Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Terhadap Pengetahuan Pemuda Karang Taruna Di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Ady; Dedi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v10i2.262

Abstract

ABSTRACT Cardiac arrest often occurs suddenly, where a person who initially appears healthy can abruptly lose consciousness due to a heart attack. This condition signifies a sudden cessation of the heart's pumping function, leading to a halt in blood circulation throughout the body and potentially causing permanent brain damage. It is usually caused by heart conditions such as heart failure or coronary artery disease. The aim of this research is to identify the impact of Basic Life Support (BLS) training on knowledge of BLS among members of youth organizations (Karang Taruna). Data collection was performed using a cross-sectional approach. The research results indicate that there are differences in the average knowledge, attitudes, and skills before and after BLS training within the intervention group, as well as differences in the average knowledge, attitudes, and skills before and after BLS training between the intervention and control groups. Keywords : Cardiac arrest, Basic Life Support (BLS), Knowledge
Pengaruh Teknik Relaksasi Lima Jari Terhadap Kualitas Tidur Lansia Hipertensi Azzahra, Zaira Tanesa; Dewi, Rosliana; Waluya, Ady
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/5r5xs434

Abstract

Penyakit degeneratif seperti hipertensi sering terjadi pada lansia dan dapat mempengaruhikualitas tidur serta produktivitas mereka. Penurunan kualitas tidur berdampak besarterhadap perilaku, rutinitas harian dan rasa kantuk sepanjang hari. Teknik relaksasi limajari diusulkan sebagai terapi non farmakologis untuk meningkatkan kualitas tidur padapenderita hipertensi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasilima jari terhadap kualitas tidur lansia hipertensi di Kelurahan Selabatu Wilayah KerjaPuskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Metode menggunakan desain Quasi Eksperimen,penelitian melibatkan 34 responden, dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensidengan masing-masing 17 responden. Sampel dipilih melalui metode purposive sampling,dan data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan ujipaired sample t-test dan independent sample t-test. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaansignifikan dalam kualitas tidur kelompok kontrol, namun terdapat peningkatan signifikandalam kualitas tidur kelompok intervensi (p-value < 0.05), menegaskan bahwa teknikrelaksasi lima jari efektif meningkatkan kualitas tidur penderita hipertensi. Diharapkanpasien hipertensi dengan kualitas tidur yang buruk selain mendapatkan terapi farmakologipasien hipertensi juga mendapatkan pengobatan tambahan teknik relaksasi lima jari yangdapat dilaksanakan dengan kunjungan rumah dan melalui penyuluhan kesehatan
The Effect Of Mirror Therapy On Increasing Muscle Strength In Stroke Non Haemoragic Patients In The Bougenville Room Nunung Liawati; Widiasty Agustin; Ida; Ady Waluya
HealthCare Nursing Journal Vol. 7 No. 1 (2025): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/healthcare.v7i1.5722

Abstract

Stroke is a health problem that is the main cause of disability at a young age. In developing countries, stroke ranks third as the main cause of death after heart disease and cancer. The aim of the research was to determine the effect of mirror therapy on increasing muscle strength in stroke patients. Stroke is a functional brain disorder that can impact various body functions, including motor deficits in the form of hemiparesis. Mirror therapy is a therapy for stroke patients that involves the mirror neuron system. This type of research is pre-experiment with one group pretest and posttest design. The population was all non-hemorrhagic stroke patients with a sample of 17 patients, using a purposive sampling technique. Data analysis used was the Wilcoxon test with a normality test using Shapiro Wilk. The research results showed that the average muscle strength before the intervention was 3.06 after the intervention was 4.00. The results of analysis using the Willcoxon test obtained a p value for muscle strength of 0.002 < 0.05. This means that H0 is rejected, there is an effect of mirror therapy on increasing muscle strength in non- hemorrhagic stroke patients. Mirror Therapy has an effect on increasing muscle strength in stroke patients with hemiparesis, so the mirror therapy technique can be used as management and treatment to increase muscle strength in stroke patients
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERCULOSIS PARU PADA BALITA DI RW 02 CIMAHI DESA CITANGLAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURADE KABUPATEN SUKABUMI Waluya, Ady; Budhiana, Johan; Safariyah, Erna
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 2 No. 1 (2023): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI) Regional Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70331/jpkmb.v1i2.15

Abstract

Tuberculosis merupakan Infeksi Menular yang disebabkan oleh mycobacterium Tuberculosis, setiap hari di seluruh dunia hampir 500 balita meninggal karena Tuberculosis, Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis pada balita. Kejadian Tuberculosis dipengaruhi oleh status gizi yang buruk,tidak diberikannya kekebalan aktif berupa Imunisasi BCG, kurangnya Pengetahuan Ibu balita, lingkungan rumah yang kurang memadai. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Populasi dari penelitian ini merupakan semua ibu beserta balitanya dan lingkungan rumah, Uji validitas menggunakan rumus point Biserial  dan reliabilitas menggunakan rumus cronbach alfha. Data yang diperoleh diolah dengan Coefisien Contingensi  untuk Mengetahui  pengaruh antara status gizi balita, Imunisasi BCG, pengetahuan Ibu balita, Imunisasi BCG, Lingkungan rumah terhadap kejadian Tuberculosis pada balita. Hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian Tuberculosis pada balita dipengaruhi oleh pengetahuan sebesar 29 % dengan nilai CC = 0,539 dan P = 0,00,dan Kejadian Tuberculosis pada Balita dipengaruhi oleh Status Gizi sebesar 29,3 % dengan Nilai CC = 0,544 dan P = 0,000, dan kejadian Tuberculosis dipengaruhi oleh Imunisasi BCG sebesar 15,9% dengan nilai CC = 0,39 dan P = 0,000 serta kejadian dipengaruhi Oleh lingkungan rumah sebesar 43% dengan nilai CC = 0,656 dan P = 0,000. Diperlukan penanganan yang berkesinambungan untuk menanggulangi kejadian tuberkolosis yang mengacu pada faktor yang mempengaruhi tuberkolosis pada balita diantaranya status gizi, pengetahuan ibu tentang tuberkolosis, BCG, dan lingkungan rumah.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Pasien Jantung di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Budhiana, Johan; Ratnawati, Neng Erni; Waluya, Ady
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 3 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i3.3776

