Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia

SOSIAL CAPITAL BONDING DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PROVINSI DI YOGYAKARTA Sarwani; Dwi Indah Kartika; Samsul Arifin
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 16 No 2 (2024): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jv.v16i2.1049

Abstract

Modal sosial merupakan sekumpulan norma-norma informal yang dimiliki bersama di antara anggota kelompok yang saling terhubung, dilandaskan pada kepercayaan, norma, dan jaringan sosial. Dengan kata lain, modal sosial merupakan suatu potensi kemampuan yang berasal dari kepercayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat. Penelitian ini mencoba menghubungkan antara modal sosial yang dimiliki masyarakat lokal dan membentuk ikatan sosial yang solid bisa dimanfaatkan dalam konsep pengembangan dan pembangunan ekowisata di Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul. Untuk itu, dirumuskan pertanyaan dalam penelitian mengenai bagaimana keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan ekowisata di daerahnya sendiri dengan memanfaatkan dan mengeksplorasi modal sosial yang dimiliki. Selain itu, bagaimana pemerintah daerah menangkap peluang pengembangan ekowisata dengan memromosikan ikatan modal sosial yang dimiliki masyarakat di daerah tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling Masyarakat lokal sebagai aktor utama yang mengetahui secara pasti mengenai modal sosial dan ikatan sosial akan dipilih secara acak. Hal ini juga dilakukan dalam menunjuk wisatawan sebagai informan yang akan diwawancara. Focused Group Discussion dilakukan dalam pengumpulan data dan informasi di Kantor Dinas Pariwisata. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data primer. Data sekunder dikumpulkan dengan pengamatan atau observasi di lokasi. Analisis data dilakukan dengan teknik triangulasi yang bertujuan untuk cross-check bukti, memberikan gambaran lengkap, dan meningkatkan validitas data. Simpulan penelitian ini berimplikasi pada meningkatnya kualitas kepemimpinan dan manajemen organisasi khususnya aspek kelembagaan atau jaringan sosial yang mengelola dan mengembangkan potensi ekowisata. Dalam aspek lingkungan, adalah meningkatkan kepedulian dan kesadaran akan kebersihan lingkungan dan menjaga kelestarian alam. Sementara, dalam hal aspek penguatan sosial adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengemabngan ekowisata membangun kualitas komunikasi antar jaringan sosial yang berhubungan dalam pelayanan pariwisata di Desa Wisata Nglanggeran. Penguatan aspek ekonomi melalui peningkatan keterlibatan dan Kerjasama antar jaringan khususnya masyarakat pemilik homestay dengan pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran. Selain itu, keberlanjutan tata Kelola pelayanan ekowisata dilakukan dengan memperkuat dimensi modal sosial seperti kewajiban moral dan norma-norma, kepercayaan dan nilai-nilai sosia, dan interaksi antar jaringan stakeholder ekowisata di Nglanggeran.
TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA GLOBALISASI Sarwani; Mu’tamirudin; Samsul Arifin; Sabaruddin
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 16 No 3 (2024): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jv.v16i3.1216

Abstract

Bangsa Indonesia saat ini masih terus dihadapkan pada krisis multidimensial . Dari hasil berbagai kajian disiplin dan pendekatan, tampaknya ada kesamaan pandangan bahwa segala macam krisis itu berpangkal dari krisis akhlaq atau moral baik langsung maupun tidak langsung. Konstribusi pendidikian Islam dalam konteks ini adalah pada pembangunan mentalitas manusia yang merupakan produknya. Sebagai agen perubahan sosial, pendidikan Islam yang berada dalam atmosfir modernisasi dan globalisasi dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan umat Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Globalisasi berpandangan bahwa dunia didominasi oleh perekonomian dan munculnya hegemoni pasar dunia kapitalis dan ideologi neoliberal yang menopangnya. Untuk mengimbangi derasnya arus globalisasi perlu dikembangkan dan ditanamkan karakter nasionalisme guna menghadapi dampak negatif dari arus globalisasi. Untuk mengantisipasi berbagai tantangan di era ini maka pembelajaran agama Islam di Sekolah maupun di Perguruan Tinggi harus ditunjukkan kontribusinya.
PERAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM MENANGANI PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME DI PROVINSI SULAWESI TENGAH Sarwani; Samsul Arifin; Mu’tamirudin; Sabaruddin; Cantika Yokalina Boka
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 17 No 1 (2025): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jv.v17i1.1369

Abstract

Radikalisme merupakan paham yang menginginkan radikal dengan cara kekerasan dan ekstremisme, yang menjadi ancaman serius terhadap perubahan persatuan dan kesatuan bangsa. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap penyebaran paham radikalisme, terutama dengan keberadaan kelompok teroris seperti Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tengah dalam menangani penyebaran paham radikalisme, dengan mengidentifikasi faktor-faktor penghambat, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap informan yang relevan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran oleh Horoepoetri dan Santosa (2003), yang mencakup lima dimensi peran: sebagai kebijakan, strategi, alat komunikasi, alat penyelesaian sengketa, dan terapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah telah berpartisipasi aktif dalam merancang dan melaksanakan kebijakan deradikalisasi, melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya radikalisme, serta berkoordinasi dengan aparat keamanan dan masyarakat tokoh. Namun, terdapat kendala seperti keterbatasan anggaran, kurangnya pemahaman masyarakat, serta penyebaran ideologi radikal melalui media sosial dan pendidikan non-formal. Untuk mengatasi hambatan tersebut, Badan Kesbangpol meningkatkan kerja sama lintas sektoral dan memberdayakan masyarakatlokal dalam menciptakan ketahanan ideologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran Badan Kesbangpol sangat krusial dalam mencegah dan menangani penyebaran paham radikalisme di Provinsi Sulawesi Tengah melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif.