Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XII IPA DI SMA KORPRI BEKASI Meilani, Ajeng; Diana, Hafsah Adha
RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2 (2022): RANGE Januari 2022
Publisher : Pendidikan Matematika UNIMOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jpm.v3i2.2008

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan kecerdasan emosional. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 3 siswa dengan kecerdasan emosional rendah, sedang, dan tinggi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan hasil tes, angket, dan wawancara. Hasil analisis dari penelitian ini adalah siswa yang kecerdasan emosionalnya tinggi mampu menyelesaikan masalah dengan benar dan tepat sesuai dengan indikator pemecahan masalah, siswa yang kecerdasan emosionalnya sedang mampu memberikan solusi namun masih terdapat kesalahpahaman pada tahapan awal penyelesaian masalah yaitu pada proses menginterpretasikan informasi sehingga memberikan solusi yang kurang tepat, siswa yang kecerdasan emosionalnya rendah belum mampu menyelesaikan masalah karena ketidakpahaman konsep sehingga hasil yang diberikannya belum mengarah kepada solusi yang tepat.
PEMBINAAN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DENGAN MODEL BLENDED LEARNING Masnia, Masnia; Diana, Hafsah Adha; Yuliana, Lingga; Perkasa, Didin Hikmah; Firdaus, Hendy Yusman; Maliana, Rahma; Meilani, Ajeng
SUBSERVE: Community Service and Empowerment Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Prime Identity Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/scsej.v2i2.39

Abstract

Proses pembelajaran merupakan kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan. Pembatasan kegiatan terus berlangsung menyebabkan aktifitas pembelajaran tidak lagi dapat dilakukan secara langsung di sekolah. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi dasar berupa literasi membaca dan literasi numerasi sebagai bentuk hasil belajar kognitif. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menjadi hal yang harus didorong dalam kegiatan pembelajaran disekolah. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah melalui kegiatan Pembinaan Asesmen Kompetensi Minimum untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa SMA Tadika Pertiwi dengan Model Blended Learning yang berupa pembinaan Literasi Numerasi melalui modul dan latihan soal. Pelaksanaannya memanfaatkan Google Classroom dan Google Meet. Pada kondisi pandemi dimana terjadi keterbatasan siswa dalam belajar, sekolah harus berperan aktif dalam mendukung Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dimana metode Blended Learning menjadi cara agar menumbuhkan minat siswa dalam belajar dan pandemi bukan menjadi halangan bagi siswa untuk dapat mengasah pengetahuannya. Metode Blended Learning dapat diaplikasikan dalam perencanaan perbaikan pembelajaran bagi tenaga pendidik, serta kepala sekolah.
Systematic Literature Review: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika Meilani, Ajeng; Meiliasari
Jurnal PEKA (Pendidikan Matematika) Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal PEKA (Pendidikan Matematika)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/ftdz9c29

Abstract

The ability to solve mathematical problems is essential for students to develop into quality individuals. This study aims to describe the definition, indicators, and ways to improve problem-solving skills in students. Systematic Literature Review (SLR) is the method applied in this article. There are 20 articles that have been reviewed, but only 12 articles in the last 5 years that match the criteria for study materials on students' skills in solving mathematical problems. The results of this article explain that 1) mathematical problem-solving ability is an ability that relies on students' intellectual abilities to be able to solve non-routine problems related to mathematics logically, carefully, critically, and in accordance with the stages that are in accordance with its rules; 2) indicators referred to in problem-solving ability come from Polya, Lynch and Wolcott, and John Dewey; and 3) how to strengthen problem-solving skills in mathematics by using appropriate learning models in this case are problem-based learning, creative-based learning, realistic mathematics education. In the continuation of the research, it is hoped that more theories can be found other than those referred to in this article from other researchers in the context of problem solving.
PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MA MENGHITUNG VALIDITAS SOAL MATEMATIKA JENIS SOAL PILIHAN GANDA DI MGMP Sampoerno, Pinta Deniyanti; Salsabila, Ellis; Meidianingsih, Qorry; Permana, Agus Agung; Meilani, Ajeng; Khoirunnisa , Mustika
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i2.7240

