tanah, tanaman, manusia dan biota lain di lingkungan sekitar pertanian masih sangat minim. Para petani cendering menggunakan bahan kimia sebagai pupuk yang mudah di peroleh, praktis dan pengaplikasiannya dan cepat dampaknya pada pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Pupuk organic cair merupakan larutan dari hasil pembusukan organic yang berasal dari sisa tanaman, limbah agroindustry, kotoran hewan dan kotoran manusia yang memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara. Mikroorganisme local merupakan larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia ditempat. Larutan mikroorganisme local mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organic, perangsang pertumbuhan dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga dapat digunakan sebagai decomposer, pupuk hayati dan juga pestisida organic terutama sebagai fungisida. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dengan menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa bahan dapur yang tidak dipakai lagi untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan pengabdian ini bermanfaat untuk para warga desa ikut serta menjaga keseimbangan lingkungan, warga desa ikut menerapkan aplikasi pupuk cair organik dan menjaga kesehatan tanah, warga desa memahami, mengerti dan terpanggil untuk memanfaatkan bahan sisa hijauan di tempat tinggal untuk membuat Pupuk Organik cair yang bermanfaat bagi tanaman sebagai pupuk.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN NPK MUTIARA PADA PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) VARIETAS VIMA-IV Sitinjak, Lentina; Giawa, Yohanna Widian
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v8i2.1515

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk  mengetahui bagaimana Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk NPK Mutiara Pada Produksi Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) varietas Vima-IV. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan menggunakan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam dengan 3 taraf yaitu: (K0)Tanpa pemberian pupuk kandang, (K1) 400 g/polibag, (K2) 800 g/ polibag.  Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK Mutiara dengan 4 taraf yaitu (N0) tanpa pemberian pupuk NPK, (N1) 1,5 g/polibag, (N2) 3  g/polibag dan (N3) 4,5 g/polibag. Parameter yang diamati pada penelitian ini terdiri dari tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, produksi per sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman,  jumlah cabang produktif dan produksi persampel. Dosis pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 MST, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang produktif dan produksi persampel. Interaksi pupuk kandang ayam dan NPK Mutiara berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.