Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Akademik (JMA)

PENGUATAN INKLUSI GENDER DALAM PROGRAM KEAGAMAAN MELALUI TRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI DI DESA CIHOWE, KECAMATAN CISEENG, KABUPATEN BOGOR Siti Zubaidah; Henni Susantihennisusanti91@gmail.com; Mustopa Kamal; Susiyanti; Desi Muliyawati
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 8 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Agustus
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i8.2667

Abstract

Adapun tujuannya dari pengabdian kepada masyarakat (PkM) guna mewujudkan program kerja keagamaan masyarakat yang salah satunya dipengaruhi oleh transformasi budaya organisasi yang ada di Kelurahan Cihowe, Ciseeng, Bogor. Metode yang digunakan adalah Pendekatan partisipatif yaitu melibatkan secara aktif tokoh agama, pengurus organisasi keagamaan, serta perwakilan ibu-ibu dan bapak-bapak dalam setiap tahapan program, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. PkM ini menggunakan dialog dan diskusi sebagai metode utama dalam meningkatkan pemahaman tentang budaya toleransi dan merumuskan program kerja keagamaan yang inklusif. Selain itu, diberikan pelatihan kepada tokoh agama dan pengurus organisasi keagamaan mengenai strategi merancang dan melaksanakan program keagamaan yang inklusif dan berperspektif gender, serta pendampingan dalam implementasinya. Pemanfaatan berbagai media komunikasi yang efektif juga dilakukan untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi, mensosialisasikan program kerja keagamaan, dan mendorong partisipasi seluruh anggota masyarakat. Kegiatan yang beragam dan menarik dirancang agar relevan dengan minat serta kebutuhan laki-laki dan perempuan, sehingga dapat menarik partisipasi yang lebih luas. Memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan kerukunan umat beragama akan memperkaya dan memperkuat pelaksanaan program pengabdian ini. Hasil kegiatan menunjukkan adanya pola partisipasi gender yang signifikan dalam kegiatan masyarakat; di mana kegiatan keagamaan, khususnya majelis taklim, didominasi oleh partisipasi ibu-ibu (100%), sementara partisipasi bapak-bapak sangat rendah. Sebaliknya, kegiatan sosial/komunal seperti kerja bakti didominasi sepenuhnya oleh bapak-bapak. Dalam konteks partisipasi di kegiatan PkM ini sendiri, peserta didominasi oleh ibu-ibu (pengurus PKK), menunjukkan tantangan besar dalam memobilisasi partisipasi bapak-bapak bahkan untuk kegiatan edukatif. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi spesifik untuk mencapai inklusi gender yang lebih seimbang dalam berbagai aspek kegiatan masyarakat.