Abstract

The training program on multiple-choice question validity for Madrasah Aliyah teachers aims to enhance teachers’ professional competence in designing and evaluating assessment instruments that are valid, reliable, and aligned with the principles of the Merdeka Curriculum. This program was initiated in response to teachers’ limited ability to conduct item validity testing, both statistically and conceptually, which often leads to less accurate assessments of student learning outcomes. The training employed an andragogical approach emphasizing active participation through interactive lectures, group discussions, simulations, and hands-on practice in calculating item validity using students’ test data. The results indicated significant improvements in teachers’ understanding and skills in computing and interpreting test validity more accurately. Furthermore, the program fostered reflective awareness among teachers about the importance of data-driven evaluation to support meaningful learning. Overall, this activity contributed to strengthening teachers’ professionalism and improving the quality of educational assessment in Madrasah Aliyah throughout the DKI Jakarta region. ABSTRAKKegiatan pelatihan validitas soal pilihan ganda bagi guru Madrasah Aliyah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dalam merancang dan mengevaluasi instrumen penilaian yang valid, reliabel, serta sesuai dengan prinsip asesmen Kurikulum Merdeka. Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kemampuan guru dalam melakukan uji validitas butir soal secara statistik dan konseptual, yang berakibat pada rendahnya kualitas penilaian hasil belajar. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan andragogi yang menekankan partisipasi aktif peserta melalui ceramah interaktif, diskusi kelompok, simulasi, dan praktik langsung penghitungan validitas menggunakan data hasil tes siswa. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam menghitung serta menafsirkan validitas soal pilihan ganda dengan lebih akurat. Selain itu, pelatihan ini juga menumbuhkan kesadaran reflektif guru terhadap pentingnya evaluasi berbasis data dalam mendukung pembelajaran yang bermakna. Secara keseluruhan, kegiatan ini berkontribusi terhadap peningkatan profesionalisme guru dan mutu asesmen pendidikan di Madrasah Aliyah wilayah DKI Jakarta.
Penggunaan Rasch Model untuk Menganalisis Konstruk Instrumen Resiliensi Matematis Peserta Didik Meilani, Ajeng; Rahayu, Wardani; Hidajat, Flavia Aurelia
JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 1 (2025): JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jagomipa.v5i1.1180

Abstract

Resiliensi matematis adalah kemampuan afektif yang harus dimiliki peserta didik untuk bertahan dalam menghadapi dan mengatasi masalah di dalam pembelajaran matematika. Metode penelitian ini menggunakan metode Research Development (R&D) dan melewati serangkaian pengumpulan data: 1) perencanaan; 2) pengembangan instrumen; 3) validasi teoritik; 4) uji lapangan; 5) validasi empiris; 6) analisis instrumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis validitas konstruk instrumen resiliensi matematis peserta didik menggunakan Rasch Model. Responden pada penelitian ini sebanyak 400 peserta didik SMA di Bekasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan metode Rasch Model dengan aplikasi Winstep versi 3.73. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27 item butir yang valid dan nilai Cronbach’s Alpha sebagai respresentasi dari interaksi antara person dengan keseluruhan item sebesar 0,83 tergolong dalam kategori baik. Nilai Person Reliability sebesar 0,80 tergolong cukup dan nilai sebesar 0,99 sebagai nilai Item Reliability. Oleh karena itu, instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat resiliensi matematis peserta didik dengan layak dan kredibel.
Systematic Literature Review: Resiliensi matematis dalam pembelajaran matematika Meilani, Ajeng; Meiliasari, Meiliasari
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 15, No 3 (2024): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v15i3.21215

Abstract

Students need internal or external support in learning mathematics; the main focus of this study discusses internal factors regarding students' mathematical resilience. This study aims to examine the definition, indicators, and role of mathematical resilience in mathematics learning. Systematic Literature Review (SLR) is a research method used in this study. Before being adjusted to the criteria, there were 38 articles, but only 14 articles in the last 5 years met the criteria as material for reviewing the discussion related to mathematical resilience. The results of the study show that (1) mathematical resilience can be determined to be a non-intellectual capacity of students in mathematics learning, especially the capacity to survive and form a positive mindset in facing all challenges at a difficult level when learning mathematics in class; (2) indicators of mathematical resilience that are often used come from Sumarmo, Johnston-Wilder et al., and Hutauruk; (3) the role of mathematical resilience in learning is to help students control affective abilities in training the abilities needed when learning mathematics. In further research, it is hoped that we will be able to link students' mathematical resilience with appropriate learning models.