Abstract

Dukungan keluarga memainkan peran krusial dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis pasien. Keluarga tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga berfungsi sebagai sumber informasi dan motivasi yang penting bagi pasien dalam menghadapi kondisi kesehatan yang kritis. Pelayanan kesehatan yang optimal, khususnya di ICU, sangat penting untuk menangani pasien kritis seperti mereka yang mengalami penyakit jantung. Kecemasan merupakan reaksi umum yang dialami pasien di ICU dan dapat memengaruhi proses penyembuhan. Ketika pasien merasa cemas, hal ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perawatan yang diberikan, sehingga memperlambat proses pemulihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pasien jantung. Jenis penelitian kolerasional. Populasi dan sampel sebnayak 50 responden cara pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling. Teknik analisis data univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase dan untuk analisis bivariat menggunakan chi-kuadrat. Hasil penelitian sebagian besar responden memliki dukungan keluarga yang mendukung dan mengalami kecemasan ringan. Hasil uji Chi-kuadrat didapatkan P-value 0,000 untuk variabel dukungan keluarga dan untuk variabel kecemasan didapatkan  P-value  0,000,  sehingga  ada  hubungan  dukungan keluarga dengan kecemasan  pasien jantung. Disimpulkan ada hubungan  dukungan keluarga dengan kecemasan  pasien jantung di ruang intensive care unit (ICU) RSUD sayang cianjur.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi Di Poli Klinik Kamala Rumah Sakit Umum Hermina Sukabumi Waluya, Ady; Purnawirawan, Yosep; Fadilah, Fitria; Liawati, Nunung; Monica, Rizqy Dimas
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.1928

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti stroke dan gagal jantung apabila tidak ditangani dengan baik. Kepatuhan minum obat antihipertensi sangat penting dalam pengendalian tekanan darah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Poli Klinik Kamala RSU Hermina Sukabumi. Metode : Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dan Sampel : Sampel berjumlah 115 responden yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Perceived Social Support from Family (PSS-FA) untuk mengukur dukungan keluarga dan Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) untuk menilai kepatuhan minum obat. Hail : Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi (p < 0,05). Kesimpulan : Temuan ini mengindikasikan bahwa dukungan keluarga berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Oleh karena itu, intervensi keperawatan dan edukasi yang melibatkan keluarga perlu dioptimalkan guna meningkatkan keberhasilan terapi pasien hipertensi.
Hubungan Self Efficacy Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kelurahan Baros Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Baros waluya, ady; Asmarawanti; Paridah, siti; Wahyudin, Dedi; Liawati, Nunung
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v11i2.330

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi yang umum dialami oleh lansia dan berisiko menimbulkan komplikasi apabila tidak ditangani secara optimal. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baros Kota Sukabumi, tingkat kepatuhan lansia dalam mengonsumsi obat masih tergolong rendah, salah satunya disebabkan oleh rendahnya keyakinan diri (self efficacy). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan melibatkan 207 responden yang dipilih melalui metode cluster sampling. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki self efficacy rendah (59,9%) dan tingkat kepatuhan yang juga rendah (58%). Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara self efficacy dan kepatuhan minum obat (p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa lansia dengan self efficacy yang lebih tinggi cenderung memiliki kepatuhan minum obat yang lebih baik. Intervensi berupa edukasi serta dukungan psikososial diperlukan untuk meningkatkan self efficacy lansia.
Hubungan Dukungan keluarga Dengan Self Care Management Pada Pasien Hipertensi Di Poli Klinik Kamala Rumah Sakit Hermina Kabupaten Sukabumi Liawati, Nunung; Nisa, Nurun; Suherman, Reni; waluya, Ady
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v11i2.331

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang jumlah penderitanya terus meningkat, termasuk di Kabupaten Sukabumi. Hipertensi masuk 10 besar penyakit terbanyak di RSU Hermina. Pengelolaan hipertensi tidak cukup hanya dengan obat, tapi perlu self care management yang baik dan didukung oleh keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan self care management pada pasien hipertensi Dukungan keluarga adalah keterlibatan keluarga dalam bentuk bantuan emosional, informasi, tindakan langsung, dan penghargaan. Self care management merupakan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatannya secara mandiri, sedangkan hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang perlu dikelola jangka panjang. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 85 responden dalam data perbulan dipilih melalui teknik total sampling, dan pengambilan data dilakukan secara accidental sampling. Menggunakan kuesioner PSS-FA dan HSM-Q dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga dan self care management yang baik. Terdapat hubungan yang signifikan terhadap keduanya (p = 0,000 <0,05). Dukungan keluarga berpengaruh terhadap self care management apda pasien hipertensi. Rumah sakit disarankan meningkatkan edukasi kepada keluarga agar lebih terlibat dalam mendukung pengobatan dan perubahan gaya hidup pasien.